panggul, dapat meluas ke berbagai jurusan. Di tengah-tengah jaringan yang meradang itu bisa terjadi abses. Dalam hal ini, suhu yang mula-mula tinggi
secara menetap menjadi naik-turun disertai dengan menggigil. Penderita tampak sakit, nadi cepat, dan perut nyeri. Dalam dua pertiga kasus tidak terjadi
pembentukan abses, dan suhu menurun dalam beberapa minggu. Tumor di sebelah uterus mengecil sedikit demi sedikit, dan akhirnya terdapat parametrium
yang kaku. Jika terjadi abses, nanah harus dikeluarkan karena selalu ada bahaya
bahwa abses mencari jalan ke rongga perut yang menyebabkan peritonitis ke rectum atau ke kandung kemih.
f. Salpingitis dan Ooforitis
Gejala salpingitis dan ooforitis tidak dapat dipisahkan dari pelvio peritonitis.
6. Pencegahan Infeksi Nifas
a. Masa Kehamilan
1 Mengurangi atau mencegah faktor-faktor atau predisposisi seperti anemia,
malnutrisi dan kelemahan serta mengobati penyakit-penyakit yang diderita ibu 2
Pemeriksaan dalam jangan dilakukan kalau tidak ada indikasi yang perlu. 3
Koitus pada hamil tua hendaknya dihindari atau dikurangi dan dilakukan dengan hati -hati karena dapat menyebabkan pecahnya ketuban.Kalau ini terjadi infeksi
akan mudah masuk ke dalam jalan lahir. 21
Universitas Sumatera Utara
b. Selama Persalinan Usaha-usaha pencegahan terdiri atas membatasi sebanyak mungkin masuknya
kuman-kuman dalam jalan lahir : 1
Hindari partus terlalu lama dan ketuban pecah lama menjaga supaya persalinan tidak berlarut-larut.
2 Menyelesaikan persalinan dengan trauma sedikit mungkin.
3 Perlukaan-perlukaan jalan lahir karena tindakan baik pervaginam maupun
perabdominan dibersihkan, dijahit sebaik-baiknya dan menjaga sterilitas. 4
Menjaga terjadinya perdarahan banyak, bila terjadi darah yang hilang harus segera diganti dengan transfusi darah.
5 Semua petugas dalam kamar bersalin harus menutup hidung dan mulut dengan
masker, yang menderita infeksi pernafasan tidak diperbolehkan masuk ke kamar bersalin.
6 Alat-alat dan kain-kain yang dipakai dalam persalinan harus suci hama.
7 Hindari pemeriksaan dalam berulang-ulang, lakukan bila ada indikasi dengan
sterilisasi yang baik, apabila bila ketuban telah pecah. C. Selama Nifas
1 Luka-luka dirawat dengan baik jangan sampai kena infeksi, begitu pula alat-alat
dan pakaian serta kain yang berhubungan dengan alat kandungan harus steril. 2
Penderita dengan infeksi nifas sebaiknya diisolasi dalam ruangan khusus, tidak bercampur dengan ibu sehat.
3 Pengunjung-pengunjung dari luar hendaknya pada hari-hari pertama dibatasi
sedapat mungkin. 22
Universitas Sumatera Utara
E. Faktor Yang Mempengaruhi Bidan Dalam Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas
1. Umur
Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat beberapa tahun. Semakin cukup umur tingkat kematangan dan kekuatan seseorang
akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Singgih D. Gunarso 1990 mengemukakan bahwa makin tua umur seseorang
maka proses – proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu bertambahnya proses perkembangan ini tidak secepat ketika berusia
belasan tahun. Abu Ahmadi 1997 juga mengemukakan bahwa memori atau daya ingat
seseorang itu salah satunya dipengaruhi oleh umur. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa dengan bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada
bertambahnya pengetahuan yang diperoleh, dan dari pengetahuan itu dapat diterapkan tindakan – tindakan yang diketahuinya.
b. Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan luar sekolah dan berlangsung seumur hidup
Notoadmodjo, 2003 . Pendidikan mempengaruhi proses belajar, menurut Cherin makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima
informasi. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan cenderung untuk
mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media massa, sebaliknya tingkat pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan dan sikap
23
Universitas Sumatera Utara