Hak Dan Kewajiban Anak Menurut Hukum Islam

Sangat aneh sekali jika orang tua meminta bantuan pada orang lain sedangkan anaknya dalam keadaan mampu untuk membantu pemeliharaan dan pembiayaan orang tuanya yang sudah tua. Kita menyetujui bahwa orang tua yang tidak ber-ketiadaan lagi menuntut sekedar kewajiban hukum terhadap anaknya yang sudah dewasa untuk membantu orang tuanya dalam batas-batas kemampuan yang ada pada diri si anak baik yang menyangkut perbelanjaan dan pemeliharaan kesehatan kedua orang tua yang bersangkutan.

B. Hak Dan Kewajiban Anak Menurut Hukum Islam

Hubungan anak dan orang tua menyangkut hak dan kewajiban masing- masing pihak. Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 233 tentang kewajiban orang tua disebutkan : “Dan para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang makruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan karena anaknya dan juga seorang ayah karena anaknya, dan warispun berkewajiban demikian. Apabila keduanya ingin menyapih sebelum dua tahun dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” Menurut ayat tersebut diatas maka orang tua berkewajiban terhadap anaknya sesuai dengan kadar kemampuannya yaitu memelihara, mengasuh, mendidik, menjaga dan melindunginya. Universitas Sumatera Utara Menurut Abdul Rozak, anak mempunyai hak-hak antara lain : 48 1. Hak anak sebelum dan sesudah dilahirkan. 2. Hak anak dalam kesucian keturunannya. 3. Hak anak dalam menerima pemberian nama yang baik. 4. Hak anak dalam menerima susuan. 5. Hak anak dalam mendapatkan asuhan, perawatan dan pemeliharaan. 6. Hak anak dalam kepemilikan harta benda atau hak warisan demi kelangsungan hidupnya. 7. Hak anak dalam bidang pendidikan dan pengajaran. Adanya hubungan nasab antara orang tua dengan anak menimbulkan hak- hak anak atas orang tuanya yaitu : 1. Hak Radla’ Hak Radla’ artinya hak anak untuk mendapatkan pelayanan makanan pokoknya dengan jalan menyusu pada ibunya. Dan dalam masa penyusuan ini yang bertanggung jawab dalam hal pembiayaannya adalah kerabat terdekat menurut garis nasab dan dalam hal ini ayahnya yang memiliki kedudukan tersebut. Anak berhak mendapat penyusuan dari ibunya sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 233 yang artinya : “Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.” 48 Abdul Rozak, Hak Anak Dalam Islam, Jakarta : Fikahati Aneska, 1992, hal. 21. Universitas Sumatera Utara Dari ayat ini jelas bahwa anak berhak untuk mendapatkan penyusuan selama dua tahun. Jika ibu tidak mampu memberi air susu ibu maka Islam mensyari’atkan penyusuan oleh wanita lain sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “Dan jika kamu ingin anak-anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.” Q.S. Al-Baqarah : 233. Penelitian medis dan psikologis menyatakan bahwa masa dua tahun pertama sangat penting bagi pertumbuhan anak agar tumbuh sehat secara fisik dan psikis. Oleh karena itu, penetapan kewajiban bagi ibu menyusui bayinya sampai dua tahun merupakan jaminan bagi anak agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Selama masa penyusuan anak mendapatkan dua hal yang sangat berarti baginya pertama, anak mendapatkan makanan berkualitas prima yang tiada bandingnya yakni ASI air susu ibu karena ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan anak untuk pertumbuhannya sekaligus mengandung antibodi yang membuat anak tahan terhadap serangan penyakit. Kedua, anak mendapatkan dekapan kehangatan, kasih sayang, dan ketenteraman yang kelak akan mempengaruhi suasana kejiwaannya di masa mendatang. Perasaan mesra, hangat dan penuh cinta kasih yang dialami anak ketika menyusu pada ibunya akan menumbuhkan rasa kasih sayang yang tinggi kepada ibunya. 2. Hak Hadlanah. Menurut bahasa kata hadlanah berarti meletakkan sesuatu dekat tulang rusuk seperti menggendong atau meletakkan sesuatu dalam pangkuan. Universitas Sumatera Utara Menurut istilah fiqh yang dikutip oleh Zuffran Sabrie, hadlanah adalah tugas menjaga dan mengasuh atau mendidik bayi atau anak kecil sejak anak itu lahir sampai mampu menjaga dan mengatur dirinya sendiri. 49 “Melakukan pemeliharaan anak-anak yang masih kecil laki-laki ataupun perempuan atau yang sudah besar, tetapi belum tamyiz, tanpa perintah daripadanya, menyediakan sesuatu yang menjadikan kebaikannya, menjaganya dari sesuatu yang menyakiti dan merusaknya, mendidik jasmani, rohani dan akalnya agar mampu berdiri sendiri menghadapi hidup dan memikul tanggung jawabnya.” Para ahli fiqh mendefinisikan hadlanah adalah : 50 Hak untuk mendapatkan nafkah adalah hak anak yang berhubungan langsung dengan nasab. Begitu anak lahir, maka hak nafkahnya sudah mulai harus dipenuhi. Hak nafkah anak ini sering terkait dengan masing-masing hak-hak diatas. Anak yang sah nasabnya berarti tugas hadlanah akan dipikul oleh dua orang ibu bapaknya sekaligus bersama-sama. 3. Hak nafkah. 51 Menurut para ahli fiqh, orang yang pertama yang bertanggung jawab atas nafkah anak adalah kerabat terdekat dalam garis nasab dan dalam hal ini adalah ayah kandung. 52 49 H.M. Zuffran Sabrie, Analisa Hukum Islam Tentang Anak Luar Nikah, Departemen Agama RI, Jakarta, 1998, hal. 7-8. 