untuk setiap transaksi dalam batasan yang telah ditetapkan oleh kebijakan tersebut. Sedangkan otorisasi khusus hanya berlaku pada transaksi saja.
d. Dokumen dan catatan yang memadai
Dokumen berfungsi sebagai penerus informasi di lingkungan organisasi atau di antara organisasi yang berbeda. Dokumen ini harus cukup memadai
untuk memberikan jaminan bahwa aktiva telah berada dalam pengawasan yang semestinya dan setiap transaksi telah dicatat dengan benar.
e. Verifikasi internal
Yaitu pemisahan tugas-tugas secara fungsional atau operasional, penerimaan dan pengeluaran kas, akuntansi dan setiap pengawasan intern
serta setiap transaksi yang memerlukan pertanggungjawaban dari harta perusahaan.
Arrens; 2002; hal 36 menyatakan bahwa : Persyaratan mendasar untuk setiap orang yang melaksanakan prosedur verivikasi internal adalah
independensi mereka terhadap orang-orang yang bertugas menyiapkan data dari awal sampai akhir. Dan alat verivikasi internal yang paling mudah
adalah pemisahan tugas.
B. Tujuan Pengawasan Intern Kas
Dalam melakukan pengawasan intern kas dan untuk mencapai tujuan pengawasan intern kas harus diketahui sifat-sifat khusus dari kas dan tindakan
yang mungkin terjadi untuk menggelapkan kas tersebut, karena kas mempunyai sifat-sifat tertentu, seperti bentuknya kecil, jenisnya sama, mudah dipergunakan
dan disukai oleh semua orang.
Universitas Sumatera Utara
Oleh karena begitu menarik dan pentingnya kas, maka kas sering dijadikan sasaran untuk penyelewengan. Untuk itu diperlukan suatu pengawasan intern
terhadap kas. Penyelewengan yang dilakukan bukan hanya langsung dengan mencuri dari brankas, melainkan dengan cara penyelewengan melalui pembukuan
yang rapi dan teratur.
Menurut Wilson; 2002; hal 89, beberapa cara umum untuk melaksanakan penyelewengan terhadap kas adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan bukti voucher palsu atau mengajukan voucher untuk
mendapatkan pembayaran dua kali.
b. Kitting atau pinjaman tanpa mendapat persetujuan dengan cara
tidak mencatat pembayaran tetapi mencatat penyetoran dalam melakukan transfer ke bank.
c. Mencantumkan jumlah total yang tidak benar dalam buku kas.
d. Menaikkan jumlah cek setelah ditandatangani.
e. Mencantumkan potongan harga dengan jumlah yang lebih rendah.
f. Menguangkan cek gaji dan upah dengan jumlah yang lebih rendah
daripada sebelumnya.
g. Mengubah bukti voucher pengeluaran kas kecil.
h. Memalsukan cek dengan memusnahkannya pada saat diterima dari
bank, menggantikannya dengan cek lain yang dibatalkan atau dengan nota pembebanan.
Dengan cara-cara penyelewengan kas tersebut yang mungkin bahkan sering dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja akan sangat menghambat
tercapainya tujuan pengwasan intern kas. Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengawasan intern adalah
untuk membantu perusahaan agar dapat mencapai tujuannya dengan cara yang lebih efisien.
Adapun tujuan diterapkannya sistem pengawasan intern kas bagi perusahaan adalah:
a. untuk menyediakan data yang dapat dipercaya
Universitas Sumatera Utara
Pengelola di dalam mengambil suatu keputusan harus didasarkan pada informasi yang dapat diandalkan. Untuk itu, pengelola harus mempunyai
informasi yang diteliti dan dapat dipercaya. Kualitas informasi tergantung pada sistem pengawasan intern kas. Semakin baik sistem yang diterapkan
semakin baik informasi yang dihasilkan. b.
untuk melindungi harta kekayaan Harta kekayaan perusahaan baik berbentuk fisik maupun non fisik dapat
dicuri, hilang atau disalahgunakan bila tidak diawasi dengan baik. Sebagian informasi perusahaan yang disimpan dalam komputer dapat
dirusak bila tidak dilindungi dengan baik. Maka perlu diadakan perlindungan fisik terhadap harta perusahaan, misalnya dengan adanya
tempat khusus untuk menyimpan aktiva tertentu. c.
meningkatkan efisiensi perusahaan Pengawasan dalam suatu organisasi berarti mencegah adanya duplikasi
yang tidak perlu, mencegah terjadinya pemborosan pada setiap aspek perusahaan dan mencegah pemakain sumber-sumber perusahaan secara
tidak efisien. d.
mendorong ditaatinya kebijaksanaan yang telah digariskan Manajemen menetapkan prosedur-prosedur dan aturan-aturan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem pengawasan intern dapat dipakai untuk menjamin bahwa prosedur-
prosedur dan aturan-aturan yang telah ditetapkan itu ditaati oleh pegawai. Misalnya: dengan cara memberi wewenang dan tanggung jawab yang jelas kepada
Universitas Sumatera Utara
setiap pegawai untuk melaksanakan prosedur-prosedur atau yang menjadi tanggung jawabnya.
Dari kebenaran dan bukti-bukti akurat yang diperoleh dari pelaksanaan pengawasan intern kas akan sangat menunjang pencapaian tujuan pengawasan
intern perusahaan di dalam mengamankan aktiva berupa kas dan dipatuhinya keputusan-keputusan kebijaksanaan manajemen.
Tercapainya sistem pengawasan intern kas dapat dilihat dari tingkat keamanan harta perusahaan, ketelitian dan keandalan data akuntansi,
meningkatnya efisiensi operasi perusahaan serta semakin dipatuhinya kebijaksanaan manajemen.
C. Analisa Prosedur Penerimaan Kas