Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Electronic Banking Di PT. Bank XYZ
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENGGUNAAN ELECTRONIC BANKING
DI PT. BANK XYZ
GELADIKARYA
Oleh:
AL NAMIRA DALIMUNTHE, SE
087007017Konsentrasi: MANAJEMEN PEMASARAN
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
(2)
PERSETUJUAN GELADIKARYA
Judul Geladikarya : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ELECTRONIC BANKING DI PT. BANK XYZ
Nama : Al Namira Dalimunthe, SE
NIM : 087007017
Program Studi : Magister Manajemen Konsentrasi : Manajemen Pemasaran
Menyetujui: Komisi Pembimbing
Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE Ketua
Dr. Ir. Nazaruddin, MT Anggota
Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana
(3)
RINGKASAN EKSEKUTIF
PT. Bank XYZ didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank BD, Bank DN, Bank EX and Bank DEF– dilebur menjadi Bank XYZ. PT Bank XYZ selalu meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Salah satu layanan yang dapat membantu nasabah untuk lebih efisien menjalankan aktifitas perbankannya adalah layanan electronic banking (e-banking). Dengan berkembangnya layanan e-banking ini diharapkan dapat mengurangi antrian yang panjang pada cabang-cabang bank XYZ dan mengarahkan bank XYZ kepada standar efisiensi tinggi.
Sekarang ini, perbankan dihadapi oleh persaingan lingkungan yang sangat ketat. Untuk dapat sukses dalam pasar tersebut, maka tiap bank memerlukan variasi produk dan pelayanan yang prima. Pada saat ini, perbankan dan institusi keuangan secara aktif mengembangkan e-banking untuk nasabahnya. E-banking merupakan layanan yang memberikan waktu tunggu yang lebih kecil, lingkungan layanan yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah untuk nasabah. Dengan kata lain, menghasilkan pelayanan tingkat kualitas tinggi adalah cara yang tepat untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah suatu perusahaan (dalam hal ini bank). Memberikan pelayanan prima adalah keharusan yang mutlak untuk mencapai customer satisfaction.
Dengan adanya customer satisfaction akan berkembang menjadi customer . Berdasarkan uraian diatas maka sangat krusial bagi perusahaan perbankan
(4)
Dengan memberikan layanan e-banking, sebuah bank akan dapat mengurangi biaya, mengurangi network perbankan dan mengurangi jumlah staf pelayanan yang kurang perlu untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapi sebelum mendapatkan keuntungan itu, kesediaan nasabah untuk mencoba dan menyesuaikan akan produk itu harus dipertanyakan disebabkan oleh masih banyaknya nasabah yang enggan menggunakan layanan e-banking ini.
(5)
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa geladikarya yang berjudul :
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ELECTRONIC BANKING DI PT. BANK XYZ
adalah benar hasil karya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua sumber data dan informasi yang dinyatakan telah dinyatakan dengan jelas.
Medan, 28 Februari 2012 Yang Membuat Pernyataan
(6)
RIWAYAT HIDUP
Al Namira Dalimunthe, lahir di Medan, tanggal 7 Maret 1985, anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Bapak H.Muhammad Rusman Dalimunthe dan Ibu Hj. Ade Muthia Hasibuan.
Riwayat Pendidikan:
SD Swasta Panglima Polem Rantau Prapat... Lulus Tahun 1996 SMP Harapan 1 Medan……….……….. Lulus Tahun 1999 SMA Harapan Medan……….. Lulus Tahun 2002 Universitas Islam Sumatera Utara Medan...……….. Lulus Tahun 2008
Sarjana Ekonomi
Riwayat Pekerjaan:
1. Tahun 2008, bekerja di PT. Bank XYZ (Persero), Tbk sebagai Customer Service Administration.
(7)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga geladikarya ini dapat diselesaikan. Geladikarya ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan program studi Magister Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dengan judul: “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Penggunaan Electronic Banking di PT. Bank XYZ”.
Dalam menyelesaikan geladikarya ini penulis banyak memperoleh bantuan baik pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis pada kesempatan kali ini mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyelesaian geladikarya ini, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, M.SIE selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, juga selaku Ketua Komisi Pembimbing.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 3. Bapak Dr. Ir. Nazaruddin, MT selaku Anggota Komisi Pembimbing. 4. Seluruh para guru besar dan dosen di Program Studi Magister Manajemen
Universitas Sumatera Utara.
5. Seluruh para Staf Administrasi di Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara.
6. Orang tua penulis (bapak H. Muhammad Rusman Dalimunthe dan Hj. Ade Muthia Hasibuan) atas dorongan dan motivasi dalam menyelesaikan studi
(8)
7. Kepada Bapak Dr. Ir. H. Chairul Muluk, Msc, MBA dan keluarga (tante okeu, M.Ryant Jayadiningrat dan M.Arie Wiranegara) yang selalu memberikan dukungan dalam meyelesaikan geladikarya ini.
8. Kepada rekan- rekan Angkatan 24 dan seluruh teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang telah banyak memberikan inspirasi, masukkan dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan geladikarya ini, serta pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan geladikarya ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya atas bantuan, bimbingan dan pengarahan serta dorongan yang diberikan semoga mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan sehingga geladikarya ini dapat terselesaikan dengan baik. Saran- saran yang telah diberikan maupun kritik dari semua pihak sangat berguna dalam penyusunan geladikarya ini, semoga dapat bermanfaat bagi yang memerlukannya.
Medan, 28 Februari 2012 Yang Membuat Pernyataan
(9)
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN... i
RINGKASAN EKSEKUTIF…………... ii
LEMBAR PERNYATAAN……... iv
RIWAYAT HIDUP... v
KATA PENGANTAR... vi
DAFTAR ISI………... viii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan ... 4
1.4. Manfaat Geladikarya ... 5
1.5. Batasan dan Ruang Lingkup ... 5
BAB II. KERANGKA TEORITIS………... 6
2.1. Pengertian Service... 6
2.2. E-Banking ...………... 6
2.2.1. Pengertian E-Banking ... 6
2.2.2. Sejarah E-Banking... 7
2.2.3. Manfaat E-Banking ... 7
2.3. Adopsi Teknologi Baru ………....... 8
2.3.1. Karakteristik Teknologi……... 8
2.3.2. Karakteristik Demografi ... 8
(10)
2.5. Teori Difusi Inovasi ... 11
2.6. Analisis Multivariat ... 12
2.7. Uji Validitas dan Reliability ... 13
2.7.1. Cronbach’s Alpha Test of Reliability ... 13
2.8. Uji Hipotesis 13 2.8.1. Pengertian Uji Hipotesis 13 BAB III. KERANGKA KONSEPTUAL ... 15
BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN ... 17
4.1. Metode Penelitian ... 17
4.2. Metode Kuantitatif dan Kualitatif ... 17
4.3. Variabel ... ... 17
4.4. Populasi dan Sampel... 19
4.5. Pengumpulan Data ... 21
4.6. Analisis Data... 21
4.7. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 21
BAB V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……... 23
5.1. Profil Bank XYZ ...…... 23
5.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 25
5.3. Struktur Organisasi ... 25
BAB VI. ANALISIS DATA ...…………... 26
6.1. Karakteristik Responden...………..…... 26
6.1.1. Jenis Kelamin ... 26
6.1.2. Kategori Usia Responden ... 27
(11)
LAMPIRAN
6.1.5. Tingkat Pendapatan Responden ... 28
6.2. Analisis dan Pembahasan ... 29
6.2.1. Validitas dan Reliabilitas Kuisioner ... 29
6.2.2. Analisis Faktor ... 31
6.2.3. Analisis Regresi Linier Berganda ... 41
6.3. Evaluasi Hasil ... 45
BAB VII. KESIMPULAN DAN SARAN………... 47
7.1. Kesimpulan………...………..…... 47
7.2. Saran…………..………..…... 47
(12)
RINGKASAN EKSEKUTIF
PT. Bank XYZ didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank BD, Bank DN, Bank EX and Bank DEF– dilebur menjadi Bank XYZ. PT Bank XYZ selalu meningkatkan pelayanan kepada nasabah. Salah satu layanan yang dapat membantu nasabah untuk lebih efisien menjalankan aktifitas perbankannya adalah layanan electronic banking (e-banking). Dengan berkembangnya layanan e-banking ini diharapkan dapat mengurangi antrian yang panjang pada cabang-cabang bank XYZ dan mengarahkan bank XYZ kepada standar efisiensi tinggi.
Sekarang ini, perbankan dihadapi oleh persaingan lingkungan yang sangat ketat. Untuk dapat sukses dalam pasar tersebut, maka tiap bank memerlukan variasi produk dan pelayanan yang prima. Pada saat ini, perbankan dan institusi keuangan secara aktif mengembangkan e-banking untuk nasabahnya. E-banking merupakan layanan yang memberikan waktu tunggu yang lebih kecil, lingkungan layanan yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah untuk nasabah. Dengan kata lain, menghasilkan pelayanan tingkat kualitas tinggi adalah cara yang tepat untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah suatu perusahaan (dalam hal ini bank). Memberikan pelayanan prima adalah keharusan yang mutlak untuk mencapai customer satisfaction.
