142806828 5169 skripsi Amelia Tangketasik 2006310413

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA

INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Studi Strata Satu Jurusan Akuntansi

Oleh:

AMELIA TANGKETASIK 2006.310.413 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2010

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

Diajukan oleh:

AMELIA TANGKETASIK 2006.310.413

Skripsi ini telah dibimbing dan dinyatakan siap diujikan

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing, Tanggal : 02 Februari 2010

Tanggal : 02 Februari 2010

Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si

ii

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-

KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

Disusun oleh:

AMELIA TANGKETASIK 2006.310.413

Dipertahankan di depan Tim Penguji dan dinyatakan Lulus Ujian Skripsi pada tanggal 16 Februari 2010

Tim Penguji

Ketua : Kautsar Riza Salman, S.E., M.Si., Ak., BKP .........................

Sekretaris : Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA .........................

Anggota : Nurul Hasanah, S.E., M.Si., Ak .........................

iii

PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : Amelia Tangketasik Tempat, Tanggal Lahir

Maumere, 18 Agustus 1989 N.I.M : 2006.310.413 Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan

Strata 1 Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi: Peluncuran Indeks SRI- KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)

Disetujui dan diterima baik oleh:

Dosen Pembimbing, Co. Dosen Pembimbing, Tanggal : Maret 2010

Tanggal : Maret 2010

Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi, Tanggal : Maret 2010

Dra. Gunasti Hudiwinarsih Ak., M.Si.

iv

MOTTO & PERSEMBAHAN MOTTO

“....do it!”

PERSEMBAHAN

with pleasure, I would like to give my special thanks to:

......my lovely Jesus Christ, The God Almighty....

““praise The Lord””

With His words that always be an inspiration and supporting, that is why do not ask me: why am I believe in Him!

“Don’t be afraid, for I am with you. Do not be dismayed, for I am your God. I will strengthen you. I will help you. I will uphold you with my victorious right hand.” (Isaiah 41:10)

Terima kasih bapa, terima kasih mama... Tanpa pamrih. Tanpa beban. Tanpa lelah. Hanya tulus, ikhlas dan kasih. Kalianlah yg telah menanam aku hingga aku berani berpijak pada kenyataan yg setia membimbingku. Ini persembahanku. “Makasih ya pa, ma.. untuk semuanya”

Jagoan-jagoan kecilku, adek” ku yang sangat aq sayang.. Semoga kakak’mu ini bisa jadi dijadi’in contoh ya.. Yang bagus-bagusnya di contohin! tapi dll-nya Jangan! ()^__^() hahahaha.. Makasih ya Ian, Andi.. Tak ada hal yang terlewatkan tanpa kalian. Buat semuaaaaaaaaa keluarga besar Tangketasik dan Sine di mana pun berada, terima kasih banyak...

Ninda, Yasinta, Sifa: Jeng-jeng’ku yang juga merangkap sebagai pren-pren ku, hehehe.... Kerasa gak kerasa yach Nin, Ta’,, skripsi kelar juga, wisuda selamat datang, Horeeeee!! Makasih yach jeng-jeng sekalian, udah jadi sahabat setia dari semester 1. Percaya, sukses menanti jeng! Fa’:: amel, ninda, yasinta nunggu undangan wisudanya loh! Semangat yah Fa buat skripsinya. Jadi inget, kalo salah satu diantara qta nghilang, mesti ditanya ‘pacarmu mana?’ hihihi... Aq pasti kangen ma kalian smua

Buat Lya Baiq, Agus, Dian (mantan manager BV itu loh, hihi), Dian Rosalina, Jasmine, Chacha, hey..hey...kawan semua na, sodara-sodari sebangsa dan setanah air STIE Perbanas angkatan 2006, makasih yach, sedikit sebanyak apapun, itu semua menjadi bagian dari kelulusan ini. ^^

Three-G:: Jo, Kiply (Refly), Nicko, Yoga, Cahaya, Eko... Yang aq kenal adalah kelengkapan ini, dan aq cuma mao bilang: makasih udah jadi temenku, jadi abang-abangku, pernah jadi teman-teman terdekat yang aq punya. Dan aq tau kalo kalian meskipun “jahatin” aq, tu sebenarnya karena kalian suayaaaang sama amel, hahahaha Yoga akhirnya bisa make’ toga, chay pun meski telat dikit karena suka nunda n ngeluyur mulu’ (maaf membuka aib, sengaja kok!) wisuda juga, demikian pun adanya pada pasangan paten Eko n Nicko yang dah kelar, bahkan ngelanjutin, semangat yah Ko (Eko) dan semangat yah Ko (Nicko). Special buat Jo dan Kiply, yang penting Harus Sukses!! :p maKAsii buat semuaaaaaaaaa na

GBI House of Miracle

There is always my Home. Makasih buat papi tercinta. Papi, makasih buat doa dan setiap dukungannya yah pi. Makasih juga buat pak Chris dan semua warga Home yang buat aq semuanya ngasih kontribusi dalam hidupku.

