Uji Data dan Uji Asumsi Klasik

1 Variabel kebijakan utang debt ratio memiliki nilai maksimum sebesar 3,06, nilai minimum sebesar 0,20, nilai mean rata-rata sebesar 0,59 dengan standar deviasi sebesar 0,43 dan jumlah data yang dianalisis sebanyak 60 2 tahun x 30 perusahaan. 2 Variabel strukt ur modal debt to equity memiliki nilai maksimum sebesar 6,37, nilai minimum sebesar -2,20, nilai mean rata-rata sebesar 1,13 dengan standar deviasi sebesar 1,25 dan jumlah data yang dianalisis sebanyak 60 2 tahun x 30 perusahaan. 3 Variabel aktivitas investasi fixed asset turnover memiliki nilai maksimum sebesar 11,41, nilai minimum sebesar 0,34, nilai mean rata-rata sebesar 3,10 dengan standar deviasi sebesar 2,16 dan jumlah data yang dianalisis sebanyak 60 2 tahun x 30 perusahaan.

C. Uji Data dan Uji Asumsi Klasik

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran stochastic term error yang dihasilkan oleh model regresi. Model yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode Jarque-Bera atau : { } 1.711,69 24 3 5,690 21,665 6 485 , 4,298 60 24 3 6 2 2 2 2 =       − + + + =       − + = K S N JB Pengujian statistik Jarque-Bera adalah distribusi chi-square dengan derajat bebas atau df=2, jika nilai JB distribusi chi-square df, berarti penyebaran stochastic term error adalah normal dan jika nilai JB distribusi chi-square df, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara berarti penyebaran stochastic term error adalah tidak normal. Dari hasil analisis diperoleh JB = 1.711,69 dan chi-square = 43,77, artinya penyebaran stochastic term error adalah normal. Gambar 4.1. Histogram Sumber: Lampiran 1 -2 -1 1 2 3 4 Regression Standardized Residual 3 6 9 12 15 Frequency Mean = -3.48E-16 Std. Dev. = 0.983 N = 60 Dependent Variable: Y Histogram Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Berdasarkan gambar 4.1, ditunjukkan batang pada histogram secara umum berada di bawah kurva normal sehingga dapat disimpulkan bahwa data ini berdistribusi normal. Gambar 4.2. Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Sumber: Lampiran 2 Dari gambar 4.2, diketahui bahwa data yang dianalisis mendekati garis diagonal menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 Observed Cum Prob 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 E xpect ed C um P rob Dependent Variable: Y Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Uji multikolinieritas ditujukan untuk mengetahui korelasi linear antara dua atau lebih variabel bebas. Nilai VIF yang diperoleh adalah 1,048 dan 1,048 lebih kecil dari 10. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kebijakan utang dan struktur modal tidak mengalami multikolinieritas. Autokorelasi terjadi akibat kondisi munculnya suatu data yang dipengaruhi data sebelumnya yang mengakibatkan hasil pengujian menjadi bias. Nilai Durbin Watson yang diperoleh sebesar 1,031. Hal ini berarti bahwa kebijakan utang dan struktur modal tidak mengalami autokorelasi. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendeteksi heterokedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser mendeteksi adanya heteroskedastisitas dapat dilihat dari tingkat signifikansi, jika tingkat signifikansi berada di atas 5 berarti tidak adanya heteroskedastisitas, apabila dibawah 5 berarti mengalami heteroskedastisitas. Adapun hasil uji Glejser sebagai berikut: Tabel 4.10 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant 1.205 .192 6.280 .000 X1 -.374 .218 -.216 -1.715 .092 X2 -.208 .076 -.346 -1.739 .082 a Dependent Variable: Absolut Sumber : Hasil olah Data SPSS oleh Penulis, 2009 Berdasarkan hasil analisis diperoleh tingkat signifikansi uji Glejsernya sebagai berikut : 1. Kebijakan utang tidak mengalami heteroskedastisitas terhadap aktivitas investasi pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dimana tingkat signifikan yang diperoleh sebesar 9,2 berada di atas 5. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Struktur modal tidak mengalami heteroskedastisitas terhadap aktivitas investasi pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia, dimana tingkat signifikan yang diperoleh sebesar 8,2 berada di atas 5.

D. Pembahasan Hasil Penelitian