Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
BAB III FAKTOR-FAKTOR PENYALAHGUNAAN SENJATA API YANG
DILAKUKAN OLEH APARAT POLRI
A. Kepemilikan Senjata Api
Memang Polisi deperlengkapi dengan senjata api, akan tetapi walaupun menjadi seorang polisi tidak serta merta dapat memiliki senjata api dengan
mudah, namun harus sesuai dengan prosedur yang berlaku dimana senjata api diberikan untuk kepentingan tugas. Meski Polri telah memperketat kepemilikan
dan penggunaan senjata api, namun belakangan dilakukan penarikan senjata api menyusul berbagai insiden yang terjadi dan dilakukan tes psikologi ulang bagi
para pemegang senjata api. Jika ternyata terdapat ketidaklayakan bagi seorang polisi dalam hal kepemilikan dan penggunaan senjata api maka terpaksa senjata
api harus ditarik dan diamankan.
B. Penyalahgunaan Senjata Api
Kasus-kasus penyalahgunaan senjata api di Kepolisian akhir-akhir ini semakin marak. Mulai dari penembakan terhadap sipil, penembakan sesama Polisi
sampai menembak diri sendiri. Apakah kultur Kepolisian yang cenderung mengedepankan kekerasan sudah saatnya dikikis?
Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia DPR RI mendesak Polri menerapkan dan menegakkan aturan larangan membawa senjata
bagi anggotanya yang sedang tidak bertugas. Hal itu untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata api diluar tugas. Hal ini diungkapkan terkait kasus
44
Hasil wawancara dengan Briptu M. Jasri Sakker Denma bagian pengeluaran dan perizinan senjata api bagi aparat Polri, Jumat, 27 Pebruari 2008 Pukul 11.00 wib.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
penembakan Polisi oleh Polisi belakangan ini. Untuk mengurangi penyalahgunaan senjata api oleh Polisi, Polri harus melakukan secara tegas kesatuan-kesatuan yang
berhak menggunakan senjata api baik ketika sedang bertugas maupun tidak. Misalnya kesatuan reserse saja yang boleh membawa senjata api baik ketika
berseragam maupun ketika bepakaian sipil tetapi harus dilengkapi dengan petunjuk untuk apa senjata itu digunakan.
45
Lebih lanjut Mahfud Memang Polri sudah berusaha keras
melakukan berbagai upaya untuk menghasilkan anggota yang secara mental memiliki kemampuan untuk mengendalikan diri. Tapi upaya itu harus didorong
terus oleh penegakan aturan internal mengenai penggunaan yang baik dan benar
46
megungkapkan, bahwa penyalahgunaan senjata api yang dilakukan oleh aparat ini meresahkan masyarakat, banyak yang khawatir atas
kejadian tersebut yang belakangan ini semakain marak. Selama ini tidak ada undang-unang yang secara khusus penggunaan senjata untuk aparat termasuk
sanksi yang akan diberikan. Tetapi memang ada kebijakan dikesatuan masing- masing yang mengharuskan aparat keamanan untuk memegang senjata, tentunya
bila ada penyalahgunaan senjata api itu sudah menjadi kewajiban dari pemimpin untuk menindaknya.
47
45
www. Google. Com DPR minta Polri Pertegas Aturan Penggunaan Senjata Api. Kontras Senin, 9 Juli 2007.
46
Makalah DL Chrysnanda yang berjudul Ilmu Kepolisian Pemolisian Komuniti dan Implementasinya dalam Penyelenggaraan Tugas Polri, Jumat, 18 mei 2007.
47
www. Google .com wawancara kontras dengan Mahfud anggota komisi III DPR RI di Kediri, Minggu,1 Mei 2007.
Munculnya berbagai kecaman terhadap penyalahgunaan senjata api senpi sesungguhnya sudah sering mencuat di tengah masyarakat. Masyarakat merasa
takut bila mendengar berbagai penyalahgunaan senjata api.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
Terkadang penggunaan senjata api tak lagi sesuai fungsi dan tak jarang pemilik menggunakannya semena-mena dengan sikap arogan yang memicu
terjadinya ketidaktenangan masyarakat. Untuk mengurangi terjadinya poenyalahgunaan senjata api oleh aparat Kepolisian maka Polri perlu
memperketat seleksi anggota sejak awal penerimaan dan juga dengan meningkatkan seleksi stablitas mental dan pemantauan yang ketat ketika akan
memberikan senjata kepada anggota tertentu. Kepolisian Republik Indonesia mencatat, sepanjang tahun 2007 ada 25
kasus penyalahgunaan senjata api di Indonesia yang dilakukan oleh aparat Polri di antaranya dilakukan oleh 13 orang bintara, 10 orang perwira menengah dan 1
orang perwira pertama. Hal ini disampaikan oleh Kapolri Jenderal Sutanto kepada Kontras disela-sela rapat kerja dengan komisi III DPR RI di Jakarta pada
tanggal 09 Juli 2007.
