33 tersedianya prasarana jalan karena pemasangan jaringan listrik biasanya
ditempatkan pada bahu jalan untuk memudahkan pemasangan, pengoperasian, dan pemeliharaan jaringan.
2.2.3 Infrastruktur Air Bersih
Penyediaan air bersih dan sarananya merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi kualitas dan keberlanjutan kehidupan manusia. Oleh karenanya air
bersih mutlak harus tersedia dalam kuantitas dan kualitas yang memadai. Pada hakikatnya, alam telah menyediakan air yang dibutuhkan, namun desakan
pertumbuhan penduduk yang tidak merata serta aktivitasnya telah menimbulkan berbagai dampak perubahan tatanan dan keseimbangan lingkungan Purnomo,
2009. Penggunaan air terbesar berdasarkan sektor kegiatan dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar yaitu kebutuhan domestik, irigasi pertanian dan industri.
Kebutuhan domestik untuk masyarakat akan meningkat sejalan dengan pertambahan penduduk baik di perkotaan maupun pedesaan. Air untuk keperluan
irigasi pertanian juga terus meningkat dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan penduduk yang terus bertambah. Demikian juga dalam bidang industri, yang kian
mengalami peningkatan karena struktur perekonomian yang mengarah pada industrialisasi.
Air harus dipandang sebagai barang ekonomi sehingga untuk mendapatkannya memerlukan pengorbanan baik waktu maupun biaya.
Sebagaimana barang ekonomi lainnya, air mempunyai nilai bagi penggunanya, yaitu jumlah maksimum yang bersedia dibayarkan untuk penggunaan sumber
daya tersebut, dimana pengguna akan menggunakan air selama manfaat dari
34 tambahan setiap kubik air yang digunakan melebihi biaya yang dikeluarkan
Briscoe dalam Oktavianus, 2003. Dalam penyaluran air bersih oleh PDAM, berbagai tantangan dihadapi
didalam penyediaan air bersih seperti jaringan infrastruktur yang terbatas, manajemen dan kemampuan teknis yang rendah dari manajemen PDAM yang ada
didalam pengoperasian korporasi air bersih serta terbatasnya kapital investasi. Kuantitas sumber air bersih sangat terbatas disamping kualitas air bersih yang
dikonsumsi masyarakat kurang memenuhi standar. Hal ini disebabkan rendahnya kualitas pengolahan di unit produksi, pencemaran di sistim distribusi maupun
sumber air yang tercemar dipergunakan untuk proses pengolahan. Untuk mengatasi masalah tersebut, khususnya di bidang penyediaan air bersih, telah
ditawarkan 20 paket proyek penyediaan air bersih di berbagai kota di Indonesia yang layak untuk dibiayai oleh sektor swasta. Selain itu, pemerintah sudah
melakukan upaya untuk memfasilitasi investasi sektor swasta yaitu memperbaiki peraturan dan ketentuan yang ada agar memberikan insentif dan iklim yang baik
untuk berinvestasi. Telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 162005 mengenai Sistem Penyediaan Air Minum antara lain, mengamanatkan pembentukan Badan
Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum BPPSPAM yang saat ini telah efektif. Peraturan Pemerintah No.201994 mengizinkan investor asing
memegang saham sampai 95. Pemerintah memberikan dukungan dana yang diutamakan untuk daerah rawan air desa, kawasan kumuhnelayan, pulau
kecilterpencil dan membantu perluasan pelayanan bagi PDAM yang tidak sehat.
Investasi swasta diarahkan untuk cost recovery, seperti penyediaan air minum dan
35 sanitasi untuk daerah komersialhunian yang mampu, dan TPA
regionalmetropolitan Pengembangan Infrastruktur di Indonesia, 2005.
2.2.4 Infrastruktur Kesehatan