34 Gambar. 2.1
Strategi-Strategi dalam Meminimalkan Jumlah Pajak yang Harus Dibayar
Sumber: Yeni Mangonting, Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak, Jurnal Akuntansi dan Keuangan,
Universitas Kristen Petra, Vol. 1, No. 1, Hal 43-53, 1999
4. Aspek-aspek dalam Tax Planning
Menurut Aviantara 2008 aspek-aspek dalam tax planning terdiri dari aspek formal dan administratif serta aspek material.
Pengelakkan Pajak dalam Strategi Penghematan Pajak
Yang Tidak Merugikan Penerimaan Negara
Merugikan Penerimaan Negara
Melalui Transaksi
Melalui Proses Produksi
Cara yang Diperkenan
kan oleh Undang-
Undang Cara
yang Tidak
Diperke- nankan
oleh Undang-
Undang
Kapitalisasi Transformasi
Pengelakan Avoidance
Penyelun- dupan
evasion Penge-
cualian Melalui
Undang- Undang
Perjanji- an Pajak
Konvensi Internasi-
onal
Pergeseran
35 a.
Aspek Formal dan Administratif
Aspek formal dan administratif yang harus dipenuhi suatu badan
usaha untuk dapat melakukan perencanaan pajak antara lain:
1 Kewajiban mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor
Pokok Wajib Pajak NPWP dan Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak NPPKP.
2 Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.
3 Memotong danatau memungut pajak.
4 Membayar pajak.
5 Menyampaikan Surat Pemberitahuan.
b. Aspek Material Aspek material ini berhubungan dengan perhitungan pajak. Basis
penghitungan pajak adalah objek pajak. Dalam rangka optimalisasi alokasi
sumber dana,
manajemen akan
merencanakan pembayaran pajak yang tidak lebih dan tidak kurang. Untuk itu,
objek pajak harus dilaporkan secara benar dan lengkap.
5. Tahapan Tax Planning
Tahapan dalam Tax Planning menurut Aviantara 2008 antara lain adalah sebagai berikut:
a. menganalisis informasi yang ada analyzing the existing data base;
b. membuat satu atau lebih model kemungkinan jumlah pajak
designing one or more possible tax plans; c.
mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak evaluating a tax plan;
36 d.
mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak debugging the tax plans;
e. memutakhirkan rencana pajak updating the tax plan.
E. Efisiensi 1. Efisiensi Secara Umum
Menurut Cendiman 2009 efisiensi merupakan perbandingan terbaik antara suatu kegiatan dengan hasilnya. Menurut definisi ini, efisiensi
terdiri atas 2 unsur yaitu kegiatan dan hasil dari kegiatan tersebut. a.
Unsur Kegiatan Suatu kegiatan dianggap mewujudkan efisiensi jika suatu hasil tertentu
tercapai dengan kegiatan terkecil. Unsur kegiatan terdiri dari 5 subunsur, yaitu pikiran, tenaga, bahan, waktu, dan ruang.
b. Unsur Hasil
Suatu hasil dianggap mewujudkan efisiensi jika dengan suatu kegiatan tertentu mencapai hasil yang terbesar. Unsur hasil terdiri dari 2
subunsur, yaitu jumlah kuantitas dan mutu kualitas. Menurut Danfar 2009 tingkat efisiensi dapat diketahui dengan cara
membandingkan antara output yang dihasilkan dengan input yang digunakan. Jika hasilnya lebih besar atau sama dengan 1 satu, maka akan
terjadi efisiensi. Namun sebaliknya, jika hasilnya kurang dari 1 satu, maka tidak terjadi efisiensi.
37
2. Efisiensi Beban Pajak
Secara finansial, pajak dapat mengurangi laba yang diperoleh oleh seseorang atau suatu badan usaha. Pajak yang harus ditanggung oleh
Wajib Pajak merupakan beban yang dapat mempengaruhi besarnya laba bersih yang diperoleh. Jika beban adalah suatu penurunan atau
berkurangnya nilai modal akibat penggunaan aset, maka hal tersebut seharusnya dapat ditekan seminimal mungkin. Penurunan nilai modal
karena penggunaan aset yang disebabkan oleh penggunaan yang tidak perlu merupakan suatu pemborosan yang harus dihindari karena dapat
mempengaruhi laba yang akan diperoleh. Efisiensi bertujuan untuk menghindari pemborosan-pemborosan
sumber daya yang dapat mempengaruhi laba usaha. Penghindaran pemborosan tersebut merupakan upaya optimalisasi alokasi sumber daya
dengan melakukan aktivitas dengan benar disamping melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan. Salah satu cara efisiensi beban pajak yang
dapat dilakukan adalah dengan melakukan perencanaan pajak.
F. Koperasi 1. Pengertian Koperasi
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian, yaitu:
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melaksanakan kegiatannya berdasar
prinsip koperasi, sehingga sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
”
38 Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan PSAK No. 27 Revisi 1998,
disebutkan bahwa: “Karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha
lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna
jasa koperasi. Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang
sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi atau SHU biasanya dihitung berdasarkan andil
anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang
dilakukan oleh anggota.
” Berdasarkan dua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa koperasi
adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi yang memiliki identitas ganda, yaitu sebagai pemilik sekaligus
pengguna jasa koperasi yang melaksanakan kegiatannya berdasar atas asas kekeluargaan. Sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas
kekeluargaan, koperasi memiliki tujuan untuk kepentingan anggotanya antara lain meningkatkan kesejahteraan, menyediakan kebutuhan,
membantu modal, dan mengembangkan usaha.
2. Fungsi dan Peran Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi sebagai berikut:
a. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya;
b. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas
kehidupan manusia dan masyarakat; dan
39 c.
memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-
gurunya; d.
berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi; dan e.
mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar bangsa.
3. Prinsip Koperasi