51 pengamatan empiris dan ekspresi matematis dari hubungan-hubungan
kuantitatif. Penelitian kuantitatif dengan mengunakan format deskriptif bertujuan
untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat, yang menjadi obyek penelitian
ini, berdasarkan apa yang terjadi. Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variabel tersebut. Pada
umumnya penelitian ini menggunakan statistik induktif untuk menganalisis data penelitiannya.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan alat analisis, yaitu dengan melakukan rekonsiliasi fiskal yang terdiri dari koreksi fiskal positif dan
koreksi fiskal negatif pada biaya-biaya terhadap penghasilan kena pajak dan laporan laba rugi perusahaan. Untuk menghitung besarnya persentase efisiensi
pajak setelah dilakukan perencanaan pajak dengan menggunakan rumus: T = P
– P
1
x 100 P
Keterangan: T = Besarnya efisiensi pajak.
P = Besarnya pajak penghasilan sebelum perencanaan pajak.
P
1
= Besarnya pajak penghasilan setelah perencanaan pajak.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah beban pajak koperasi dan perencanaan pajak.
52 1.
Beban pajak koperasi adalah jumlah pajak yang harus ditanggung oleh pihak koperasi atas kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi tersebut
yang dapat mengurangi laba usaha. Beban pajak ini diukur dengan cara: a.
mengidentifikasi biaya-biaya yang diperbolehkan dalam pajak; b.
penggunaan tarif pajak sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku.
2. Perencanaan pajak tax planning adalah proses mengorganisasi usaha
Wajib Pajak atau kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya berada dalam posisi yang paling minimal, sepanjang hal ini
dimungkinkan oleh ketentuan perundang-undangan perpajakan maupun secara komersial.
Perencanaan pajak ini dapat dilakukan dengan cara: a.
memaksimalkan penghasilan yang bukan objek pajak atau telah dikenakan PPh final;
b. memaksimalkan biaya fiskal.
c. pemilihan metode akuntansi;
d. pemilihan bentuk kesejahteraan.
53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat
Koperasi pegawai B2TKS KOSUPALUK didirikan di Tangerang pada tanggal 16 Juni 1997 dengan akta pendirian yang disahkan oleh
Departemen koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil Republik Indonesia kantor wilayah Jawa Barat dengan nomor 261BHKWK.10VI-1997.
Nama sesuai akta pendirian adalah Koperasi Pegawai RI UPT- Laboratorium Uji Konstruksi KOSUPALUK, Kemudian seiring dengan
perkembangan yanng ada pada tahun 2008 diubah menjadi Koperasi Pegawai B2TKS KOSUPALUK.
KOSUPALUK merupakan Koperasi Pegawai Negeri dilingkungan Balai Besar Teknologi Kekuatan Struktur B2TKS. Pada mulanya
keanggotaan koperasi terbatas pada pegawai negeri yang masih aktif pada B2TKS, namun seiring dengan perkembangan usaha koperasi,
keanggotaan koperasi diperluas dengan diperbolehkannya pensiunan pegawai negeri sipil untuk tetap menjadi anggota.
Produk dan jasa yang diberikan koperasi ditujukan untuk anggota dan bukan anggota. Kegiatan usaha yang ditujukan untuk anggota antara lain
kegiatan simpan-pinjam dan warung serba ada waserda. Kegiatan simpan pinjam dilaksanakan dengan menggunakan dana internal koperasi dan
dana kerjasama dengan perbankan. Produk dan jasa yang ditujukan kepada
54 bukan anggota antara lain fotokopi, jasa umum, jasa teknologi dan
prounjas. Fotokopi secara khusus diselenggarakan untuk melayani kebutuhan B2TKS dan anggota koperasi sendiri, sedangkan jasa umum,
jasa teknologi dan prounjas ditujukan untuk melayani kebutuhan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan jasa pengujian-pengujian dan
analisa konstruksi. Sebagian besar customer dari KOSUPALUK merupakan perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia.
Dalam operasionalnya, koperasi bekerja sama dengan B2TKS. Kerjasama ini merupakan kerjasama yang saling menguntungkan kedua
belah pihak. Dikarenakan sebagian besar anggota koperasi merupakan pegawai pada B2TKS, hal tersebut menjadi kunci utama suksesnya usaha
koperasi. Oleh karenanya, peranan pengurus dalam menjalin kerjasama yang baik dengan manajemen B2TKS sangat diperlukan guna
kelangsungan usaha koperasi.
2. Visi, Misi, dan Komitmen Utama