Tabel 1 Lokasi Sasaran P2KP
P2KP 1 P2KP 2
P2KP3 PROPINSI
6 13
15 KABKOTA
64 80
96 KECAMATAN 681
210 229
KELURAHAN 2621 2059
1726
2.5 Kesejahteraan Sosial 2.5.1 Pengertian Kesejahteraan Sosial
Secara harfiah kesejahteran sosial mengandung makna yang luas dan mencakup dan mencakup berbagai segi pandangan atau ukuran-ukuran tertentu tentang suatu hal yang
menjadi cirri utama dari pengertian tersebut. Kesejahteraan berasal dari kata sejahtera, berawalan kata ke dan berakhiran an. Sejahtera berarti aman sentosa, sedangkan
kesejahteraan berarti suatu keadaan sejahtera, aman, keselamatan, ketemteraman dan kemakmuran.
Sosial berasal dari bahasa latin yaitu “socius” yang mempunyai arti kawan atau teman, manusia adalah mahluk sosial, ini dikarenakan di dalam kehidupannya manusia tidak
bisa hidup sendirian, selalu mempunyai teman dan kawan, dan membina hubungan tersebut sehingga sedemikian harmonis. Menurut DR. J. A Ponsioen, dikutip dari T. Sumarnonugroho
1982, dikutip dari Rani Simarmata “seminar proposal 2004” istilah sosial memiliki arti yang berbeda-beda yaitu:
1. Sosial diartikan sebagai suatu indikasi dari pada kehidupan bersama makhluk
manusia, misalnya dalam kebersamaan ras, berfikir, bertindak, dan dalam hubungan antar manusia.
Universitas Sumatera Utara
2. Istilah sosial pada abad ke 19 mempunyai konotasi yang berbeda, lebih sentimental
dan karena itu mmenjadi agak kabur seperti istilah yang agak serupa yang dikaiitkan dengan persoalan kemiskinan dan keterlantaran irang . Meskipun demikian dari
konotasi ini kemudian berkembang dalam segala arah yang bersangkut paut dengan pembaharuan masyarakat yang bertujuan menanggulangi kemiskinan dan
keterlantaran. Pengertian kata sosial selanjutnya mungkin dilandasi oleh kenyataan bahwa kesemuanya
bersangkutan “orang dalam masyarakat”, yang kesemuanya menekankan bahwa manusia adalah mahluk sosial dan tidak melulu mahluk ekonomi atau lainnya.
Kesejahteraan sosial dalam artian yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik. Beberapa
definisi yang mendukung pengertian ini antara lain dikemukakan oleh Gertrude Wilson, Walter Fridlander, Elizabeth Wickenden, atau pun hasil dari pra-komfrensi kelompok kerja
konfrensi internasional bidang kesejahteraan sosial XV XVth International conference on social welfare
1. Gertrude Wilson
“Social Welfare is an organized concern of all people for all people” Kesejahteraan Sosial adalah perhatian yang terorganisir daari semua orang untuk
semua orang 2.
Walter Fridlander. “Social Wellfare is organized system of social service’s and institutions, designed to
aid individuals and group to attain satisfying atandarts of life ana health” Kesejahteran Sosial adalah sistem yang terorganisasi dari institusi dan pelayanan
sosial, yang dirancang untuk membant indiidu atau pun kelompok agar dapat mencapai standar hidup dan kesehatan yang lebih memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
3. Elizabeth Wickenden
“Social Welfare includes those laws, programs, benefits, and services, which assure of strengthen provivions for meeting social needs recognized to the well-being of the
population and the better fungtionig of the social order”
Kesejahteraan sosial termasuk didalamnya adalah peraturan perundang-undangan, program, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan untuk
memenuhi kebutuhan sosial yang berdasarkan dari masyarkat serta menjaga ketemteraman dalam masyarakat
4. Pre-conference Working Commite For the XV International Conference of Social
Welfare. “Social welfare is all the organized social arrangement which have as their direct
and primary objective the well-being of people on social context. It includes the broad range of policies and services which are concernedwith various aspects of people live
their income, security, health, housing, education, recreation, cultural, traditions, etc”.
