Peraturan Perwakafan

b. Peraturan Perwakafan

Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah mengeluarkan perundang- undangan yang berkaitan dengan perwakafan tanah. Menurut Imam Suhadi, yang dikutip Anang Rohwiyono, bahwa peraturan perwakafan telah ada masa penjajahan Belanda, tepatnya secara administrarif tahun 1905 tentang pendaftaran tanah wakaf (Anang Rohwiyono, 2011:378), setelah Indonesia merdeka, peraturan perwakafan telah dikembangkn sedemikian rupa, baik dalam bentuk peraturan pemerintah maupun peundangan-undangan wakaf telah diatur dengan sebaik-baik termasuk tentang harta yang boleh diwakafkan yakni harta yang tidak bergerak maupun harta yang bergerak, yang tidak bergerak adalah tanah, rumah, dan lain sebagainya, adapun harta bergerak adalah mobil, motor dan lainnya. Kemudian pada tahun 1977 ada peraturan pemerintah tentang pelaksanaan perwakafan, sosialisasi mengenai Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 beserta peraturan pelaksanaannya Perwakafan di Indonesia ini, baik berada di bawah pengawasan perseorangan maupun di bawah pengawasan organisasi-organisasi Islam , k arena peraturan ini dikaitkan dengan Berdasarkan hal tersebut, maka pemerintah mengeluarkan perundang- undangan yang berkaitan dengan perwakafan tanah. Menurut Imam Suhadi, yang dikutip Anang Rohwiyono, bahwa peraturan perwakafan telah ada masa penjajahan Belanda, tepatnya secara administrarif tahun 1905 tentang pendaftaran tanah wakaf (Anang Rohwiyono, 2011:378), setelah Indonesia merdeka, peraturan perwakafan telah dikembangkn sedemikian rupa, baik dalam bentuk peraturan pemerintah maupun peundangan-undangan wakaf telah diatur dengan sebaik-baik termasuk tentang harta yang boleh diwakafkan yakni harta yang tidak bergerak maupun harta yang bergerak, yang tidak bergerak adalah tanah, rumah, dan lain sebagainya, adapun harta bergerak adalah mobil, motor dan lainnya. Kemudian pada tahun 1977 ada peraturan pemerintah tentang pelaksanaan perwakafan, sosialisasi mengenai Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1977 beserta peraturan pelaksanaannya Perwakafan di Indonesia ini, baik berada di bawah pengawasan perseorangan maupun di bawah pengawasan organisasi-organisasi Islam , k arena peraturan ini dikaitkan dengan

mengetahui kewajiban dan fungsinya Indonesia belum ada undang-undang yang

sebagai nadzir. Selain itu faktor kurang jelas mengatur dengan jelas , sehingga

status tanah yang diwakafkan karena belum mengakibatkan sering terjadi sengketa

terdata dengan tertib, terutama tanah-tanah maupun hilangnya tanah-tanah wakaf dan

untuk kepentingan umum.

banyaknya permasalahan dalam pelaksanaan Adapun faktor-faktor yang mendorong wakaf, diantaranya karena

seorang muslim untuk mewakafkan tanahnya adanya wakif yang berkeyakinan bahwa

masih

bila dipandang dari sudut hukum Islam penyerahan tanah wakaf cukup dilakukan

semata-mata maka soal wakaf menjadi begitu secara lisan dan merasa bukan kewajibannya

sederhana asalkan bila dilandasi kepercayaan lagi mengurus administrasinya, karena tanah

dan dianggap telah memenuhi ketentuan tersebut menurut pendapatnya, telah menjadi

hukum Islam yang berlaku. Hal ini disatu sisi milik masyarakat atau agama, diberikan

adalah kemudahan administratif artinya tidak semata-mata karena Allah SWT .

