Faktor Pemicu Fraud ANALISIS STRATEGI KEBIJAKAN ANTI FRAUD BANK INDONESIA DALAM MENGATASI KECURANGAN DI BANK BJB

Page 42 cerobohtanpa perhitungan yang mempengaruhi orang lain untuk berbuat atau bertindak yang merugikannya. Sementara Bank Indonesia melalui Surat Edaran No.1328DPNP mendefinisikan Fraud sebagai “Tindakan penyimpangan atau pembiaran yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu, atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain yang terjadi di lingkungan Bank danatau menggunakan sarana Bank sehingga mengakibatkan Bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian danatau pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung”.

b. Faktor Pemicu Fraud

Terdapat empat faktor pendorong seseorang untuk melakukan kecurangan, yang disebut juga dengan teori GONE, yaitu Simanjuntak, 2008: 1. Greed keserakahan 2. Opportunity kesempatan 3. Need kebutuhan 4. Exposure pengungkapan Faktor Greed dan Need merupakan faktor yang berhubungan dengan individu pelaku kecurangan disebut juga faktor individual. Sedangkan factor Opportunity dan Exposure merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan disebut juga faktor generikumum. Page 43 Dennis Greer menyebut tiga elemen kunci yang disebut sebagai segitiga Fraud Fraud triangle yang mendorong seseorang atau sekelompok orang melakukan Fraud. Ketiga elemen tersebut adalah Greer, 2007: 1. Adanya tekanan. 2. Adanya kesempatan. 3. Adanya alasan pembenaran. Elemen pertama dan ketiga lebih melekat pada kondisi kehidupan dan sikap mentalmoral pribadi seseorang, sedangkan elemen kedua terkait dengan sistem pengendalian internal dalam suatu organisasi atau perusahaan. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan tekanan pressure antara lain: a. Masalah keuangan, seperti tamakrakus, hidup melebihi kemampuan, banyak hutang, biaya kesehatan yang besar, kebutuhan tak terduga. b. Sifat buruk, seperti penjudi, peminum, pecandu narkoba. c. Lingkungan pekerjaannya, misalnya sudah bekerja dengan baik tetapi kurang mendapat perhatian, kondisi kerja yang buruk. d. Lain-lain seperti tekanan dari lingkungan keluarga. Adapun faktor-faktor yang dapat meningkatkan adanya peluang atau kesempatan opportunity seseorang berbuat Fraud antara lain: Page 44 • Sistem pengendalian internal yang sering juga disebut pengendalian internal, yang lemah • Tidak mampu menilai kualitas kerja karena tidak punya alat atau kriteria pengukurannya. • Kurang atau tidak adanya akses terhadap informasi sehingga tidak memahami keadaan yang sebenarnya. • Gagal mendisiplinkan atau memberikan sanksi pada pelaku Fraud. • Lalai, apatis, acuh tak acuh. • Kurang atau tidak adanya audit trail jejak audit, sehingga tidak dapat dilakukan penelusuran data. Faktor-faktor yang mendorong seseorang mencari pembenaran rationalization atas tindakannya melakukan Fraud, antara lain : 1. Mencontoh atasan atau teman sekerja. 2. Merasa sudah berbuat banyak kepada organisasiperusahaan. 3. Menganggap bahwa yang diambil tidak seberapa. 4. Dianggap hanya sekadar meminjam, pada waktunya akan dikembalikan. Sementara Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 2009 menyebut faktor-faktor penyebab timbulnya Fraud terdiri atas 4 empat aspek, yaitu : Page 45  Aspek Individu Pelaku Apabila dilihat dari segi pelaku Fraud, sebab-sebab seseorang melakukan Fraud dapat berupa dorongan dari dalam dirinya yang dapat pula dikatakan sebagai keinginan, niat atau kesadarannya untuk melakukan. Sebab seseorang melakukan kejahatan jabatan antara lain sebagai berikut: a. Sifat tamak manusia. b. Penghasilan yang kurang mencukupi kebutuhan hidup yang wajar c. Gaya hidup yang konsumtif d. Malas atau tidak mau kerja e. Ajaran agama yang kurang diterapkan Indonesia.  Aspek Organisasi Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti luas termasuk sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban Fraud atau dimana terjadi biasanya memberi andil terjadinya kejahatan jabatan karena membuka peluang atau kesempatan untuk terjadinya Fraud. Bilamana organisasi tersebut tidak membuka peluang sedikitpun bagi seseorang untuk melakukan kejahatan jabatan, maka kejahatan jabatan itu tidak akan terjadi. aspek-aspek organisasi tersebut kurang lebih meliputi: Page 46 1 Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan 2 Tidak adanya kultur organisasi yang benar 3 Kelemahan sistem pengendalian manajemen 4 Manajemen cenderung menutupi kejahatan jabatan di dalam organisasi

c. Pelaku Fraud