Kesejahteraan sosial adalah keseluruhan usaha sosial yang terorganisir dan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat berdasarkan
konteks sosialnya, Didalamnya tercakup pula kebijakan dan pelayanan yang terkait dengan berbagai kehidupan dalam masyarakat, seperti pendapatan, keamanan,
kesehatan, perumahan, pendidikan, rekreasi teradisi, budaya dan sebagainya Dari ke empat definisi diatas, dapat diambil kesimpulan pengertian bahwa
kesejahteraan sosial merupakan berbagai upaya yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu di bidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi, ataupun
kehidupan spiritual. Kesejahteraan sebagai suatu kondisi keadaan dapat dilihat dari rumusan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1947, tentang ketentuan-ketentuan pokok kesejahtraan sosial pasal 2 ayat1:
Universitas Sumatera Utara
“Kesejahteraan Sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketenteraman lahir dan
batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenhuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah dan sosial yang sebaik-baiknya bagi, diri keluarga
dan masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak dan asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan pancasila”.
Rumusan di atas menggambarkan kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi keadaan, sedangkan pengertian kesejahteraan sosial yang lain adalah kesejahteraan sosial
sebagai suatu ilmu, ilmu kesejahteraan sosial masih merupakan salah satu ilmu yang baru dimana perkembangannya baru dimulai pada aal abad ke 20 ini dan salah satu ciri dari ilmu
kesejahteraan sosial adalah upaya pengembangan metodologi termasuk didalamnya aspek strategis dan teknik utuk menangani berbagai macam masalah sosial, baik di tingkat
individu, kelompok, maupun masyarakat baik lokal, regional, ataupun internasional.
2.5.2 Usaha kesejahteraan Sosial.
Perhatian masyarakat atas taraf kehidupan yang lebih baik dari warganya diwujudkan dengan penyediaan berbagai bentuk usaha kesejahteraan sosial yang konkret. Usaha
kesejahteraan sosial mengacu pada program, pelayanan, dan berbagai kegiatan yang secara konkret nyata berusaha menjawab semua kebutuhan ataupun masalah yang dihadapi oleh
anggota masyarakat. Usaha kesejahteraan sosial itu sendiri dapat diarahkan kepada individu, keluarga, kelompok ataupun komunitaa yang menyangkut kesejahteraan sosial warga
masyarakat. Oleh karena itu dua terminologi ini sulit untuk dipisahkan antara satu dengan yang lainnya inseperable dan sering kali digunakan secara tukar-menukar interchangeably
Berdasarkan terminologi tersebut terlihat bahwa usaha kessejahteraan sosial seharusnya merpakan upaya yang konkret nyata baik yang bersifat langsung direct service
ataupun tidak langsung indirect service , sehingga apa yang dilakukan dapat dirasakan
Universitas Sumatera Utara
sebagai upaya yang benar-benar ditujukan untuk menngani masalah ataupun kebutuhan yang dihadapi oleh warga masyarakat, dan bukan sekedar program pelayanan ataupun kegiatan
yang lebih dititik beratkan kepada upaya menghidupi organisasi sendiri ataupun menjadikan sebagai “panggung” untuk sekedar mengekspresikan penampilan diri dalam suatu lembaga.
Usaha kesejahteraan sosial dibutuhkan karena pada berbagai negara terdapat warga masyarakat yang mempunyai kebutuhan dan masalah yang di luar kemampuan mereka untuk
mengaatasinya. Hal ini tentunya ditunjang dengan perkembangan di dunia, bahwa kesejahteraan sosial dan juga usaha kesejahteraan sosial telah diterima dan diakui masyarakat
industri modern sebagai salah satu fungsi guna membantu masyarakat dalam mengatasi masalah mereka. Banyak masalah yang dihadapi warga masyarakat dewasa ini, bila dielusuri
terkait dengan perubahan sosial yang terjadi secara cepat termasuk didalamnya adalah efek dari urbanisasi dan industrialisasi.
Berbagai alasan maupun motivasi yang melandasi penyediaan berbagai usaha kesejahteraan sosial, tetapi secara umum menurt Thelma Lee Mendoza, ada tiga tujuan utama
yang terkait dengan kesejahteraan sosial yang pada umumnya berhubungan dengan upaya memperoleh sumberdaya yang sangat terbatas yaitu:
1 Tujuan yang bersifat kemanusiaan dan keadilan sosial humanitarian and social
justice goals Tujuan kesejahteraan sosial ini berakar dari gagasan ideal demokratik mengenai
keadilan sosial, dan hal ini berasal dari keyakinan bahwa setiap manusia mempunyai hak untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Meskipun potensi tersebut
kadang kala tertutup karena adanya hambatan fisik, sosial, ekonomi, psikis, dan berbagai faktor lainnya yang menghambat dirinya untuk mengenali potensi yang ia
miliki. Berdasarkan tujuan ini, usaha kesejahteraan sosial banyak diarahkan kepada upaya pengidentifikasian kelompok yang paling tidak mendapat perhatian, kelompok
Universitas Sumatera Utara
yang paling mempunyai ketergantungan, kelompok yang paling ditelantarkan, ataupun kelompok yang tidak mampu menolong dirinya sendiri, dan menjadikan mereka
kelompok sasaran dalam kaitan dengan upaya menjembatani sumber daya yang langka.
