Variabel Sukuk Korporasi 1. Analisis Model Regresi

3. Variabel Sukuk Korporasi 1. Analisis Model Regresi

berpengaruh secara signifikan Pengujian normalitas dilakukan untuk terhadap Financial Deeepening.

menguji apakah model regresi yang dibuat

4. Variabel Sukuk Negara berpengaruh nilai residualnya mengikuti distribusi normal. secara signifikan terhadap Financial

Asumsi kenormalan dibutuhkan sebagai Deepening

syarat pengujian signifikansi parameter modelnya.

II. METODOLOGI PENELITIAN

Dengan menggunakan metode Jarque-Bera

Data dan metode analisis

dengan menggunakan taraf n yata (α) 5% Jenis data yang digunakan pada penelitian ini

didapatkan hasil bahwa nilai probability adalah data sekunder yang bersumber dari

sebesar 0.381700 yang lebih besar dari Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan

tingkat signifikansi sebesar 0.05 yang berarti (OJK). Data diambil pada periode data bulan

bahwa residual berdistribusi normal.

118 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

Tabel 2. Uji Normalitas Residual Jarque-Bera

Sumber : hasil olah data

Uji multikolinieritas dilakukan untuk terkena multikolinieritas atau tidak, yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan (korelasi)

dengan menguji koefisien korelasi antar yang signifikan di antara dua atau lebih

variabel independen, jika terjadi korelasi, variabel independen dalam model regresi.

maka terdapat multikolinieritas, dimana Deteksi adanya multikolinieritas dilakukan

model regresi yang baik adalah tidak terjadi dengan menggunakan uji korelasi parsial

multikolinieritas antar variabel independen antar variabel independen. Dengan melihat

dengan variabel dependen. Hasil pengujian nilai koefisien korelasi (r) antar variabel

multikolinieritas menggunakan uji korelasi (r) independen, dapat diputuskan apakah data

dapat dilihat pada table 3 berikut :

Tabel 3 . Hasil Uji Correlation Matrix

Korp LDPK 1.000000 0.992319 0.964340 0.959064

n Sukuk

NEG Sukuk

Korp Sumber : hasil olah data

Nilai pada Correlation Matrix menunjukkan multikolinieritas terjadi kemungkinan bahwa korelasi terjadi multikolinieritas antara

disebabkan oleh tren yang sama pada variabel variabel variabel independen yang dipakai.

variabel tersebut pada perkembangan tahun Namun demikian analisis terhadap model

ke tahunnya untuk periode penelitian yang tetap dilanjutkan dengan pertimbangan bahwa

diambil. Disamping itu secara structural,

JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 119 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 119

ke pengamatan lain tetap, maka disebut Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

Homoskedastisitas. Dengan menggunakan uji menguji apakah dalam model regresi terjadi

untuk mendeteksi adanya ketidaksamaan variance dari residual dari

white

heterokedastisitas didapatkan hasil sebagai satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

berikut :

Tabel 4. White Heterokedasticity Test Obs*R-squared

Sumber : hasil olah data

Dari tabel 4 di atas diketahui bahwa nilai tingkat kesalahan tahun sebelumnya. Uji probabilitas sebesar 0.0119 yang lebih kecil

autokorelasi untuk mengetahui apakah dalam dari nilai α sebesar 0.05. Karena nilai

model regresi ada korelasi antara kesalahan probabilitas lebih kecil dari α = 5% maka

pada periode waktu yang lain. Untuk disimpulkan bahwa dalam model terdapat

mendeteksi masalah autokorelasi digunakan masalah heteroskedastisitas.

uji Breuesch Godfrey atau lebih dikenal dengan uji Langrange Multiplier (LM-Test)

Autokorelasi adalah keadaan dimana terjadi

(Pengganda Langrange).

korelasi antara residual tahun ini dengan

Tabel 5. Langrange Multiple Test (LM-Test)

Obs*R-squared

Prob

0.0000 Sumber : hasil olah data

Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai Beberapa asumsi terhadap model yang tidak probabilitas 0.0000 yang lebih kecil dari nilai

dipenuhi pada pengujian di atas (Autokorelasi α sebesar 0.05 , sehingga dapat disimpulkan

dan heteroskedastisitas) tidak menghalangi bahwa di dalam model terdapat masalah

model untuk tetap digunakan sebagai analisis, autokorelasi.

dikarenakan estimasi yang dihasilkan tetap

120 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 120 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

