Dasar Hukum Ketentuan Umum dan Tinjauan Praktik Pajak Pengahsilan Pasal 21 1. Ketentuan Umum

menggunakan system komputer. Menghindari pemborosan penggunaan kertas Berkurangnya pekerjaan-pekerjaan klerikal perekaman SPT yang memakan sumber daya yang cukup banyak. DJP, 2013. 1.13. Media elektronik adalah sarana penyimpanan data elektronik yang dapat digunakan untuk memindahkan data dari suatu komputer ke komputer lainnya, antara lain Flash Disk danCompact Disc CD. 1.15. e-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT yang dilakukan secara on-line yang real time melalui website Direktorat Jenderal Pajak www.pajak.go.id atau Penyedia Jasa Aplikasi atau Application Service Provider ASP.

2. Dasar Hukum

Yang menjadi dasar hukum atas PPh Pasal 21adalah: 2.1. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang No. 28 Tahun 2009. 2.2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008. 2.3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 181PMK.342007 s.t.d.d tentang Bentuk dan Isi SPT, serta Tatacara Pengambilan, Pengisian, motongan Penandatanganan, dan Penyampaian SPT Universitas Sumatera Utara 2.4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252PMK.032008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemotongan Pajak atas Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa, dan Kegiatan Orang Pribadi. 2.5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262PMK.032010 tentang Tatacara Pemotongan PPh 21 Bagi Pejabat Negara, PNS, Anggota TNI Anggota POLRI, dan Pensiun atas Penghasilan yang Dibebankan pada APBN atau APBD. 2.6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16PMK.032010 tentang Tatacara Pemotongan PPh 21 atas Uang Pesangon, Uang Manfaat Pensiun, THTJHT, atau Pembayaran Sejenis yang Dibayarkan Sekaligus. 2.7. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 541KMK.042000 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83PMK.032010 tentang Penentuan Tanggal Jatuh Tempo Pembayaran dan Penyeroran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak. 2.8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 250PMK.032008 tentang Besarnya Biaya Jabatan atau Biaya Pensiun yang dapat Dikurangkan dari Penghasilan Bruto Pegawai Tetap atau Pensiunan. Universitas Sumatera Utara 2.9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206PMK.112012 tentang Penetapan Bagian Penghasilan Sehubungan dengan Pekerjaan dari Pegawai Tidak Tetap Lainnya yang tidak Dikenakan Pemotongan PPh 21. 2.10. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-31PJ2009 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER- 31PJ2012 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran, dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 2126. 2.11. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6PJ2009 tentang Penyampaian SPT Dalam Bentuk Elektronik. 2.12. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-14PJ2013 tentang Bentuk, Isi, Tatacara Pengisian, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 2126 Serta Bukti Potong PPh Pasal 2126

B. Subjek dan Objek Pajak Penghasilan Pasal 21 1. Subjek Pajak Penghasilan Pasal 21