LCMS LMS dan LCMS

23 pelatihan dalam memonitor kegiatan e-learning di kemudian hari. c. Menjalankan dan memonitor e-learning. LMS harus menjalankan materi pelajaran e-learning dengan baik. d. Evaluasi. LMS yang baik harus dapat melakukan bermacam evaluasi yang dapat mengukur keahlian peserta pelatihan sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan. e. Komunikasi. LMS berguna sebagai sarana komunikasi bagi departemen pelatihan dan anggota organisasi. LMS dapat menyajikan atau memberikan pengumuman kepada para pelajar tertentu. f. Laporan. Melalui LMS, para administrator pelatihan dapat memperoleh laporan berisi data pelatihan. g. Rencana pelatihan. Berdasarkan rencana pelatihan, LMS secara otomatis merekomendasikan program pelatihan yang sesuai dan mengatur jadwalnya. h. Integrasi. LMS yang baik dapat berkomunikasi dan berintegrasi dengan sistem-sistem yang ada.

2.5.2 LCMS

LCMS adalah sistem yang fungsi utamanya menyusun dan mengatur materi atau e-learning content. Jadi dalam LCMS pengembang materi e- learning dapat menciptakan storyboard, menggabungkan materi, mengubah isi materi dan lain sebagainya. Ia dapat dengan cepat mencipatakan materi e- learning baru hanya dengan menggabungkan materi e-learning dalam LCMS. 24 Bagian e-learning yang dapat di gabung-gabungkan disebut learning object atau reuseable learning object. Effendy, 2005. p91. LCMS berfungsi pula mengurus administrasi pelatihan sama seperti LMS. Walaupun banyak yang berpendapat bahwa LCMS adalah langkah selanjutnya dari LMS, akan tetapi LCMS dan LMS memiliki perbedaan. Fungsi LMS lebih terfokus pada proses pembelajaran, sedangkan LCMS adalah pembuatan materi atau konten. Michael Brennan dari perusahaan konsultan IDC menyatakan bahwa LCMS dan LMS berbeda satu sama lain akan tetapi saling mendukung. LMS dapat mengatur komunitas pelajaran dalam menggunakan materi e-learning yang disimpan dan dikelola oleh LCMS. Kemudian LCMS memberikan data-data mengenai proses pembelajaran pelajar kepada LMS untuk disimpan. Beberapa komponen LCMS Surendro, 2005. p.47 adalah sebagai berikut: a. Learning object Repository Learning object repository adalah sebuah database di mana materi pembelajaran disimpan dan dikelola. Objek pembelajaran yang sama dapat digunakan untuk beberapa kali dan untuk beberapa tujuan yang sesuai. b. Automated Authoring Application Aplikasi ini digunakan untuk membuat objek pembelajaran yang dapat digunakan kembali reuseable yang dapat diakses dari repository. Aplikasi ini memungkinkan author untuk 25 menggunakan objek pembelajaran baru atau menggunakan kombinasi antara kedua objek pembelajaran tersebut. Proses authoring dilakukan secara otomatis dengan template, wizard dan productivity tools lainnya sehingga memungkinkan author untuk membuat objek pembelajaran yang reuseable secara efisien. Author adalah mereka yang mempunyai pengetahuan khusus, tetapi tidak mempunyai keahlian dalam bidang pemrograman, desain grafisinstruksional. c. Dinamic Delivery Interface Untuk memberikan objek pembelajaran yang sesuai dengan profil siswa, hasil evaluasi atau informasi siswa lainnya., dibutuhkan sebuah dynamic delivery interface. Komponnen ini juga menyediakan user tracking, link ke sumber informasi yang berhubungan dan juga mendukung tipe penilaian yang beragam dengan umpan balik dari siswa. d. Administrative Application Aplikasi ini digunakan untuk mengelola rapor siswa, mengamati dan melaporkan kemajuan siswa dan juga menyediakan fungsi administratif dasar lainnya. 26 2.6 Analisis dan Pengembangan Sistem 2.6.1 Analisis Sistem