SKKP, maju terus ya!!! Endang, Grace: makasih banyak buat semuanya. Udah jadi temen setia selama ini, terutama saling ngedampingin saat sidang, satu hal terindah juga boleh lulus bareng. Buat anak-anak SKKP semuanya, terus berjuang yah, lanjutkan pelayanan kita di kampus, dan cepet nyusulin kita yah. Gbu

Dinda, Dina, Wewe, Ice, Lia, Ne2k tua, Lilik, Nanik, Mbak Dian,Mbak Wiwid Kak Wang, Kak Her, hhhmmm semuaaaanya... Muaaahh, mmuuaah buat kalian semaunya, eh semuanya, hihihi.. Yang ada setiap saat (yah iyalah namanya juga satu kos! :p). Makasih ya selir-selir hatiku buat setiap doa, dukungan, dll-nya yang gak terlepas dari semuanya lah: aq jadi SE, rek! Hehehe Ice, Lia..GPL nyusul mbak’mu yang cantik ini *_* (Ice: thanks bwt printerx) Buat kalian semua: Aq paling gak percaya yang namanya”kebetulan”. Qta ketemu bukan karena kebetulan, secara tidak kebetulan kita pasti bertemu lagi.

I love u full

Buat pihak-pihak dan temen-temen yang maaf tidak tersebut satu persatu disini, amel minta maaf, dan pastinya terima kasih selimpah-limpahnya.

vi

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan untuk kasihNya yang setia, penyertaanNya yang sempurnya dan karuniaNya yang tak terbatas kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: “Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Informasi: Peluncuran Indeks SRI-KEHATI (Suatu Studi Empiris pada Perusahaan yang Termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia)”.

Skripsi ini ditulis dengan beberapa tujuan, pertama adalah untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan program pendidikan strata satu jurusan akuntansi, kedua adalah sebagai bentuk perhatian dan kesadaran penulis terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan, dan yang terakhir dan terutama adalah bahwa skripsi ini secara khusus penulis dedikasikan kepada Indeks SRI- KEHATI, sebagai bentuk dukungan untuk terus mengibarkan kepeduliaannya terhadap lingkungan dan sosial, serta mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang menerapkan tata kelola perusahaan di dalamnya.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan atas dukungan, saran dan bantuan dari beberapa pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Dra. Psi. Hj. Tatik Suryani, MM selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

2. Ibu Dra. Gunasti Hudiwinarsih, Ak, M.Si selaku Ketua Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

vii

3. Bapak Sasongko Budisusetyo, M.Si., CPA, CPMA, LIFA selaku Dosen Wali dan Dosen Pembimbing, yang telah membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhirnya dengan baik.

4. Bapak Soni Agus Irwandi, S.E., M.Si selaku Co. Dosen Pembimbing, yang telah membimbing dan memberi pengarahan dengan baik kepada penulis hingga penulis dapat meyelesaikan tugas akhirnya.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya, yang telah mengajar dan membagi ilmunya kepada penulis.

6. Staf Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

7. Seluruh Civitas Akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki kekurangan-

kekurangan yang jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengapresiasi setiap kritik dan saran yang membantu dan membangun demi kesempurnaan yang diharapkan.

Surabaya, Maret 2010

Penulis

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 : Daftar Perusahaan Sampel

Tabel 4.2 : Rata-rata Beta Saham Sebelum dan Sesudah Koreksi

Tabel 4.3 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Abnormal Return

Tabel 4.4 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Cummulative Abnormal Return

Tabel 4.5 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Trading Volume Activity

Tabel 4.6 : Hasil One-Sample Kolmogorov-Smirnov Untuk Trading Volume Activity

Tabel 4.7 : Statistik Deskriptif Abnormal Return

Tabel 4.8 : Statistik Deskriptif Cummulative Abnormal Return

Tabel 4.9 : Statistik Deskriptif Trading Volume Activity

Tabel 4.10 : Hasil Uji One-Sample T-Test Abnormal Return pada α=5% 64

Tabel 4.11 : Hasil Uji One-Sample T-Test Cummulative Abnormal Return pada α=5% 65

Tabel 4.12 : Hasil Uji One-Sample T-Test Trading Volume Activity pada α=5% 67

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 : Komposisi Indeks SRI-KEHATI

48 Gambar 4.2 : Pergerakkan Average Abnormal Return

57 Gambar 4.3 : Pergerakkan Cummulative Average Abnormal Return

59 Gambar 4.4 : Pergerakkan Rata-rata Trading Volume Activity

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Data Indeks Harga Saham Gabungan

Lampiran 2 : Data Harga Saham Harian

Lampiran 3 : Return Pasar Harian (R mt )

Lampiran 4 : Return Sekuritas Harian (R it )

Lampiran 5 : Data Alpha dan Beta Sebelum Koreksi

Lampiran 6 : Weight (Bobot)

Lampiran 7 : Data Beta Koreksi

Lampiran 8 : Data Abnormal Return (AR)

Lampiran 9 : Data Cummulative Abnormal Return (CAR)

Lampiran 10 : Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas: Abnormal Return

Lampiran 11 : Abnormal Return (AR)

Lampiran 12 : Cummulative Abnormal Return (CAR)

Lampiran 13 : Data Saham yang Beredar

Lampiran 14 : Data Saham yang Diperdagangkan

Lampiran 15 : Data Trading Volume Activity (TVA)

Lampiran 16 : Data Transformasi TVA

Lampiran 17 : Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas: Trading Volume Activity

Lampiran 18 : Trading Volume Activity

xiii

HYPOTHESIS OF INFORMATONALLY SEMI-STRONG FORM MARKET EFFICIENCY: THE LAUNCHING OF THE SRI-KEHATI INDEX (An Empiric Study of Corporations Included in The SRI-KEHATI Index who are Listed in The Indonesia Stock Exchange)