Dengan adanya customer satisfaction akan berkembang menjadi customer loyalty. Berdasarkan uraian diatas maka sangat krusial bagi perusahaan perbankan
(13)
Dengan memberikan layanan e-banking, sebuah bank akan dapat mengurangi biaya, mengurangi network perbankan dan mengurangi jumlah staf pelayanan yang kurang perlu untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapi sebelum mendapatkan keuntungan itu, kesediaan nasabah untuk mencoba dan menyesuaikan akan produk itu harus dipertanyakan disebabkan oleh masih banyaknya nasabah yang enggan menggunakan layanan e-banking ini.
(14)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam beberapa dekade terakhir ini informasi teknologi telah banyak mempengaruhi industri perkembangkan secara signifikan dan telah menyediakan arah atau jalan untuk perkembangan dari produk-produk dan layanan-layanan mereka. Lebih dari 200 tahun, setiap bank menggunakan dan menjalankan operasi perbankannya secara per cabang, namun dengan perkembangan informasi tekologi ini telah banyak mendorong perubahan ke arah yang lebih modern dan efisien. Misalnya, Automated Teller Machines (ATM) menggantikan kasir teller, telepon yang direpresentasikan oleh call center menggantikan cabang bank dan internet menggantikan surat, kartu kredit dan elektronik transaksi menggantikan transaksi bank.
Sekarang ini, perbankan dihadapi oleh persaingan lingkungan yang sangat ketat. Untuk dapat sukses dalam pasar tersebut, maka tiap bank memerlukan varian produk dan pelayanan yang prima. Dan sekarang ini, perbankan dan institusi keuangan secara aktif mengembangkan electronic banking (e-banking) untuk nasabahnya. E-Banking merupakan layanan yang memberikan waktu tunggu yang lebih kecil, lingkungan layanan yang lebih baik dan biaya yang lebih rendah untuk nasabah. Dengan kata lain, menghasilkan pelayanan tingkat kualitas tinggi adalah cara yang tepat untuk meningkatkan hubungan dengan nasabah suatu perusahaan ( dalam hal ini Bank). Memberikan pelayanan prima adalah keharusan yang mutlak untuk mencapai customer satisfaction. Dengan adanya customer satisfaction akan
(15)
berkembang menjadi customer loyalty. Berdasarkan uraian diatas maka sangat krusial bagi perusahaan perbankan untuk meningkatkan layanan di era globalisasi ini.
Dengan memberikan layanan e-banking, sebuah bank akan dapat mengurangi biaya, mengurangi network perbankan dan mengurangi jumlah staf pelayanan yang kurang perlu untuk memaksimalkan keuntungan. Tetapi sebelum mendapatkan keuntungan itu, kesediaan nasabah untuk mencoba dan menyesuaikan akan produk itu harus dipertanyakan disebabkan oleh masih banyaknya nasabah yang enggan menggunakan layanan e-banking ini.
Namun, setelah adanya e-banking di Bank XYZ yang dimulai sejak tahun 2006, beban-beban biaya masih tinggi, jumlah transaksi yang dilayani melalui teller semakin naik dan jumlah antrian tidak berkurang, sebagaimana dapat dilihat dari tabel 1.1, tabel 1.2 dan tabel 1,3
Tabel 1.1 Biaya Transaksi
Tahun Biaya (Rp)
2006 22.215.094.475 2007 28.713.438.067 2008 30.435.786.349 2009 33.374.206.141 2010 36.216.617.074
Tabel 1.2. Jumlah Transaksi
Tahun
Jumlah Transaksi Melalui Teller
2006 324567
2007 325125
2008 327875
2009 328762
(16)
Tabel 1.3. Jumlah Antrian
Tahun Jumlah Antrian
2006 324654
2007 325209
2008 327985
2009 328823
2010 329125
Tabel 1.4. Data E-Banking Bank XYZ
Cabang USERS SMS BANKING TOTAL USERS INTERNET BANKING TOTAL USERS CALL MANDIRI TOTAL
Pasif Aktif Pasif Aktif Pasif Aktif
10500 KC MEDAN IMAM BONJOL 6704 113 6817 1131 403 1534 1592 2 1594
10501 KCP MEDAN TIARA 4540 75 4615 490 212 702 684 684
10502 KCP MEDAN ZAINUL ARIFIN 5623 96 5719 705 233 938 1000 1000 10503 KCP MEDAN GATOT SUBROTO 4002 43 4045 453 112 565 644 644
10504 KCP MEDAN KIRANA 5356 78 5434 557 126 683 844 844
10505 KCP MEDAN TAMAN SETIABUDI 6926 68 6994 1208 199 1407 1581 1581
10506 KC PANGKALAN BRANDAN 3092 82 3174 235 112 347 541 541
10507 KK MEDAN DHARMA AGUNG 2341 23 2364 163 36 199 397 397
10508 KK MEDAN PLN WILAYAH II 519 3 522 37 18 55 76 76
10513 KK MEDAN PERTAMINA 488 6 494 49 20 69 77 77
10516 KK MEDAN KATAMSO 3856 31 3887 97 48 145 94 94
10517 KK MEDAN TANJUNG MORAWA 2376 10 2386 117 32 149 137 137
10518 KK MEDAN ADAM MALIK 336 408 744 54 27 81 61 61
10600 KC MEDAN BALAIKOTA 9114 70 9184 985 264 1249 919 919
10601 KCP MEDAN LAPANGAN MERDEKA 4710 63 4773 548 164 712 887 887 10602 KCP MEDAN AHMAD YANI 6569 111 6680 1960 163 2123 1720 1720 10603 KCP MEDAN BELAWAN 5256 73 5329 1867 56 1923 1066 18 1084
10604 KCP MEDAN KRAKATAU 4739 73 4812 416 126 542 730 730
10605 KCP MEDAN PUSAT PASAR 2583 31 2614 298 44 342 524 524
10606 KCP MEDAN ASIA 4272 40 4312 266 235 501 657 657
10607 KCP MEDAN WILLEM ISKANDAR 6660 88 6748 512 116 628 1010 1010 10608 KCP MEDAN PULO BRAYAN 7971 91 8062 863 129 992 1544 1544
10611 KK MEDAN M YAMIN 2871 20 2891 471 72 543 534 534
10612 KCP MEDAN KIM 3032 18 3050 58 27 85 84 84
10613 KCP MEDAN JALAN CIREBON 1638 11 1649 201 60 261 245 245
10614 KCP MEDAN ISKANDAR MUDA 2201 10 2211 173 52 225 193 193
10615 KK MEDAN KAPTEN MUSLIM 1608 11 1619 147 46 193 365 365
10616 KK MEDAN SISINGAMANGARAJA 3233 19 3252 214 38 252 547 547 10620 KK MEDAN UNIV SUMATERA UTARA 3966 56 4022 470 149 619 509 509
TOTAL 116582 1821 118403 14745 3319 18064 19262 20 19282
Fenomena yang ditunjukkan pada tabel 1.1., 1.2., dan 1.3. mengindikasi bahwa pengimplementasian e-banking masih jauh dari harapan, dimana esensi daripada penggunaan e-banking adalah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan, akan tetapi dalam kenyataannya di PT Bank XYZ terjadi hal sebaliknya. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat sejauh mana manfaat e-banking di PT Bank XYZ
(17)
dan bagaimana dapat membantu pengadopsian nasabah terhadap produk e-banking ini.
1.2Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang maka permasalahan yang akan diteliti adalah faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan e-banking di PT. Bank XYZ.
1.3Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan masih rendahnya pengguna e-banking di PT Bank XYZ.
1.4 Manfaat Geladikarya
Manfaat yang diharapkan dari penulisan Geladikarya ini adalah:
1. Sebagai Bahan Masukan bagi Manajemen PT Bank XYZ, Tbk untuk membuat kebijakan terkait dengan pemanfaatan e-banking secara optimal. 2. Dapat digunakan sebagai literature dan referensi untuk penelitian lebih
lanjut bagi MM-USU.
3. Menjadi pengalaman yang realistik bagi mahasiswa untuk memecahkan masalah yang sejenis secara ilmiah.
1.5 Batasan dan Ruang Lingkup
1. Responden penelitian adalah nasabah PT Bank XYZ yang telah pernah mengguna kan e-banking.
2. Lokasi penelitian adalah di kota Medan.
3. Faktor-faktor yang dikaji hanya meliputi karakteristik teknologi dan karakteristik personal sebagai variabel independen.
(18)
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1 Pengertian Service
Service atau layanan sekarang ini sudah sangat berbeda dengan layanan tradisional yang dulu pernah ada. Layanan sekarang ini lebih bersifat cepat, tanggap, efisien dan tetap menjaga agar qualitas layanan tetap prima untuk tetap bersaing. Service mempunyai banyak karakteristik seperti, bersifat intangible dan heterogeneous, tidak dapat disimpan di stok, tidak ada perpindahan kepemilikan dan nilai intinya terletak pada interaksi pembeli dan penjual (Kotler, 2003). Dan yang paling utama adalah kualitas dari layanan tersebut. Dimana kualitas dari layanan pada akhirnya yang akan sangat disorot karena merupakan interaksi langusng dengan nasabah.
2.2 E-Banking
2.2.1 Pengertian E-Banking
E-Banking adalah bentuk layanan otomatisasi servis dan produk perbankan langsung kepada nasabah melalui sistem elektronik interaktif (Lockett And Littler,1997). E-Banking termasuk sistem yang dapat memberikan akses kepada nasabah, individu atau perusahaan ke rekening mereka, melakukan transaksi dan memperoleh informasi mengenai rekening mereka.
