glass. Sampel kemudian diaduk dengan magnetic stirrer pada kecepatan 400 rpm selama 5 menit. Sampel dimasukkan ke dalam kuvet untuk kemudian ke dalam alat
Partikel Size Analyzer. Diatur standar operasional pelaksanaannya, kemudian alat di start untuk memulai proses analisis besarnya partikel.
3.2.3 Proses Preparasi Bentonit Menjadi Nano-Organoclay
Nanopartikel bentonit ditimbang sebanyak 20 gram dan ditambahkan dengan 500 ml akuades, dilakukan pengadukan kemudian dipanaskan pada suhu 80
o
Campuran ini kemudian disaring, residunya dicuci dengan air panas secara berulang-ulang sehingga didapat filtrat yang jernih. Selanjutnya residu ini dikeringkan
dalam oven 60 C selama 1 jam,
selanjutnya ditambahkan larutan CTAB 0,05 mol. Pembuatan larutan CTAB 0,05 mol dilakukan dengan menimbang sebanyak 18,2 gram dan ditambahkan dengan 200 ml
akuades yang telah dipanaskan terlebih dahulu.
o
C selama dua hari. Nano-Organoclay ini diayak dengan menggunakan ayakan ukuran 250 mesh. Kemudian karakterisasi Nano-Organoclay dilakukan dengan
FT-IR di Laboratorium Penelitian Farmasi USU dan uji difraksi sinar X
di Laboratorium Puspitek Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Jakarta.
3.2.4. Proses Pembuatan PP–g–MA
Polipropilena sebanyak 10 gram disiapkan dengan melarutkannya ke dalam silena pada labu alas. Kemudian dilakukan penambahan benzoil peroksida BPO sebanyak 1
yang telah dilarutkan ke dalam silena. Maleat anhidrida MA sebanyak 10 yang telah dilarutkan ke dalam silena juga ditambahkan pada labu alas. Proses pembuatan
PP–g–MA dilaksanakan dengan menggunakan metoda refluks pada suhu 140°C selama 30 menit.
Larutan panas hasil proses refluks kemudian dipresipitasi dengan metanol perbandingan PP–g–MA : Metanol = 1 : 5. Endapan yang terjadi hasil presipitasi
kemudian disaring menghasilkan padatan PP–g–MA dan dicuci dengan metanol. Padatan PP–g–MA dikeringkan dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 24 jam dan digerus menjadi serbuk PP–g–MA.
Universitas Sumatera Utara
3.2.5. Proses Pembuatan Komposit PolipropilenaBentonit
Polipropilena sebanyak 10 gram disiapkan dengan melarutkannya ke dalam silena pada labu alas. Kemudian dilakukan penambahan organoclay dengan variasi komposisi 0, 2,
5, atau 7 . Kompatibilizer sebanyak 1 juga ditambahkan pada labu alas. Proses pembuatan komposit PPBentonit dilaksanakan dengan menggunakan metoda refluks
pada suhu 140°C selama 30 menit. Larutan panas hasil proses refluks kemudian dipresipitasi dengan metanol
perbandingan komposit : Metanol = 1 : 5. Endapan yang terjadi hasil presipitasi kemudian disaring menghasilkan padatan komposit dan dicuci dengan metanol.
Padatan komposit dikeringkan dalam oven dengan suhu 60
o
C selama 24 jam dan digerus menjadi serbuk komposit PP-Bentonit. Serbuk komposit PP-Bentonit dijadikan
dalam bentuk film, kemudian karakterisasi komposit dilakukan dengan FTIR di Laboratorium Penelitian Farmasi USU, analisis termal uji DTA di PTKI medan, dan
uji morfologi permukaan analisa SEM di ITB Bandung.
3.2.6 Pembuatan Film
Alat hot press diatur ada temperatur 170°C. Komposit ditimbang sebanyak 10 gram dan diletakkan di tengah cetakan yang berada pada dua glassy plate. Kemudian dicetak
sampel pada alat hotpress dan dibiarkan selama 15 menit. Sampel diambil dari alat hot press dan didinginkan. Perlakuan ini dilakukan untuk semua komposisi campuran
komposit.
3.2.7 Karakterisasi Sampel Penelitian 3.2.7.1 Analisa FTIR