kemasyarakatan b.
Berorientasi pada pembangunan berkelanjutan, yang aspiratif, representatif,. c.
Mengakar dan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin. d.
Mampu menyuarakan harapan masyarakat miskin dalam proses pengambilan keputusan.
e. Mampu menjadi wadah masyarakat bersinergi dalam penyelesaiaan
permasalahan yang ada di wilayahnya. 2.
Meningkatkan akses masyarakat miskin perkotaan kepada pelayanan sosial, prasarana dan sarana serta pendanaan modal, membangun kerja sama dan kemiteraan sinergi
ke berbagai pihak terkait, dengan menciptakan kepercayaan pihak-pihak terkait tersebut terhadap lembaga masyarakat BKM
3. Mengedepankan peran Pemerintah KabupatenKota agar mampu memenuhi
kebutuhan masyarakat miskin melalui pengokohan Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah TKPKD di wilayahnya, dan kemiteraan dengan masyarakat
serta kelompok peduli setempat.
4. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu secara mandiri untuk
mengembangkan lingkungan pemukiman yang berkelanjutan. 5.
Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah dan mendorong kelompok perduli untuk bekerja sama dengan organisasi masyarakat setempat agar tumbuh gerakan bersama
untuk terwujudnya sinergi dalam menanggulanngi kemiskinan.
2.4.4 Sasaran dari P2KP yaitu:
1. Masyarakat : yaitu seluruh masyarakat kelurahan dengan penerima manfaat langsung
Universitas Sumatera Utara
adalah keluarga miskin sesuai dengan kemiskinan masyarakat setempat yang telah disepakati bersama.
2. Pemeintah Daerah: yaitu perangkat pemerintah dari tingkat kotakabupaten,
kecamatan dan kelurahan. 3.
Para pihak lainnya: yaitu seluruh pihak terkait seperti LSM, dunia usaha, perguruan tinggicendikiawan, dan lain-lain.
Strategi yang digunakan oleh P2KP ialah: Proses pembelajaran untuk transformasi sosial secara bertahap dari masyarakat miskin menuju tatanan masyarakat madani melalui:
1. Pembelajaran nilai-nilai universal yaitu meningkatlan pemahaman masyarakat akan
nilai-nilai kemanusiaan untuk membangun modal sosial masyarakat agar mampu mandiri dalam menanggulangi kemiskinan.
2. Pembangunan bertumpu pada kelompok, yaitu mendorong masyarakat untuk
membentuk kelompok agar mempunyai kekuatan lebih untuk mengatasi permasalahan kemiskinan yang dihadapi dan mempunyai wadah organisasi untuk memudahkan
melakukan kemiteran dengan pihak luar. 3.
Pembelajaran TRIDAYA, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk melakukan perencanaan pembangunan yang menyeluruh sosial, ekonomi, dan
prasarana lingkungan untuk penanggulangan kemiskinan dan terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.
4. Pengembangan kapasitas
Dengan membangun kemampuan masyarakat untuk menyiapkan rencana-rencana kegiatan dalam kerangka penanggulagan kemiskinan, melalui upaya mendorong
tumbuh dan berkembangnya partisipasi maupun kemandirian masyarakat. 5.
Penguatan peran PEMDA, yaitu mendorong kemiteraan PemDa dengan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
sejak dari proses perencanaan dalam menyusun strategi dan program penanggulangan kemiskinan di daerah, hingga pelaksanaan yang terpadu antara dana pemerintah dan
swadaya masyarakat. 6.
Penguatan jaringan kemiteraan, yaitu meningkatkan kemampuan masyarakat untuk membangun jaringan kemiteraan dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan
akses yang diperlukan untuk penanggulangan kemiskinan. 7.
Pengembangan lingkungan pemukiman, yaitu mingkatkan kemampuan masyarakat untuk lebih mandiri dalam pembangunan lingkungan pemukiman yang berkelanjutan
untuk menciptakan tata kehidupan dan pemukiman yang sehat, berjati diri dan produktif.
2.4.5 Komponen Program dan Bantuan Teknis