Inovasi elektronik di perbankan dapat ditelusuri sejak tahun 1970-an dimana sistem komputerisasi mulai melanda perbankan dan instistusi finansial. Namun, perkembangan ini tidak terlalu tampak sampai dengan munculnya Automated Teller Machine (ATM). Sejak itu perkembangan sistem informasi perbankan mengalami
(19)
tingkat kemajuan yang sangat tinggi dengan adanya layanan melalui telepon, SMS dan internet.
2.2.2 Sejarah E-Banking
Inovasi teknologi pada perbankan dapat ditelusuri sejak tahun 1970-an dimana institusi finansial secara komputerisasi mulai menunjukkan manfaat yang sangat berguna. Namun, hal ini baru nampak secara visual kepada nasabah sejak lahirnya Automatic Teller Machine (ATM). Inovasi dibidang perbankan naik signifikan sejak itu, didampingi oleh pengembangan teknologi pada bidang telekomunikasi dan teknologi informasi. Pada awal tahun 1990 muncul teknologi Automated Voice Response (AVR), dengan menggunakan teknologi ini, bank dapat menawarkan layanan telephone banking. Dengan perkembangan teknologi yang lebih maju, bank dapat menawarkan layanan melalui komputer pribadi nasabah tetapi masih melalui intranet proprietary software. Namun, pengguna layanan ini biasanya hanya sebatas kalangan nasabah corporate. Namun, setelah 1995, banyak bank terkenal mulai memperkenalkan internet Banking.
2.2.3 Manfaat E-Banking
Electronic Banking telah banyak memberikan manfaat kepada bank dan nasabah. Manfaat pertama kepada bank adalah memberikan layanan perbankan secara elektronik dimana ini merupakan strategi branding yang sangat efektif dan lebih banyak respon kepada nasabah. Bank yang melakukan layanan ini terlebih dahulu merupakan pemimpin pasar pada layanan e-banking ini. Tentunya dengan begitu akan mendapatkan brand image yang lebih baik. Tujuan dari tiap perusahaan adalah untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya untuk stakeholders tanpa kecuali. Layanan e-banking ini memberikan kesempatan yang tepat sekali. Dimana dengan
(20)
banyaknya nasabah yang mempergunakan layanan ini maka semakin banyak fee-based income yang didapat suatu perusahaan bank.
2.3 Adopsi Teknologi Baru
2.3.1 Karakteristik Teknologi
Karakteristik teknologi baru dapat dimasukkan sebagai salah satu karakteristik yang akan digunakan pada penelitian ini. Dimana di dapat dari model Rogers (1995) mengenai diffusion technology theory yang merangkup relative advantage, compatibility, complexity, observability dan trialability.
2.3.2 Karakteristik Demografi
Menurut Rogers (1995) “Inovatif adalah tingkat dimana individu atau grup yang mengadopsi ide-ide baru lebih awal daripada anggota sistem sosial lainnya”. Ada lima (5) kategori adopsi, inovator, pengadopsi awal, mayoritas awal, mayoritas akhir dan ketinggalan.
a. Inovator adalah orang yang pertama sekali mengadopsi teknologi tersebut b. Pengadopsi awal adalah orang yang akan mengadopsi setelah adanya
teknologi tersebut.
c. Mayoritas awal adalah kelompok masyarakat awal yang mengadopsi teknologi tersebut.
d. Mayoritas akhir adalah kelompok yang lebih susah untuk diyakinkan menggunakan teknologi baru.
e. Ketinggalan adalah masyarakat yang sama sekali tidak ingin menerima teknologi tersebut.
(21)
Gambar 2.1. Proses Difusi
2.3.3 Karakteristik Personal
Menurut Lockett and Littler (1997), Karakteristik personal yang digunakan dalam penelitian ini dapat dicatat sebagai karakteristik demografi terdiri dari umur, jenis kelamin, status, tingkat edukasi, pendapatan, interaksi sosial dan komunikasi. Juga terdapat attitude dan personality.
2.4 Pengadopsian Electronic Banking
Menurut Doyle (1998), nasabah merupakan tempat terbaik untuk perkembangan ide-ide. Inovasi menjadi bermanfaat saat inovasi tersebut memberikan kebutuhan dari nasabah itu. Nasabah yang inovatif akan menjadi barisan depan yang akan menggunakan teknologi dan ide-ide baru. Nasabah tersebut juga akan melihat dan menjumpai permasalahan dan kesempatan dari pada nasabah yang biasa. Namun, sebelum seorang nasabah dapat menggunakan inovasi tersebut maka mereka pertama harus mempelajarinya. Proses pembelajaran ini dinamakan proses adopsi yang mempunyai 5 tahap yaitu :
(22)
Nasabah pertama akan terekpos akan produk layanan ini namun belum mempunyai informasi yang cukup.
2. Interest
Nasabah menjadi tertarik dan mulai mencari informasi 3. Evaluation
Menggunakan produk layanan tersebut dan melihat apakah akan menggunakannya lebih lanjut.
4. Trial
Nasabah dengan aktif menggunakan secara keseluruhan inovasi produk layanan tersebut.
5. Adoption
Nasabah menggunakan secara aktif produk layanan tersebut.
Gambar 2.2. Proses Adopsi
2.5 Teori Difusi Inovasi
Teori Difusi Inovasi adalah model populer yang digunakan untuk menjelaskan adopsi dari teknologi-teknologi baru. Rogers (1995) mendefinisikan bahwa “proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran-saluran yang digunakan oleh masyarakat” adalah difusi inovasi tersebut. Dia juga mengatakan inovasi adalah ide,
(23)
praktek atau objek yang baru diterima oleh suatu individu dengan bermacam atribut-atribut.
Relative advantage adalah tingkat dimana suatu inovasi diterima sebagai produk atau jasa lebih baik dari substitusinya. Relative advantage adalah faktor penting dalam menentukan adopsi dari teknologi-teknologi baru (Tornatzky and Klein, 1982). Dengan begitu, perceived relative advantage dari suatu inovasi sangat berhubungan dengan adopsi dari teknologi tersebut.
Compatibility adalah tingkat dimana suatu produk atau jasa secara konsisten mendapatkan kebutuhan, kepercayaan, nilai dan kebiasaan konsumen. Tornatzky & Klein (1982) mengatakan bahwa inovasi lebih dapat diadopsi apabila sesuai dengan tanggung jawab dan nilai dari sistem pekerjaan individu tersebut. Kesesuaian dari inovasi adalah berdasarkan persepsi dari sistem sosial.
Complexity adalah ekstensi dari bagaimana konsumen menerima inovasi tersebut dengan susah atau mudah. Inovasi dengan kompleksitas tinggi akan menggunakan lebih banyak keahlian teknis dan lebih banyak mengimplementasikan usaha operasional untuk meningkatkan tingkat keadopsian teknologi tersebut.
Observability adalah dimana inovasi tersebut dapat dilihat dan dikomunikasikan ke konsumen. Observasi dari inovasi tersebut adalah berdasarkan persepsi dari sistem sosial.
Trialability adalah keahlian konsumen dalam menggunakan inovasi baru tersebut dan bagaimana mengevaluasi kegunaannya. Ini akan mengurangi tingkat ketidakpastian konsumen akan inovasi baru dan sangat berelasi dengan tingkat adopsi.
(24)
2.6 Analisis Mutlivariat
Analisis statistik multivariat merupakan metode statistik yang memungkinkan kita melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variabel secara bersamaan. Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa variabel terhadap variabel – (variabel) lainnya dalam waktu yang bersamaan. Contoh kita dapat menganalisis pengaruh variabel kualitas produk, harga dan saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan. Contoh yang lain, misalnya pengaruh kecepatan layanan, keramahan petugas dan kejelasan memberikan informasi terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Analisis multivariat digunakan karena pada kenyataannnya masalah yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan hanya menghubung-hubungkan dua variabel atau melihat pengaruh satu variabel terhadap variabel lainnya. Sebagaimana contoh di atas, variabel kepuasan pelanggan dipengaruhi tidak hanya oleh kualitas produk tetapi juga oleh harga dan saluran distribusi produk tersebut.
2.7 Uji Validitas dan Reliability
Data yang telah terkumpul pada penelitian ini akan dianalisis menggunakan Descriptive Statistics, Cronbach’s Alpha Test of Reliability. Untuk membuktikan reliability internal dari alat yang digunakan maka penulis menggunakan Cronbach’s Alpha Test of Reliability.
2.7.1 Cronbach’s Alpha Test of Reliability
Cronbach’s Alpha Test of Reliability adalah test yang paling umum digunakan dalam menghitung konsistensi internal dari yang diukur. Hasil dari test ini akan menghasilkan α-score, yaitu nomor diantara 0 dan 1. Menurut Garson (2002) semakin
(25)
2.8 Uji Hipotesis
2.8.1 Pengertian Uji Hipotesis
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yaitu hipo dan thesis. Hipo berarti lemah, kurang, atau di bawah dan thesis berarti teori, proposisi, atau pernyataan yang disajikan sebagai bukti. Jadi, hipotesis dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan perlu dibuktikan atau dugaan yang sifatnya masih sementara.
Hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik akan diterima jika hasil pengujian membenarkan pernyataannya dan akan ditolak jika terjadi penyangkalan dari pernyataannya.
Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah, sehingga menimbulkan resiko. Besar kecilnya resiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.
a. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Derajat kepercayaan yang digunakan adalah 0,05. Apabila nilai F hasil perhitungan lebih besar daripada nilai F menurut tabel maka hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
b. Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel
(26)
signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara parsial mempengaruhi variabel dependen.
(27)
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
Kerangka konseptual adalah sebuah bentuk konsep berpikir sistematis yang didasarkan kepada analisis yang menjadi alur proses dari suatu penelitian. Kerangka konseptual ini terdiri dari aliran proses berpikir sistematis yang diawali dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, analisis permasalahan serta saran/ solusi alternatif terhadap permasalahan tersebut.
Dalam penulisan Geladikarya ini kerangka konseptual yang digunakan dalam proses penelitian yang dilakukan dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Menentukan karakteristik yang mempengaruhi pengguna e-banking yaitu karakteristik teknologi dan karakteristik personal yang merupakan variabel independen.
2. Menyusun indikator – indikator untuk mengukur variabel independen.
3. Melakukan analisis dengan menggunakan analisis multivariate untuk melihat faktor mana yang paling berpengaruh.
4. Akhir dari proses penelitian ini diharapkan dapat membantu pengadopsian nasabah akan layanan e-banking.
Dari uraian diatas maka kerangka konseptual yang digunakan dalam proses penelitian yang dilakukan pada penulisan Geladikarya ini dapat diilustrasikan pada Gambar 3.1.
(28)
Gambar 3.1. Kerangka Konseptual Pengunaan e-banking Karakteristik Teknologi Baru Karakteristik Personal Kesesuaian Kompleksitas penggunaan Observasi Uji Coba Resiko yang dihadapi Biaya
Ingat Kata Sandi
Mencoba hal baru
Sikap Terhadap perubahan Umur Jenis Kelamin Status Pernikahan Pendapat Pemimpin Karakter Sosial Tingkat Pendidikan Pemasukan Tes Penegasan Saran Financial Berkomitmen Terlihat Sama Biaya Asuransi Naluri Kepercayaan Aman Kemudahaan Resiko Disarankan Penerima resiko Saran teknologi baru Biaya perkembangan tek Keuntungan Relative
(29)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Metode Penelitian
Metode Penelitian yang dilakukan pada geladikarya ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif, suatu metode yang dilakukan untuk mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat diperoleh kesimpulan dan usulan–usulan untuk pemecahan masalah efisiensi beban-beban biaya pada PT Bank XYZ.
4.2 Metode Kuantitatif dan Kualitatif
Strategi penelitian harus berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang didapat saat mengawali penelitian ini. Penelitian Kualitatif memerlukan kedekatan dengan situasi yang sebenarnya terjadi yang biasanya didapat dari kehidupan secara individu, kelompok dan sebagainya. Sedangkan Penelitian Kuantitatif didapat dari hipotesa yang dapat diuji dan teori yang dapat dibandingkan.
4.3 Variabel
Variabel-variabel penelitian ini dapat dibagi dua, yaitu : a. Variabel Independen (bebas),
Variabel independen yang sering juga disebut sebagai variabel prediktor (predictor variable) ialah variabel yang mempengaruhi variabel dependen baik secara positif maupun secara negatif (Sinulingga, 2011). Di dalam penelitian ini:
- Karakteristik Teknologi yang terdapat variabel complexity dan compatibility
(30)
b. Variabel Dependen, yaitu pengguna e-banking sudah bergantung pada teknologi ini.
Variabel Dependen yang sering juga disebut variabel kriteria (criterion variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi atau ditentukan oleh nilai variabel lain (Sinulingga, 2011). Di dalam penelitian ini variabelnya adalah relative advantage.
Berdasarkan teori-teori yang sudah disebut maka varibel-variabel yang akan diteliti adalah relative advantage, compatibility, complexity, observability, trialability, perceived risk dan cost. Variabel-variabel tersebut dapat diuraikan pada Tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1. Varibel Penelitian
No Variabel Definisi Indikator Skala
1. Karakteristik Teknologi
a. Complexity Ekstensi dari bagaimana konsumen menerima inovasi tersebut dengan susah atau mudah. Inovasi dengan kompleksitas tinggi akan menggunakan lebih banyak keahlian teknis dan lebih banyak mengimplementasikan usaha operasional untuk meningkatkan tingkat keadopsian teknologi tersebut.
Relative Advantage, Compatibility, Complexity, Observability, Trialability, Perceived Risk
Cost
(31)
No Variabel Definisi Indikator Skala
b. Compatibility Tingkat dimana suatu produk atau jasa secara konsisten mendapatkan kebutuhan, kepercayaan, nilai dan kebiasaan konsumen. Tornatzky & Klein (1982) mengatakan bahwa inovasi lebih dapat diadopsi apabila sesuai dengan tanggung jawab dan nilai dari sistem pekerjaan individu tersebut. Kesesuaian dari inovasi adalah berdasarkan persepsi dari sistem sosial. 2
3
Karakteristik Personal
a. Observability
b. Perceived Risk
c. Cost d. Trialability
Pengguna e-banking
Dimana inovasi tersebut dapat dilihat dan dikomunikasikan ke konsumen. Observasi dari inovasi tersebut adalah berdasarkan persepsi dari sistem sosial.
Resiko yang dihadapi dan diterima pada pengadopsian inovasi baru.
Biaya yang akan dihadapi akan pengadopsian inovasi baru. Keahlian konsumen dalam menggunakan inovasi baru tersebut dan bagaimana mengevaluasi kegunaannya. tingkat dimana suatu inovasi diterima sebagai produk atau jasa lebih baik dari substitusinya. tersebut.
Nasabah yang sudah terdaftar mengunakan layanan e-banking
Umur jenis kelamin status tingkat edukasi pendapatan interaksi sosial komunikasi attitude personality Likert Likert
4.4 Populasi dan Sample
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Didalam penelitian ini populasi adalah nasabah PT Bank XYZ yang telah terdaftar menggunakan layanan
(32)
yang ada maka didalam pengumpulan data hanya sebahagian saja dari populasi yang dijadikan responden digunakan metode sampling yaitu dengan metode pengambilan sampel secar sederhana (simple random sampling) , yaitu teknik sampling dengan cara menyeleksi sekelompok grup dari subyek suatu populasi. Tiap individu dipilih secara acak dan tiap individu memiliki peluang yang sama. Pengambilan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2004) yang dirumuskan sebagai berikut:
Dimana :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan.
Menurut Umar (2004) untuk ukuran populasi yang relatif besar dapat digunakan kelonggaran ketidaktelitian hingga 10 persen. Berdasarkan jumlah populasi nasabah PT Bank XYZ Kanwil 1 Medan Wilayah Medan yang menjadi user e-banking adalah sebesar 155.749 nasabah, dan dengan menggunakan persentase kelonggaran ketidaktelitian sebesar 10% sehingga diperoleh bahwa jumlah sampel penelitian adalah 100 nasabah user e-banking PT Bank XYZ Medan. Berdasarkan Sudjana (1996), “Suatu sampel secara teknis dapat dipandang sebagai sampel besar jika n ≥ 30, maka sampel tersebut memenuhi syarat dalam suatu penelitian.”
(33)
4.5 Pengumpulan Data
Penulis berupaya mendapatkan data yang diperlukan dengan mengumpulkan primary dan secondary data. Primary data adalah data yang didapat dari hasil survei nasabah melalui kuesioner yang telah diedarkan. Secondary data adalah dari literatur, buku, jurnal dan sumber dari Internet.
4.6 Analisa Data
Analisa data untuk membuktikan realibilitas dari penggunaan layanan e-banking pada nasabah maka data yang telah didapat dari hasil kuesioner akan di analisa menggunakan statistik deskriptif.
4.7 Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi
Instansi yang menjadi objek penelitian ini adalah PT Bank XYZ Jl. Balai Kota Medan Sumatera Utara.
b.Waktu yang dibutuhkan dalam melaksanakan penelitian ini yaitu selama (delapan) minggu, dengan jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Jenis Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Penyusunan Usulan Geladikarya 2 Kolokium Usulan Geladikarya 3 Pengumpulan dan Analisa Data
4 Penyusunan Geladikarya
5 Seminar Perusahaan
(34)
BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1 Profil Bank XYZ
Bank XYZ didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintahan Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank pemerintah -- Bank BD, Bank DN, Bank EX and Bank ABC– dilebur menjadi Bank XYZ. Masing-masing dari keempat legacy banks memainkan peran yang tak terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini, Bank XYZ meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia.
Segera setelah merger, Bank XYZ melaksanakan proses konsolidasi secara menyeluruh. Pada saat itu, Bank XYZ menutup 194 kantor cabang yang saling berdekatan dan mengurang jumlah karyawan, dari jumlah gabungan 26.600 menjadi 17.620. Brand Bank XYZ diimplementasikan secara sekaligus ke semua jaringan Bank XYZdan pada seluruh kegiatan periklanan dan promosi lainnya.
