Dasar Hukum Eksekusi TINJAUAN UMUM TENTANG EKSEKUSI

bahwa masih ada peraturan-peraturan tentang penyanderaan itu di berbagai negara lain. Meskipun demikian dapatlah dikatakan bahwa penyanderaan yang dilaksanakan tersebut bertentangan dengan perikemanusiaan.

B. Dasar Hukum Eksekusi

Ditinjau dari segi sasaran yang hendak dicapai oleh hubungan hukum yang tercantum dalam putusan pengadilan, eksekusi itu dapat diklasifikasikan menjadi dua bentuk, yaitu eksekusi riil dan eksekusi pembayaran hutang. Disebut eksekusi riil apabila sasaran hubungan hukum yang hendak dipenuhi sesuai dengan amar putusan atau diktum putusan itu ialah melakukan suatu tindakan nyata atau tindakan rill, dan disebut eksekusi pembayaran uang apabila hubungan hukum yang mesti dipenuhi sesuai dengan amar putusan itu ialah melakukan pembayaran sejumlah uang. 19 Eksekusi pembayaran uang diatur dalam Pasal 195 sampai dengan Pasal 208, plus Pasal 224 HIRPasal 206 sampai dengan Pasal 240, plus Pasal 258 RBg. Pada umumnya eksekusi bentuk ini bersumber dari perjanjian hutang atau penghukuman membayar ganti kerugian berdasarkan wanprestasi. Namun secara kwantitatif, eksekusi ini hampir bersumber dari penghukuman membayar hutang. Apabila tergugat sebagai debitur enggan melunasi pembayaran sejumlah uang yang dihukumkan kepadanya secara sukarela, 19 M. Yahya Harahap, Op.Cit, hal. 20. terbukalah kewenangan pengadilan menjalankan putusan secara paksa melalui eksekusi, dengan jalan penjualan lelang harta kekayaan tergugat di depan umum. dari hasil penjualan lelang secara nyata, masih diperlukan berbagai tata cara dan pentahapan yang dibarengi dengan berbagai macam persyaratan. “Boleh dikatakan, penjualan lelang dan penyerahan uang hasil penjualan lelang kepada pihak penggugat pihak yang menang merupakan tahap akhir proses eksekusi pembayaran sejumlah uang”. 20 Untuk eksekusi bentuk ini, telah ditentukan prosedur dan formalitas yang agak rumit, dan hal ini memang diperlukan agar jangan sampai terjadi penyalahgunaan yang merugikan penggugat pada pihak yang lain. Apalagi ditinjau dari segi praktek, eksekusi bentuk ini pada umumnya tetap melalui proses penjualan lelang terhadap harta benda kekayaan tergugat, sehingga diperlukan tata cara yang cermat dalam pelaksanaannya. Aturan rincian tata tertib eksekusi bentuk ini, dapat dilihat dalam Pasal 195 sampai dengan 208 HIR206 sampai dengan 240 RBg. Sedangkan Tartib, mengatakan : Eksekusi terhadap putusan Hakim ada 3 macam yakni : a. Eksekusi terhadap putusan Hakim, yang menghukum pihak yang kalah perkara untuk membayar sejumlah uang Pasal 196 HIR, 208 RBg. b. Eksekusi terhadap putusan Hakim, yang menghukum pihak yang kalah perkara untuk melakukan suatu perbuatan Pasal 225 HIR, 259 RBg. c. Eksekusi terhadap putusan Hakim, yang menghukum pihak yang kalah perkara untuk mengosongkan barang tak bergerak eksekusi 20 Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata Indonesia, Penerbit Liberty, Yogyakarta, 1998, hal. 59. riil, Pasal 1033 RV. 21

C. Asas-Asas Eksekusi