Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
Setb P3.7 Sjmp Tombol1
Tombol2: Cjne a,0DEH,Tombol1
Clr P3.7 Sjmp Tombol1
Program diatas akan menunggu penekanan pada tombol 1 dan tombol 2, jika tombol 1 ditekan, maka program akan menyalakan LED yang ada pada P3.7. Jika tombol 2
ditekan, maka program akan mematikan LED yang ada pada P3.7. Jika rangkaian telah berjalan sesuai program yang diberikan, maka rangkaian telah
berfungsi dengan baik.
4.3 Pengujian Rangkaian ADC
Pengujian pada bagian rangkaian ADC ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ADC ini dengan rangkaian mikrokontroler. Selanjutnya rangkaian
mikrokontroler dihubungkan dengan rangkaian display seven segment. Mikrokontroler diisi dengan program untuk membaca nilai yang ada pada rangkaian
ADC, kemudian hasil pembacaannya ditampilkan pada display seven segment. Programnya adalah sebagai berikut :
mov a,p2 mov b,100
div ab
Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
mov 70h,a mov a,b
mov b,10 div ab
mov 71h,a mov 72h,b
Dengan program di atas, maka akan tampil nilai temperatur yang dideteksi oleh sensor temperatur. Dengan demikian maka rangkaian ini telah berfungsi dengan
baik. Dari hasil pengujian didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 4.1 Pengolahan data suhu yang terukur oleh rangkaian ADC serta tampilan hasil pengolahan data pada display seven segment
Suhu terukur Output LM35
Output ADC Tampilan
Display
27 derajat 28 derajat
29 derajat 30 derajat
31 derajat 32 derajat
33 derajat 270 miliVolt
280 miliVolt 290 miliVolt
300 miliVolt 310 miliVolt
320 miliVolt 330 miliVolt
00011011 00011100
00011101 00011110
00011111 00010000
00010001 027
028 029
030 031
032 033
Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
4.4 Pengujian Sensor Intensitas Cahaya
Dalam perakitan sensor cahaya ada 3 langkah yang dilakukan pertama adalah pengujian karakteristik LDR, kedua perancangan sensor cahaya dan yang ketiga
adalah pengujian sensor cahaya. Pengujian LDR dilakukan dengan cara memberikan sumber cahaya berupa lampu 100 watt yang dapat diseting intensitas cahayanya,
kemudian pin LDR dihubungkan ke multimeter digital. Pada saat pengujian lux meter digunakan untuk mendeteksi intensitas cahaya lampu. Pembacaan pada multimeter
berupa kenaikan dan penurunan nilai resistansi dari LDR, idealnya ketika LDR terkena cahaya hambatan atau resistansinya akan menurun dan sebaliknya jika LDR
tidak tekena cahaya maka nilai hambatannya akan naik. Berikut ini adalah gambar ilustrasi dari pengujian karakteristik LDR.
Gambar 4.2 Blok diagram pengujian karakteristik LDR
4.5
Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51
Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian.Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan
program sederhana pada mikrokontroller AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut:
Loop: Setb P3.7
Acall tunda Clr P3.7
Acall tunda Sjmp Loop
Tunda: Mov r7,255
Tnd: Mov r6,255 Djnz r6,
Djnz r7,tnd Ret
Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P3.7 selama ± 0,13 detik kemudian mematikannya selama ± 0,13 detik secara terus menerus.
Perintah Setb P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika high yang menyebabkan LED mati. Acall tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Clr
P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika low yang menyebabkan LED akan nyala. Perintah Acall tunda akan menyebabkan LED ini nyala selama beberapa saat.
Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED tersebut tampak berkedip.
4.6 Pengujian Rangkaian Relay