Satu dari sekian banyak keberhasilan Bank XYZ yang paling signifikan adalah keberhasilan dalam menyelesaikan implementasi sistem teknologi baru. Sebelumnya Bank XYZ mewarisi 9 core banking system yang berbeda dari keempat bank. Setelah melakukan investasi awal untuk segera mengkonsolidasikan kedalam sistem yang terbaik, Bank XYZ melaksanakan sebuah program tiga tahun, dengan nilai US$200 juta, untuk mengganti core banking system kita menjadi satu sistem yang mempunyai kemampuan untuk mendukung kegiatan consumer banking kita yang sangat agresif. Hari ini, infrastruktur IT Bank XYZ memberikan layanan straight-through processing
(35)
Nasabah korporat Bank XYZ sampai dengan saat ini masih mewakili kekuatan utama perekonomian Indonesia. Menurut sektor usahanya, portfolio kredit korporasi terdiversifikasi dengan baik, dan secara khusus sangat aktif dalam sektor manufaktur Food & Beverage, agrobisnis, konstruksi, kimia dan tekstil. Persetujuan dan monitoring kredit dikendalikan dengan proses persetujuan empat mata yang terstruktur, dimana keputusan kredit dipisahkan dari kegiatan marketing dari unit Bisnis Bank XYZ.
Sejak berdirinya, Bank XYZ telah bekerja keras untuk menciptakan tim manajemen yang kuat dan professional yang bekerja berlandaskan pada prinsip-prinsip good corporate governance yang telah diakui secara internasional. Bank XYZ disupervisi oleh Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Menteri Negara BUMN yang dipilih berdasarkan anggota komunitas keuangan yang terpandang. Manajemen ekskutif tertinggi adalah Dewan Direksi yang dipimpin oleh Direktur Utama. Dewan Direksi terdiri dari banker dari legacy banks dan juga dari luar yang independen dan sangat kompeten. Bank XYZ juga mempunyai fungsi offices of compliance, audit dan corporate secretary, dan juga menjadi obyek pemeriksaan rutin dari auditor eksternal yang dilakukan oleh Bank Indonesia, BPKP dan BPK serta auditor internasional. AsiaMoney magazine memberikan penghargaan atas komitmen Bank XYZ atas penerapan GCG dengan memberikan Corporate Governance Award untuk katagori Best Overall for Corporate Governance in Indonesia dan Best for Disclosure and transparency.
5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi Perusahaan :
(36)
Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar Mengembangkan sumber daya manusia professional Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder Melaksanakan manajemen terbuka
Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
5.3 Struktur Organisasi
Untuk menjalankan perusahaan PT Bank XYZ maka didapatkan jajaran manajerial yang menjalankan perusahaan demi lancaran usaha. Demikian adalah struktur organisasi PT Bank XYZ.
Sumber : PT Bank XYZ
(37)
BAB VI
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
6.1 Karakteristik Responden
Penelitian ini dilakukan dengan memfokuskan perhatian pada analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan elektronik banking. Penelitian dilakukan dengan metode analisis deskriptif. Jenis penelitian deskriptif yang dilakukan adalah penelitian survei (survey research). Penelitian survei merupakan metode yang bertujuan untuk mengumpulkan data yang relatif terbatas dari sejumlah kasus yang relatif besar jumlahnya dengan menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang disusun diarahkan untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan e-banking.
Dari hasil pengumpulan kuisioner, dapat dilihat karakteristik responden seperti pada tabel dibawah ini.
6.1.1 Jenis Kelamin.
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 6.1. dibawah ini.
Gambar 6.1. Chart Jenis Kelamin Responden
Gambar 6.1. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 65 orang (65 %) sedangkan yang berjenis kelamin
(38)
6.1.2 Kategori Usia Responden
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan kategori usia dapat dilihat pada Gambar 6.2. berikut ini.
Gambar 6.2. Chart Tingkat Usia Responden
Gambar 6.2. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar berusia antara 30 - 49 tahun sebanyak 47 orang (47%) sedangkan yang berusia dibawah 30 tahun ada 37 orang (37%), dan yang berusia diatas 50 tahun ada 16 orang (16%).
6.1.3 Jenis Pekerjaan Responden
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 6.3. berikut ini.
Gambar 6.3. Chart Jenis Pekerjaan Responden
Gambar 6.3. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar adalah pegawai swasta yaitu sebanyak 37 orang (37 %), pegawai negeri ada 17 orang (17 %), wirausaha ada 7 orang (7 %), wiraswasta ada 19 orang (19%) dan pekerjaan lain-lain yang terdiri dari berbagai jenis pekerjaan sebanyak 20 orang (20%).
(39)
6.1.4 Tingkat Pendidikan Responden
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Gambar 6.4. berikut ini.
Gambar 6.4. Chart Tingkat Pendidikan Responden
Gambar 6.4. diatas menunjukkan bahwa responden sebagian besar adalah SMU ada 20 orang (20 %), diploma ada 23 orang (23 %), Sarjana / Bachelor yaitu sebanyak 52 orang (52 %), dan master ada 5 orang (5%) serta tidak terdapat responden yang bergelar Ph. D.
6.1.5 Tingkat Pendapatan Responden
Adapun jumlah perbandingan responden berdasarkan tingkat pendapatan perbulan dapat dilihat pada Gambar 6.5. berikut ini.
Gambar 6.5. Chart Tingkat Pendapatan Responden
(40)
4,99 juta yaitu sebanyak 43 orang (43 %), Rp. 5 juta - Rp. 7,49 juta ada 21 orang (21 %), Rp. 7,5 juta - Rp. 10 juta ada 7 orang (7%) dan diatas Rp. 10 juta ada 12 orang (12%).
6.2 Analisis dan Pembahasan
6.2.1 Validitas dan Reliabilitas Kuisioner
Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari jawaban responden sebelum penelitian berlangsung kepada 100 responden yang telah menggunakan e-banking.
A. Validitas
Analisis validitas dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Item pernyataan atau pertanyaan dinyatakan valid jika mempunyai nilai r hitung yang lebih besar dari r standar yaitu 0,3. Dalam perhitungan SPSS pengujian validitas dilihat pada kolom corrected item-total corelation. Hasil pengujian validitas dapat dilihat pada Tabel 6.1. berikut ini :
Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Validitas variabel Penelitian
Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Deleted
X1 68.9091 183.145 .376 .421 .910
X2 68.7576 173.308 .673 .733 .903
X3 68.6061 172.017 .688 .747 .902
X4 68.6061 170.282 .708 .809 .902
X5 69.1010 172.928 .649 .691 .903
X6 69.1010 173.479 .687 .748 .903
Y1 68.3636 178.397 .652 .744 .904
Y2 68.9495 179.395 .613 .570 .905
Y3 69.4040 183.815 .416 .505 .909
Y4 69.4141 186.000 .364 .492 .912
Y5 69.4949 191.620 .364 .401 .917
Y6 68.8889 174.059 .631 .724 .904
(41)
Y9 68.9091 177.471 .633 .638 .904
Y10 69.3636 175.540 .620 .582 .904
Y11 69.1414 173.204 .657 .681 .903
Y12 69.4343 183.330 .424 .494 .908
Y13 69.2323 187.609 .393 .437 .914
Y14 68.5859 178.204 .602 .679 .905
Y15 69.3838 174.157 .690 .577 .903
Y16 68.6364 184.479 .331 .414 .910
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari pengujian validitas seluruh item yang mempunyai nilai r hitung lebih besar dari 0,3. Sehingga item kuesioner
dinyatakan valid atau dengan kata lain semua pertanyaan pada kuisioner telah dimengerti dengan baik oleh responden dan penyebaran kuisioner dapat dilanjutkan
untuk responden lainnya.
B. Reliabilitas
Uji reliabilitas dari masing-masing faktor dengan menggunakan Uji Alpha-Cronbach. Kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,6 yaitu sebesar 0.910. Hasil penelitian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.2. berikut :
Tabel 6.2 Perhitungan Reliabilitas Pengukuran Kuisioner
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on
Standardized Items N of Items
.910 .910 22
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuesioner penelitian untuk masing - masing indikator reliabel, artinya bahan instrumen penelitian berupa kuisioner yang digunakan sudah reliabel untuk digunakan.
6.2.2 Analisis Faktor
Pada penelitian ini ingin dilihat dan dianalisis variabel-variabel yang terdapat pada penggunaan elektronik banking dengan analisis faktor, akan didapatkan berapa
(42)
tepat. Pengelompokan pada faktor yang tepat akan mempermudah analisis selanjutnya yaitu pemetaan faktor yang mewakil faktor-faktor secara keseluruhan berdasarkan faktor skor dan perbandingan rata-rata karakteristik dari teknologi baru. Proses untuk analisis faktor ini digunakan bantuan software SPSS versi 15.
A. Identifikasi Kecukupan Data
Kecukupan data atau sampel dapat diidentifikasi melalui nilai Measure of Sampling Adequacy (MSA) dan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO). Nilai kedua ukuran tersebut bisa didapatkan dengan bantuan software SPSS. Mengacu pada landasan teori bahwa sekelompok data dikatakan memenuhi asumsi kecukupan data adalah jika nilai MSA dan KMO lebih besar daripada 0.5 (J.F.Hair,2006). Sedangkan menurut Wibisono (2003) kriteria kesesuaian dalam pemakaian analisis faktor adalah:
1. Jika harga KMO sebesar 0,9 berarti sangat memuaskan, 2. Jika harga KMO sebesar 0,8 berarti memuaskan, 3. Jika harga KMO sebesar 0,7 berarti harga menengah, 4. Jika harga KMO sebesar 0,6 berarti cukup,
5. Jika harga KMO sebesar 0,5 berarti kurang memuaskan, dan 6. Jika harga KMO kurang dari 0,5 tidak dapat diterima.
Berikut ini adalah output nilai MSA dan KMO dari SPSS.
