Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa dari 40 responden sebagian besar berumur antara 22 – 39 tahun sebanyak 23 orang 57,5, dan sebagian kecil
berumur 40 – 56 tahun sebanyak 17 orang 42,5 Berdasarkan pendidikan responden, dapat dilihat bahwa dari 40
responden sebagian besar berpendidikan D – I Kebidanan sebanyak 22 orang 55, dan sebagian kecil berpendidikan D – III Kebidanan sebanyak 18 orang
45. Berdasarkan lama bekerja, dapat dilihat bahwa dari 40 responden
sebagian besar mempunyai pengalaman kerja 14 – 26 tahun sebanyak 27 orang 67,5 , dan sebagian kecil mempunyai pengalaman kerja 1 – 13 tahun
sebanyak 13 orang 32,5
2. Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas Tabel 5.2
Distribusi Hasil Tingkat Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas Oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam
Pematangsiantar tahun 2010
N0 Pernyataan
Tindakan Dilakukan
Tidak dilakukan
N n
1. Bidan melepaskan seluruh perhiasan di
jari dan di tangan saat akan mencuci tangan
33 82,5
7 17,5
2. Bidan membasahi tangan dengan air
bersih dan mengalir sampai ke siku tangan 27
67,5 13
32,5 3.
Bidan menggunakan sabun cair untuk mencuci tangan
27 67,5
13 32,5
4. Bidan mencuci tangan dengan prosedur 6
langkah 31
77,5 9
22,5 5.
Bidan membilas tangan dengan air bersih dan mengalir sampai ke siku tangan
23 57,5
17 42,5
6. Bidan mengeringkan tangan dengan cara
diangin – anginkan dengan kertas tisu atau 19
47,5 21
52,5 34
Universitas Sumatera Utara
handuk pribadi yang bersih dan kering 7.
Bidan memakai sarung tangan yang sesuai dengan ukuran tangan
13 32,5
27 67,5
8. Bidan memakai sarung tangan dengan
benar, dengan memperhatikan ibu jari tangan dari sarung tangan. Ibu jari dari
sarung tangan menandakan sarung tangan itu untuk tangan kiri dan sebaliknya.
21 52,5
19 47,5
9. Dengan 1 tangan sarung tangan diambil
dengan cara memegang sebelah dalam yang dilipat keluar
21 52,5
19 47,5
10. Setelah sarung tangan terpasang dipatan tadi dibiarkan dan dengan tangan yang
telah mengenakan sarung tangan bidan mengambil sarung tangan yang
sebelahnya dengan cara menyelinapkan tangan ke celah lipatan sarung tangan.
18 45
22 55
11. Bidan mengenakan sarung tangan dengan benar, kemudian merapikan lipatan
16 40
24 60
12. Bidan menggunakan sarung tangan pada eaktu menghisap lendir dari jalan nafas
bayi baru lahir. 16
40 24
60
13. Bidan meletakkan benda – benda tajam di atas baki steril atau DTT atau dengan
menggunakan daerah aman yang sudah ditentukan
17 42,5
23 57,5
14. Bidan dengan hati – hati melakuk an penjahitan agar terhindar dari luka tusuk
secara tidak sengaja. 20
50 20
50
15. Bidan menggunakan pemegang jarum dan pinset pada saat menjahit. Bidan tidak
meraba ujung jarum atau memegang jarum jahit dengan tangan.
22 55
18 45
16. Bidan tidak menutup, melengkungkan, mematahkan atau melepaskan jarum yang
akan dibuang 26
65 14
35
17. Bidan membuang wadah tahan bocor dan menyegel dengan perekat jika sudah 23
penuh 19
47,5 21
52,5
18. Jika benda – benda tajam tidak bisa dibuang dengan aman, bidan membilas 3x
larutan klorin 0,5, lalu menutup kembali menggunakan teknik satu tangan dan
kemudian dikuburkan. 16
40 24
60
19. Setelah selesai menolong persalinan, bidan membersihkan peralatan dengan
21 52,5
19 47,5
35
Universitas Sumatera Utara
memisahkan alat – alat yang terbuat dengan logam dengan benda – benda
tajam.
20. Bidan menggunakan air dan sabun untuk menghilangkan sisa darah dan kotoran.
18 45
22 55
21. Untuk peralatan yang didisinfeksi tingkat tinggi dengan cara direbus bidan tidak
mengeringkan terlebih dahulu peralatan itu.
18 45
22 55
22. Bidan menggunakan panci dengan penutup yang rapat untuk mendesinfeksi
peralatan dengan cara merebus. 20
50 20
50
23. Bidan merebus paralatan selama 20 menit 18 45
22 55
24. Bidan membiarkan peralatan kering dengan cara diangin – anginkan sebelum
digunakan atau disimpan 21
52,5 19
47,5
25. 26.
Bidan selalu menyediakan ember larutan pemutih klorin 0,5 yang belum
terpakai Bidan menuangkan larutan klorin 0,5
pada percikan darah kemudian menyekanya dengan kain.
23 25
57,5 62,5
17 15
42,5 37,5
27. Setelah menggunakan tempat tidur persalinan, meja, troli prosedur, Bidan
segera menyeka permukaan dan bagian - bagian peralatan tersebut dengan kain
yang dibasahi klorin 0,5 dan detergen 16
40 24
60
28. Bidan setelah selesai menolong persalinan, menyeka celemek dengan
menggunakan larutan klorin 0,5 20
50 20
50
29. Bidan membersihkan lantai, dinding, atau permukaan datar lain dengan larutan
klorin 0,5 dan detergen dengan membersihkan dari atas ke bawah
sehingga kotoran yang jatuh dapat dihilangkan
21 52,5
19 47,5
30. Bidan mencegah terjadinya kontak antara sampah yang terkontaminasi dengan
permukaan luar kantong. 22
55 18
45 36
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel diatas, dapat dilihat bahwa banyak responden yang telah melakukan tindakan pencegahan infeksi nifas, namun ada juga prosedur yang tidak dilakukan.
Dari 30 langkah prosedur pencegahan infeksi nifas, tindakan yang paling banyak dilakukan responden yaitu bidan melepaskan seluruh perhiasan di jari dan di tangan
sebanyak 33 orang 82,5 dan tindakan yang paling sedikit dilakukan bidan yaitu bidan memakai sarung tangan sesuai dengan ukuran tangan yaitu sebanyak 13
responden 32,5
Tabel 5.3 Distribusi Tingkat Pelaksanaan Responden dalam Pencegahan Infeksi Nifas
Oleh Bidan Praktek Swasta di Wilayah Kerja Puskesmas Batu Enam Pematangsiantar Tahun 2010
No Tingkat pelaksanaan
n
1. Kurang
24 60
2. Baik
16 40
Jumlah 40
100 Pelaksanaan responden tentang pencegahan infeksi nifas terbagi dalam 2 kategori
yaitu kurang dan baik. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 40 responden sebagian besar mempunyai tingkat pelaksanaan kurang sebanyak 24 orang 60
dan sebagian kecil mempunyai tingkat pelaksanaan baik sebanyak 16 orang 40
3. Hubungan Karakteristik dengan Pelaksanaan Pencegahan Infeksi Nifas Oleh Responden