50 Mohammad Thalib dan Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Bandung : PT. Alma’arif, 1980, hal. 173. 51 H.M. Zuffran Sabrie, Op.Cit., hal. 79-84. 52 Ibid., hal. 85. Universitas Sumatera Utara 4. Hak untuk hidup. Anak yang sudah hidup dalam kandungan haram hukumnya jika diaborsi karena dalam dirinya melekat hak hidup. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 31 yang artinya : “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka adalah suatu dosa yang besar. ” Aborsi hanya boleh dilakukan apabila kehamilan itu mengancam keselamatan nyawa ibu, sebab Islam menetapkan bahwa keselamatan ibu yang jelas-jelas nyata dan konkret harus harus diutamakan. Adapun alasan lain untuk aborsi tidak diperbolehkan sama sekali. Dan di dalam Al-Qur’an surat Al-An’am ayat 151 yang artinya : “Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rezeki kepadamu dan kepada mereka.” Dari ayat tersebut sangat jelas bahwa orang tua mempunyai kewajiban agar anak tetap bisa hidup betapapun susahnya kondisi ekonomi orang tua. Ayat ini juga memberi jaminan kepada kita bahwa Allah SWT pasti akan memberikan rezeki baik kepada orang tua maupun sang anak asalkan tentu saja berusaha. 5. Hak mendapatkan nama yang baik. Abul Hasan meriwayatkan bahwa suatu hari seseorang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, “Ya Rasulullah, apakah hak anakku dariku?” Nabi SAW menjawab, “Engkau baguskan nama dan pendidikannya, kemudian Engkau tempatkan ia di tempat yang baik.” Universitas Sumatera Utara Sabda Rasulullah SAW yang lain : “Baguskanlah namamu, karena dengan nama itu kamu akan dipanggil pada hari kiamat nanti.” 53 53 Hadist Riwayat Abu Daud dan Ibnu Hibban dikutip dari http:hak-hak anak dalam Islam Nama anak adalah penting karena nama dapat menunjukkan identitas keluarga, bangsa bahkan aqidah. Islam menganjurkan agar orang tua memberikan nama anak yang menunjukkan identitas Islam, suatu identitas yang melintasi batas-batas rasial, geografis, etnis dan kekerabatan. Selain itu nama juga akan berpengaruh pada konsep diri seseorang. Secara tidak sadar orang akan didorong untuk memenuhi citra image yang terkandung dalam namanya. 6. Hak pengasuhan. Islam juga mengatur masalah pengasuhan anak. Anak berhak mendapatkan pengasuhan yang baik sampai anak mampu mengurus dan menjaga diri sendiri. Pengasuhan merupakan jaminan keselamatan jiwa anak dari kehancuran. Seorang anak kecil tentunya bergantung kepada orang lain ketika anak itu harus makan, mandi, mengganti pakaiannya dan lainnya. Apabila pengasuhnya tidak bisa memberinya makan dengan baik atau tidak bisa menjaga kebersihan dirinya atau tidak bisa menjaga keselamatan fisiknya selama masa pengasuhan, tentu jiwa si anak terancam. Selain itu pengasuhan yang baik juga berpengaruh kepada kondisi psikis anak. Pengasuhan yang memberinya rasa tenang dan aman akan menjamin kesehatan perkembangan jiwanya. Universitas Sumatera Utara 7. Hak pendidikan dalam keluarga. Orang tua diberi kewajiban memenuhi hak anak akan pendidikan sehingga anak menjadi seorang muslim yang berkualitas sebagaiman firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya : “Hai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” Rasulullah SAW juga mengajarkan betapa besarnya tanggung jawab orang tua dalam pendidikan anak. Nabi SAW bersabda : “Tidaklah seorang anak yang lahit itu kecuali dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanya yang menjadikan ia Yahudi, Nasrani atau Majusi.” 54 1. Setelah anak lahir, ayah dianjurkan mengazankan pada telinga kanan dan telinga kiri anak agar anak itu terhindar dari gangguan jin dan penyakit. Anak pertama kali mendapatkan hak pendidikannya di keluarga sebelum anak mendapatkan pendidikan di sekolah. Mendidik anak adalah tanggung jawab bersama antara ibu dan ayah sehingga diperlukan pasangan yang se-aqidah dan sepahaman dalam pendidikan anak. Jika tidak demikian tentunya sulit mencapai tujuan pendidikan anak dalam keluarga. Selain daripada hak tersebut diatas, di dalam Islam orang tua dianjurkan untuk melaksanakan sunnah Nabi SAW dalam membesarkan anak sampai anak dewasa dan dapat berdiri sendiri yang antara lain : 2. Setelah anak itu berumur tujuh hari sampai anak menjelang dewasa, orang tua dianjurkan melaksanakan aqiqah dengan menyembelih dua ekor 54 Hadist Riwayat Muslim dikutip dari http:hak-hak anak dalam Islam Universitas Sumatera Utara kambing bagi anak pria atau seekor kambing bagi anak wanita dengan mencukur rambut si anak dan memberikan namanya yang baik. 3. Menjelang anak berumur tujuh tahun, orang tua hendaknya mengajarkan anaknya agar beribadah dan memasukkannya ke lembaga pendidikan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. 4. Lalu setelah anak dewasa dan mampu berdiri sendiri, orang tua memilihkan atau mempertimbangkan calon suami atau calon isteri dan mengawinkannya dengan baik. Universitas Sumatera Utara BAB IV HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA DITINJAU DARI UNDANG- UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 DAN HUKUM ISLAM

A. Hak Dan Kewajiban Orang Tua Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974