48
Menurut Kapolri, para oknum yang melakukan penyalahgunaan senjata api tersebut dikenakan tindakan hukum disiplin dan pidana. Selain itu Polri juga
mengeluarkan kebijakan penggunaan senjata api bagi anggotanya untuk mencegah penyalahgunaan. Diantaranya melakukan inventarisasi senjata api yang
dipinjamkan kepada anggota, dan penarikan senjata api dari anggota yang Tiga belas kasus penyalahgunaan senjata api tersebut
adalah diantaranya, karena kurang hati-hati atau kelalaian yang berakibat kecelakaan, salah tembak dalam tugas, kehilangan senjata, bunuh diri dan sengaja
menembak orang lain.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
dianggap tidak memenuhi persyaratan setelah dilakukan psikotes terhadap yang bersangkutan, kemudian memperketat persyaratan pinjam pakai atau penggunaan
senjata api kepada anggota melalui penerapan tes. Tes tersebut meliputi aspek psikologi secara periodik, kepentingan tugas, kemampuan penggunaan senjata api,
serta penilaian personil, yang menyangkut kondisi dan mentalitas. Kasus-kasus penyalahgunaan senjata api di Indonesia tercatat mulai tahun
2004 sampai tahun 2008 antara lain:
49
48
www. Google. Com. Disampaikan oleh Kapolri Jenderal Polisi Sutanto disela-sela rapat kerja dengan komisi III DPR RI kepada Kontras. Jakarta Senin, 28 Mei 2007
49
www. Google. Com. Penembakan Antar Polisi: Senjata dan Psikologi. Wimar’s World, 21 Maret 2008
1. 24 Agustus 2004 Empat oknum polisi dari Polres Jakarta Selatan menganiaya Raditya
Aristodoningrat, dan menodongkan pistol kepada petugas keamanan diskotik Cetro, di jalan Darmawangsah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
2. 12 April 2005 Bripda Yohanes Widiyanto, anggota Polres Cirebon bunuh diri dengan
menembak keningnya di Gereja Santo Antonius Kotabaru,Yogyakarta. 3. 27 Apri 2005
Inspektur satu polisi Sugeng menembak Kepala Samapta Kepolisian Rejong Arjun Komisaris Polisi Ibrahim Gani. Diduga Sugeng mengalami stres.
4. 28 Julil 2006 Briptu Marto Lawani ditembak mati oleh atasannya Iptu Koko Arianto
Wardani, Kepala Kepolisian Sektor Talaga Gorontalo.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
5. 8 Agustus 2006 Polisi dan Tentara baku tembak di tugu Mulyono Kabupaten Musirawa,
Sumatera Selatan. Seorang anggota Polisi dan Seorang anggota TNI tewas dalam baku tenbak tersebut.
6. 26 Agustus 2006 Aipda Saudin Debataraja Aggota Polres Metro Bekasi menembak istirinya,
Kapten CAJ Adiana Siringo-ringo, setelah itu menembak dirinya namun tidak mati.
7. 13 November 2006 Angota Kepolisian Sektor Sayuk, Jawatengah I Gede Mustik ditembak
rekannya Brigadir Kepala Polisi Nugroho pada sebuah acara, dimana pada saat itu Nugroho hendak melerai dua orang pemuda yang sedang berkelahi
namun peluru pistolnya mengarah kepada I Gede Mustik. 8. 24 Januari 2007
Iptu Oloan Hutasoit, anggota Poltabes Medan menembak psangan pengantin baru Nanda safriani 23, dan Amrul Fahmi dikeramaian sebuah mol di
Medan. Diduga ia patah hati karena ditinggal kawin oleh nanda. 9. 13 februari 2007
Brimob dan anggota TNI baku tembak menewaskan satu orang angota brimob di
kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Jaya pura.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
Bentrokan ini dipicu oleh hal sepele pada saat mengantri minyak tanah bersubsidi.