2. Pengujian Hipotesis Model

effisien (gujarati, 2006). Model regresi yang dibagun adalah sebagai berikut :

Financial Deepening (FD) = C +  1 DPK +  2 Pembiayaan (Pb) +  3 Sukuk Negara (SN) +  4

Sukuk Korporasi (SK)

Hasil pengujian terhadap ketepatan model yang dibuat (Uji-F) didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 6 Uji F

F-statistic

Prob. F(2,54)

Sumber : hasil olah data

Berdasarkan tabel 2 6, diperoleh nilai R , didapatkan nilai sebesar 0.490911, probabilitas sebesar 0,0000, sehingga dapat

menunjukkan bahwa variasi nilai yang disimpulkan bahwa model signifikan dalam

terdapat pada variabel Financial Deepening menjelaskan pengaruh DPK, Pembiayaan

dapat dijelaskan oleh variabel independen Syariah, Sukuk Negara, Sukuk Korporasi

yang ada (DPK, Pembiayaan, Sukuk Negara, terhadap Financial Deepening.

Sukuk Korporasi) sebesar 49,09%, sedangkan sisanya 50,91 % dijelaskan oleh faktor atau

Koefisien determinasi menggunakan adjusted variabel lain diluar variabel yang diteliti.

Tabel 7 Uji Partial Model (Uji t)

Sukuk Negara

Sukuk Korporat

Sumber : hasil olah data

JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016 121

Pengujian untuk mengetahui pengaruh secara nilai probability sebesar 0,0698 parsial (individu) variabel-variabel

sehingga dengan taraf nyata 5% dapat independen (DPK, Pembiayaan, Sukuk

Pembiayaan tidak Korporasi, dan Sukuk Negara) terhadap

disimpulkan

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu Financial Deepening

financial deepening di Indonesia. menggunakan uji-t.

Sukuk Negara Dari tabel 7, didapatkan hasil pengujian

3. Untuk

variabel

didapatkan nilai probability sebesar hipotesis terhadap variabel variabel yang

0,0006 sehingga dengan taraf nyata 5% diduga mempengaruhi financial deepening,

dapat disimpulkan Sukuk Negara sebagai berikut :

berpengaruh signifikan terhadap

1. Untuk variabel DPK didapatkan nilai financial deepening di Indonesia. probability sebesar 0,0239 sehingga

4. Untuk variabel Sukuk Korporasi dengan taraf nyata 5% dapat

didapatkan nilai probability sebesar disimpulkan

0,0002 sehingga dengan taraf nyata 5% signifikan terhadap financial deepening

DPK

berpengaruh

dapat disimpulkan sukuk korporasi di Indonesia.

berpengaruh signifikan terhadap

2. Untuk variabel pembiayaan didapatkan financial deepening di Indonesia.

Hasil akhir model yang diperoleh adalah sebagai berikut : Financial Deepening (FD) = 1,552 DPK – 1,095 Pembiayaan (Pb) + 0,698 Sukuk Negara

(SN) – 1,295 Sukuk Korporasi (SK)

3. Pengaruh Dana Pihak Ketiga

2006:98). Hasil regresi Dana Pihak Ketiga

(DPK) terhadap Financial Deepening Dana Pihak Ketiga (DPK) adalah dana yang

terhadap Financial Deepening

menghasilkan nilai koefisien sebesar dipercayakan oleh masyarakat kepada bank

1,552772. Hal ini berarti Dana Pihak Ketiga berdasarkan perjanjian penyimpanan dana

(DPK) memiliki pengaruh yang positif dan dalam bentuk giro, tabungan, simpanan

signifikan terhadap Financial Deepening. berjangka, dan sertifikat deposito dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dengan menggunakan prinsip syariah. (Arifin,

sebelumnya yang dilakukan oleh Azhari

122 JURNAL EKONOMI ISLAM Volume 7, Nomor 2, September 2016

Norman (2010) yang menyatakan bahwa dana yang sifatnya produktif, sehingga akan pihak ketiga berpengaruh positif dan

mendorong meningkatnya pertumbuhan signifikan terhadap financial deepening

ekonomi.

Indonesia. Semakin banyak dana yang dihimpun dari masyarakat maka akan

Secara umum, pada periode penelitian terjadi semakin banyak pula dana yang akan

tren kenaikan yang cukup signifikan pada dialokasikan sebagai dana pinjaman yang

DPK. Berikut ini adalah gambar grafik dapat digunakan untuk investasi atau kredit

perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Gambar 2. Perkembangan DPK