Pengenalan Reflektor Antena Material

daya maka dapat dibayangkan antena seolah mempunyai bidang atau aperture yang luasnya sama dengan daya tersebut dibagi dengan rapat daya pada antena tersebut. Jika antena diorientasikan untuk penerimaan maksimum dan impedansi terminasi kompleks conjugate dengan serta maka daya yang diterima antena sama dengan energy yang diterima antena [4].

2.5.5 Beamwidth

Beamwidth adalah besarnya sudut pancaran lobe utama antena parabolic yang dirumuskan : 2­12 Dimana : dan Satuan beamwidth adalah derajat, Semakin kecil beamwidth semakin fokus sebuah antena dalam memancarkan powernya. Semakin banyak power dalam main lobe, semakin jauh antena dapat berkomunikasi.

2.6 Pengenalan Reflektor Antena

Pada dasarnya reflector digunakan secara luas untuk memodifikasi pola radiasi antenna. Sebagai contoh radiasi backward antena akan dihilangkan dengan menggunakan reflektor lempengan datar yang memiliki dimensi cukup lebar. Dalam kasus yang lebih umum, tembakan radiasi beam merupakan karakteristik yang dihasilkan oleh Lebar reflektor, kesesuaian bentuk dan permukaan. Beberapa jenis reflektor bisa dilihat pada Gambar 2.9. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009 o 90 α Gambar 2.9 Berbagai bentuk Reflektor Adalah mungkin untuk membangun sebuah aperture antena untuk berbagai panjang gelombang dan reflektor parabolic bisa digunakan untuk menghasilkan antena pengarah yang baik. Antena parabolic ditunjukkan pada Gambar 2.9 a. Parabola memantulkan gelombang yang berasal dari sumber pada titik focus menjadi tembakan yang sejajar, parabola mengubah gelombang bengkok dari feed system pada focus menjadi gelombang yang datar. Beberapa bentuk reflektor yang lain dapat diaplikasikan untuk kondisi yang lain. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009

2.7 Material

Banyak desain antena membutuhkan pemilihan bahan dielektrik yang sesuai. kekuatan, berat, konstanta dielektrik, loss tangent ,dan ketahanan terhadap kondisi lingkungan adalah parameter utama yang harus diperhatikan. 2.7.1 Dielektrik Bahan dielectric bisa didapatkan dalam bentuk batang. Keramik, kaca, Plastik, Styrofoam adalah beberapa yang termasuk dalam kategori dielektrik. Bahan ini digunakan secara luas sebagai segel untuk komponen gelombang mikro dan sekat pada reflektor. Bahan ini biasa digunakan untuk aplikasi dengan daya yang rendah. Untuk aplikasi dengan daya yang tinggi dalam kisaran kilowatt bisa menggunakan semua dielektrik kecuali keramik. Plastik yang diperkuat juga digunakan secara luas sebagai penyusun pada antena, feeder, dan mounting surface. Dengan plastik, Permukaan antena bisa ditambahkan dengan spraying flame, lukisan dll, sebagai tampilan pada reflektor. 2.7.2 Logam Pada saat ini, Tembaga, kuningan dan alumunium adalah logam penyusun paling penting pada antena. Jika berat bukan merupakan pertimbangan utama, maka kuningan dan tembaga merupakan pilihan yang dapat digunakan secara luas, salah satu keunggulan kedua logam ini adalah dapat dibentuk dengan mudah tanpa perlu menggunakan peralatan yang khusus. Alumunium memiliki kemampuan yang sama bahkan melebihi kedua logam diatas kecuali dalam hal plating. walaupun untuk melebur alumunium membutuhkan peralatan yang khusus, tetapi menghasilkan struktur yang lebih ringan daripada tembaga dan kuningan. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009

2.7.3 Permukaan yang tidak solid

Terkadang struktur permukaan antena terbuat dari logam yang tidak solid dengan tujuan agar struktur antena menjadi lebih ringan, untuk mengurangi tekanan angin atau dengan tujuan khusus yang berhubungan dengan sinyal RF. Seberapa besar “lubang” yang terdapat pada struktur bergantung pada seberapa besar rugi­rugi transmisi atau refleksi yang dapat diterima [6].

2.8 Wireless Network