฀atasan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian

9 kepada dampak yang terjadi akibat penayangan serial ikartun Upin-Ipin terhadap pelajar Raudhatul Athfal Al-Bariyyah Kramat Jati. Jakarta Timur. Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan lebih fokus kepada karakter serial kartun Upin- Ipin yang dianggap dapat memperbaiki hubungan Indonesia Malaysia. Penelitian ke tiga dilakukan oleh M.Endy Saputro berjudul “Upin Ipin: Melayu Islam, Politik Kultur, dan dekomodifikas Dekomodifikasi New Media”. Peran Media saat ini sudah tidak hanya dipandang sebagai hiburan saja melainkan juga digunakan sebagai bentuk politik luar negeri suatu negara dengan memasukkan nilai budaya di dalamnya seperti melalui film kartun Upin-Upin. Apabila Jepang memiliki Doraemon dan Hello Kity , dan Amerika Serikat memiliki Mickey Mouse, Belgia memiliki Tintin, Maka Malaysia memiliki Upin dan Upin. Slogan Malaysia Truly Asia versi untuk Upin-Ipin merupakan gambaran singkat bahwa film ini membawa kultur atau budaya melayu dalam penayangannya kepada negara lain contohnya bahasa melayu,dan adat budaya lainnya. Di lain sisi peningkatan teknologi yang modern merupakan salah satu faktor mengapa film kartun ini juga mulai berkembang pesat terlebih diwilayah Asia. Dengan perkembangan hasil gambar, dan kualitas tampilan seperti 3D adalah salah satu faktor yang dapat mempengaruhi minat penonton untuk terus mengikutinya. Upin dan Upin menyajikan kualitas gambar yang bagus dan menarik untuk di tonton. Menarik karena Film ini menceritakan senyata mungkin yang dilakukan bocah umur lima tahun pada umumnya. Akhir dari penelitian ini menyimpulkan bahwa Upin dan Ipin adalah upaya untuk mengkonstuksi realitas yang lalu menjadikan hal tersebut sebagai nilai jual kepada bangsa lain. Disini ฀0 Upin-Ipin di ibaratkan sebagai media dan realitas tersebut adalah kultur yang ada di negara Malaysia seperti kehidupan sehari-hari dan nilai budaya lainya. Apabila keduanya di gabung maka inilah yang disebut dengan Dekomodasi. Dalam penelitian terdahulu yang ke tiga memiliki kesamaan dalam hal studi kasus yaitu Upin dan Ipin sebagai garis besar penelitian. Namun yang membedakan dari M.Endy Saputro yaitu lebih condong kepada penjelasan Dekomodasi yang terjadi atas perpaduan dua variabel yaitu media dan kultur sebagai bentuk dalam mendapat keuntungan dari dalam maupun luar negeri. Sedangkan penelitian yang dilakukan penulis lebih kepada paran karakter sebagai bentuk diplomasi publik pada hubungan Malaysia-Indonesia. Keuntungan yang di dapat tidak hanya dipandang dari segi ekonomi akan tetapi dalam penelitian ini juga keuntungan dalam menjaga perdamaian dan hubungan baik kedua negara. Penelitian ke empat dilakukan oleh Mutolingah dengan judul yang diambil ฀Nilai-Nilai Islam Dalam Film Upin Ipin Karya Moh.Nizam Abdul Razak DKK”. Dalam penelitian terdahulu kali ini berisi tentang penjelasan terkait pendidikan islam yang ada dalam serial kartun Upin-Ipin. Dijelaskan pula bahwa film Upin dan Upin adalah film yang memberikan pesan positif seperti toleransi beragama, ikhlas, jujur, menahan hawa nafsu, sedekah dan menghormati orang tua. Melalui adegan di film Upin dan Ipin juga dijadikan sebagai pendukung sekaligus penjelas terkait nilai-nilai islam seperti tayangan khusus bulan ramadhan. Dalam penelitian terdahulu ke empat ini memiliki kesamaan study kasus terkait Upin-Upin. Akan tetapi penelitian oleh Mutolingah tersebut memiliki