By: Amelia Tangketasik Student of Faculty Economic, Financial Accounting STIE Perbanas Surabaya

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the significance of the informationally semi-strong form of The Indonesia Capital Market: the launching of The SRI-KEHATI Index. This research is an event study with a five day window period (t-2, t-1, t0, t1, t2) and because the launch occurred on June 8th, 2009, the writer uses the data of the present year. Indonesia is a growth country which means The Indonesia Capital Market includes nonsynchronous trading which affects the beta has-been bias. The data of beta is used as a part to calculate Abnormal Return, because this analysis includes two aspects: Abnormal Return (AR) and Trading Volume Activity (TVA). Abnormal Return is tested by The Market Model (Brown and Warner, 1985) and correction of the beta bias is made using Fowler and Rorke Method (1983) with two lags and two leads.

The writer uses 25 samples from all the corporations who were included in The SRI-KEHATI Index at the launching of that index and an Independent Sample T-Test is used as the data analysis technique. The results of this research shows that the market was unresponsive to the launching of The SRI-KEHATI Index. This is shown by the fact that there was no statistically significant in Abnormal Return and Trading Volume Activity around the date of the launching of The SRI- KEHATI Index. It can be concluded that this research is unsuccessful to prove that Indonesia Capital Market is informationally semi-strong form market efficiency.

Keywords: sri-kehati index, efficient market, market model, fowler and rorke method, beta correction, abnormal return, trading volume activity.

xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Konsep going concern of entity menjadi sebuah tuntunan dan tuntutan bagi perusahaan untuk terus-menerus berjuang untuk mencapai keunggulan bersaing demi pemenuhan misi, tujuan, dan cita-cita perusahaan. Namun kecenderungan ini harus mampu berjalan berdampingan dengan sistem sosial masyarakat yang mengharapkan kesejahteraan bersama yang berkelanjutan (sustainability development ). Solusi yang terus digencarkan dewasa ini adalah perbaikan tata kelola perusahaan (corporate governance). Tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dalam implikasinya kemudian juga melahirkan konsep tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), sehingga GCG dan CSR bukan merupakan suatu pilihan yang terpisah, melainkan keduanya harus berjalan beriringan untuk meningkatkan keberlanjutan operasi perusahaan dengan pemenuhan kebutuhan masyarakat yang seimbang. Dengan terpenuhinya kebutuhan masyarakat, maka keuntungan atau profit itu akan datang dengan sendirinya, menurut Sonny Keraf yang dikutip dari (Puspasari, 2003).

Konsep mengenai Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terus berjalan dan bertumbuhkembang entah sampai kapan. Keberadaannya yang fleksibel dan belum mencapai titik final yang paten membuatnya terus menjadi pusat perhatian dan selalu menarik untuk diteliti. Apalagi bahwa kedua konsep ini merupakan keseluruhan hubungan perusahaan Konsep mengenai Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility terus berjalan dan bertumbuhkembang entah sampai kapan. Keberadaannya yang fleksibel dan belum mencapai titik final yang paten membuatnya terus menjadi pusat perhatian dan selalu menarik untuk diteliti. Apalagi bahwa kedua konsep ini merupakan keseluruhan hubungan perusahaan

Terobosan terbaru sepanjang perjalanan konsep GCG dan CSR di Indonesia adalah diluncurkannya sebuah Indeks SRI-KEHATI. Bursa Efek Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) pada tanggal 8 Juni 2009 meluncurkan sebuah indeks saham baru yang dinamakan Indeks SRI-KEHATI yang berisikan saham-saham perusahaan setelah memenuhi kriteria dan tahapan seleksi dan dinyatakan peduli terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan. Indeks SRI-KEHATI diciptakan sebagai barometer dimana investor dapat menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang memiliki kesadaran terhadap lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diantaranya Belkaoui (1986) dan Patten (1990) dalam Nurdin dan Cahyandito (2006), dalam proses pengambilan keputusan investasi, investor memasukkan variabel yang berkaitan dengan masalah sosial dan kelestarian lingkungan. Investor lebih cenderung menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup. Hal ini didasarkan pada suatu pernyataan bahwa suatu perusahaan yang bervisi jauh ke depan, yang membuka dialog terbuka dengan stakeholdernya, akan mampu mengenali warning signals sehingga mampu mengenali risiko dan memanfaatkan peluang yang ada. Suatu studi dari Communal Credit Austria pada tahun 2003 atas 170 perusahaan yang terdaftar di bursa saham yang juga merupakan anggota dari WBSCD menyatakan bahwa: “Companies that have prescribed itself with the concept of sustainable business Berdasarkan hasil-hasil penelitian, diantaranya Belkaoui (1986) dan Patten (1990) dalam Nurdin dan Cahyandito (2006), dalam proses pengambilan keputusan investasi, investor memasukkan variabel yang berkaitan dengan masalah sosial dan kelestarian lingkungan. Investor lebih cenderung menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki kepedulian terhadap masalah-masalah sosial dan lingkungan hidup. Hal ini didasarkan pada suatu pernyataan bahwa suatu perusahaan yang bervisi jauh ke depan, yang membuka dialog terbuka dengan stakeholdernya, akan mampu mengenali warning signals sehingga mampu mengenali risiko dan memanfaatkan peluang yang ada. Suatu studi dari Communal Credit Austria pada tahun 2003 atas 170 perusahaan yang terdaftar di bursa saham yang juga merupakan anggota dari WBSCD menyatakan bahwa: “Companies that have prescribed itself with the concept of sustainable business

