Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk mengetahui apakah rangkaian mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan pengujian.Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan
program sederhana pada mikrokontroller AT89S51. Programnya adalah sebagai berikut:
Loop: Setb P3.7
Acall tunda Clr P3.7
Acall tunda Sjmp Loop
Tunda: Mov r7,255
Tnd: Mov r6,255 Djnz r6,
Djnz r7,tnd Ret
Program di atas bertujuan untuk menghidupkan LED yang terhubung ke P3.7 selama ± 0,13 detik kemudian mematikannya selama ± 0,13 detik secara terus menerus.
Perintah Setb P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika high yang menyebabkan LED mati. Acall tunda akan menyebabkan LED ini mati selama beberapa saat. Perintah Clr
P3.7 akan menjadikan P3.7 berlogika low yang menyebabkan LED akan nyala. Perintah Acall tunda akan menyebabkan LED ini nyala selama beberapa saat.
Perintah Sjmp Loop akan menjadikan program tersebut berulang, sehingga akan tampak LED tersebut tampak berkedip.
4.6 Pengujian Rangkaian Relay
Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN,
transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan
relay. Pada alat ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan blower ke tegangan PLN, dimana hubungan yang digunakan adalah normally open NO, dengan
demikian jika relay aktif maka hubungan blower ke tegangan PLN akan terhubung, sehingga blower hidup, sebaliknya jika relay tidak aktif, maka blower dengan
tegangan PLN akan terputus, sehingga blower mati. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor,
jika relay aktif dan hubungan blower dengan tegangan PLN terhubung, sehingga blower hidup, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik.
Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P0.1 kemudian memberikan program sederhana pada
mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut:
Setb P0.1 . . . . . . . .
Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor C945,
sehingga relay juga menjadi aktip dan hubungan blower dengan tegangan PLN
Neronzie Julardi : Sistem Pengatur BukaTutup Atap Dan Pemanas Ruangan Menggunakan Sensor Cahaya Ldr Dan Sensor Suhu Lm 35, 2009.
USU Repository © 2009
terhubung, sehingga blower hidup. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut:
Clr P0.1 . . . . . . . .
Perintah di atas akan memberikan logika low pada P0.1, sehingga P0.1 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor
C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan hubungan blower dengan tegangan PLN terputus, sehingga blower mati.
4.7 Pengujian Rangkaian Display Seven Segment