ada prosedur yang rumit dalam berwakaf Dalam peraturan perintah tentang

namun demikian disisi lain dengan pelaksanaan perwakafan tahun 1977 ini telah

kemudahan itu belum banyak tanah-tanah diatur tentang pengurusan tanah wakaf sudah

wakaf yang didaftarkan sehingga dapat dilaksanakan, namun karena sosialisasi

menimbulkan kesulitan pada pengawasan dan yang masih kurang, maka wakif atau nazhir

pendataan harta wakaf . Indikasi ini mengalami kesulitan dalam mengurus

menunjukkan bahwa ibadah tidaklah hanya sertidfikasi sehingga dalam waktu lama

cukup dilandasi dengan keikhlasan dan belum terbit sertifikat tanah wakaf dan

kepercayaan menerima amanat semata-mata permasalahan lain, muncul masih banyaknya

karena Allah SWT, tetapi ibadah juga untuk nadzir yang enggan mengurus administrasi

kemaslahatan umat jauh ke depan. Khususnya tanah wakaf bersangkutan, dikarenakan

wakaf akan sangat berarti jika tanah yang terbentur masalah biaya. Faktor biaya penting

diwakafkan tidak hanya bermanfaat dalam dalam pengurusan administrasi wakaf tanah

jangka pendek tetapi manfaatnya dapat merupakan hal yang sangat Permasalahan

dirasakan turun temurun dalam jangka waktu lainnya,

sebagian nadzir yang belum yang tidak terbatas sebagaimana sifat wakaf mengetahui dan memahami peraturan

itu sendiri.

58 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 58 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

c. Undang-Undang Tentang Wakaf

kesejahteraan umum lainnya yang tidak wakaf adalah Undang-Undang Nomor 41

bertentangan dengan syariah dan peraturan Tahun 20014 tentang Wakaf dan Peraturan

perundang-undangan sesuai dengan tujuan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2006 Tentang

dan fungsi harta benda wakaf yang ada pada Pelaksanaan Wakaf. Sesuai dengan pasal 15

pasal 22 dalam undang-undang tersebut. pada undang-undang tersebut, salah satu

Dalam Peraturan Pemerintah Nomor wakaf adalah wakaf harta benda yang tidak

42 Tahun 2006 tentang pelaksanaan wakaf bergerak yakni tanah. Wakaf tanah

dijelaskan bahwa wakaf tanah dianggap merupakan

perbuatan hukum yang wakaf untuk selamanya, maka diperlukan dilakukan wakif untuk memisahkan atau

pelepasan hak dari pemegang hak menyerahkan sebagian tanah yang dimiliknya

pengelolaan atau hak milik. Hak atas tanah untuk dimanfaatkan selamamya atau jangka

yang diwakafkan wajib dimiliki atau dikuasai waktu tertentu sesuai dengan kepentingan

oleh wakif (orang yang berwakaf) secara sah untuk kesejahteraan menurut Syariah. Sesuai

serta bebas dari segala sitaan, perkara, dengan pasal 1 ayat 5 dijelaskan tentang

sengketa dan tidak dijaminkan. makna wakaf harta benda adalah harta benda

Wakaf tanah berbeda dengan wakaf yang memiliki daya tahan lama dan/atau

tidak bergerak lainnya, wakaf tanah seseuai manfaat jangka panjang serta mempunyai

dengan pasal 18 dinyatakan bahwa wakaf nilai ekonomi menurut syariah yang

tidak bergerak berupa tanah hanya dapat diwakafkan oleh wakif. Hal berkaitan dengan

diwakafkan dalam jangka waktu yang selama- yang dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2 poin a

lamanya kecuali wakaf atas hak tanah seperti bahwa harta benda wakaf adalah hak atas

yang tercamtum pad pasal 17 menajelaskan tanah sesuai dengan ketentuan dan peraturan

tentang wakaf atas hak tanah yakni hak atas perundang-undangan yang berlaku baik yang

tanah yang dapat diwakafkan terdiri dari hak sudah maupun yang belum terdaftar.

milik atas tanah baik yang sudah terdaftar Tanah yang telah diwakafkan, dapat

atau belum terdaftar, hak guna bangunan, hak dimanfaatkan untuk sarana dan kegiatan

guna pakai dan hak guna usaha diatas tanah ibadah, sarana dan kegiatan pendidikan serta

Negara, hak guna bangunan atau hak pakai kesehatan, bantuan pada fakir miskin, anak

diatas hak pengelolaan atau hak milik wajib

JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

ibdal yang berkaitan dengan penukaran fungsi rumah susun, apabila wakaf tanah

tanah wakaf atau penggantian tanah wakaf sebagaimana dijelaskan pada pengertian

dengan tanah wakaf lainnya (Tolhah Hasan, wakaf pada pasal 1, jika wakaf tanah 2009:4), tapi ada juga ulama yang

digunakan untuk selamanya, maka diperukan menafsirkan antara arti istibdal dan ibdal pelepasan hak dari pemegang hak

sama karena berkaitan penukaran posisi tanah pengelolaan atau hak miliki.