Oleh karena itu, informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI bagi pasar modal di Indonesia dipandang sebagai sebuah anomali peristiwa (event), dengan merujuk bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI merupakan sebuah informasi yang bertemakan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, dan peristiwa ini pun merupakan peristiwa pertama diluncurkannya sebuah Sustainability Index di Indonesia, dan juga pertama Asia Tenggara. Penelitian ini menjelaskan sejauh mana informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI ini memberikan pengaruh pada investor Indonesia di sekitar tanggal peluncurannya. Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Untuk melihat pengaruh sebuah informasi terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham, dilakukan uji kandungan informasi. Fama (1991) dalam Arifin, menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content ), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut Oleh karena itu, informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI bagi pasar modal di Indonesia dipandang sebagai sebuah anomali peristiwa (event), dengan merujuk bahwa informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI merupakan sebuah informasi yang bertemakan kepedulian terhadap sosial dan lingkungan, dan peristiwa ini pun merupakan peristiwa pertama diluncurkannya sebuah Sustainability Index di Indonesia, dan juga pertama Asia Tenggara. Penelitian ini menjelaskan sejauh mana informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI ini memberikan pengaruh pada investor Indonesia di sekitar tanggal peluncurannya. Suatu informasi dapat dikatakan mempunyai nilai guna bagi investor apabila informasi tersebut memberikan reaksi untuk melakukan transaksi di pasar modal. Untuk melihat pengaruh sebuah informasi terhadap tingkat keuntungan dan likuiditas saham, dilakukan uji kandungan informasi. Fama (1991) dalam Arifin, menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content ), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut

Lebih kompleks daripada sekedar pengujian kandungan informasi, studi peristiwa (event study) juga dapat digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Dan efisiensi pasar bentuk setengah kuat yang hanya ditinjau dari informasi yang dipublikasikan disebut dengan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi dari pasar, tetapi tidak menguji seberapa cepat pasar itu bereaksi. Namun apabila kedua faktor tersebut diuji, maka pengujian tersebut merupakan pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi. Secara ringkas bahwa pengujian kandungan informasi belum tentu pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi, tetapi pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi telah mencakup pengujian kandungan informasi.

Dan mengingat bahwa hampir belum adanya sebuah penelitian yang mampu menggambarkan secara jelas tentang karakteristik pasar modal Indonesia, sebab penelitian-penelitian-penelitian yang ada sebagian besar hanyalah menguji efisiensi pasar berdasarkan suatu jenis peristiwa dan hasil pengujiannya pun memberikan jawaban yang berbeda-beda di setiap peristiwanya, sehingga memberikan ketidak-konsistenan dalam penentuan karakteristik pasar modal Indonesia. Namun, sekiranya penelitian ini mampu menambah perbendaharaan Dan mengingat bahwa hampir belum adanya sebuah penelitian yang mampu menggambarkan secara jelas tentang karakteristik pasar modal Indonesia, sebab penelitian-penelitian-penelitian yang ada sebagian besar hanyalah menguji efisiensi pasar berdasarkan suatu jenis peristiwa dan hasil pengujiannya pun memberikan jawaban yang berbeda-beda di setiap peristiwanya, sehingga memberikan ketidak-konsistenan dalam penentuan karakteristik pasar modal Indonesia. Namun, sekiranya penelitian ini mampu menambah perbendaharaan

PASAR BENTUK SETENGAH KUAT SECARA INFORMASI: PELUNCURAN INDEKS SRI-KEHATI”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka penelitian ini akan membahas masalah:

1. Apakah pasar modal Indonesia efisien setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI, yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran?

2. Apakah pasar modal Indonesia efisien setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI, yang ditunjukkan dengan adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk membuktikan efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

2. Untuk membuktikan efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI yang ditunjukkan dengan adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Praktisi Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan pengujian efisiensi pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat di peristiwa yang berbeda ,dan sebagai pembuktian secara empiris apakah telah memenuhi harapan pencetusannya sebagai sebuah barometer baru dalam berinvestasi sehingga dapat menjadi masukan dalam hal pengambilan keputusan investasi agar investor dalam menginvestasikan dananya juga mempertimbangkan hal-hal lain di luar keuntungan secara ekonomi tetapi bagaimana sehingga dana tersebut secara bijak pun mampu dan bermanfaat bagi lingkungan dan sosial. Juga terutama bahwa penelitian ini secara khusus didedikasikan sebagai bentuk publikasi serta dukungan terhadap Indeks SRI-KEHATI, dan secara umum bagi peningkatan kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan dan sosial.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi literatur atau sumber maupun rujukan untuk penelitian selanjutnya yang lebih baik.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan mengenai: latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan mengenai: ringkasan beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian sekarang, landasan teori, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode yang digunakan untuk penelitian, yang meliputi: rancangan penelitian, batasan penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional dan pengukuran variabel, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai: gambaran subyek penelitian dan analisis data yang memuat analisis dan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini diuraikan mengenai: kesimpulan dan saran yang dibuat berdasarkan hasil penelitian dan analisis data.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Meskipun polemik tema-tema sosial dan lingkungan semakin berkembang di Indonesia, namun penelitian tentang pengaruhnya terhadap reaksi pasar relatif sedikit. Terutama bahwa Indeks SRI-KEHATI merupakan indeks pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berlatar belakang tanggung jawab sosial perusahaan, sehingga hampir tidak ditemukan adanya penelitian terdahulu yang pernah menguji reaksi pasar terhadap indeks ini. Meskipun demikian, berikut ini merupakan beberapa penelitian terdahulu yang tetap mengacu pada hubungan tema sosial terhadap reaksi pasar.

