Pengujian Hipotesis

4.2.2 Pengujian Hipotesis

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah dalam suatu penelitian, yang mana hipotesis tersebut didasarkan pada kajian teori yang diyakini oleh penelitinya. Hipotesis penelitian tersebut diuji dengan alat-alat uji hitung sesuai dengan tujuan penelitian. Pengujian dilakukan dengan harapan memperoleh hasil H0 ditolak. Berikut ini akan disajikan beberapa pengujian hipotesis dalam penelitian ini.

1. Pengujian Hipotesis 1

H0: µ = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

H1: µ ≠0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return

yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

Pengujian hipotesis 1 merupakan pengujian statistik terhadap abnormal return yang bertujuan untuk mengetahui terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat ini ditunjukkan dengan ada tidaknya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Jika abnormal return yang signifikan adalah tidak sama dengan nol, yaitu positif, berarti good news . Dan jika abnormal return yang signifikan adalah sama dengan nol, yaitu negatif, berarti bad news. Penelitian ini menguji statistik abnormal return dengan menggunakan one sample t-test yang tersedia dalam program SPSS. Hasil pengujian terhadap Abnormal Return untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran, ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.10

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST ABNORMAL RETURN

PADA α = 5%

Sign.

Hari AAR Hasil

(2-tailed)

t-2 0,00466 0,686 Tidak signifikan t-1 -0,01607 0,018

Signifikan t0 0,00335 0,748 Tidak signifikan t1

0,00927 0,199 Tidak signifikan t2 -0,00222 0,718 Tidak signifikan

Sumber: Lampiran 11, diolah

Berdasarkan tabel 4.10, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai AAR adalah positif sebesar 0,00466 dengan siginifikansi sebesar 0,686, pada t-1 nilai AAR negatif sebesar 0,01607 dengan signifikansi sebesar 0,018, pada periode peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu t0 nilai AAR melonjak hingga positif sebesar 0,00335 dengan signifikansi sebesar 0,748, nilai AAR terus naik di hari berikutnya atau t1 yaitu positif sebesar 0,00927 dengan signifikansi sebesar 0,199, dan pada periode akhir pengamatan atau t2 nilai AAR kembali merosot dengan nilai negatif 0,00222 dengan signifikansi sebesar 0,718. Mengacu pada keseluruhan probabilitas siginifikansi AAR selama periode pengamatan, selama empat hari pengamatan yaitu t-2, t0, t1 dan t2 nilai signifikansi keempatnya jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan. Sedangkan untuk t1, nilai siginfikansinya adalah di bawah α=0,05 dengan nilai AAR yang negatif, sehingga dinyatakan signifikan negatif.

Untuk melengkapi pengujian hipotesis terhadap Abnormal Return, maka berikut ini disajikan hasil pengujian Cummulative Abnormal Return untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran:

Tabel 4.11

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST CUMMULATIVE ABNORMAL RETURN PADA α = 5%

Sign.

Hari CAAR Hasil

(2-tailed)

t-2 0,00466 0,686 Tidak signifikan t-1 -0,01141 0,442 Tidak signifikan

t0 -0,01476 0,380 Tidak signifikan t1

-0,00549 0,740 Tidak signifikan t2 -0,00771 0,624 Tidak signifikan

Sumber: Lampiran 12, diolah

Dalam tabel 4.11, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai CAAR adalah positif sebesar 0,00466 dengan siginifikansi sebesar 0,686, pada t-1 nilai CAAR menjadi negatif sebesar 0,01141 dengan signifikansi sebesar 0,442, pada periode peluncuran Indeks SRI-KEHATI yaitu t0 nilai CAAR semakin turun hingga tetap negatif sebesar 0,01476 dengan signifikansi sebesar 0,380, nilai CAAR sedikit naik di hari berikutnya atau t1 namun masih tetap negatif sebesar 0,00549 dengan signifikansi sebesar 0,740, dan pada periode akhir pengamatan atau t2 nilai CAAR harus turun lagi di nilai negatif 0,00771 dengan signifikansi sebesar 0,624. Mengacu pada keseluruhan probabilitas siginifikansi

CAAR selama periode pengamatan, selama lima hari pengamatan tersebut nilai signifikansi kelimanya jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan.

Melihat keseluruhan hasil pengujian statistik terhadap Abnormal Return baik dalam AAR maupun CAAR, bahwa hanya pada AAR t1 yang signifikan negatif dan keseluruhan hasil lainnya disekitar tanggal peluncuran adalah tidak signifikan. Oleh karena itu, dengan mengacu pada hipotesis penelitian yang telah dibuat sebelumnya dan berdasarkan kesimpulan hasil pengujian statistik ini, menyatakan hasil bahwa H0 diterima, yang artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya abnormal return yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

2. Pengujian Hipotesis 2

H0: µ = 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya volume perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

H2: µ ≠ 0, artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan adanya volume

perdagangan yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.

Pengujian hipotesis 2 merupakan pengujian statistik terhadap trading volume activity yang bertujuan untuk mengetahui terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat secara informasi: peluncuran

Indeks SRI-KEHATI. Terbukti atau tidak terbuktinya efisien pasar modal Indonesia bentuk setengah kuat ini ditunjukkan dengan ada tidaknya trading volume activity (volume perdagangan) yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran Indeks SRI-KEHATI. Jika trading volume activity yang signifikan adalah tidak sama dengan nol, yaitu positif, berarti good news. Dan jika trading volume activity yang signifikan adalah sama dengan nol, yaitu negatif, berarti bad news . Penelitian ini menguji statistik trading volume activity dengan menggunakan one sample t-test yang tersedia dalam program SPSS. Hasil pengujian terhadap Trading Volume Activity untuk perusahan-perusahaan yang termasuk dalam Indeks SRI-KEHATI pada saat peluncuran, ditampilkan dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.12

HASIL UJI ONE SAMPLE T-TEST TRADING VOLUME ACTIVITY

PADA α = 5%

Sign.

Hari ATVA Hasil

(2-tailed)

Tidak signifikan t-1 0,03160

t-2 0,02646

Tidak signifikan t0 0,01281

Tidak signifikan t1

0,02677 0,266 Tidak signifikan t2 0,03222

Tidak signifikan Sumber: Lampiran 18, diolah

Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai ATVA adalah sebesar 0,02646 dengan siginifikansi sebesar 0,280, pada t-1 ada sedikit kenaikkan ATVA menjadi sebesar 0,03160 dengan Berdasarkan tabel 4.12, diketahui bahwa pada hari pertama pengamatan atau t-2 nilai ATVA adalah sebesar 0,02646 dengan siginifikansi sebesar 0,280, pada t-1 ada sedikit kenaikkan ATVA menjadi sebesar 0,03160 dengan

Kenaikan-kenaikan nilai ATVA ini ternyata tidak sejalan dengan nilai signifikansinya, sebab selama lima hari pengamatan tersebut tidak ada satu pun ATVA yang signifikan, melainkan semua probabilitas signifikansinya adalah jauh di atas α=0,05 sehingga dinyatakan tidak signifikan. Dan dengan mengacu pada hipotesis penelitian yang telah dibuat sebelumnya, dan berdasarkan kesimpulan hasil pengujian statistik ini, menyatakan hasil bahwa H0 diterima, yang artinya informasi peluncuran Indeks SRI-KEHATI tidak direaksi oleh pasar yang ditunjukkan dengan tidak adanya trading volume activity (volume perdagangan) yang signifikan di sekitar tanggal peluncuran.