30
2.7.1.3 Studi Literatur.
Literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh dari bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatan
penelitian. Uraian dalam literatur diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran yang jelas tentang pemecahan masalah yang pernah diuraikan
dalam penelitian sebelumnyaHasibuan PhD, 2007 p.42. Tinjauan literatur sangat penting peranannya dalam membuat suatu
tulisan ataupun karangan ilmiah, dimana tinjauan literatur memberikan ide dan tujuan tentang topik penelitian yang akan dilakukan selanjutnya
Hasibuan PhD, 2007 p.42.
2.7.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem dapat didefinisikan sebagai sebuah proses standar yang diikuti oleh suatu organisasi untuk melakukan langkah -
langkah yang
diperlukan dalam
menganalisis, mendesain,
mengimplementasikan serta memelihara sistem informasi Hoffer, 2005. p.10.
Ada banyak pendekatan atau metodologi pengembangan sistem yang tersedia dan bisa digunakan dalam pengembangan sistem informasi suatu
oraganisasi. Pendekatan-pendekatan itu antara lain bisa berupa Metodologi Pengembangan RAD dan Prototype.
2.7.2.1 Rapid Aplication Development RAD
Rapid Aplication Development RAD is an approach to developing information systems that promises better and cheaper
31
systems and more rapid deployment by having systems developers and end user work together jointly in real time to develop systems Hoffer
2005. p.20 Rapid Application Development RAD merupakan sebuah
pendekatan untuk mengembangkan sistem informasi yang menjanjikan sistem yang lebih baik, lebih murah dan lebih cepat dalam penyebaran
sistem yang dimliki oleh pengembang. Dalam pengembangan sistem tipe ini, pengembang dan pengguna akhir bekerja sama secara langsung
dalam pengembangan sistem. RAD sering di gunakan sebagai langkah cepat dalam
pengembangan sebuah sistem berbasis web. Fase pengembangan sistem ini hampir sama seperti pengembangan sistem tradisional SDLC, namun
RAD memiliki fase yang lebih pendek dan biasanya dikombinasikan dengan teknik pengembangan lain seperti penggunaan prototype sebagai
langkah mudah developer mengetahui syarat-syarat yang dibutuhkan atau user requirment program.
Requirement Planning
User Design
Const ruct ion Cut over
Gambar 2.2 Meodologi Pengembangan Sistem Dengan RAD
32
Pada umumnya tahap planning rencana dan desain pada pengembangan RAD lebih pendek karena memfokuskan kepada fungsi
kerja sistem, kebutuhan tampilan pengguna, dan detail proses bisnis organisasi. Kesuksesan RAD tergantung pada keterlibatan pengguna
yang ekstensif dan kritis akan partisipasi mereka dalam perencanaan aplikasi melalui penetapan persyaratan saat mereka bekerjasama dengan
analis sistem
dalam pembuatan
prototype yang
kemudian diimplementasikan dalam sebuah desain. Keterlibatan pengguna sangat
penting pada saat pembuatan prototype untuk perancangan antarmuka pengguna user interface sistem.
Adapun setiap fase pengembangan RAD di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Fase Requirement Planning yaitu sebuah fase aktifitas yang dilakukan pengguna owner dan penganalisis bertemu untuk
mengidentifikasikan masalah, kesempatan dan mendengarkan arahan-arahan owner terhadap tujuan aplikasi yang akan dibuat.
Dalam tahapan ini, setidaknya pengembang akan mencari dan mengumpulkan
data perusahaan,
mencari dan
mengidentifikasikan masalah-masalah perusahaan yang berasal dari statement owner pengguna serta berusaha memaparkan
usulan-usulan pemecahan atas masalah tersebut Kendall, 2006. p.238.
33
2. Fase User Design yaitu sebuah fase aktifitas yang dilakukan pengembang dalam merancang model bisnis secara “logical
dan phisical systems” yang mampu menggambarkan kebutuhan pengguna terhadap sistem yang diinginkan. Fase ini hanya
menggambarkan apa yang harus dan dapat dikerjakan dalam sistem, objek-objek apa yang akan terlibat, rancangan data dan
komunikasinya serta bentuk tampilan dari sistem yang akan dibuatWhitten, 2004. p.111. Pada tahapan ini pengembang
sangat membutuhkan masukan yang berupa saran dan kerjasama dari owner atau pengguna sistem untuk menilai sistem yang
dibuat oleh sistem analis. 3. Fase Construction yaitu sebuah aktifitas sistem analis untuk
mengimplementasikan atau
meningkatkan desain
yang diciptakan dalam fase sebelumnya dengan menggunakan
perangkat-perangkat RAD, begitu fungsi yang baru tersedia, selanjutnya fungsi-fungsi baru tersebut ditunjukkan kepada
pengguna atau owner untuk mendapatkan interaksi, komentar dan
revisi sehingga penganalisis mampu melanjutkan
perubahan-perubahan dalam desain aplikasi Kendall, 2006. p.239.
4. Fase Cutover yaitu fase penentuan apakah sistem yang dikembangkan
sistem analis
akan digunakan
untuk menggantikan sistem lama atau tidak oleh suatu perusahaan
34
berdasarkan keputusan owner project. Fase ini juga kadang disebut sebagai fase pelaksanaan yang meliputi uji coba
aplikasi, pelatihan penggunaan aplikasi berdasarkan prosedur- prosedur organisasional yang berubah Kendall, 2006. p.239.
2.7.2.2 Prototyping