Tabel 6.3 Output MSA dan KMO
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy.
.835 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 1263.761
Df 231
Sig. .000
(43)
kriteria memuaskan, besaran nilai Barlett Test of Sphericity adalah 1263,761 pada signifikan 0,000 yang berarti pada penelitian ini ada korelasi yang sangat signifikan antar variabel. Uji kecukupan data atau sampel telah terpenuhi, berarti salah satu asumsi untuk melanjutkan ke analisis faktor telah terpenuhi.
B. Identifikasi Korelasi Antar Variabel
Antar variabel harus memenuhi asumsi berkorelasi sehingga dapat dijadikan variabel-variabel dalam analisis faktor. Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS 15, didapat korelasi antar variabel seperti pada Lampiran 1, dan disingkat seperti pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4 Measure of Sampling Adequacy (MSA) Masing-Masing Variabel
No Simbol Pernyataan MSA
1 Y1 Peningkatan dalam kekuatan berbelanja 0,734
2 Y2 Tidak perlu membawa dan menghitung uang 0.891
3 Y3 Pembayaran mudah dan aman 0,881
4 Y4 Aman dari perampokan 0,843
5 Y5 Dapat membayar utang dengan cicilan 0,859
6 Y6 Dapat keuntungan dengan program-program e-banking 0,858 1 X1a Saya tertarik mendengar perkembangan teknologi 0,842 2 X1b Saya sering di tanya mengenai teknologi baru 0,867 3 X1c Saya sering menganggap diri saya sebagai risk taker
daripada membuat keputusan yang konservatif
0,656 4 X1d Saya akan menggunakan electronic banking hanya jika ada
yang mendorongkan saya menggunakannya
0,550 5 X1e Ada resiko lebih besar membayar pakai electronic banking
daripada tunai
0,563 6 X1f Saya merasa sangat mudah menggunakan electronic
banking
0,861 7 X1g Saat menggunakan electronic banking , saya merasa aman
seperti menggunakan uang tunai
0,920 8 X2a Saat menggunakan teknologi baru, saat mempercayai naluri
saya daripada pendapat orang lain
0,777 9 X2b Saya akan mudah mengingat password electronic banking
saya
0,849 10 X2c Saya lebih aman dan nyaman membayar dengan electrinic
banking dengan bunganya daripada membayar dengan tunai
0,866 11 X2d Menggunakan electronic banking bagi saya sama dengan
membayar dengan tunai
(44)
orang yang mencobanya terlebih dahulu
14 X2g Perkembangan teknologi meningkatkan kehidupan kita 0,856 15 X2h Lebih mudah mencoba menggunakan electronic banking
sebelum mendapatkannya
0,925 16 X2b Saya sudah pernah melihat orang lain menggunakan
electronic banking
0,711
Jika MSA lebih besar dari 0,5 maka variabel tersebut masih dapat diprediksi dan bisa dianalisis lebih lanjut. Jika MSA lebih kecil dari 0,5 dan atau mendekati nol (0), maka variabel tersebut tidak dapat di analisis lebih lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya. Dari Tabel diatas, diperlihatkan bahwa nilai MSA masing masing variabel Dengan demikian veriabel dalam penelitian ini dapat dianalisis lebih lanjut.
C. Communalities
Communalities menunjukkan sumbangan efektif tiap item terhadap faktor yang terbentuk. Misalnya Memudahkan dalam berbelanja mempunyai nilai komunaliti sebesar 0,650. hal ini menunjukan bahwa 65,0% variansi dari variabel Peningkatan dalam kekuatan berbelanja dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Variabel Tidak perlu membawa dan menghitung uang mempunyai nilai komunaliti sebesar 0,710, hal ini menunjukkan bahwa 71% variansi dari variabel Tidak perlu membawa dan menghitung uang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk, dan seterusnya. Adapun hasil perhitungan nilai komunaliti pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.5. dibawah ini.
(45)
Tabel 6.5 Communalities Penelitian
Initial Extraction
Y1 1.000 .650
Y2 1.000 .710
Y3 1.000 .716
Y4 1.000 .768
Y5 1.000 .589
Y6 1.000 .753
X1a 1.000 .776
X1b 1.000 .610
X1c 1.000 .556
X1d 1.000 .737
X1e 1.000 .629
X1f 1.000 .675
X1g 1.000 .777
X2a 1.000 .694
X2b 1.000 .538
X2c 1.000 .519
X2d 1.000 .689
X2e 1.000 .704
X2f 1.000 .724
X2g 1.000 .721
X2h 1.000 .614
X2b 1.000 .547
Extraction Method: Principal Component Analysis.
D. Penentuan Banyak Faktor dan Pengelompokan Variabel Berdasarkan Loading Faktor
Dengan menggunakan empat macam software statistika yaitu SPSS akan diperoleh komponen jumlah faktor. Keputusan pengambilan jumlah faktor sebanyak didasarkan pada nilai eigenvalue dari matriks korelasi antar variabel dan pengelompokan variabel dilakukan dengan membandingkan nilai loading factor secara mutlak diantara faktor-faktor yang terbentuk.
(46)
E. Penentuan Banyak Faktor Dengan Eigenvalue
Seperti yang dijelaskan di atas penentuan banyak faktor di dasarkan pada nilai eigenvalue dari matriks korelasi antar variabel. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh output nilai eigenvalue seperti yang ditampilkan pada tabel 6.6. berikut.
Tabel 6.6 Nilai Eigenvalue Matriks Korelasi
Extraction Method: Principal Component Analysis.
Nilai eigenvalue yang diambil untuk menentukan berapa banyaknya faktor yang terbentuk adalah nilai eigenvalue yang lebih besar dari satu (Subhash Sharma, 1996). Jika mengacu pada tabel 6.6 maka jumlah faktor yang terbentuk sebanyak 5 (lima) faktor. Dengan demikian, dari variabel-variabel yang telah dijadikan untuk analisis dalam penelitian ini, dapat dikelompokkan menjadi 5 faktor saja yang dapat mewakili keseluruhan variabel dalam menentukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan elektronik banking.
(47)
F. Penentuan Banyak Faktor Dengan Scree Plot
Scree plot adalah grafik yang menggambarkan plot nilai eigenvalue dari masing-masing variabel. Berdasarkan hasil perhitungan dapat dilihat dibawah ini gambar output scree plot.
Gambar. 6.6 Grafik Scree Plot
Seperti pada pembahasan sebelumnya, untuk menentukan banyak faktor yang terbentuk dapat dilihat pada nilai eigenvalue yang lebih dari satu. Pada Gambar 6.6, dapat dilihat bahwa ada 5 (lima) variabel yang mempunyai nilai eigenvalue lebih besar dari satu, jadi ada 5 (lima) faktor yang terbentuk.
G. Pengelompokan Variabel
Pada software SPSS metode ekstraksi yang digunakan untuk pembagian variabel adalah principal componen factoring analysis. Pembagian variabel-variabel ke dalam kelompok faktor tertentu didasarkan pada perbandingan nilai loading faktor secara mutlak mana yang lebih besar antar loading faktor dari faktor 1 sampai faktor 5. Pada tabel 6.7. di bawah ini merupakan output SPSS yang telah melalui proses
(48)
dengan 0.33 tidak ditampilkan. Apabila belum melalui proses rotasi varimax terdapat nilai loading faktor variabel yang terletak pada faktor 1, faktor 2, faktor 3, faktor 4 dan faktor 5.
Tabel 6.7 Nilai Loading Faktor
Component
1 2 3 4 5
Y4 .860
X1g .854
Y3 .820
Y2 .812
X1f .773
Y6 .715 .368
X2d .714 .339
Y5 .694
X2c .577 .408
X2h .572 .367 .342
X2b .523 .465
X2g .455 .712
X2a .701
X1a .513 .693
X2i .674
Y1 .471 .369 -.470
X2e .715
X1c .672
X1b .332 .617
X1d .846
X1e .769
X2f .501 .654
Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a Rotation converged in 7 iterations.
Hasil pada tabel diatas adalah hasil pengelompokan variabel-variabel ke dalam masing-masing faktor setelah dirotasi varimax, sehingga dengan jelas dapat diketahui anggota variabel-variabel pada faktor 1 sampai dengan faktor 5. Nilai loading faktor pada masing-masing faktor yang dibawah 0.5 dihapuskan.
