BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian pemurnian isolat dan uji hayati dilaksanakan di Laboratorium Bioteknologi dan Rumah Kaca Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera mulai bulan
Maret sampai dengan bulan Juni 2004. Uji ELISA dilaksanakan di Laboratorium Virologi Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian
Bogor.
Bahan dan Alat
Isolat-isolat CMV yang diduga menginfeksi tanaman inang yang berbeda, seperti ketimun, cabai keriting, cabai rawit, tomat, labu-labuan, dan terong-terongan. Dari
masing-masing tanaman tersebut diambil minimal tiga buah sampel yang menunjukkan gejala terserang oleh CMV. Diusahakan agar ketiga sampel tersebut menunjukkan gejala
yang berbeda untuk mendapatkan variasi isolat yang lebih banyak.
Tanaman yang diperlukan untuk memperoleh isolat murni CMV adalah Nicotiana glutinosa, Cucumis. sativus, dan Chenopodium. amaranticolor.
Tanaman indikator untuk mempelajari gejala yang diinfeksi oleh semua isolat yang diperoleh. Tanaman indikator yang digunakan adalah : C. sativus, C.
amaranticolor, N. glutinosa, N. tabacum, L. esculentum, C. annuum, C. frutescens, Vigna sinensis, Cucurbita pepo, Solanum melongena, Datura stramonium.
Bahan-bahan lain yang digunakan adalah kit antiserum CMV AGDIA untuk uji ELISA, carborundum 600 mesh, dan buffer posfat pH 7.0.
Alat yang digunakan antara lain adalah mortar dan saringan untuk menggiling dan menyaring kegiatan pembuatan inokulum, alat penginokulasi yang dibuat sendiri
dengan ujung kapas dan mesin ELISA Reader untuk mengukur absorban hasil uji ELISA dengan panjang gelombang 405 nm.
Metode Penelitian I.
Perbanyakan Isolat CMV Dari Inang Berbeda
Isolat yang diperoleh dari lapang terlebih dahulu diperbanyak pada tanaman N. glutinosa. Setiap isolat diperbanyak minimal pada tiga tanaman N. glutinosa. Isolat
yang menunjukkan gejala dan yang tidak menunjukkan gejala dicatat. Setelah gejala awal muncul, maka 14 hari kemudian tanaman sudah sebagai sumber inokulum.
Selanjutnya dilakukan kegiatan pemurnian isolat CMV seperti dijelaskan pada kegiatan bagian II .
II. Pemurnian Isolat CMV Dari Inang Berbeda
Pemurnian isolat CMV yang diperoleh dari lapang diuji secara hayati untuk menseleksi isolat CMV. Metode pemurnian isolat CMV dilakukan sebagai berikut :
sampel dari lapang yang telah diperbanyak pada tanaman N. glutinosa diinfeksikan ke tanaman C. sativus pada kotiledonnya, dan selanjutnya diinfeksikan ke tanaman C.
amaranticolor diulang tiga kali. Selanjutnya virus yang diperoleh diinokulasikan kembali ke tanaman N. glutinosa dan C. sativus Gambar 2. Gejala waktu mulai
muncul gejala, tipe gejala yang muncul pada setiap tanaman yang diinokulasi dicatat dan didokumentasikan.
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
4
Selanjutnya isolat yang diperoleh dipelihara pada N. glutinosa dan untuk memastikan isolat yang diperoleh isolat dideteksi dengan Uji ELISA AGDIA.
III. Uji Hayati Isolat CMV pada Beberapa Tanaman Indikator
Pada percobaan bagian III, semua isolat yang positif CMV diinokulasikan pada beberapa tanaman indikator dan diharapkan dapat menunjukkan gejala spesifik karena
infeksi CMV. Tanaman indikator yang digunakan adalah : C. annuum, C. frutescens, L. esculentum, N. tabacum, Datura stramonium, Vigna sinensis, dan Cucurbita pepo. Masa
inkubasi waktu gejala muncul, tipe gejala sistemik atau lokal, intensitas dan bentuk gejala dicatat dan didokumentasikan. Perbedaan isolat diharapkan dapat diidentifikasi
berdasarkan perbedaan gejala pada tanaman indikator.
Skema Pemisahan Isolat CMV dari Lapang dengan Uji Hayati
Sampel Dari Lapang Inokulasi
N. glutinosa Gejala : mosaik belang, blister atau deformasi
Inokulasi C. sativus Gejala : mosaik sistemik.
Inokulasi C. amaranticolor Gejala : lesio lokal
Tiga lesio lokal diambil Inokulasi
C. amaranticolor Gejala : Lesio lokal Diulang sebanyak tiga kali
Inokulasi C. sativus N. glutinosa Gejala positif
Virus Mosaik Ketimun + = Uji ELISA
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
5
Gambar 2. Skema Pemurnian Isolat Virus CMV dengan Menggunakan Tanaman Indikator.
