Peran Bank Azas, Fungsi Tujuan Perbankan Indonesia

Page 26 pembayaran, stabilitator moneter. Serta dinamisator pertumbuhan perekonomian. Bank adalah lembaga keuangan berarti Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan financial assets serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan saja. Bank adalah pencipta uang dimaksudkan bahwa Bank menciptakan uang giral dan mengedarkan uang kartal. Pencipta dan pengedar uang kartal uang kertas dan logam merupakan otoritas tunggal Bank sentral Bank Indonesia, sedangkan uang giral dapat diciptakan Bank umum. Bank adalah pengumpul dana dan penyalur kredit berarti Bank dalam operasinya mengumpulkan dana kepada masyarakat dan menyalurkan kredit kepada masyarakat.

b. Peran Bank

Bank sangat penting dan berperan untuk mendorong pertumbuhan perekonomian suatu bangsa karena Bank adalah Hasibuan, 2009: 1. Pengumpul dana dari masyarakat dan penyalur kredit kepada masyarakat. 2. Tempat menabung yang efektif dan produktif bagi masyarakat. 3. Pelaksana dan memperlancar lalu lintas pembayaran dengan aman, praktis, dan ekonomis. 4. Penjamin penyelesaian perdagangan dengan menerbitkan LC. Page 27 5. Penjamin penyelesaian proyek dengan menerbitkan Bank garansi Drs. Mohammad Hatta mengemukakan bahwa Bank adalah sendi kemajuan masyarakat dan sekiranya tidak ada Bank maka tidak akan ada kemajuan seperti saat ini. Negara yang tidak mempunyai banyak Bank yang baik dan benar adalah negara yang terbelakang. Perusahaan saat ini diharuskan memanfaatkan jasa- jasa Perbankan dalam kegitan usahanya jika ingin maju.

c. Azas, Fungsi Tujuan Perbankan Indonesia

Dalam Pasal 2, 3, dan 4 UU No.7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan, dinyatakan asas, fungsi dan tujuan UU No.10 Tahun 1998: Asas Perbankan Indonesia dalam melaksanakan kegiatan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehatihatian. Fungsi Fungsi utama Perbankan adalah sebagai penghimpunan dan penyalur dana masyarakat. Tujuan Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkatan rakyat banyak. Dalam melaksanakan asas demokrasi ekonomi, industri Perbankan Indonesia harus menghindarkan diri dari ciri-ciri yang dinyatakan dalam GBHN, yaitu: Page 28 1. Sistem free fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa lain; 2. Sistem etatisme dimana negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan seta mematikan potensi dan daya kreasi unit-unit ekonomi swasta; 3. Pemutusan kekuatan industri Perbankan pada satu kelompok yang merugikan masyarakat. Sesuai dengan isi UU No.7 Tahun 1992, pelaksanaan prinsip kehati - hatian Perbankan didasarkan pada fungsi utama Perbankan sebagai penghimpun dan penyalur dana masyarakat. Sebagai lembaga perantara, falsafah yang mendasari kegiatan usaha Bank adalah kepercayaan masyarakat. Oleh karena itu, Bank juga disebut sebagai lembaga kepercayaan masyarakat yang ciri- ciri utamanya sebagai berikut: 1. Dalam menerima simpanan dari Surplus Spending Unit SSU, Bank hanya memberikan pernyataan tertulis yang menjelaskan bahwa Bank telah menerima simpanan dalam jumlah dan untuk jangka waktu tertentu; 2. Dalam menyalurkan dana kepada Defisit Spending Unit DSU, Bank tidak selalu meminta agunan berupa barang sebagai jaminan atas pemberian kredit yang diberikan kepada DSU yang memiliki reputasi baik; 3. Dalam melakukan kegiatannya, Bank lebih banyak menggunakan dana masyarakat yang terkumpul dalam Page 29 Banknya dibandingkan dengan modal dari pemilik atau pemegang saham Bank. Sebagai lembaga kepercayaan, Bank dituntut untuk selalu memperhatikan kepentingan masyarakat di samping kepentingan Bank itu sendiri dalam mengembangkan usahanya. Bank juga harus bermanfaat bagi pembangunan ekonomi nasional sesuai dengan fungsinya sebagai Agent of Development dalam rangka mewujudkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas.

d. Usaha Bank