10. 8 Maret 2007 Brigadir I Rivai Yulianur bertugas pada bagian operasional Polres
Bangkalan, Jawa Timur. Menembak mati empat orang sekaligus yakni istri, mertua, dan dua orang teman istirinya. Kemudian menembak dirinya
sendiri. 11. 10 Maret 2007
Brigadir Sofian, anggota Polda Jawa Barat, menembak mati dirinya. Sendiri korban bercanda dengan pistolnya sendiri dikira tidak berisi
peluru. 12. 14 Maret 2007
Brigadir Hance anggota Polwitabes Semarang menembak mati atasannya, AKBP Lilik Purwanto wakapolwil setelah itu pelaku tewas
ditembak anggota resmob beberapa saat kemudian. 13. 30 April 2007
Briptu Denis Bagus Hariyono menembakkan pistolnya kepada isirinya, Vita Puspita, dirumah kontrakan mereka ditambak sari, Surabaya.
Pemicunya vita menuduh suaminya seluingkuh setelah
membaca SMS di ponsel suaminya. 14. 25 Mei 2007
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
Mantan Kepala Satuan lalu lintas Polres Merauke, AKP Rony Pasaribu menembak mati anak buahnya Brigadir Nur Hidayat hingga
tewas.
15. 26 Agustus 2007 Polwan muda Bripda Vera Baranur ditembak di Mayaran oleh anggota
Brimob Semarang diduga karna kasus asmara. 16. 28 Agustus 2007
Niasari gadis berusia limabelas tahun tewas ditembak oleh anggota Intelkam Polres Bogor.
17. 30 Januari 2008 Brigadir Harmoko anggota rteskrim Polres Sempang, Madura menembak
istrinya hinnga tewas karena cemburu terhadap istirinya. Penyalahgunaan senjata api oleh aparat dapat dibedakan dalam dua hal
yaitu penyalahgunaan senjata api dalam tugas dan penyalahgunaan senjata api non tugas.
50
Penyalahgunaan senjata api dalam tugas misalnya penembakan terhadap warga sipil karena salah sasaran pada saat mengejar penjahat, atau pada saat
operasi latihan. Sedangkan penyalahgunaan senjata api non tugas misalnya seperti:
51
50
Penjelasan Bapak Kombes Polisi Triutoyo kepala Bidang Personalia Polda Sumut pada saat wawancara. Senin, Pebruari 2008 Pukul 09.00 Wib.
51
Hasi wawancara dengan Bapak AKP A. Hutabarat, Kepala Bidang penegakan Hukum Gakkum Bidang Propam Sub Bidang Provos Polda Sumut. Jumat, 29 Pebruari 2008 Pukul 10.00
Wib.
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
a. bunuh diri
b. membunuh atau menembak orang lain istri, anak, keluarga dan orang lain c.
memain-mainkan senjata api dengan cara menembakkan keudara yang dapat meresahkan masyarakat sekaligus dapat mencelakai masyarakat
d. menggunakan senjata api untuk menakut-nakuti orang lain dengan maksud untuk dapat melakukan suatuaksi kejahatan
menggunakan senjata api untuk kejahatan seperti mencuri, merampok Data Penyalahgunan senjata api di Derah Kepolisian Sumatera Utara tahun
2007: No Nama
Kesatuan Jenis pelanggaran
1 Briptu Adnan khalik
Polres Nias Memain-mainkan
senjata api 2
Aiptu Tumpal L. Tobing
Poltabes Medan Menodongkan
senjata api kepada warga sipil
3 Bripda Putra Surbakti Satuan Narkoba
Poltabes Medan Memain-mainkan
senjata api 4
Aiptu Justo Siregar Polresta Tebing
Tinggi Menembakkan
senjata api ke udara
5 Briptu Subari
Satuan Reskrim Polres Labuhan batu
Memain-mainkan senjata api
6 Aiptu Agus
Sitanggang Polsekta Medan Barat Hilang senjata api
7 Brigadir Lasma
Saragih Polres Simalungun
Hilang senjata api 8
Iptu Oloan Hutasoit Poltabes Medan
Menembak pasangan
pengantin baru, kemudian bunuh
diri dengan menembakkan
senjatanya sendiri
9 Briptu Dicky
Polres binjai Menganiaya
warga sipil dengan senjata
Roslan Silaban : Penyalahgunaan Senjata Api Yang Dilakukan Oleh Aparat Polri Studi : Di Polda Sumut, 2008.
USU Repository © 2009
api miliknya sendiri
10 Briptu Budi Syahrul Menganiaya
warga sipil dengan senjata
api miliknya sendiri
Sumber: Data diperoleh dari Propam sub bidang Provos Polda Sumut, Jumat, 27 Pebruari 2008.
C. Faktor Internal