HASIL DAN PEMBAHASAN I.
Sumber Isolat CMV
Pada kegiatan penelitian bagian pertama telah dilakukan koleksi isolat CMV dari sejumlah tempat dan tanaman inang yang berbeda di Sumatera Utara. Pada Tabel 1
disajikan data tanaman inang, lokasi dan gejala yang timbul pada tanaman yang diduga diinfeksi oleh CMV.
Isolat yang diperoleh dari lapang sebanyak 21 isolat, berasal dari ketimun 6 isolat, cabai keriting 3 isolat, cabai rawit 3 isolat, labu 3 isolat, terong 2 isolat,
squash 1 isolat, dan tomat 3 isolat Tabel 1. Pada Gambar Lampiran 1, 2, 3, 4, dan 5 disajikan dokumentasi tanaman inang
terinfeksi dan diduga disebabkan infeksi CMV. Gejala yang berbeda pada tanaman inang yang sama diharapkan diperolehnya strain CMV yang berbeda. Gejala yang diperoleh
mulai dari mosaik ringan sampai mosaik berat, blister, dan terjadinya malformasi daun. Walaupun tanaman yang terinfeksi virus menunjukkan gejala yang kompleks diinfeksi
oleh beberapa virus sekaligus, namun diharapkan terdapat infeksi CMV.
Tanaman yang terinfeksi virus selanjutnya dipurifikasi dengan teknik biologis untuk memisahkan CMV dari virus lainnya. Pemurnian CMV menggunakan tanaman
indikator spesifik, sehingga pemisahan virus CMV dengan virus lainnya diharapkan lebih berhasil. Isolat-isolat yang telah berhasil dipisahkan selanjutnya di uji secara serologis
dengan menggunakan uji Elisa untuk lebih memastikan virus yang diperoleh adalah CMV.
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
6
Tabel 1. Asal Isolat, Lokasi, Tanaman Inang dan Gejala Pada Tanaman Terinfeksi CMV
No. Kode Isolat
Asal Tanaman
Inang Lokasi Gejala
1. CMV-SU1 Ketimun
Kebun Percobaan USU, Medan
Mosaik 2. CMV-SU2
Ketimun Kebun Percobaan USU,
Medan Mosaik, blister
3. CMV-SU3 Labu
Kebun Petani, Simpang Melati, Medan
Mosaik 4. CMV-SU4
Terong Kebun Petani, Simpang
Melati, Medan Mosaik
5. CMV-SU5 Ketimun Kebun Petani, Tanjung
Selamat, Medan Mosaik, blister
6. CMV-SU6 Ketimun Kebun Petani, Tanjung
Selamat, Medan Mosaik
7. CMV-SU7 Labu Kebun Petani, Tanjung
Selamat, Medan Mosaik, blister
8. CMV-SU8 Labu Kebun Petani, Tanjung
Selamat, Medan Mosaik, blister
9. CMV-SU9 Terong Kebun Petani, Tanjung
Selamat, Medan Mosaik
10. CMV-SU10 Squash Kebun Petani, Simpang
Melati , Medan Mosaik ringan
11. CMV-SU11 Cabai Rawit Kebun Petani, Simpang
Melati, Medan Mosaik, blister,
keriting komplek 12. CMV-SU12 Cabai
Rawit Kebun Petani, Simpang Melati, Medan
Mosaik, blister ringan 13. CMV-SU13 Cabai
Rawit Kebun Petani, Berastagi,
Tanah Karo Mosaik berat, blister
ringan 14. CMV-SU14 Cabai
Keriting Kebun Petani, Berastagi, Tanah Karo
Mosaik berat, blister ringan
15. CMV-SU15 Cabai Keriting Kebun Petani, Berastagi,
Tanah Karo Mosaik dan blister
berat 16. CMV-SU16 Cabai
Keriting Kebun Petani, Berastagi, Tanah Karo
Mosaik berat, blister ringan
17. CMV-SU17
Ketimun Kebun Petani, Binjai
Mosaik berat, blister, 18.
CMV-SU18 Ketimun
Kebun Petani, Binjai Mosaik berat
blister dan malformasi daun
19. CMV-SU19 Tomat
Kebun Petani, Berastagi, Tanah Karo
Mosaik berat, malformasi daun
20. CMV-SU20 Tomat
Kebun Petani, Berastagi, Tanah Karo
Mosaik ringan 21.
CMV-SU21 Tomat
Kebun Petani, Kabanjahe, Tanah Karo
Mosaik Berat
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
7
II. Pemisahan Isolat CMV Dari Inang Berbeda