Analisis Deskriptif

4.2.1 Analisis Deskriptif

4.2.1.1 Beta

Analisis awal dalam penelitian ini adalah mendeskriptifkan besaran Beta ( β) atau risiko sistematis dari suatu portofolio saham secara relatif terhadap risiko pasar. Sebagai pengukur risiko yang sistematis dan relatif terhadap pasar, maka beta masih mengandung bias, terlebih bagi pasar modal yang perdagangannya tidak sinkron atau pasar modal yang sedang berkembang. Dengan dasar kondisi pasar modal Indonesia dan data sampel yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dalam penelitian ini akan dilakukan koreksi untuk memperoleh beta yang mendekati nilai sebenarnya. Metode yang akan digunakan untuk koreksi beta adalah metode Fowler & Rorke (1983) dengan periode dua lag dan dua lead. Tabel berikut ini menyajikan rata-rata beta saham selama periode pengamatan sebelum dan sesudah koreksi:

Tabel 4.2

RATA-RATA BETA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH KOREKSI

Hari

Sebelum Koreksi

Sesudah Koreksi

t-2 0,83672 1,003 t-1 0,83316

0,986 Sumber: Lampiran 5 dan 7, data diolah

Secara keseluruhan tabel 4.2 menunjukkan adanya kenaikan yang cukup tinggi bagi beta setelah di koreksi. Kenaikan nilai beta ini merupakan perubahan nilai rata-rata saham yang lebih baik daripada sebelum koreksi, dan nilai beta menjadi semakin mendekati angka satu (nilai pasar), sebab semakin mendekati angka satu berarti semakin sensitif suatu sekuritas terhadap pasarnya. Perlunya kesensitifan sekuritas dalam sebuah pasar modal dikarekan arti dari nilai sensitivitas suatu sekuritas menunjukkan aktif tidaknya perdagangan suatu sekuritas di sebuah pasar modal. Dengan nilai beta yang sudah lebih baik ini, perhitungan yang akan menggunakan nilai-nilai beta koreksi ini hasilnya akan lebih tepat dan aktual.

4.2.1.2 Normalitas Data

1. Abnormal Return (AR)

H0 : Data abnormal return berdistribusi normal H1 : Data abnormal return tidak berdistribusi normal

Tabel 4.3

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK ABNORMAL RETURN

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,192 0,117 t-1 0,465

0,411 Sumber: Lampiran 10, diolah

Nilai K-S untuk ARt-2 adalah 1,192 dengan probabilitas signifikansi 0,117, nilai K-S untuk ARt-1 adalah 0,465 dengan probabilitas signifikansi 0,982, nilai K-S untuk ARt0 adalah 0,952 dengan probabilitas signifikansi 0,325, nilai K-S untuk ARt1 adalah 0,529 dengan probabilitas signifikansi 0,943 dan nilai K- S untuk ARt2 adalah 0,887 dengan probabilitas signifikansi 0,411.

Tabel 4.4

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,192 0,117 t-1 1,089

0,769 Sumber: Lampiran 10, diolah

Nilai K-S untuk CARt-2 adalah 1,192 dengan probabilitas signifikansi 0,117, nilai K-S untuk CARt-1 adalah 1,089 dengan probabilitas signifikansi 0,187, nilai K-S untuk CARt0 adalah 0,910 dengan probabilitas signifikansi 0,379, nilai K-S untuk CARt1 adalah 0,814 dengan probabilitas signifikansi 0,522 dan nilai K-S untuk CARt2 adalah 0,665 dengan probabilitas signifikansi 0,769.

Keseluruhan nilai probabilitas signifikansi AR maupun CAR adalah jauh di atas α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel Abnormal Return terdistribusi secara normal.

2. Trading Volume Activity (TVA)

H0 : Data trading volume activity berdistribusi normal H1 : Data trading volume activity tidak berdistribusi normal

Tabel 4.5

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 2,557 0,000 t-1 2,396

0,000 Sumber: Lampiran 17, diolah

Nilai K-S untuk TVAt-2 adalah 2,557 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt-1 adalah 2,396 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt0 adalah 2,113 dengan probabilitas signifikansi 0,000, nilai K-S untuk TVAt1 adalah 2,420 dengan probabilitas signifikansi 0,000 dan nilai K-S untuk TVAt2 adalah 2,343 dengan probabilitas signifikansi 0,000.

