Elektronik SPT e-SPT Tidak Lengkap dianggap Tidak disampaikan

7. Pengecualian Pengenaan Sanksi Administrasi Tidak Melaporkan Elektronik SPT e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Pengecualian sanksi administrasi berupa denda sebagai mana di maksud di atas adalah: 6.1. Bendaharawan yang tidak melakukan pembayaran lagi. 6.2. Wajib Pajak yang tidak melakukan kegiatan usaha lagi tetapi belum dibubarkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6.3. Bentuk Usaha Tetap yan tidak melakukan kegiatan lagi di Indonesia. 6.4. Wajib Pajak terkena bencana alam, yang ketentuannya di ataur dalam Peraturan Menteri Keuangan, Seperti kerusakan Massal, kebakaran, ledakan bom, perang antar suku, kegagalan sistem komputer administrasi negara atau perpajakan. 6.5. Wajib Pajak lain yang diataur dengan berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.

8. Elektronik SPT e-SPT Tidak Lengkap dianggap Tidak disampaikan

e-SPT tidak dianggap disampaikan apabila: 8.1. Pemungut dan pemotong dianggap tidak menyampaikan e-SPT ketika pemunut dan atau pemotong tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Direktur Jendral Pajak Nomor PER- 14PJ2013 yang berbunyi sebagai berikut: Pemotong yang telah menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 danatau Pasal 26 dalam bentuk e- SPT tidak diperbolehkan lagi menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 21 Universitas Sumatera Utara danatau Pasal 26 dalam bentuk formulir kertas hard copy untuk masa- masa pajak berikutnya. 8.2. Pemungut dan atau pemotong dianggap tidak menyampaikan e-SPT Masa Pajak Penghasilan Pasal 21 ketika pemungut dan atau pemotong melakukan pemotongan yang jumlahnya lebih dari 20 dua puluh orang dalam 1 satu masa pajak danatau mengeluarkan bukti potong lebih dari 20 dokumen dalam 1 satu masa pajak ketika pemungut dan atau pemotong menyampaikan SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 tidak menggunakan aplikasi e-SPT. 8.3. Formulir induk yang dicetak dari aplikasi e-SPT tidak di tandatangani dan atau stempel. 9. Tatacara Pelaporan Elektronik SPT e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur 9.1. Wajib Pajak yang sudah terdaptar pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur atau pun yang terdaptar pada Kantor Pelayanan Pajak KPP lainya wajib melaporkan e-SPT atas Pemungutan dan atau Pemotongan Pajak Pengahsilan Pasal 21, sesuai dengan Peraturan Jenderal Pajak Nomor PER-14PJ2013 tentang Bentuk, Isi, Tatacara Pengisian, dan Penyampaian Surat Pemberitahuan Masa PPh Pasal 2126 Serta Bukti Potong PPh Pasal 21 ke Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur. Universitas Sumatera Utara 9.2. Pada saat pelaporan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Pemungut dan atau pemotong harus membawa lampiran sebagai berikut: a. Surat Setoran Pajak SSP sebagai bukti pelunasan Pajak Penghasilan Pasal 21. b. Formulir induk SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 yang dicetak dari Aplikasi e-SPT. c. Data CSV Comma Separated values dan atau data yang tersimpan dalam media komputer Compact Disc, Flash Disk dsb yang diambil dari Aplikasi e-SPT. d. Bukti Pemotongan Pasal 2126. Universitas Sumatera Utara BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI A. Wajib Pajak yang memenuhi dan yang tidak memenuhi kewajiban menyampaikan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur Dalam Bab ini penulis akan menjelaskan tentang analisis dan evaluasi yaitu melakukan perbandingan mengenai Wajib Pajak yang terdaptar dengan Wajib Pajak yang memenuhi kewajiban melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Prtama Medan Timur. Tabel 1: Jumlah Wajib Pajak yang terdaptar No Tahun Wajib Pajak Badan Wajib Pajak Orang Pribadi 1 2012 8.365 87.284 2 2013 8.860 91.606 3 2014 9.136 94.108 Sumber: KPP Pratama Medan Timur per 11 juni 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 2: Wajib Pajak yang terdaptar sebagai Pemungut dan atau pemotong Penghasilan Pasal 21 No Tahun Jumlah 1 2012 588 2 2013 595 3 2014 617 Sumber KPP Pratama Medan Timur Tabel 3: Pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunkan Aplikasi e-SPT dalam pelaporan SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 No Bulan Pemungut 1 January 307 2 Februari 316 3 Maret 320 4 April 350 5 Mei 412 Sumber KPP Prtama Medan Timur Universitas Sumatera Utara Tabel 4: Jumlah pemungut dan atau pemonotng yang wajib menggunakan aplikasi e-SPT yang melaporkan SPT No Bulan Jumlah 1 Januari 152 2 Februari 186 3 Maret 207 4 April 216 5 Mei 319 Dari table 1,2,dan 3 di atas dapat kita ketahui bahwa jumlah wajib pajak yang berkewajiban melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur cukup besar, namun tingkat kesadaran wajib pajak dalam melaporkan kewajibannya dalam melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 kurang maksimal, dapat kita lihat dari analisis sebagai berikut; 1. Analisi Pemungut dan atau pemotong Pajak Penghasilan Pasal 21 yang wajib melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur. 1.1 Pada bulan januari pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunakan e-SPT adalah 307 pemungut dan atau pemotong dan yang melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah 152, dapat dirincikan yang melaporkan e- SPT PPh Pasal 21 = 152 307 x 100 = 49 Universitas Sumatera Utara Jadi, dalam bulan January yang melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 sebanyak 49. 1.2 Pada bulan februari pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunakan e-SPT adalah 316 pemungut dan atau pemotong dan yang melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah 186, dapat dirincikan yang melaporkan e- SPT PPh Pasal 21 = 186 316 x 100 = 59 Jadi, dalam bulan februari yang melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 sebanyak 59. 1.3 Pada bulan maret pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunakan e- SPT adalah 320 pemungut dan atau pemotong dan yang melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah 207, dapat dirincikan yang melaporkan e- SPT PPh Pasal 21 = 207 320 x 100 = 64 Jadi, dalam bulan maret yang melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 sebanyak 64. 1.4 Pada bulan april pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunakan e- SPT adalah 350 pemungut dan atau pemotong dan yang melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah 216, dapat dirincikan yang melaporkan e- SPT PPh Pasal 21 = 216 350 x 100 = 62 Jadi, dalam bulan april yang melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 sebanyak 62. 1.5 Pada bulan mei pemungut dan atau pemotong yang wajib menggunakan e- SPT adalah 316 pemungut dan atau pemotong dan yang melaporkan e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah 186, dapat dirincikan yang melaporkan e- Universitas Sumatera Utara SPT PPh Pasal 21 = 319 412 x 100 = 77 Jadi, dalam bulan mei yang melaporkan e-SPT PPh Pasal 21 sebanyak 77. Dari analisi diatas, tiap bulannya pemungut dan atau pemotong yang wajib melaporkan dengan aplikasi e-SPT tiap masa pajak selalu mengalami peningkatan walau hingga saat ini belum mencapai 100.

B. Tatacara Pengisian e-SPT Pajak Penghasilan Pasal 21