7
Malaysia terhadap Indonesia melalui karakter kartun Upin Ipin ini salah satunya dapat di lihat dari bahasa yang dipakai dalam film ini. Adapun beberapa
yang juga diperhatikan yaitu melalui penokohan karakter serial kartun Upin Ipin yang mencerminkan pesan-pesan pemersatu dan toleransi antar bangsa.
Serial Kartun Upin Ipin adalah salah satu bentuk pencapaian agar publik di Indonesia lebih menangkap pesan – pesan toleransi dan dapat merubah opini
publik lebih positif.
1.6.2 Teori Jarum Hypodermik
Salah satu teori yang berada dalam ruang lingkup komunikasi massa yaitu teori jarum hypodermik hypodermic needle theory, atau bisa juga disebut
dengan teori peluru bullet theory. Teori jarum hypodermic muncul atas pengaruh propaganda yang dibesar-besarkan pada Perang Dunia PD I dengan
beberapa contoh kesuksesan kampanye periklanan yang secara efektif mampu memobilisasi opini publik dan perilaku konsumen.
Teori ini mengasumsikan media massa mempunyai pemikiran bahwa komunikan
bisa ditundukkan sedemikan rupa bahkan bisa dibentuk dengan cara apapun yang dikehendaki oleh
komunikator .
Para komunikator menggunakan media seperti media cetak atau elektronik sebagai alat mereka untuk melakukan keinginan yang dikehendaki. Pengatas
namaan itulah teori jarum hypotermik atau teori peluru semdiri di ibaratkan sebuah isi peluru yang ditembakaan langsung mengenai sasaran komunikan
tanpa ada penghalang yang menutupiya. Pengertian tersebut sama halnya sebuah jarum yang disuntikan kedalam tubuh dengan berisakan obat yang memberi efek
8
perubahan. Intinya, sebagaimana dikatakan oleh Jason dan Anne Hill 997, media massa dalam teori jarum hipodermik mempunyai efek langsung
“disuntikan” kedalam ketida ksadaran komunikan. Apaila berbicara serial kartun Upin Ipin maka Malaysia adalah negara
asal film kartun ini. Karakter Upin Ipin memiliki pesan yang mudah dicerna oleh komunikan karena film ini memiliki cirikhas, keunikan dan memang
dikemas segampang mungkin agar mudah dimengerti kepada anak-anak. Di Indonesia sendiri film ini hadir dengan bahasa melayu yang secara langsung
memberikan jawaban kepada komunikan film ini asal Malaysia.
1.7 Metodologi Penelitian 1.7.1 Metode Penelitian
Dalam menganalisis data yang diperoleh, peneliti akan menggunakan teknik analisis secara deskriptif yakni data yang diperoleh
akan dianalisis dan disajikan dalam bentuk kata-kata lisan maupun tertulis. Teknik ini bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis fakta-fakta
dan data-data yang diperoleh, serta dari hasil studi lapangan maupun studi literatur untuk kemudian memperjelas gambaran hasil penelitian.
Peneliti juga menggunakan jenis penelitian kualitatif. Dalam pengertiannya kualitatif adalah penelitian yang cenderung kepada
pengumpulan data dari berbagai obyek seperti foto, dokumen, artefak dan catatan-catatan lapangan pada saat penelitian dilakukan serta suara dan
kombinasinya.
1.7.2 Variabel Penelitian
9
Adapun dua variabel yang dihubungkan satu sama lain yaitu variabel dipenden dan indipenden. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel dipenden yaitu peran karakter peran karakter Upin-Ipin sebagai aktor diplomasi dan variabel independen yaitu dalam perbaikan hubungan
Indonesia dan Malaysia.
1.7.3 Teknik Perolehan Data
Adapun perolehann data dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka, wawancara, observasi dan yang kemudian di sederhanakan
melalui konsep dan teori. . Studi pustaka
Studi pustaka yaitu cara mengumpulkan berbagai materi yang berkaitan dengan judul penelitian ini dari berbagai sumber yang
berupa buku-buku, dokumen-dokumen, jurnal, surat kabar, jurnal ilmiah,e-book, majalah, dan situs internet.
2.wawancara Wawancara di gunakan peneiliti untuk mendapatkan data langsung
dari narasumber secara terpilih dan penerapanya melalui studi lapangan. Selain itu peneliti juga menggunakan wawancara melalui
via email, dikarenakan keterbatasn waktu tempat. Wawancara dilakukan guna membantu pencarian data langsung dari objek yang
diteliti dan dalam hal ini mencakup kepada Lemabaga Sensor Film, Les’copaque dan Marsha Chikita Fawzi mantan animator
perusahaan Les’copaque asal Indonesia
20
3. Observasi Observasi adalah salah satu yang digunakan peneliti sebagai alat
pengumpul data dengan cara pengamatan dalam situasi yang menjadi objek penelitian. Dalam observasi yang dilakukan, peneliti
berada pada non participan yaitu peneleiti berada diluar partisipasi dan hanya melakukan pengamatan kepada objek yang dikaji.
1.8 Argumen Pokok
Aktor diplomasi yang berwujud kartun ini memang memiliki peran dalam harmonisasi hubungan publik Indonesia-Malaysia. Karakter Upin Ipin dapat
disebut sebagai bentuk diplomasi publik dalam perbaikan presepsi negatif sebagian publik kedua negara khususnya Indonesia. Hubungan publik Indonesia
dan Malaysia dapat semakin harmonis apabila dari kedua pihak terus berupaya menanamkan nilai toleransi antar negara. Berbagai karakter dari berbagai
keturunan di munculkan dalam serial kartun tersebut salah satunya yaitu karakter orang Indonesia “Susanti” yang berteman baik dengan karakter Upin Ipin
keturunan Malaysia. Hal ini memberikan gambaran atas hubungan antara publik Malaysia dan Indonesia yang di diharapkan yaitu berteman baik layaknya dalam
penokohan karakter tersebut. Melalui teori komunikasi massa yaitu jarum Hypodermik, karakter Upin-Ipin dapat di ibaratkan sebagai jarum yang
ditanamkan kepada sebagian publik di Indonesia agar merubah prespektif negatif terhadap Malaysia menjadi positif.
1.9 Sitematika Penulisan