Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

5 SEJARAH FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA SEJARAH FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA: DARI FAKULTAS SASTRA KE FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA

1.1 Sejarah Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya

Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia FIB UI semula bernama Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Fakultas Sastra dibuka pada tanggal 1 Oktober 1940 berdasarkan SK pendirian dengan nama Faculteit der Letteren end Wijsbegeerte . Kuliah perdana dimulai pada tanggal 4 Desember 1940 di gedung Rechts Hogeschool di Jalan Merdeka Barat 13, Jakarta Pusat sekarang menjadi Departemen Pertahanan dan Keamanan. Pada waktu itu Fakultas membuka empat jurusan, yaitu Jurusan Sastra Indonesia, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial, Jurusan Ilmu-ilmu Sejarah, dan Jurusan Ilmu Bangsa-Bangsa. Pada tanggal 2 Februari 1950 Universiteit van Indonesie semula bernama Nooduniversiteit diambil alih oleh Balai Perguruan Tinggi Republik Indonesia BPTRI, suatu badan yang dibentuk pemerintah, dan namanya diganti menjadi Universiteit Indonesia. Sejak 1954 nama tersebut diubah lagi menjadi Universitas Indonesia yang di dalamnya termasuk Faculteit der Letteren en Wijsbegeerte yang pada tahun 1947 telah diubah menjadi Fakulteit Sastra dan Filsafat. Jurusan-jurusan yang tersedia pada waktu itu adalah Jurusan Sastra Indonesia, Jurusan Prancis, Jurusan Cina, dan Jurusan Arkeologi. Keempat jurusan itu kemudian disesuaikan dengan kepentingan yang berkembang pada saat itu serta berdasarkan atas tersedianya tenaga pengajar. Oleh karena itu, kemudian dibentuk Jurusan Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Sastra Cina, Sastra Prancis dan Jurusan Bebas. Sejalan dengan berdirinya Jurusan Antropologi pada tahun 1957, Jurusan Bebas dihapuskan, dan pada tahun 1961 jurusan itu secara resmi dibubarkan. Sesuai dengan perkembangan ilmu dan kebutuhan masyarakat, FIB UI kemudian mengembangkan jumlah jurusan menjadi 14 jurusan, yakni Jurusan Sastra Indonesia; Jurusan Sastra Daerah hanya terdiri atas Program Studi Jawa; Jurusan Sastra Asia Timur terdiri atas Program Studi Cina dan Program Studi Jepang; Jurusan Sastra Asia Barat hanya terdiri atas Program Studi Arab; Jurusan Sastra 6 7 BUKU PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM PASCASARJANA TAHUN 20172018 SEJARAH FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS INDONESIA DEKAN 1950—sekarang 1950-1956 Prof. Dr. Prijono 1956-1961 Prof. Dr. Tjan Tjoe Siem 1961-1964 Prof. Dr. R.M Soetjipto Wirjosoeparto,M.A.,Ph.D. 1964-1965 Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro Pejabat Dekan 1966 Prof. Dr. R.M. Koentjaraningrat 1966-1967 Anton M. Moeliono, S.S., M.A. Ketua Presidium 1967-1969 Prof. Dr. R.B. Slametmuljana 1969-1975 Prof. Dr. Harsja W. Bachtiar 1975-1978 Prof. Dr. Haryati Soebadio 1979-1983 Gondomono, S.S., M.A. 1983-1989 Dr. Noerhadi Magetsari 1989-1995 Prof. Dr. Achdiati 1995-1999 Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono 1999-2004 Prof. Dr. Abdullah Dahana 2004-2008 Prof. Dr. Ida Sundari Husen 2008-2013 Prof. Dr. Bambang Wibawarta, M.A. 2013-Sekarang Dr. Adrianus L.G. Waworuntu

1.2 Sejarah Pembentukan Program Pascasarjana