Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
investasi untuk meningkatkan penjualan reksadana menjadi 600 lebih dalam kurun waktu kurang dari dua tahun.
4.2. Perkembangan Suku Bunga Deposito
Perkembangan suku bunga Deposito selama 6 tahun dari tahun 2001-2006 data triwulanan dapat dilihat pada tabel 4.2. berikut:
Tabel 4.2. Suku Bunga Deposito
2001-2006
Periode Suku Bunga
Deposito
2001 Triwulan I
14,86
Triwulan II
15,00
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Triwulan III
16,16
Triwulan IV
17,24
2002 Triwulan I
17,02
Triwulan II
15,85
Triwulan III
14,36
Triwulan IV
13,63
2003 Triwulan I
12,90
Triwulan II
11,55
Triwulan III
8,58
Triwulan IV
7,14
2004 Triwulan I
6,11
Triwulan II
6,31
Triwulan III
6,61
Triwulan IV
6,71
2005 Triwulan I
6,93
Triwulan II
7,19
Triwulan III
8,51
Triwulan IV
11,75
2006 Triwulan I
12,19
Triwulan II
11,70
Triwulan III
11,05
Triwulan IV
9,71
Sumber: BI kantor cabang Kota Medan Penurunan Suku bunga Deposito menjadi 6,11 pada tahun 2004, Dengan
turunnya suku bunga deposito tersebut, pemilik modal kelas menengah keatas mulai mencari bentuk alternatif penanaman dana yang lebih menarik dengan rate of return
yang lebih tinggi.
4.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB
Pendapatan nasional menggambarkan tingkat produksi suatu negara yang dicapai dalam satu tahun tertentu. Untuk meningkatkan kemakmuran atau kesejahteraan
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
suatu negara maka Pendapatan Nasional negara yang bersangkutan harus ditingkatkan. Tingkat pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh pertambahan yang
sebenarnya barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan sesuatu negara. Untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh sesuatu negara perlulah
dihitung Produk Domestik Bruto PDB dan Produk Nasional Bruto PNB. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan kebutuhan ekonomi
juga meningkat, maka dibutuhkan penambahan pendapatan setiap tahunnya. Hal ini hanya bisa didapat lewat peningkatan output agregat barang dan jasa atau PDB
setiap tahunnya. Dalam era globalisasi sekarang ini, peristiwa yang terjadi di suatu belahan bumi
akan mempengaruhi belahan bumi lainnya. Seperti halnya peledakan World Trade Centre dan Pentagon pada tanggal 11 September 2001 yang sempat memperparah
perekonomian dunia, terjadinya pemogokan massal di pelabuhan-pelabuhan pantai barat Amerika pada awal bulan Oktober 2002 sempat mengkhawatirkan banyak
negara, tak terkecuali Indonesia. Hal ini tentu akan berdampak pada tersendatnya ekspor negara-negara yang mempunyai hubungan dagang dengan Amerika, yang
berujung pada menurunnya kinerja ekonomi. Seiring dengan semakin membaiknya ekonomi global maka perekonomian Indonesia juga menunjukkan peningkatan yang
cukup baik.
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Laju pertumbuhan perekonomian Indonesia yang digambarkan oleh perkembangan PDB atas dasar harga konstan 2001 pada kurun waktu 2001-2006
selalu mengalami pertumbuhan yang positif. Kinerja perekonomian Indonesia mencapai 4,92 persen pada tahun 2000 namun pada tahun 2001 mengalami
perlambatan pertumbuhan menjadi 3,83 persen sebagai akibat lemahnya perekonomian dunia dan dampak peristiwa 11 September di Amerika. Pada tahun
2002 perekonomian Indonesia tumbuh sebesar 4,50 persen. Setahun kemudian nilai PDB Indonesia tumbuh sebesar 4,78 persen. Pada tahun 2005 kinerja perekonomian
tumbuh sebesar 5,60 persen. Sedangkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia 2006 adalah sekitar 5,48 persen.
Pada tahun 2001 semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan perkembangan tertinggi terjadi pada sektor pengangkutan dan komonikasi yang
tumbuh sebesar 8,10 persen, disusul sektor listrik, gas dan air minum yang tumbuh sebesar 7,92 persen. Hal yang sama terjadi pada tahun berikutnya dengan
pertumbuhan tertinggi pada sektor listrik, gas dan air minum sebesar 8,94 persen. Selanjutnya pada tahun 2004 pertumbuhan PDB didorong oleh semua sektor kecuali
pertambangan dan penggalian yang mengalami penurunan sebesar 4,61 persen dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2004 terjadi pada
sektor pengangkutan dan komonikasi sebesar 12,70 persen, disusul sektor bangunan yang tumbuh sebesar 8,17 persen dan diikuti sektor keuangan, persewaan dan jasa
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
perusahaan sebesar 7,72 persen. Sedangkan kondisi tahun 2005 semua sektor mengalami pertumbuhan positif dengan perkembangan tertinggi terjadi pada sektor
pengangkutan dan komonikasi yang tumbuh sebesar 12,97 persen. Konsolidasi kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintah
bersama-sama dengan BI diharapkan dapat menjaga kepercayaan pelaku pasar. Selain itu, komitmen pemerintah untuk melakukan berbagai kebijakan pembenahan sektor
riil termasuk didalamnya kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur diharapkan dapat semakin mendorong aktivitas ekonomi yang produktif secara
keseluruhan. Dengan demikian, kecenderungan penguatan kinerja ekonomi dan membaiknya pola ekspansi ekonomi diharapkan berlanjut dalam triwulan-triwulan
berikutnya. Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB selama 6 tahun dari tahun 2001-
2006 data triwulanan dapat dilihat pada tabel 4.3. berikut:
Tabel 4.3. Produk Domestik Bruto PDB Atas Dasar Harga Konstan
2001-2006
Rut Milinda Sitorus : Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Dan PDB Terhadap Pertumbuhan Reksa Dana Di Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Periode Produk Domestik
BrutoPDB Miliar Rupiah
2001 Triwulan I
356.114,90 Triwulan II
360.533,00 Triwulan III
367.517,40 Triwulan IV
356.240,40 2002
Triwulan I 368.650,37
Triwulan II 375.720,87
Triwulan III 387.919,59
Triwulan IV 372.925,53
2003 Triwulan I
386.743,90 Triwulan II
394.620,50 Triwulan III
405.607,60 Triwulan IV
390.199,30 2004
Triwulan I 402.597,30
Triwulan II 411.935,50
Triwulan III 423.852,30
Triwulan IV 418.131,70
2005 Triwulan I
426.612,10 Triwulan II
436.121,30 Triwulan III
448.597,70 Triwulan IV
439.484,10 2006
Triwulan I 448.501,10
Triwulan II 457.776,00
Triwulan III 475.049,30
Triwulan IV 465.966,50
Sumber: BPS kantor cabang Kota Medan
4.4. Hasil Penelitian Analisa