68
Tabel 5.6 Mean, Standar Deviasi, dan Korelasi Antar Variabel
Mean Standard
Deviation Sikap
terhadap Hutang
Norma Sosial
Kontrol Perilaku yang
Dipersepsikan Niat
Berhutang Sikap
terhadap Hutang
4,529 1,295
Norma Sosial
4,719 0,895
0,743
Kontrol perilaku yang
dipersepsikan
4,554 0,911
0,783 0,798
Niat Berhutang
4,891 1,278
0,667 0,675
0,599
Keputusan Hutang
0,607 0,213
0,589 0,536
0,611 0,702
Correlation is significant at the 0.001 level 2-tailed
5.5. Persepsi Pemilik Usaha Terhadap Faktor Penentu Keputusan
Hutang
Menurut Ferdinand 2013, dalam penelitian manajemen, peneliti dapat mengetahui derajat persepsi responden terhadap variabel yang diteliti.
Derajat persepsi responden dapat ditunjukkan dengan sebuah angka indeks. Nilai indeks variabel diperoleh dari rata-rata nilai indeks masing-masing
indikator yang membentuk variabel tersebut. Nilai indeks variabel kemudian diinterpretasi dengan menggunakan kriteria three-box method sebagai berikut
disesuaikan dengan rentang angka skala 1-7 yang digunakan: 14,29 – 42,86
= Rendah; 42,87 – 71,44 = Sedang; 71,45 – 100,00 = Tinggi.
1.5.1. Sikap terhadap Hutang
Variabel sikap terhadap hutang dibentuk oleh tiga indikator yaitu menggunakan hutang merupakan ide yang baik, menggunakan hutang dapat
menguntungkan usaha, dan menggunakan hutang merupakan tindakan yang bijaksana. Nilai indeks dari masing-masing indikator dapat dilihat pada Tabel
69
5.7. Berdasarkan Tabel 5.7, dapat dilihat bahwa persepsi responden tertinggi ada pada indikator kedua hutang dapat menguntungkan usaha dan terendah
pada indikator ketiga menggunakan hutang merupakan tindakan bijaksana. Data ini menunjukkan bahwa pemilik usaha kain tenun melihat hutang
sebagai sumber yang dapat menguntungkan usahanya. Nilai rata-rata angka indeks variabel sikap terhadap penggunaan hutang sebesar 64,66 yang berada
pada kategori sedang. Hal ini berarti pemilik usaha memiliki persepsi yang moderat terhadap variabel sikap.
Tabel 5.7 Nilai Indeks Variabel Sikap terhadap Hutang
Indikator Persentase Frekuensi Jawaban Responden
Nilai Indeks
1 2
3 4
5 6
7
Ide yang baik 0,0
20,4 40,8
76,8 166,5
111,6 35,7
64,54 Menguntungkan
usaha 0,0
17,0 40,8
108,4 118,5
115,2 55,3
65,03 Tindakan yang
bijaksana 0,0
19,2 47,4
92,8 118,5
121,8 51,1
64,40
Rata-rata Nilai Indeks Variabel 64,66
Sumber: data primer diolah frekuensi jawaban responden x skor masing-masing
Nilai rata-rata untuk masing-masing indikator
1.5.2. Norma Sosial
Variabel norma sosial dibentuk oleh empat indikator yaitu pengaruh keluarga, pengaruh teman pengusaha, pengaruh teman, dan dukungan
pemerintah. Nilai indeks masing-masing indikator dapat dilihat pada Tabel 5.8. Berdasarkan Tabel 5.8, dapat dilihat bahwa persepsi responden tertinggi
ada pada indikator kedua pengaruh teman pengusaha dan terendah pada indikator keempat dukungan pemerintah. Data ini menunjukkan bahwa
pemilik usaha kain tenun menggunakan hutang karena melihat bahwa sesama pengusaha tenun lainnya juga menggunakan sumber dana hutang. Meskipun
pemerintah banyak menyalurkan pinjaman bergulir, namun bagi pengusaha kain tenun, pemerintah belum memberikan dukungan maksimal terhadap
70
usaha mereka. Hal tersebut dapat terlihat dari belum adanya program kebijakan pemerintah daerah yang menyentuh langsung usaha kain tenun
seperti yang disampaikan pada bab sebelumnya. Rata-rata nilai indeks variabel norma sosial sebesar 67,44 yang
termasuk dalam kategori sedang. Hal ini berarti pemilik usaha memiliki persepsi yang biasa terhadap variabel norma sosial.
Tabel 5.8 Nilai Indeks Variabel Norma Sosial
Indikator Persentase Frekuensi Jawaban Responden
Nilai Indeks
1 2
3 4
5 6
7
Pengaruh keluarga
0,0 4,6 37,2 76,8
166,5 172,8
28,0 69,41
Pengaruh Teman
pengusaha 0,0
0,0 8,4 54,4
127,0 220,2
150,5 80,07
Pengaruh teman
0,0 6,8 35,7 99,6
192,0 118,8
11,9 66,40
Dukungan pemerintah
7,9 44,0 25,5 42,8 243,0
13,8 0,0
53,86
Rata-rata Nilai Indeks Variabel 67,44
Sumber: data primer diolah.
1.5.3. Kontrol Perilaku yang Dipersepsikan