(49)
masing. Pada faktor 1 variabel-variabel yang ada adalah Aman dari perampok, Saat menggunakan electronic banking , saya merasa aman seperti menggunakan uang tunai, Pembayaran mudah dan aman, Tidak perlu membawa dan menghitung uang, Saya merasa sangat mudah menggunakan electronic banking, Dapat keuntungan dengan program-program kartu kredit, Menggunakan electronic banking bagi saya sama dengan membayar dengan tunai, Dapat membayar utang dengan cicilan, Saya lebih aman dan nyaman membayar dengan electronic banking dengan bunganya daripada membayar dengan tunai, Lebih mudah mencoba menggunakan e-banking sebelum mendapatkannya dan Saya akan mudah mengingat password e-banking saya. Variabel-variabel terebut berhubungan dengan keamanan, kenyamanan dan kemudahan menggunakan elektronik banking, maka faktor 1 dapat diberi nama tingkat kemanan dan kenyamanan. Faktor 2 mempunyai anggota variabel Perkembangan teknologi meningkatkan kehidupan kita, Saat menggunakan teknologi baru, saat mempercayai naluri saya daripada pendapat orang lain, Saya tertarik mendengar perkembangan teknologi dan Saya sudah pernah melihat orang lain menggunakan e-banking, semua variabel ini berkaitan dengan perkembangan teknologi e-banking. Faktor 2 dapat diberi nama perkembangan teknologi. Faktor 3 mempunyai anggota variabel Saya sering di tanya saran mengenai hal finansial, Saya sering menganggap diri saya sebagai risk taker daripada membuat keputusan yang konservatif dan Saya sering di tanya mengenai teknologi baru, semua ini berkaitan dengan pengetahuan tentang penggunaan electronic banking. Faktor 3 ini dapat diberi nama Pengetahuan tentang electronic banking. Faktor 4 mempunyai anggota variabel Saya akan menggunakan electronic banking hanya jika ada yang mendorongkan saya menggunakannya, Ada resiko lebih besar membayar pakai electronic banking
(50)
banking, semua variabel ini berkaitan dengan resiko menggunakan electronic banking, Faktor 4 dapat diberi nama Resiko elektronik banking. Faktor 5 mempunyai anggota variabel Saya sudah pernah melihat orang lain menggunakan electronic banking sehingga faktor 5 dapat diberi nama “pengaruh pihak lain” untuk menggunakan electronic banking. Pemberian nama faktor merupakan ketentuan dari peneliti, pemeberian nama tersebut berdasarkan variabel yang dapat diukur langsung untuk menggambarkan faktor yang merupakan variabel yang tidak dapt diukur secara langsung.
Mereduksi 22 (dua puluh dua) variabel ke dalam 5 (lima) faktor tentu akan mengurangi informasi dari variabel-variabel utama, namun dengan terbentuknya 5 (lima) faktor tersebut memudahkan peneliti untuk mengklasifikasikan variabel dan dapat mengukur variabel yang tidak dapat diukur secara langsung berdasarkan dua faktor tersebut
Tabel 6.8 Persentase Total Varians yang Dijelaskan Faktor 1 – Faktor 5
Rotation Sums of Squared Loadings
Total % of Variance Cumulative %
6.559 29.814 29.814
2.807 12.758 42.572
2.315 10.525 53.097
1.915 8.705 61.802
1.100 4.998 66.800
Pada tabel 6.8. diatas dapat dilihat pada prosentase kumulatif sebesar 66,80. Nilai ini menunjukkan bahwa total varians atau informasi yang dapat digali dari lima faktor yang terbentuk tersebut adalah sebesar 66,80 %.
Dengan demikian dari keseluruhan variabel-variabel dalam peneltian ini hanya 5 (lima) faktor saja yang dapat digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang
(51)
oleh sekelompok variabel yang telah diekstrak dengan melihat loading faktor yang lebih besar dari 0,50. Adapun kelima faktor tersebut adalah; (1) faktor tingkat kemanan dan kenyamanan, (2) faktor perkembangan teknologi, (3) faktor pengetahuan tentang e-banking, (4) faktor resiko e-banking dan (5) faktor pengaruh pihak lain.
6.2.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi juga dapat dilakukan untuk mengetahui koinieritas variabel terikat dengan varibel bebasnya, selain itu juga dapat
menunjukkan ada atau tidaknya data yang outlier atau data yang ekstrim.
Analisis regresi linear berganda terdiri dari satu variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen. Dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa variabel dependen pada
penelitian ini adalah penggunaan Electronic Banking (Y), dan variabel independen
adalah Karakteristik dari Teknologi Baru (X1) dan Karakteristik Pengguna / Personal (X2). Dari Data yang diperoleh, maka dapat dilihat hasil perhitungan regresi linier untuk melihat korelasi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan SPSS yakni sebagai berikut:
A. Model Summary
Pada model summary, dapat dilihat korelasi antar variabel dependen dan
independen melalui besaran yang ditunjukkan oleh besarnya nilai R dan Adjusted R
Square seperti pada Tabel 6.9. dibawah ini.
Tabel 6.9 Model Summary Penelitian
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
(52)
1. Nilai R sebesar 0.744 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X1 dan X2) adalah cukup kuat.
2. Adjusted R Square sebesar 0.545 berarti 54,5% variasi dari penggunaan e-banking bisa dijelaskan oleh karakteristik teknologi baru dan karakteristik personal.
B. ANOVA
ANOVA merupakan bagian dari proses dalam regresi linier yang digunakan untuk melihat apakah model regresi tersebut dapat digunakan dalam memprediksi hubungan korelasi dan pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. Dengan demikian dapat dilihat hipotesis penelitian sebagai berikut:
Gambar 6.7 Hipotesis Penelitian
Ho : Karakteristik teknologi dan karakteristik personal tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengguna e-banking
Pengambilan keputusan:
Jika F hitung <= T tabel atau probabilitas >= 0,05 maka Ho diterima
Jika F hitung > T tabel atau probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, Ha diterima Adapun hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 6.10. berikut ini.
Tabel 6.10 Hasil Perhitungan ANOVA Penelitian
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regressio
n 43.092 2 21.546 60.303 .000(a)
X1
X2
Y H1
(53)
a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y
Dari Tabel 6.10, nilai F hitung yang diperoleh adalah 60.303 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan probabilitas 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha dapat diterima, dengan kata lain model regresi tersebut bisa digunakan untuk memprediksi hubungan korelasi dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
C. Koifisien Korelasi
Dari proses regresi linier yang dilakukan, pada tahap akhir akan dilihat koifisien korelasi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga dapat dituliskan kedalam suatu persamaan regresi. Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 6.11 berikut ini.
Tabel 6.11 Hasil Perhitungan Koifisien Korelasi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) -.114 .331 -.346 .730
X1 .536 .135 .382 3.981 .000
X2 .572 .130 .423 4.412 .000
a Dependent Variable: Y
Dari Tabel 6.11, persamaan regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah :
Y= -0.114 + 0.536X1 + 0.572 X2 Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta -0.114 berarti apabila tidak ada karakteristik teknologi baru dan karakteristik personal terhadap e-banking, maka pengguna e-banking akan
(54)
2. Karakteristik teknologi baru (X1): Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk X1 yaitu 3.981, dan taraf signifikan 0,000, sehingga probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), berarti seluruh variabel adalah signifikan secara statistik. Koifisien 0,536X1 berarti apabila ada 1 (satu) perkembangan teknologi baru untuk banking, maka penggunaan e-bangking akan mengalami kenaikan sebesar 0,536 poin.
3. Karakteristik personal (X2): Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa
nilai t hitung untuk X2 yaitu 4,412 dan taraf signifikan 0,000, sehingga probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), berarti seluruh variabel adalah signifikan secara statistik. Koifisien 0,572X2 berarti apabila ada bertambah 1 (satu) karakteristik personal terhadap e-banking, maka penggunaan e-bangking akan mengalami kenaikan sebesar 0,572 poin.
6.3 Evaluasi Hasil
Berdasarkan hasil analisis dari regresi linear berganda didapat bahwa karakteristik teknologi baru dan karakteristik personal secara signifikan mempengaruhi penggunaan e-banking Bank XYZ, dimana besar pengaruhnya masing-masing adalah 0,536 dan 0.572. Penggunaan e-banking memerlukan investasi yang besar dengan harapan memberikan hasil yang maksimal. Agar pemanfaatan e-banking di Bank XYZ dapat dilakukan secara maksimal, pihak manajemen senantiasa harus melakukan peningkatan karakteristik teknologi dan karakteristik personal. Untuk karakteristik teknologi dimensi yang perlu menjadi perhatian adalah tingkat keamanan dan kenyamanan, perkembangan teknologi e-banking harus senantiasa diikuti oleh bank XYZ sehingga e-banking memiliki fitur-fitur terkini, serta teknologi yang digunakan memiliki resiko yang paling kecil bagi pengguna. Sedangkan untuk
(55)
Bank XYZ adalah pengetahuan bagi pengguna e-banking dan hal- hal yang perlu diketahui oleh pengguna untuk menghindari kerugian, serta menyebarkan promosi melalui mouth to mouth (mulut ke mulut).
Dari persamaan Y= -0.114 + 0.536X1 + 0.572 X2 terlihat bahwa karakteristik personal lebih berpengaruh di dalam pemanfaatan e-banking dibandingkan dengan karakteristik teknologi, sehingga apabila PT.Bank XYZ ingin meningkatkan penggunaan e-banking faktor karakteristik personal perlu mendapat perhatian. Bila ditelaah lebih lanjut Tabel 6.4. Karakteristik personal yang memiliki nilai MSA paling kecil adalah pernyataan “Saya tidak akan menggunakan teknologi baru sebelum ada orang yang mencobanya terlebih dahulu” dengan nilai 0.557. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang akan percaya dan mau menggunakan e-banking apabila rekan atau orang yang dikenalnya telah pernah menggunakan e-banking dan hasilnya tidak mengecewakan, atau dengan kata lain efektifitas pengguna e-banking di PT.Bank XYZ dapat ditingkatkan melalui promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth).
