Aktivitas Investasi TINJAUAN PUSTAKA

ketergantungan perusahaan terhadap pendanaan jangka pendek utamanya dari bank. Utang jangka pendek biasanya terkait dengan perubahan tingkat bunga. Analisis common size common size statement dan rasio struktur modal utamanya mengukur resiko struktur modal perusahaan. Semakin tinggi proporsi utang, semakin besar beban bunga tetap dan pembayaran kembali utang, dan semakin besar kemungkinan gagal bayar pada periode penurunan laba atau masa sulit. Dengan demikian, ukuran struktur modal digunakan sebagai alat penyaring.

C. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi mengukur seberapa efektif perusahaan perusahaan mengelola aktivanya. Jika perusahaan terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, dan akibatnya laba turun. Di sisi lain, jika aktiva terlalu rendah, maka penjualan menguntungkan akan hilang. Menurut Brigham dan Houston 2001:81-84, aktivitas investasi dapat diukur dari: 1. Rasio perputaran total aktiva total assets turnover ratio. Rasio perputaran total aktiva total assets turnover ratio mengukur perputaran semua aktiva perusahaan. Rasio ini dihitung dengan membagi penjualan dengan total aktiva, atau: aktiva Total Penjualan aktiva perputaran Rasio = Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan harta perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau menggambarkan berapa rupiah penjualan bersih yang dapat dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara harta perusahaan. Jika perputarannya lambat, ini menunjukkan bahwa aktiva yang dimiliki terlalu besar dibandingkan dengan kemampuan untuk menjual. 2. Rasio perputaran persediaan inventory turnover ratio. Rasio perputaran persediaan inventory turnover ratio didefinisikan sebagai penjualan dibagi dengan persediaan, atau dengan rumus: Persediaan Penjualan persediaan perputaran Rasio = Rasio perputaran persediaan tinggi, berarti perusahaan tersebut memiliki tingkat persediaan yang relatif rendah sehingga ada kemungkinan akan kehabisan stock serta mengalami keterlambatan dalam pengiriman pesanan dengan jumlah sangat besar. Sebaliknya, jika dengan perputaran persediaan yang sangat besar perusahaan tidak mengalami kesulitas dalam memenuhi permintaan konsumen, berarti perusahaan tersebut memang telah bekerja secara efisien dibandingkan dengan perusahaan sejenis. Rasio perputaran persediaan mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan. 3. Days Sales Outstanding DSO. Days sales outstanding DSO digunakan untuk menaksir piutang usaha, dan dihitung dengan membagi piutang dengan rata-rata penjualan harian untuk menentukan jumlah hari penjualan dalam piutang usaha. Jadi, periode penagihan rata-rata menunjukkan jangka waktu rata-rata yang harus ditunggu perusahaan setelah melakukan penjualan sebelum menerima kas. Days sales outstanding periode penagihan rata-rata dihitung dengan rumus: tahunan36 Penjualan Piutang hari per penjualan rata - Rata Piutang D = = SO Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Days sales outstanding periode penagihan rata-rata dievaluasi dengan membandingkan terhadap jangka waktu penjualan perusahaan. Misalnya, syarat penjualan mengharuskan pembayaran dalam 30 hari, tetapi faktanya 45 hari. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen tidak membayar tagihannya tepat waktu. Hal ini akan menyedot dana perusahaan yang sebenarnya dapat dipergunakan untuk investasi dalam aktiva produktif. Lebih lanjut, kenyataan bahwa konsumen membayar kewajiban mereka dengan lambat menandakan bahwa mereka sedang mengalami masalah keuangan yang selanjutnya menyebabkan perusahaan kesulitan menagih piutangnya. Oleh karena itu, jika kecenderungan atas periode penagihan rata-rata ini menunjukkan kenaikan selama beberapa tahun terakhir tetapi kebijakan kredit tidak berubah, maka perusahaan harus mengambil tindakan untuk mempercepat penagihan. 4. Rasio perputaran aktiva tetap fixed assets turnover ratio. Rasio perputaran aktiva tetap fixed assets turnover ratio mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan aktiva tetapnya, dengan rumus: bersih tetap Aktiva Penjualan tetap aktiva perputaran Rasio = Permasalahan yang potensial dapat timbul ketika perusahaan menginter- prestasikan rasio perputaran aktiva tetap adalah inflasi, dalam hal ini aktiva tetap mencerminkan biaya historis. Inflasi bisa menyebabkan sebagian besar aktiva yang dibeli di masa lalu akan dinyatakan terlalu rendah. Oleh karena itu, jika perusahaan membandingkan perusahaan lama yang memperoleh sebagian besar aktiva tetapnya pada harga rendah dengan perusahaan baru, yang memperoleh aktiva tetapnya baru-baru ini, maka perusahaan mungkin akan menemukan bahwa Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara perusahaan lama mempunyai rasio perputaran aktiva tetap yang lebih tinggi. Meskipun demikian ini akan mencerminkan kesulitan yang dihadapi akuntan dalam mengatasi inflasi dari pada ketidaefisienan lain pada bagian perusahaan baru. Pada saat ini akuntan sedang mencari cara membuat laporan keuangan yang mencerminkan nilai saat ini bukan nilai historis.

D. Tinjauan Penelitian Terdahulu