2.1.1 Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000)

Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000) dalam “Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham terhadap Pengumuman Dividen.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris atau pengaruh pengumuman dividen pada reaksi harga dan volume, dan seberapa jauh pengaruh pengumuman dividen yang besar pada volume tetapi kecil pada harga, dan sebaliknya. Bukti dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen menghasilkan reaksi volume yang berbeda dengan reaksi harga, hal ini terlihat dari proporsi reaksi berbeda lebih tinggi daripada reaksi sama atas pengumuman dividen. Temuan penelitian ini mendukung teori tentang reaksi harga dan reaksi volume, Bandi dan Jogiyanto Hartono (2000) dalam “Perilaku Reaksi Harga dan Volume Perdagangan Saham terhadap Pengumuman Dividen.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris atau pengaruh pengumuman dividen pada reaksi harga dan volume, dan seberapa jauh pengaruh pengumuman dividen yang besar pada volume tetapi kecil pada harga, dan sebaliknya. Bukti dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman dividen menghasilkan reaksi volume yang berbeda dengan reaksi harga, hal ini terlihat dari proporsi reaksi berbeda lebih tinggi daripada reaksi sama atas pengumuman dividen. Temuan penelitian ini mendukung teori tentang reaksi harga dan reaksi volume,

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama- sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui reaksi harga dan volume perdagangan saham terhadap suatu peristiwa (event).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian ini mengukur abnormal return menggunakan model pasar yang disesuaikan (market-adjusted model), sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan Market Model yang digunakan oleh Brown and Warner (1985) dalam Kurniawati (2006). Event pada penelitian ini adalah pengumuman dividen tahun 1994-1996 dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-5 sampai dengan t5, sedangkan event pada penelitian ini adalah peluncuran Indeks SRI-KEHATI tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2.

2.1.2 Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006)

Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006) dalam “Pengungkapan Tema-Tema Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap Reaksi Investor”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan (yang terdiri dari tema keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, lingkungan dan sumber daya fisik, Emillia Nurdin dan M. Fani Cahyandito (2006) dalam “Pengungkapan Tema-Tema Sosial dan Lingkungan dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap Reaksi Investor”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh pengungkapan tema-tema sosial dan lingkungan (yang terdiri dari tema keterlibatan masyarakat, sumber daya manusia, lingkungan dan sumber daya fisik,

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama- sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui reaksi harga dan volume perdagangan saham terhadap suatu peristiwa (event) yang berlatar belakang tema sosial dan lingkungan.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian ini mengukur harga saham dan volume perdagangan saham penutupan (closing price ) dengan menggunakan windows period 21 hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-10 sampai dengan t11, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2. Event pada penelitian ini adalah publikasi laporan tahunan oleh perusahaan yang termasuk dalam kategori high profile selama periode tahun 2004, sedangkan event pada penelitian ini adalah peluncuran Indeks SRI-KEHATI tahun 2009.

2.1.3 Indah Kurniawati (2006)

Indah Kurniawati (2006) dalam “Analisis Pengaruh Pengumuman Earning Terhadap Abnormal Return dan Tingkat Likuiditas Saham: Analisis Empiris pada

Nonsynchronous Trading ”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa reaksi pasar terhadap pengumuman earning yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return , dan menguji tingkat likuiditas saham. Hasil dari penelitian ini adalah abnormal return yang diperoleh oleh para pelaku pasar khususnya para investor bernilai positif, dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan tingkat likuiditas saham ditinjau dari perbedaan bid ask spread pada saat sebelum dan setelah pengumuman earning.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama- sama meneliti reaksi pasar yang ditunjukkan melalui adanya abnormal return yang dihitung menggunakan Market Model yang digunakan oleh Brown and Warner (1985) terhadap suatu peristiwa (event). Dan sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian yang sekarang tidak serta merta menguji tingkat likuiditas saham. Penelitian ini menggunakan data harga saham dari perusahaan-perusahaan yang mengumumkan earning selama periode 2003 dan 2004, dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-5 sampai dengan t5. Sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan data harga dan volume perdagangan saham dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang diluncurkan tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2. Dan meskipun sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke, namun penelitian Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian yang sekarang tidak serta merta menguji tingkat likuiditas saham. Penelitian ini menggunakan data harga saham dari perusahaan-perusahaan yang mengumumkan earning selama periode 2003 dan 2004, dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-5 sampai dengan t5. Sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan data harga dan volume perdagangan saham dari perusahaan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI yang diluncurkan tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event yaitu t-2 sampai dengan t2. Dan meskipun sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke, namun penelitian