wakaf yang diberikan sejak adanya akta ikrar Benda wakaf yang tidak bergerak

wakaf.

dapat diwakafkan bersama dengan Lebih lanjut Tolhah Hasan bangunannya dan/atau tanaman dan/atau

menyatakan bahwa ulama fiqih berbeda benda-benda lain yang berkaitan dengan

dalam menyikapi arti istibdal ini, bagi mereka tanah, hak atas tanah diperoleh dari instansi

yang menitika beratkan pada prinsip pemerintah pusat, pemerintah daerah,

keabadian maka menjaga kelestarian atau BUMN/BUMD dan pemerintah desa atau

keberadaan barang wakaf merupakan suatu sebutan lain yang setingkat dengan itu wajib

keniscayaan, apapun alasannya bahwa tanah mendapat izin dari pejabat yang berwenang

wakaf tersebut tidak boleh ditukar dalam sesuai dengan perundang-undangan yang

bentuk apapun, apalagi tanah wakaf tersebut berlaku. Setelah memperoleh wakaf tanah,

berdiri masjid, namun dalam mazhab maka yang perlu dilakukan oleh nadzir

Hanabilah ( Hambaliyah) membolehkan (pengelola wakaf) adalah mengelola dengan

dilakukan istibdal dengan alas an darurat baik sesuai dengan keinginan dari wakif.

karena tanah wakaf digunakan untuk

d. Istibdal Tanah Wakaf

kepentingan umum seperti membuat jalan, Istibdal merupakan bentuk penjualan

perluasan kuburan dan lain sebagainya, barang (tanah) wakaf yang dilakukan oleh

sedangkan ulama yang berorientasi pada nadzir dan dibelikan pada barang (tanah) lain

prinsip pemanfaatan menyatakan penukaran yang lebih strategis atau dapat juga diartikan

barang wakaf dilakukan dengan alas an- sebagai pengeluaran status suatu barang dari

alasan tertentu, seperti halnya wakaf tersebut status wakaf. Istibdal dapat dilakukan dengan

tidak lagi memberikan manfaat pada penjualan tanah wakaf kemudian membelikan

masyarakat maka tanah wakaf tersebut boleh kebarang yang lebih dibutuhkan oleh

ditukar dengan barang yang lebih bermanfaat.

60 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

1. Apabila benda wakaf tersebut berupa berdampak pada pengelolaan barang wakaf,

Perbedaan kedua pendapat ini

masjid, hampir semua imam-imam bagi yang berpegang pada prinsip keabadian,

madzhab Malikiyah sepakat tentang hal maka tanah wakaf yang tidak bisa

itu kecuali imam Ahmad Bin Hambal dimanfaatkan akan menjadi terlantar dan

2. Apabila wakaf berupa tanah yang menghilangkan daya guna tanah wakaf

menghasilkan manfaat, maka tidak sehingga merugikan wakif jika dihubungkan

boleh dijual kecuali dalam keadaan pahala yang diterima, sedangkan jika

darurat, umpamanya untuk perluasan berpegang pada prinsip pemanfaatan maka

masjid

dengan mudahnya nadzir menjual tanah Adapun madzhab Syafi’iyah tidak wakaf termasuk menjual masjid, hal ini akan

jauh berbeda pendapat dengan madzhab menimbulkan efek negatif terhadap Malikiyah, mempersempit terhadap bolehnya pelaksanaan wakaf. Jika madzhab yang

istibdal wakaf dan dikalangan mereka ada dijadikan rujukan maka akan terdapat

perbedaan pendapat seperti perkarangan yang perbedaan dalam menterjemahkan isitbdal,

tidak membawa manfaat sama sekali, ada seperti madzhab Hanafiyah membolehkan

yang membolehkan dan ada yang tidak isitbdal dengan dua alasan yakni :

memboleh, kecuali hal tidak berkaitan dengan

1. Ada syarat dari wakif, seperti ketika wakaf, umpamanya hibah yang diberikan oleh berikrar mengucapkan bahwa boleh

pemberi, maka boleh dijual. Adapun madzhab mengganti dengan tanah yang lain

Hanbali menyatakan bahwa jika kehilangan

2. Keadaan darurat atau karena maslahah manfaat dan kedayagunaannya atau dalam seperti tanah wakaf tidak dapat

keadaan darurat, maka boleh dilakukan memberikan manfaat apa-apa, sehingga

istibdal. Madzhab Hanbali dipandang dalam pengelolaan membawa kerugian

madzhab yang banyak memberi kelonggaran pada nadzir baik ada izin atau tidak dari

dalam masalah istibdal.

