Proses Pembuatan Campuran Polimer Pengujian kekuatan Tarik dan Kemuluran

Plastik berbentuk butiran atau bubuk dimasukkan lewat corong, didorong ke screw baja. Dialirkan kesepanjang bejana barel, dipanaskan. Kedalam lekukan screw makin berkurang untuk mendapatkan bahannya. Pada ujung ekstruder lelehan melalui die, menghasilkan ekstrudat dengan bentuk sesuai yang dikehedaki. Begitu bahan plastik dari die, panas, lunak dan mudah dibentuk. Jadi begitui ekstrudat terbentuk, harus segera diambil dan dijaga bentuk dan ukurannya. Pendinginan dapat dilakukan dengan udara ataupun dengan air Uric.H,1982.

2.7. Proses Pembuatan Campuran Polimer

Proses pencampuran dalam polimer dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu : 1.Blending fisika yaitu terjadi pencampuran secara fisik antara dua jenis polimer atau lebih yang memiliki struktur yang berbeda, tidak membentuk ikatan kovalen antara komponen-komponennya. 2.Blending kimia yaitu menghasilkan kopolimer yang ditandai dengan terjadinya ikatan-ikatan kovalen antara polimer-polimer penyusunnya. Interaksi yang terjadi di dalam poliblen antara ikatan Van Der Walls, ikatan hydrogen atau interaksi dipol- dipol Wirjosentono,1997. Pencampuran dilakukan untuk mendapatkan sifat-sifat material yang diinginkan dengan berbagai variasi seperti komposisi bahan, temperatur pencampuran lainnya. Ada tiga jenis poliblen polimer komersial yaitu polimer sintetik dengan polimer sintetik, polimer sintetik dengan polimer alam, polimer alam dengan polimer alam. Material-material ini dapat meningkatkan kekuatan stabilitas bentuk atau struktur polimer, tahan terhadap abrasi dan material yang stabil terhadap panas. Secara prinsipil pengisi yang dipakai dalam polimer dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu partikulat dan fibrus. Pengisi partikulat biasanya merupakan produk silika. Sedangkan pengi fibrus biasanya selulosa, poliester, akrilat, polivinil alkohol dan karbon. Universitas Sumatera Utara

2.8. Pengujian kekuatan Tarik dan Kemuluran

Pengujian sifat mekanik bahan polimer sangat penting karena penggunaan bahan polimer sebagai bahan industri sangat bergantung pada sifat mekanisnya. Sifat mekanik polimer merupakan salah satu sifat yang sering digunakan untuk karakteristik suatu bahan polimer. Sifat mekanik merupakan gabungan antara kekuatan yang tinggi dan elastistas yang baik,sifat ini disebabkan oleh adanya dua macam ikatan dalam bahan polimer, yakni ikatan yang kuat antara atom dan interaksi antara rantai polimer yang lemah. Kekuatan tarik adalah salah satu sifat dasar dari bahan polimer. Kekutan tarik suatu bahan didefenisikan sebagai besarnya beban maksimum F maks yang digunakan untuk memutuskan spesimen bahan dibagi dengan luas penampangnya pada keadaan semula. σ = F maks A o Keterangan : σ = Kekuatan tarik bahan Kg f mm 2 } F maks = Tegangan maksimum Kg f A o = Luas penampang mula-mula mm 2 Bila suatu bahan dikenakan bahan tarikan yang disebut tegangan gaya persatuan luas, maka bahan akan mengalami perpanjangan regangan. Kenaikan regangan bahan polimer berbanding lurus dengan tegangan. Selain besaran kekuatan tarik σ, sifat mekanik bahan juga diamati dari sifat kemulurannya ε yang didefinisikan sebagai pertambahan panjang yang dihasilkan oleh ukuran panjang spesimen akibat gaya yang diberikan. ε = I t I o x 100 I o Keterangan : ε = Kemuluran I o = Panjang spesimen mula-mulamm Universitas Sumatera Utara I t = Panjang spesimen setelah diberi beban mm Besaran kemuluran ini berguna juga untuk mengamati sifat plastis dari bahan polimer Wirjosentono,1993.

2.9. Analisis Spekstroskopi Infra Merah

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

6 69 146

Pengolahan Zeolit Alam Sebagai Bahan Pengisi Nano Komposit Polipropilena Dan Karet Alam SIR -20 Dengan Kompatibeliser Anhidrida Maleat- Grafted-Polipropilena

9 77 253

Peranan Pendispersi Minyak Sawit Mentah Terhadap Kompatibilitas Pencampuran Plastik Bekas (Jenis Polipropilena) Dengan Bahan Pengisi Magnesium Hidroksida

0 20 3

Peranan Anhidrida Maleat Terhadap Kompatibilitas Polietilena Dan Karet Alam Sir 20 Dengan Pengisi Pulp Tandan Kosong Sawit

0 33 5

Peranan Pendispersi Asam Stearat Terhadap Kompatibilitas Campuran Plastik Polipropilena Bekas Dengan Bahan Pengisi Dekstrin

0 23 57

Impregnasi Kayu Kelapa Sawit Dengan Poliblen Polipropilena/Karet Alam Dan Asam Akrilat

0 28 123

Imregnasi Kayu Kelapa Sawit Dengan Polipropilena Bekas Yang Dimodifikasi Dengan Asam Akrila

0 26 80

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 19

Pemanfaatan Serbuk Serat Ampas Tebu Termodifikasi sebagai Pengisi Komposit Hibrid Plastik Bekas Kemasan Gelas/Serat Ampas Tebu/Serat Kaca dengan Penambahan Bahan Penyerasi Maleat Anhidrida - g - Polipropilena

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Polipropilena - Pengaruh Asam Stearat Pada Campuran Termoplastik Elastomer Dengan Pengisi Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Pemanfaatannya Sebagai Peredam Suara

0 0 16