Keseluruhan nilai probabilitas signifikansi TVA adalah jauh di bawah α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol ditolak atau variabel Trading Volume Activity tidak terdistribusi secara normal. Oleh karena itu, data TVA harus ditransformasi

agar menjadi normal. Data TVA harus diubah menjadi akar kuadrat dengan fungsi SQRT sebagai numeric expression pada saat transformasi, hingga kemudian muncul variabel baru pada editor seperti yang terlampir pada lampiran 16. Data dalam variabel transformasi tersebut kemudian diuji statistik Kolmogorov-

Smirnov untuk melihat apakah data telah berdistribusi normal, dan hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.6

HASIL ONE-SAMPLE KOLMOGOROV-SMIRNOV UNTUK TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Nilai K-S Sign. (2-tailed)

t-2 1,877 0,002 t-1 1,850

0,009 Sumber: Lampiran 17, diolah

Nilai K-S untuk SQTVA_Min2 adalah 1,877 dengan probabilitas signifikansi 0,002, nilai K-S untuk SQTVA_Min1 adalah 1,850 dengan probabilitas signifikansi 0,002, nilai K-S untuk SQTVA_0 adalah 1,469 dengan probabilitas signifikansi 0,027, nilai K-S untuk SQTVA_1 adalah 1,790 dengan probabilitas signifikansi 0,003 dan nilai K-S untuk SQTVA_2 adalah 1,650 dengan probabilitas signifikansi 0,009.

Ternyata meskipun telah ditransformasi, keseluruhan nilai probabilitas signifikansi TVA masih jauh di bawah α=0,05 hal ini berarti hipotesis nol diterima atau variabel Trading Volume Activity tidak terdistribusi secara normal. Secara prinsip statistik, bahwa yang terutama adalah bahwa uji asumsi klasik telah dilaksanakan dan tidak dilanggar.

4.2.1.3 Variabel Penelitian

Analisis deskriptif lanjutan lainnya pada penelitian ini memberikan gambaran atau deskripsi variabel-variabel penelitian selama periode pengamatan yang dilihat dari nilai maksimum, minimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi. Analisis ini dirinci sebagai berikut:

1. Abnormal Return (AR)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap Average Abnormal Return untuk mengetahui bagaimana Abnormal Return saham selama event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI- KEHATI). Abnormal Return positif berarti return yang diharapkan lebih kecil daripada return yang diterima investor, sedangkan Abnormal Return negatif berarti return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diterima investor.

Berikut ini adalah nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi dari abnormal return dengan perhitungan expected return menggunakan market model yang diuji secara statistik:

Tabel 4.7

STATISTIK DESKRIPTIF ABNORMAL RETURN

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 -0,059 0,236 0,00466 0,056883 t-1 -0,086 0,044 - 0,01607 0,031640

t0 -0,214 0,061 0,00335 0,051496 t1 -0,039 0,109 0,00927 0,035067 t2 -0,060 0,091 -0,00222 0,030291

Sumber: Lampiran 11, data diolah

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan Average Abnormal Return, maka berikut ini adalah grafik Average Abnormal Return selama event window :

Gambar 4.2

PERGERAKKAN AVERAGE ABNORMAL RETURN

Sumber: Tabel 4.7

Dalam tabel 4.7 dan didukung oleh gambar 4.2 di atas, dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan (event window), besarnya Average Abnormal Return (AAR) pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pergerakannya cukup berfluktuasi, yaitu ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan. Pergerakan yang tidak lazim terjadi pada t-2 dan t-1, di mana nilai AAR bernilai positif terjadi pada pengamatan t-2 namun secara dramatis turun tajam di hari berikutnya t-1. Oleh karena itu, deskriptifisasi analisa AAR lebih diseksamakan sejak hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI atau t0. Pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu pada saat t0 Average Abnormal Return bernilai positif yang cukup tinggi dari nilai sebelumnya yaitu pada t-1

yang bernilai negatif. Dan setelah kenaikkan AAR dari t-1 ke t0, AAR terus bergerak naik dan dapat dari lima hari pengamatan tersebut nilai AAR tertinggi terjadi pada t1, tetapi pada hari berikutnya yaitu t2, terjadi penurunan yang cukup tajam hingga mencapai nilai -0,00222. Dan meskipun nilai AAR pada saat t0 adalah positif sebesar 0,00335 dan nilai AAR positif tertinggi terjadi pada saat t1 sebesar 0,00927, namun kepositifan ini tidak didukung penuh oleh nilai standar deviasi atau nilai simpangan baku pada masing-masing periode pengamatan tersebut, sebab nilai simpangan baku tertinggi selama periode pengamatan justru terjadi pada saat AAR positif. Besar nilai simpangan baku t0 adalah 0,051496 dan t1 adalah 0,035067. Hal ini menunjukkan bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direspon secara negatif oleh pasar.