2.1.4 Luciana Spica Almilia dan Lailul L. Sifa (2006)

Luciana Spica Almilia dan Lailul L. Sifa (2006) dalam “Reaksi Pasar Publikasi Corporate Governance Perception Index pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan ada tidaknya abnormal return dan volume perdagangan yang signifikan disekitar tanggal pengumuman untuk perusahaan yang masuk sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) pengumuman CGPI pada perusahaan yang masuk dan tidak masuk sepuluh besar CGPI direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang signifikan disekitar tanggal pengumuman; (2) tidak terdapat perbedaan abnormal return dan volume perdagangan yang signifikan pada saat pengumuman CGPI antara perusahaan yang masuk sepuluh besar dan non sepuluh besar CGPI.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama- sama meneliti tentang reaksi pasar terhadap suatu publikasi indeks, dan reaksi pasar yang dimaksud ditunjukkan dengan adanya abnormal return volume perdagangan sebagai alat ukur reaksi pasar.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah event dalam penelitian ini adalah publikasi Corporate Governance Perception Index, Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah event dalam penelitian ini adalah publikasi Corporate Governance Perception Index,

2.1.5 Doddy Setawan dan Siti Subekti (2004)

Doddy Setawan dan Siti Subekti (2004) dalam “Pengujian Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat Secara Keputusan: Analisis Pengumuman Dividen Meningkat”. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan mencakup pengujian terhadap kandungan informasi, kecepatan reaksi pasar dan ketepatan reaksi pasar terhadap pengumuman dividen. Hasil dari penelitian ini adalah pengumuman dividen mempunyan kandungan informasi yang berguna bagi investor tetapi mereka bereaksi dengan lambat, dan tidak dapat membedakan sinyal informasi yang bernilai ekonomis dan tidak bernilai ekonomis. Singkatnya bahwa pasar modal Indonesia selama krisis moneter belum efisien setengah kuat secara keputusan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah sama- sama menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat melalui adanya abnormal return dan sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sekarang adalah penelitian ini menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan pada pengumuman dividen meningkat dengan tahun 1998-2002 sebagai tahun penelitian dengan windows period 11 hari pengamatan di sekitar tanggal event, yaitu t-5 sampai dengan t5, sedangkan penelitian yang sekarang mengukur menguji tentang efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi pada peluncuran Indeks SRI-KEHATI tahun 2009 dengan windows period lima hari pengamatan di sekitar tanggal event, yaitu t-2 sampai dengan t2. Dan meskipun sama-sama menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke, namun penelitian ini menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke empat lead dan empat lag, sedangkan penelitian yang sekarang menggunakan beta koreksi dengan metode Fowler dan Rorke dua lead dan dua lag. Selain itu, penelitian ini juga memasukkan volume perdagangan saham sebagai salah satu bentuk reaksi pasar.

2.2 Landasan Teori

Teori-teori yang mendasari dan mendukung dalam penelitian ini dijelaskan dalam uraian berikut ini:

2.2.1 Indeks SRI-KEHATI

Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI) merupakan yayasan yang berkompetensi dalam penggalangan dan pengelolaan sumber daya, yang telah berpengalaman selama 15 tahun. Hadirnya KEHATI Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Yayasan KEHATI) merupakan yayasan yang berkompetensi dalam penggalangan dan pengelolaan sumber daya, yang telah berpengalaman selama 15 tahun. Hadirnya KEHATI

Redahnya defensivitas investor dalam menanamkan dananya di pasar modal disebabkan oleh gejolak yang melanda kondisi pasar modal. Namun seiring dengan adanya respon positif dari pelaku pasar dan pasar modal itu sendiri, maka pasar modal telah mulai terpulihkan dari keterpurukannya. Salah satunya adalah bentuk kerjasama Yayasan KEHATI dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu dengan meluncurkan suatu indeks yang sudah berlaku umum di negara- negara maju namun jenis indeks ini merupakan indeks perdana di Indonesia yang adalah negara berkembang, yang mengacu pada tata cara Sustainable and Responsible Investment (SRI) dengan nama SRI-KEHATI. Indeks SRI KEHATI tepatnya diluncurkan pada tanggal 8 Juni 2009.

Indeks harga saham SRI-KEHATI dimaksudkan untuk memberikan tambahan pedoman investasi bagi pemodal yaitu dengan membangun suatu benchmark indeks harga saham baru yang secara khusus memuat kinerja harga saham emiten yang memiliki kinerja yang sangat baik dalam mendorong usaha- usaha berkelanjutan melalui kinerja metodologi yang berdasarkan kepada kepedulian mengenai lingkungan hidup, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik.

Tujuan dari Indeks SRI-KEHATI adalah:

a. Untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia. Adanya Indeks SRI-KEHATI diharapkan perhatian investor a. Untuk mendorong usaha-usaha berkelanjutan bagi para emiten-emiten di Bursa Efek Indonesia. Adanya Indeks SRI-KEHATI diharapkan perhatian investor

b. Menjadi acuan untuk membentuk portofolio investasi di saham-saham emiten memiliki penilaian baik dalam SRI-KEHATI maupun bagi investor jangka panjang dan menengah dalam membentuk portfolio saham emiten SRI- KEHATI. Indeks SRI-KEHATI ini ditargetkan akan menjadi tambahan pedoman bagi investor untuk berinvestasi di saham.

c. Berpotensi untuk digunakan oleh pihak lain sebagai benchmark bagi produk- produk derivatif seperti ETF saham emiten SRI-KEHATI. Prinsip dasar Indeks SRI-KEHATI sebagai berikut:

1. Prinsip Dasar SRI berusaha untuk menyediakan benchmark indeks yang memenuhi penilaian yang baik dalam kategori pelestarian lingkungan (environmental), pembangunan sosial (community), tata kelola perusahaan (corporate governance ), prinsip ketenagakerjaan (labor practices and decent work), prinsip tata usaha (business behaviour) dan hak asasi manusia (human rights) disertai dengan data ekonomi emiten. Untuk saham, SRI-KEHATI mengacu pada prinsip penerapan metodologi yang relevan untuk menjadikan SRI indeks harga 25 saham emiten SRI yang memiliki kinerja yang baik atas 6 komponen di atas, juga memiliki kinerja likuiditas dan keuangan yang baik juga kepemilikan publik yang cukup tinggi.

2. Konsistesi Penerapan Metodologi SRI dikelola untuk memastikan penerapan metodologi yang sama seiring berjalannya waktu. Ini terutama terjadi jika ada pengurangan emiten lama dan penambahan emiten baru ke dalam SRI. Tujuannya adalah agar SRI ini tetap dapat mewakili kinerja saham emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia.

3. Transparansi SRI dibangun dan dikelola dengan menjaga transparansi dalam mencapai tujuan pembentukkan indeks ini, prinsip dasar, dan metodologi kepada masyarakat. SRI tidak akan memberikan pendapat tentang perubahan yang terjadi pada indeks ini, dan juga tidak akan memberi pendapat tentang hal-hal yang terjadi di dalam kinerja fundamental emiten sebagai akibat perubahan yang signifikan atas suatu saham dalam indeks ini. Dalam hal ini Yayasan KEHATI menjalin kerjasama dengan independent data provider yaitu OWW- Consulting .

Sebagai indeks baru, maka dilakukan tahapan pemilihan emiten, yaitu emiten yang dapat berpotensi untuk menjadi anggota indeks. Seleksi awal menggunakan kriteria sebagai berikut:

1. Total Aset Total aset yang mempresentasikan ukuran dari emiten SRI yakni emiten- emiten yang memiliki total aset di atas Rp. 1.000.000.000.000 berdasarkan laporan keuangan auditan tahunan.

2. Price Earning Ratio (PER) PER emiten yang termasuk dalam kriteria ini adalah PER positif.

3. Free Float Ratio Kepemilikan saham publik harus lebih besar atau sama dengan sepuluh persen.

Dari proses seleksi awal diperoleh daftar nama emiten yang berhak untuk menjadi nominasi Indeks SRI-KEHATI. Selanjutnya untuk memilih 25 Emiten yang terbaik, dilakukan pemeringkatan lebih lanjut dengan mempertimbangkan aspek fundamental SRI-KEHATI yaitu: environmental, community, corporate governance , human rights, business behaviour, labour pratices and decent work.

Kemudian untuk menguji keandalan kriteria tersebut, maka untuk mendapatkan indeks harga saham yang cukup andal, SRI-KEHATI telah diuji dengan menggunakan data keuangan dan transaksi sejak Januari 2007 hingga April 2009. Hasil pengujian back testing tersebut menyimpulkan bahwa SRI- KEHATI cukup mampu mengungguli Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

SRI-KEHATI akan secara berkala melakukan penyesuaian emiten yang layak masuk dalam kategori Indeks SRI-KEHATI, termasuk pembaruan jumlah saham beredar dan kejadian lain yang mempengaruhi komposisi tiap saham di dalam indeks ini. Pemutakhiran anggota saham dalam SRI dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu setiap hari bursa pertama bulan Februari dan Agustus.

2.2.2 Pasar modal

Pasar modal adalah sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara melakukan penjualan sekuritas. Dalam perekonomian modern pasar modal menggambarkan denyut jantung perekonomian. Oleh karena itu, tidaklah mengerankan apabila pusat perhatian Pasar modal adalah sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara melakukan penjualan sekuritas. Dalam perekonomian modern pasar modal menggambarkan denyut jantung perekonomian. Oleh karena itu, tidaklah mengerankan apabila pusat perhatian

Pasar modal secara umum diartikan sebagai pasar yang memperjualbelikan produk berupa dan yang bersifat abstrak. Sedangkan dalam bentuk konkritnya, produk yang diperjualbelikan di pasar modal berupa surat-surat berharga di Bursa Efek. Pasar modal dalam arti sempit adalah suatu pasar (tempat berupa gedung) yang dipersiapkan guna memperdagangkan saham, obligasi dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa perantara pedagang efek (Eduardus Tandelilin, 2001:28)

Pasar modal merupakan tempat bertemunya para pembeli dan penjual dengan risiko untung dan rugi. Selain itu, pasar modal juga merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham dan mengeluarkan obligasi (Jogiyanto, 2000:11)

2.2.3 Pasar efisien

Secara umum, efisiensi pasar (market efficiency) didefinisikan oleh Beaver (1989) dalam Arifin, bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasi yang disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market ) atau dapat juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis informasi yang tersedia yang disebut dengan efisiensi pasar secara keputusan (decisionally efficient market).

Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan ini

mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar tentang nilai aktiva tersebut berdasar informasi yang tersedia. Jika suatu informasi baru yang relevan masuk ke pasar yang berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan menginterpretasikan nilai dari aktiva yang bersangkutan. Akibatnya adalah kemungkinan pergeseran ke harga ekuilibrium yang baru. Harga ekuilibrium ini akan tetap bertahan sampai suatu informasi baru lainnya kembali ke harga ekuilibrium yang baru. Reaksi suatu pasar terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang sangat penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan yang baru sepenuhnya, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien. Dengan demikian ada hubungan antara teori pasar modal yang menjelaskan tentang keadaan ekuilibrium yang baru dengan konsep pasar efisien yang mencoba menjelaskan bagaimana proses memproses informasi untuk menuju ke posisi ekuilibrium yang baru. Inilah efisiensi pasar yang disebut dengan efisiensi pasar secara informasi (informationally efficient market).

Kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah hubungan antara harga sekuritas dengan informasi. Fama (1970) dalam Arifin, menyajikan tiga macam bentuk utama dari efisiensi pasar yang dikenal sebagai hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis), berdasarkan ketiga macam bentuk infomasi yaitu informasi masa lalu, informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut:

1. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Lemah (Weak form) Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu. Bentuk efisiensi pasar secara lemah ini berkaitan dengan teori langkah acak (random walk theory ) yang menyatakan bahwa data masa lalu tidak berhubungan dengan masa sekarang. Jika pasar efisien secara bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang sehingga investor tidak dapat mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

2. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat (Semi-strong form) Pasar dikatakan efisien setengah kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan keuangan perusahaan emiten. Informasi yang dipublikasikan dapat berupa:

a. Informasi yang dipublikasikan yang hanya mempengaruhi harga sekuritas dari perusahaan yang mempublikasikan informasi tersebut. Informasi ini merupakan informasi dalam bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten. Informasi ini umumnya berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di perusahaan emiten (corporate event).

b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut.

c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas semua perusahaan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan emiten.

Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalan jangka waktu yang lama.

Berdasarkan Hartono (2000) dalam Gumanti dan Utami (2002), efisiensi pasar bentuk setengah kuat dapat dikembangkan menjadi efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi dan secara keputusan. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi adalah efisiensi pasar yang menekankan pada informasi yang fully reflect dan information available. Sedangkan efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan menekankan pada informasi yang fully reflect , information available serta kecanggihan investor dalam mengolah informasi yang tersedia. Pengujiannya efisiensi pasar bentuk setengah kuat mencakup pengujian kandungan informasi dan kecepatan reaksi pasar terhadap suatu informasi yang dipublikasikan

3. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Kuat (Strong form) Pasar dikatakan dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi publik (public information ) maupun informasi pribadi (private information). Jadi dalam hal ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga 3. Hipotesis Pasar Efisien Bentuk Kuat (Strong form) Pasar dikatakan dalam bentuk kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia, baik informasi publik (public information ) maupun informasi pribadi (private information). Jadi dalam hal ini, bentuk kuat mencakup semua informasi historis yang relevan dan juga

Tujuan dari Fama (1970) dalam Arifin, membedakan ke dalam tiga macam bentuk pasar efisien ini adalah untuk mengklasifikasikan penelitian empiris terhadap efisiensi pasar. Ketiga bentuk pasar ini berhubungan satu dengan yang lainnya. Hubungan ketiga bentuk pasar ini berupa tingkatan yang kumulatif. Tingkatan yang kumulatif mempunyai implikasi bahwa pasar efisien bentuk kuat adalah juga pasar efisien bentuk setengah kuat dan pasar efisien bentuk lemah. Implikasi ini tidak berlaku sebaliknya bahwa pasar efisien bentuk lemah tidak harus berarti pasar efisien bentuk setengah kuat.

Sedangkan pengujian efisiensi pasar dibagi menjadi tiga kategori yang dihubungkan dengan bentuk-bentuk efisiensi pasarnya sebagai berikut:

1. Pengujian-pengujian bentuk lemah (weak form tests), yaitu seberapa kuat informasi masa lalu dapat memprediksi return masa depan.

2. Pengujian-pengujian bentuk setengah kuat (semi strong-form tests), yaitu seberapa cepat harga sekuritas merefleksikan informasi yang dipublikasikan.

3. Pengujian-pengujian bentuk kuat (strong form tests), yaitu untuk menjawab pertanyaan apakah investor mempunyai informasi privat yang tidak terefleksi di harga sekuritas.

2.2.4 Studi peristiwa (event study)

Dalam artikel berikutnya, Fama (1991) dalam Arifin, mengusulkan untuk merubah nama ketiga macam kategori pengujian bentuk efisiensi pasar tersebut. Nama-nama pengujian yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk lemah diganti menjadi pengujian- pengujian terhadap return pendugaan (tests for return predictability).

2. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk setengah kuat dirubah menjadi studi-studi peristiwa (event studies).

3. Pengujian-pengujian efisiensi pasar bentuk kuat diusulkan menjadi pengujian- pengujian terhadap informasi privat (tests for private information). Fama (1991) dalam Arifin, menyatakan bahwa studi peristiwa merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content), maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga sekuritas dan likuiditas (volume transaksi ). Reaksi perubahan harga dapat diukur dengan menggunakan return atau dengan menggunakan abnormal return, dan untuk mengukur reaksi volume perdagangan saham digunakan indikator Trading Volume Activity (TVA).