(56)
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan electronic banking, adapun kelima faktor tersebut adalah; (1) faktor tingkat keamanan dan kenyamanan, (2) faktor perkembangan teknologi, (3) faktor pengetahuan tentang e-banking, (4) faktor resiko e-banking dan (5) faktor pengaruh pihak lain.
2. Mereduksi 22 (dua puluh dua) variabel ke dalam 5 (lima) faktor akan mengurangi informasi dari variabel-variabel utama, namun dengan terbentuknya 5 (lima) faktor tersebut memudahkan peneliti untuk mengklasifikasikan variabel. Dengan didapatnya 5 (lima) faktor utama akan memudahkan pihak perusahaan untuk melakukan pengembangan dan pendistribusian electronic banking disebabkan oleh adanya feedback dari nasabah ini.
7.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan terhadap produk e-banking bagi customer service sehingga mereka mampu dengan cepat merespon keluhan nasabah terkait dengan penggunaan e-banking.
2. Mengadakan sosialisasi kepada nasabah mengenai Electronic Banking. Dengan titik fokus kepada : (1) faktor tingkat keamanan dan kenyamanan, (2) faktor perkembangan teknologi, (3) faktor pengetahuan tentang e-banking, (4)
(57)
3. Menerapkan awareness kepada pegawai dan nasabah akan penggunaan Electronic Banking.
(58)
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. 2003, Marketing Management: The Millenium Edition. Upper Sadder River, Prentice Hall International, New Jersey
Sekaran, Uma. 2009. Research Method for Business : A Skill Building Approach. Joh Wiley & Sons
Hair, Joseph F. 2006, Multivariate Data Analysis. 6th Edition Doyl, P. 1998. Marketing Management and Strategy. Prentice Hall
Malhotra, K.N. 1996. Marketing Research : An Applied Orientation. Pearson Education, India
Tan, M. And Teo. T.S.H. 2000. Factors Influencing the Adoption of Internet Banking. Journal of the Association for Information Systems. Vol 1. July Zeithaml and Gilly. 1987. Characteristics Affecting the Acceptence of Retailing
Technologies : A Comparison of Elderly and Nonelderly Consumers. Journal of Retailing. Vol 63 no 1. 49-86
Zeithaml. V. And Bitner, M. 2003. Service Marketing Integrating Customer Focus Across the Firm. McGraw-Hill.
Alagheband. P. 2006. Adoption of Electronic Banking Services by Iranian Customers
Hidayat, Taufiq and Istiadah, Nina. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19, Media Kita, Jakarta 2011
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. USU Press, Universitas Sumatera Utara
(1)
a Predictors: (Constant), X2, X1 b Dependent Variable: Y
Dari Tabel 6.10, nilai F hitung yang diperoleh adalah 60.303 dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan probabilitas 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka Ho ditolak dan Ha dapat diterima, dengan kata lain model regresi tersebut bisa digunakan untuk memprediksi hubungan korelasi dan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
C. Koifisien Korelasi
Dari proses regresi linier yang dilakukan, pada tahap akhir akan dilihat koifisien korelasi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, sehingga dapat dituliskan kedalam suatu persamaan regresi. Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 6.11 berikut ini.
Tabel 6.11 Hasil Perhitungan Koifisien Korelasi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta B
Std. Error
1 (Constant) -.114 .331 -.346 .730
X1 .536 .135 .382 3.981 .000
X2 .572 .130 .423 4.412 .000
a Dependent Variable: Y
Dari Tabel 6.11, persamaan regresi yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah :
Y= -0.114 + 0.536X1 + 0.572 X2 Dari persamaan diatas, dapat dijelaskan bahwa:
1. Konstanta -0.114 berarti apabila tidak ada karakteristik teknologi baru dan karakteristik personal terhadap e-banking, maka pengguna e-banking akan mengalami penurunan sebesar 0,114 poin.
(2)
2. Karakteristik teknologi baru (X1): Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk X1 yaitu 3.981, dan taraf signifikan 0,000, sehingga probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), berarti seluruh variabel adalah signifikan secara statistik. Koifisien 0,536X1 berarti apabila ada 1 (satu) perkembangan teknologi baru untuk banking, maka penggunaan e-bangking akan mengalami kenaikan sebesar 0,536 poin.
3. Karakteristik personal (X2): Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa nilai t hitung untuk X2 yaitu 4,412 dan taraf signifikan 0,000, sehingga probabilitas lebih kecil dari 0,05 (p < 0,05), berarti seluruh variabel adalah signifikan secara statistik. Koifisien 0,572X2 berarti apabila ada bertambah 1 (satu) karakteristik personal terhadap e-banking, maka penggunaan e-bangking akan mengalami kenaikan sebesar 0,572 poin.
6.3 Evaluasi Hasil
Berdasarkan hasil analisis dari regresi linear berganda didapat bahwa karakteristik teknologi baru dan karakteristik personal secara signifikan mempengaruhi penggunaan e-banking Bank XYZ, dimana besar pengaruhnya masing-masing adalah 0,536 dan 0.572. Penggunaan e-banking memerlukan investasi yang besar dengan harapan memberikan hasil yang maksimal. Agar pemanfaatan e-banking di Bank XYZ dapat dilakukan secara maksimal, pihak manajemen senantiasa harus melakukan peningkatan karakteristik teknologi dan karakteristik personal. Untuk karakteristik teknologi dimensi yang perlu menjadi perhatian adalah tingkat
(3)
Bank XYZ adalah pengetahuan bagi pengguna e-banking dan hal- hal yang perlu diketahui oleh pengguna untuk menghindari kerugian, serta menyebarkan promosi melalui mouth to mouth (mulut ke mulut).
Dari persamaan Y= -0.114 + 0.536X1 + 0.572 X2 terlihat bahwa karakteristik personal lebih berpengaruh di dalam pemanfaatan e-banking dibandingkan dengan karakteristik teknologi, sehingga apabila PT.Bank XYZ ingin meningkatkan penggunaan e-banking faktor karakteristik personal perlu mendapat perhatian. Bila ditelaah lebih lanjut Tabel 6.4. Karakteristik personal yang memiliki nilai MSA paling kecil adalah pernyataan “Saya tidak akan menggunakan teknologi baru sebelum ada orang yang mencobanya terlebih dahulu” dengan nilai 0.557. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang akan percaya dan mau menggunakan e-banking apabila rekan atau orang yang dikenalnya telah pernah menggunakan e-banking dan hasilnya tidak mengecewakan, atau dengan kata lain efektifitas pengguna e-banking di PT.Bank XYZ dapat ditingkatkan melalui promosi dari mulut ke mulut (mouth to mouth).
(4)
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Ada lima faktor yang mempengaruhi penggunaan electronic banking, adapun kelima faktor tersebut adalah; (1) faktor tingkat keamanan dan kenyamanan, (2) faktor perkembangan teknologi, (3) faktor pengetahuan tentang e-banking, (4) faktor resiko e-banking dan (5) faktor pengaruh pihak lain.
2. Mereduksi 22 (dua puluh dua) variabel ke dalam 5 (lima) faktor akan mengurangi informasi dari variabel-variabel utama, namun dengan terbentuknya 5 (lima) faktor tersebut memudahkan peneliti untuk mengklasifikasikan variabel. Dengan didapatnya 5 (lima) faktor utama akan memudahkan pihak perusahaan untuk melakukan pengembangan dan pendistribusian electronic banking disebabkan oleh adanya feedback dari nasabah ini.
7.2 Saran
Beberapa saran yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah yang dihadapi antara lain :
1. Meningkatkan pengetahuan terhadap produk e-banking bagi customer service sehingga mereka mampu dengan cepat merespon keluhan nasabah terkait dengan penggunaan e-banking.
(5)
3. Menerapkan awareness kepada pegawai dan nasabah akan penggunaan Electronic Banking.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P. 2003, Marketing Management: The Millenium Edition. Upper Sadder River, Prentice Hall International, New Jersey
Sekaran, Uma. 2009. Research Method for Business : A Skill Building Approach. Joh Wiley & Sons
Hair, Joseph F. 2006, Multivariate Data Analysis. 6th Edition Doyl, P. 1998. Marketing Management and Strategy. Prentice Hall
Malhotra, K.N. 1996. Marketing Research : An Applied Orientation. Pearson Education, India
Tan, M. And Teo. T.S.H. 2000. Factors Influencing the Adoption of Internet Banking. Journal of the Association for Information Systems. Vol 1. July Zeithaml and Gilly. 1987. Characteristics Affecting the Acceptence of Retailing
Technologies : A Comparison of Elderly and Nonelderly Consumers. Journal of Retailing. Vol 63 no 1. 49-86
Zeithaml. V. And Bitner, M. 2003. Service Marketing Integrating Customer Focus Across the Firm. McGraw-Hill.
Alagheband. P. 2006. Adoption of Electronic Banking Services by Iranian Customers
Hidayat, Taufiq and Istiadah, Nina. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 19, Media Kita, Jakarta 2011
Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian. USU Press, Universitas Sumatera Utara