wakif maka tanah wakaf tersebut boleh Diantara empat madzhab tersebut diistibdalkan.

disamping ada perbedaan pendapat, ada juga Adapun madzhab Malikiyah melarang

persamaannya, antara lain:

terjadinya istibdal dengan juga dengan alasan,  Mungkin barang wakaf dijaga kelestarian yakni:

dan dilindungi keberadaannya

JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

 Penukaran atau penjualan barang wakaf yang berlaku dan tidak bertentangan hanya dapat dilakukan apabila ada alasan

dengan syariah

darurat atau untuk mempertahankan

2. Pelaksanaan ketentuan hanya dapat manfaatnya

dilakukan setelah memperoleh izin dan  Penukaran maupun penjualan barang

menteri atas persetujuan Badan Wakaf wakaf harus dilakukan oleh pemerintah,

Indonesia

3. Harta benda wakaf yang sudah diubah  Hasil penukaran maupun penjualan

paling tidak harus seizing pemerintah

statusnya karena ketentuan pengecualian barang wakaf harus diwujudkan menjadi

wajib ditukar dengan harta benda yang barang wakaf penggantinya

bermanfaat dan nilai tukar sekurang-

e. Istibdal Dalam Undang-Undang No.

kurangnya sama dengan harta benda

41 Tahun 2004 Tentang Wakaf

wakaf semula

4. Ketentuan mengenai perubahan status Tahun 2004 Tentang Wakaf, masalah istibdal

Dalam Undang-Undang Nomor 41

harta benda wakaf diatur lebih lanjut ada dalam hukum pengecualian, seperti pada

dengan peraturan pemerintah pasal 40 dan pasal 41, pada pasal 40

Hal ini diperjelas oleh aturan yang dinyatakan bahwa harta benda wakaf yang

terdapat dalam peraturan pemerintah nomor telah diwakafkan dilarang untuk :

42 tahun 2006 pada pasal 49 dinyatakan

1. Dijadikan jaminan dan disita

bahwa:

2. Dihibahkan dan dijual

1. Perubahan status harta benda wakaf

3. Diwariskan atau ditukar dengan bentuk penukaran dilarang

4. Dialihkan dalam bentuk pengalihan hak kecuali dengan izin tertulis dari menteri lainnya

atas pertimbangan Badan Wakaf Sedangkan pada pasal 41 dinyatakan

Indonesia

2. Izin tertulis dari menteri hanya dapat

bahwa:

1. Ketentuan seperti yang tertera pada diberikan dengan pertimbangan sebagai pasal 40 dikecuali apabila harta benda

berikut :

a. Perubahan harta benda wakaf untuk kepentingan umum sesuai dengan

wakaf yang telah diwakafkan digunakan

tersebut digunakan untuk rencana umum tata ruang berdasarkan

kepentingan umum sesuai dengan pada peraturan perundangan-undangan

rencana umum tata ruang

62 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 62 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

mensejahterakan anggotanya. Harta yang

b. Harta benda wakaf tidak dapat diperoleh dengan usaha (harta non wakaf) dipergunakan sesuai dengan ikrar

tersebut dapat digunakan sesuai dengan wakaf

keinganan pengelola dan kebutuhan

c. Pertukaran dilakukan untuk masyarakat. keperluan keagamaan secara

Pengelolaan harta hasil usaha (harta langsung dan mendesak

non wakaf) hampir tidak ada permasalahan

3. Selain pertimbangan, izin pertukaran yang berarti dalam pemanfaatannya, karena harta benda wakaf hanya dapat

harta hasil usaha (harta non wakaf) dilakukan apabila :

merupakan harta yang diperoleh dengan

a. Harta benda penukar memiliki beberapa cara dalam memperoleh telah ada sertifikat atau bukti kepemilikan

