Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa banyak responden yang telah melakukan tindakan pencegahan infeksi nifas, namun ada juga prosedur yang tidak dilakukan.
Dari 30 langkah prosedur pencegahan infeksi nifas, tindakan yang paling banyak dilakukan responden yaitu bidan melepaskan seluruh perhiasan di jari dan di tangan
sebanyak 33 orang 82,5 dan tindakan yang paling sedikit dilakukan bidan yaitu bidan memakai sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan yaitu sebanyak 13
responden 32,5
Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pelaksanaan Responden dalam Pencegahan Infeksi Nifas
Oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam Pematangsiantar Tahun 2010
No Tingkat pelaksanaan
n
1. Kurang
24 60
2. Baik
16 40
Jumlah 40
100 Pelaksanaan responden tentang pencegahan infeksi nifas terbagi dalam 2 kategori
yaitu kurang dan baik. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 40 responden sebagian besar mempunyai tingkat pelaksanaan kurang sebanyak 24 orang 60
dan sebagian kecil mempunyai tingkat pelaksanaan baik sebanyak 16 orang 40
3. Hubungan Karakteristik dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas Oleh Responden
Berdasarkan hasil penelitian tentang hubungan karakteristik dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nifas oleh bidan praktek swasta diperoleh sebagai berikut :
37
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4 Hubungan Umur Dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas Oleh
Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam Pematangsiantar Tahun 2010
No Umur
Pelaksanaan Pencegahan Infeksi
Nifas Total
Nilai P
OR 95
CI Kurang
Baik
n N
N 1.
2. 22 – 39 tahun
40 – 56 tahun 19
5 82,6
29,4 4
12 17,4
70,6 23
17 100,0
100,0 0,002
11,400 Hasil analisa hubungan antara umur dengan pelaksanaan responden
tentang pencegahan infeksi nifas diperoleh bahwa dari 23 responden, yang berumur antara 22 -39 tahun yang sebagian besar mempunyai pelaksanaan
pencegahan infeksi nifas kurang sebanyak 19 orang 82,6 sedangkan dari 17 responden yang berumur antara 40 - 56 tahun sebagian besar mempunyai
pelaksanaan pencegahan infeksi nifas baik sebanyak 12 orang 70,6 . Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,002 maka dapat disimpulkan ada hubungan
yang signifikan antara umur dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nifas . Dari hasil uji statistik juga diperoleh nilai OR=11,400 artinya responden yang
berumur antara 40 – 56 tahun mempunyai peluang 11 kali lebih baik dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nifas dibandingkan responden yang berumur 22
– 39 tahun. 38
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.5 Hubungan Pendidikan Dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas oleh
Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam Pematangsiantar Tahun 2010
No Pendidikan
Pelaksanaan Pencegahan Infeksi
Nifas Total
Nilai P
OR 95
CI Kurang
Baik
N N
n 1.
2. D-I Kebidanan
D-III Kebidanan 17
7 77,3
38,9 5
11 22,7
61,1 22
18 100,0
100,0 0,032
5,343 Dari tabel hubungan antara pendidikan dengan pelaksanaan pencegahan
infeksi nifas oleh Bidan Praktek Swasta diperoleh bahwa dari 22 responden yang berpendidikan D- I Kebidanan sebanyak 17 orang 77,3 mempunyai
pelaksanaan pencegahan infeksi nifas kurang. Sedangkan responden yang mempunyai pendidikan D-III Kebidanan dari 18 responden ada 11 orang 61,1
yang mempunyai pelaksanaan pencegahan infeksi baik. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,032 maka dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nifas.
Dari hasil uji statistik diperoleh juga nilai OR=5,343 artinya responden yang mempunyai pendidikan D-III Kebidanan mempunyai peluang 5 kali lebih baik
dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nifas dibandingkan dengan responden yang mempunyai pendidikan D-I Kebidanan.
39
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.6 Hubungan Pengalaman Kerja Dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi
Nifas Oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam Pematangsiantar Tahun 2010
No Pengalaman
kerja Pelaksanaan Pencegahan
Infeksi Nifas Total
Nilai P
OR 95
CI Kurang
Baik
n n
n 1.
2. 1-13 tahun
14 – 26 tahun 11
13 84,6
48,1 2
14 15,4
51,9 13
27 100,0
100,0 0.063
5,923
Dari hasil analisa hubungan lama bekerja dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nifas oleh Bidan Praktek Swasta diperoleh bahwa dari 13
responden yang memiliki pengalaman kerja 1 -13 tahun sebagian besar mempunyai pelaksanaan pencegahan infeksi kurang sebanyak 11 orang 84,6
, sedangkan responden yang memiliki pengalaman kerja 14 – 26 tahun sebagian besar mempunyai pelaksanaan pencegahan infeksi baik sebanyak 14 orang
51,9 Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,063 maka dapat diartikan bahwa
tidak ada hubungan yang signifikan antara pengalaman kerja dengan pelaksanaan pencegahan infeksi nifas.
Dari hasil uji statistik didapatkan juga nilai OR=5,923 artinya responden yang mempunyai pengalaman kerja 14 - 26 tahun mempunyai peluang 5 kali
lebih baik dalam pelaksanaan pencegahan infeksi nifas dibandingkan responden yang mempunyai pengalaman kerja 1 – 13 tahun.
40
Universitas Sumatera Utara
B. Pembahasan 1. Interpretasi dan Diskusi Hasil