2 Tujuan yang terkait dengan pengendalian sosial Social Control Goals
Tujuan ini berdasarkan pemahaman bahwa kelompok yang tidak diuntungkan, kekurangan, ataupun tidak terpenuhi kebutuhannya dapat melakukan “serangan” baik
secara individu ataupun kelompok terhadap masyarakat terutama yang sudah mapan. Oleh karena itu masyarakat tersebut harus berupaya untuk “mengamankan”
diri dari sesuatu yang dapat mengancam kehidupan, kepemilikan ataupun stabilitas politik yang sudah berjalan, “Ancaman” seperti ini biasanya dimunculkan oleh
kelompok yang kurang mempunyai kesempatan atau sumber daya untuk mendapatkan taraf hidup yang memadai.
3 Tujuan yang Terkait Pembangunan Ekonomi Economic Development Goals
Tujuan pembangunan ekonomi memperioritaskan kepada program-program yang dirancang untuk meningkatkan produksi barang dan pelayanan yang dapat diberikan,
ataupun berbagai sumber daya lain yang dapat memberikan sumbangan terhadap pembangunan ekonomi. Beberapa contoh dari usaha kesejahteraan sosial yang searah
dengan tujuan pembangunan ekonomi adalah : a.
Beberapa tipe usaha kesejahteraan sosial yang secara langsung memberikan sumbangan terhadap peningkatan produktivitas individu, kelompok ataupun
masyarakat, seperti usaha kesejahteraan sosial yang memberikan pelaanan konseling pada generasi muda yang bekerja di bidang industri agar mereka dapat
menyesuaikan diri dengan bidang kerjanya. Usaha kesejahteraan sosial yang memfokukan pada penyediaan fasilitas dan pelayanan kesejahteraan pekerja, usaha
Universitas Sumatera Utara
kesejahteraan sosial yang memberikan pelayanan rehablitasi pekerja yang menderita cacat, pelatihan para pengangguran dan sebagainya.
b. Jenis usaha kesejahtraan sosial yang berupaya untuk mencegah atau meminimalisir
hambatan beban yang dapat dihadapi oleh para pekerja yang masih produktif. Misalnya saja hambatan yang dapat ditimbulkan oleh anak-anak mereka yang masih
kecil, anak-anak yang menderita cacat ataupun kelainan, orang tua yang sudah lanjut usia, dan sebagainya. Lembaga yang menjalankan usaha kesejahteraan sosial
seperti ini antara lain tempat penitipan anak, panti lanjut usia, klinik kesehatan, ataupun panti rehabilitasi.
c. Jenis usaha kesejahteraan sosial yang memfokuskan pada pencegahan dampak
negatif urbanisasi dan industrialisasi pada kehiidupan keluarga dan masyarakat, atau membantu mereka agar dapat mengidentifikasikan dan mengembangkan
“pemimpin” dari suatu komunitas lokal. Misalnya saja, usaha kesejahteraan sosial yang bergerak dibidang pelayanan pendidikan kehidupan keluarga family life
education services, program pelatihan kepemimpinan ataupun berbagai jenis pelayanan yang digunakan untuk pelayanan komunitas.
Dalam kaitan dengan bidang kesejahteraan sosial, ada beberapa karakteristik usaha kesejahteraan sosial masa kini, yaitu :
1.Menanggapi kebutuhan manusia 2.Usaha kesejahteraan sosial yang diorgansir guna menangapi kompleksitas
masyarakat perkotaan yang modern. 3. Kesejahteraan sosial mengarah kespesalisasi, sehingga lembaga kesejahteraan
sosialnya juga lebih menjadi tersepesialisasi. 4.Usaha sosial menjadi sangat luas.
Universitas Sumatera Utara
Pembangunan bidang kesejahteraan sosial di Indonesia yang bertanggung jawab adalah Departemen Sosial, secara asasi dan fundamental, Departemen Sosial memberikan
patokan dan memberi arah dalam penyusunan dan pelaksanaan program-program pembangunan bidang kesejahteraan sosial. Sebagai patokan dan pemberi arah, disusun pula
dasar pembangunan bidang kesejahteraan sosial yang dalam pelaksanaannya menganut perinsip melanjutkan , menigkatkan, mengembangkan, memperbaiki serta memperbaharui
segala hasil pembangunan bidang kesejaheraan sosial.
2.6 Kerangka Pemikiran