undang-undang yang mengatur secara detail yang sah sesuai dengan peraturan

yaitu undang-undang yang berkaitan dengan peundang-undangan

agraria jika itu berkaitan dengan tanah, tapi

b. Nilai dan manfaat harta penukar jika terjadi istibdal (tukar guling) antara tanah sekurang-kurangnya sama dengan

wakaf dengan tanah non wakaf, hal ini baru harta wakaf semula

diatur sedemikian rupa oleh undang-undang

c. Nilai dan manfaat harta benda termasuk yang termaktub dalam undang-

penukar ditetapkan oelh undang nomor 41 tahun 2004 tentang tanah bupati/walikota berdasarkan wakaf maupun Peraturan Pemerintah Nomor pertimbangan dari tim penilai

42 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Wakaf

f. Harta Non Wakaf

dan diundang-undang agrarian juga diatur Selain wakaf, harta yang dapat

dengan baik. Adapun untuk memperoleh harta dikelola dengan baik adalah harta yang

hasil usaha (harta non wakaf) dapat dilakukan diperoleh dari hasil usaha ‘keringat’ baik hasil

dengan beberapa cara yakni:

yang diperoleh secara pribadi maupun  Jual beli yang menjadi hak milik, dilakukan dengan pengumpulan lewat

 Hak guna bangunan, hak pakai, hak guna organisasi (patungan) kemasyarakatan

usaha,

maupun pemberian (hibah) yang diberikan oleh seseorang atau organisasi

JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

 Akta jual beli (AJB) atau pun hibah, cara sebelumnya atau untuk menilai keefektifan memperoleh tergantung pada kesepakatan

program, melainkan juga dapat digunakan antara pemilik lahan dengan pengelola.

untuk penyelidikan hubungan atau untuk Berkaitan dengan harta non wakaf ini,

menguji hipotesis. Metode penelitian ini, jika digabungkan pengelolaan dengan harta

memberikan gambaran tentang pemberdayaan benda wakaf maka pembuktian harta tersebut

kongkrit aset tanah yang ada diwilayah Jambi bukan berasal dari wakaf dapat dibukti secara

melalui inventarisasi. Oleh karena itu, metode tertulis darimana asal harta guna menghindari

penelitian ini dirancang untuk percampuradukan penggunaan fungsi dan

mengungkapkan data faktual berdasarkan peruntukan harta non wakaf tersebut, contoh

informasi yang ditemukan pada waktu bukti adalah memiliki akte jual beli atau

melakukan survey terhadap Pimpinan Daerah sertfikat.

Muhammadiyah di Jambi.

C. METODE PENELITIAN

D. POPULASI

Metode penelitian yang digunakan Populasi memiliki pengertian sebagai dalam penelitian ini adalah metode survei.

objek atau subjek yang mempunyai kualitas Menurut Kerlinger yang dikutip oleh

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan Sugiyono, penelitian survei adalah penelitian

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian yang dilakukan pada populasi besar maupun

ditarik kesimpulan. (Sugyono,2007:72) kecil dengan data yang dipelajari berasal dari

Sementara itu Furqon menyatakan bahwa sampel yang diambil dari sebaran populasi.

populasi merupakan sekumpulan objek, orang (Sugiyono,2007:7) Metode survei dalam

atau keadaan yang paling tidak memiliki satu penelitian dirancang untuk memperoleh

karakteristik umum yang sama. (Furqon, informasi tentang status dan gejala pada saat

2004:146) bertolak dari pendapat tersebut, penelitian dilakukan dengan tujuan untuk

maka populasi merupakan sekumpulan melukiskan variabel atau tentang sesuatu

manusia yang dijadikan sebagai objek yang ada dalam suatu kondisi. (Donald Ary

penelitian dan memenuhi tujuan penelitian. L.,2006:3) Penggunaan metode survei

Dalam penelitian ini yang menjadi objek dilakukan bukan hanya untuk penelitian adalah Pimpinan Daerah cabang membandingkan kondisi-kondisi tertentu

Muhammadiyah yang berada di Pimpinan dengan kriteria yang telah ditetapkan

Muhammadiyah Jambi. Populasi tersebut

64 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 64 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

yakni:

dapat diperlihatkan pada tabel 1 tentang