Cummulative Abnormal Return (CAR)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap Cummulative Average Abnormal Return (CAAR) untuk mengetahui bagaimana Cummulative Abnormal Return saham selama event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI). Cummulative Abnormal Return adalah hasil penjumlahan abnormal return sekarang dengan abnormal return hari sebelumnya selama suatu periode pengamatan peristiwa. Berikut ini adalah dekriptifisasi secara statistik terhadap nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi cummulative abnormal return:

Tabel 4.8

STATISTIK DESKRIPTIF CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 -0,059 0,236 0,00466 0,056883 t-1 -0,130 0,277 -0,01141 0,072982

t0 -0,166 0,285 -0,01476 0,082592 t1 -0,094 0,272 -0,00549 0,081792 t2 -0,098 0,270 -0,00771 0,077663

Sumber: Lampiran 12, data diolah

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan Cummulative Average Abnormal Return, maka berikut ini adalah grafik Cummulative Average Abnormal Return selama event window :

Gambar 4.3

PERGERAKKAN CUMMULATIVE AVERAGE ABNORMAL RETURN

Sumber: Tabel 4.8

Dalam tabel 4.8 dan didukung oleh gambar 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa selama periode pengamatan (event window), besarnya Cummulative Average Abnormal Return (CAAR) pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-

KEHATI pergerakannya cukup berfluktuasi, yaitu ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan. Namun fluktuatifasi ini tidak seperti yang diharapkan di awal penelitian ini. Secara keseluruhan, nilai CAAR positif hanya terjadi pada t-2 sedangkan nilai CAAR negatif terjadi selama empat hari pengamatan yaitu t-1, t0, t1 dan t2. Pada hari pertama pengamatan yaitu t-2 nilai CAAR memang positif sebesar 0,00466, namun setelah itu terjadi penurunan tajam di t-1 hingga CAAR harus berada di nilai negatif sebesar -0,01141. Penurunan nilai CAAR tidak terhenti di t-1 tetapi semakin turun di t0 tepat di hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu bernilai -0,01476. Ada sedikit harapan di t1 karena terjadi kenaikkan nilai yang tinggi dibandingkan dengan nilai CAAR terendah di hari sebelumnya, namun pergerakkan ke atas ini tidak mampu membawa CAAR ke posisi aman di nilai positif sebab nilai CAAR di t1 terhenti di nilai -0,00549. Dan kembali harus turun ke nilai -0,00771 pada hari terakhir pengamatan yaitu t2. Hal ini menunjukkan bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direspon secara negatif oleh pasar.

2. Trading Volume Activity (TVA)

Pada penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif terhadap rata-rata Trading Volume Activity untuk mengetahui bagaimana Trading Volume Activity yang merupakan suatu analisis yang dilakukan untuk melihat dan mengetahui adanya pergerakkan dan kegiatan atau aktivitas perdagangan saham selama event window (dua hari sebelum peluncuran Indeks SRI-KEHATI, pada saat peluncuran Indeks SRI-KEHATI dan dua hari setelah peluncuran Indeks SRI-KEHATI).

Berikut ini adalah nilai maksimum, minimum, mean dan standar deviasi dari trading volume activity yang diuji secara statistik:

Tabel 4.9

STATISTIK DESKRIPTIF TRADING VOLUME ACTIVITY

Hari Minimum Maksimum Mean Std. Deviation

t-2 0,000 0,601 0,02646 0,119829 t-1 0,000 0,647 0,03160 0,128633

t0 0,000 0,237 0,01281 0,046933 t1 0,000 0,590 0,02677 0,117489 t2 0,000 0,660 0,03222 0,131205

Sumber: Lampiran 18, data diolah

Dan untuk lebih mempermudah pengamatan pergerakkan rata-rata Trading Volume Activity, maka berikut ini adalah grafik rata-rata Trading Volume Activity:

Gambar 4.4

PERGERAKKAN RATA-RATA TRADING VOLUME ACTIVITY

Sumber: Tabel 4.9

Dalam tabel 4.9 dan didukung oleh gambar 4.4 di atas, dapat dilihat Trading Volume Activity atau kegiatan perdagangan saham pada perusahaan- perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI di sekitar tanggal peluncuran indeks tersebut, mengalami fluktuasi. Nilai rata-rata Trading Volume Activity terendah terjadi tepat pada hari peluncuran Indeks SRI-KEHATI atau t0. Pada saat t-2 nilai rata-rata TVA adalah sebesar 0,02646, kemudian bergerak naik ke nilai 0,03160 pada t-1, hingga terus turun mencapai nilai terendah rata-rata TVA tepat pada t0 dengan nilai 0,01281, hari berikutnya yaitu t1 sukses bergerak naik hingga nilai rata-rata TVA berada di angka 0,02677, tapi harus turun lagi di hari terakhir pengamatan atau t2 dengan nilai 0,03222. Dari pergerakkan grafik tersebut sekilas tampak bahwa nilai rata-rata TVA pada t-2 dan t1 hampir berada di posisi yang sejajar, demikian pula dengan nilai rata-rata TVA pada t-1 dan t2.