Tujuan Penulisan Metodologi Penulisan Sistematika Penulisan

Penggunaan antena directional merupakan sebuah solusi bagi para user yang ingin menjangkau sebuah accespoint yang jauh. Antena directional sendiri ternyata dapat dibuat dari bahan­bahan yang dapat ditemui disekitar kita. Tugas Akhir ini mencoba untuk merancang sebuah antena directional dengan menggunakan payung sebagai kerangka reflektor, yang kemudian akan kita sebut antena payungbolik. Penggunaan antena payungbolik diharapkan bisa dijadikan sebagai suatu alternative bagi para pengguna Wireless LAN WLAN agar ruang coverage menjadi lebih luas dengan dana yang lebih ekonomis.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana prinsip kerja antena ? 2. Bagaimana cara merancang dan membangun sebuah antena directional 2,4 GHz dari bahan­bahan yang tersedia disekitar kita ? 3. Apa saja parameter kerja antena ? 4. Bagaimana menguji kinerja antena hasil rancangan tersebut ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Untuk mendapatkan sebuah antena parabolic yang dapat dapat beroperasi pada jaringan wireless LAN 2,4 GHz. 2. Mengetahui seberapa besar efisiensi antena payungbolik. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009

1.4 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dari Tugas Akhir ini adalah : 1. Menggunakan payung sebagai kerangka reflektor antena. 2. Parameter antena yang akan dirancang dan diuji adalah penguatan Gain dan efisiensi. 3. Tidak membahas SWR pada saluran transmisi dari antena ke LaptopPC karena yang digunakan adalah kabel data dan yang disalurkan berupa data bukan sinyal RF. 4. Pengukuran parameter antena dilakukan dengan menggunakan software Network stumbler.

5. Hanya membahas perangkat­perangkat fisik jaringan Wireless LAN .

1.5 Metodologi Penulisan

Metodologi penulisan yang digunakan pada Tugas Akhir ini adalah : 1. Studi Literatur Yaitu dengan mempelajari buku­buku referensi, artikel dari media cetak dan internet, dan bahan kuliah yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini. 2. Merancang dan membangun antena payungbolik Merupakan serangkaian proses pembuatan mulai dari pemilihan komponen hingga penyelesaian perakitan antena. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009 3. Menguji antena Berupa langkah­langkah yang dilakukan untuk memastikan apakah antena tersebut telah bekerja sesuai dengan hasil rancangan.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran mengenai tugas akhir ini, secara singkat dapat diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I : PENDAHULUAN Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan sistematika penulisan. BAB II :DASAR­DASAR ANTENA Bab ini berisi tentang teori­teori pendukung yang mendasari proses perancangan dan perakitan antena. BAB III : RANCANG BANGUN ANTENA PAYUNGBOLIK Bab ini membahas langkah­langkah perancangan dan pembuatan antena payungbolik. BAB IV : PENGUJIAN ANTENA PAYUNGBOLIK Bab ini berisi mengenai data­data yang dihasilkan dari pengukuran yang dilakukan terhadap antena dan analisa data. BAB V : PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan dari tugas akhir dan saran dari penulis. Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009

BAB II DASAR­DASAR ANTENA

2.1 Pendahuluan

Pada 600 tahun SM, seorang matematik dan filsuf asal Yunani, Thales of Miletus mencatat bahwa amber batu amber yang digosok dengan sutera menghasilkan bunga api dan sepertinya memiliki kekuatan magis untuk menarik partikel dari bulu dan jerami. Bahasa Yunani dari amber adalah electron dan dari sinilah kita mengenal electricity, electron dan electronics. Thales juga mencatat bahwa terdapat kekuatan atraktif antara dua buah batu magnetik alami yang disebut loadstone, Batu ini ditemukan disebuah tempat yang disebut Magnesia, dan dari sinilah kita mengenal kata magnet dan magnetism. Thales adalah yang pertama yang menemukan electricity dan magnetism, tetapi seperti kebanyakan orang dimasanya, pengetahuannya itu lebih bersifat filosofi daripada praktek. Pada tahun 1600 M, William Gilbert dari Inggris yang membuat eksperimen sistematis pertama tentang fenomena listrik dan medan magnet. Gilbert jugalah yang pertama menyatakan bahwa bumi sendiri adalah sebuah magnet yang sangat besar. Beberapa penemu juga ikut memberikan andil yang besar pada proses penemuan antena seperti Benjamin Franklin US 1750 M, Charles Augustin de coulomb Prancis , Karl Fried Gauss Jerman, Alessandro Volta Italia 1800 M, Michael Faraday Inggris 1831 M dan James C. Maxwell 1873 M. walaupun penemuan Maxwell sangat penting bagi pengetahuan elektromagnetik modern tetapi banyak Scientists pada masanya yang meragukan Muhammad Teddy Yudhanto : Rancang Bangun Antena Eksternal Payungbolik 2,4 GHZ Untuk Komunikasi Wireless LAn WLAN, 2009. USU Repository © 2009