Aspek-aspek implementasi mekanisme-mekanisme pasar. Oleh sebab itu,

4. Aspek-aspek implementasi mekanisme-mekanisme pasar. Oleh sebab itu,

isu-isu yang ada berkaitan dengan banyak pe- Sebagian besar dari kebijakan yang disampai-

mangku kepentingan.

kan di Bab 3 diatas menekankan pada kerjasa- Di sektor publik, pemerintah tingkat pusat, ma yang erat antara pihak swasta dan pemerin- provinsi dan kabupaten/kota semuanya terlibat. tah untuk tahapan implementasi. Bagian ketiga Di sisi pihak swasta, tiga kelompok usaha yang dari modul ini akan membahas topik tersebut

relevan adalah:

secara khusus. „ „ Pengirim (misal: perusahaan manufaktur, pabrik barang), yang berlokasi di dalam kota

Kebutuhan akan kerjasama antara pemerintah maupun di luar kota; dan swasta sangat bervariasi. Kebijakan-kebijak- „ „ Penerima, pihak swasta, baik pedagang an terkait perencanaan infrastruktur, rekayasa maupun industri lainnya; lalu-lintas atau manajemen lalu-lintas dapat di- Operator jasa transportasi/angkutan dan pe- implementasikan melalui keputusan perencana- „ „

nyedia jasa logistik.

an atau kesepakatan politik (melalui anggaran), namun bagaimanapun juga dialog intensif antar Dalam banyak kasus, para pengirim juga ikut pemangku kepentingan sebaiknya tetap terus

mengatur pengiriman barang. Ia dapat memilih digalakkan (contohnya melalui mekanisme

antara menggunakan jasa angkutan atau me- Musrenbang).

ngirim barang tersebut dengan armada milik sendiri. Apabila pengirim berkontrak dengan

Kategori kebijakan lainnya, seperti cross-docking operator angkutan, mereka umumnya tidak dan konsep distrik bagi pelayanan logistik,

terlibat dengan pengaturan logistik secara rinci membutuhkan kerjasama yang erat antar ko-

dan memberi kepercayaan pada operator ang- munitas bisnis/pedagang dan operator logistik.

kutan untuk melakukan yang terbaik. Apabila Pihak pemerintah dalam hal ini sebaiknya

mereka memilih untuk menggunakan armada hanya berperan sebagai koordinator atau regula- sendiri untuk melakukan pengiriman, pada

tor. Disini, isu kunci adalah dialog dan interaksi dasarnya perspektif mereka sama dengan opera- antar para pihak swasta dan pemerintah.

tor angkutan.

Beberapa pertanyaan kunci yang akan dijawab di bagian berikut ini adalah sebagai berikut:

„ „ Bagaimana kebijakan-kebijakan yang di- ambil dapat mendukung sistem angkutan

barang yang berkelanjutan? „ „ Bagaimana sektor swasta dapat dilibatkan untuk mengimplementasikan kebijakan

tertentu? „ „ Apa saja instrumen kebijakan yang tersedia?

„ „ Bagaimana cara meningkatkan kepedulian masyarakat? „ „ Bagaimana pengembangan yang bersifat spontan dapat dikoreksi melalui regulasi, in-

tervensi dan insentif?

Gambar 48

4.1 Logistik perkotaan: suatu tantangan Truk yang khusus untuk pengantaran barang, bagi swasta dan pemerintah

dioperasikan oleh perusahaan jasa logisitik.

4.1.1 Para aktor dan peran mereka Foto oleh PTV masing-masing dalam logistik

perkotaan Komunitas penerima barang, terutama para Lain halnya dengan angkutan penumpang

pedagang bisnis ritel di pusat kota, adalah ke- kota, logistik perkotaan pada dasarnya

lompok yang paling terkena dampak dan paling adalah aktiitas komersial yang didorong oleh

berkepentingan terhadap isu-isu logistik kota.

Module 1g: Angkutan Barang Perkotaan di Kota-kota Negara Berkembang

Kelompok ini dapat terlebih dahulu dirangkul dan suasana belanja yang untuk menjaring aspirasi sektor swasta dalam

nyaman;

hal kebijakan transportasi dan kebijakan terkait. Warga: Tidak menyukai kebisingan Terlebih lagi, para pelanggan, warga dan masya-

dan menginginkan emisi GRK rakat umum sangat terkena dampak perencana-

rendah;

an angkutan barang dan oleh karena itu perlu

Masyarakat kota:

dilibatkan sebanyak mungkin dalam proses Menginginkan infrastruktur pengambilan keputusan.

jalan yang terjangkau, pelestari- Bagian berikut ini memberikan garis besar

an bangunan kota, pengendalian dari beberapa kepentingan yang diwakili oleh

emisi dan kemacetan. aktor-aktor yang terlibat, dan meneliti apakah

kepentingan mereka saling berlawanan atau 4.1.3 Masyarakat kota dan penyedia sebenarnya saling mendukung.

logistik kota: dimana letak konlik kepentingan mereka?

4.1.2 Kepentingan pemangku kepentingan Dua kelompok yang seringkali dianggap saling berkonlik adalah operator angkutan dan ma-

Dalam banyak kasus, pengirim berkontrak syarakat umum. Dalam upaya mengangkut dengan penyedia jasa logistik untuk mengan- barang dengan biaya serendah mungkin, para

tarkan barang ke pihak penerima tertentu di pengusaha angkutan dan penyedia jasa logis- dalam kota. Kemudian, perusahaan logistik tik seringkali tidak selaras dengan upaya kota tersebut dapat men-sub-kontrak-kan pengantar- untuk menyediakan lingkungan kota yang asri

an ke titik-titik tertentu. dan bebas gangguan. Namun demikan, para Para penerima jarang sekali terlibat dalam hu-

operator ini adalah aktor kunci dari upaya bungan kontrak dengan pengangkut. Lawan

meningkatkan eisiensi logistik kota. Untuk bicara mereka adalah pengirim atau vendor.

dapat memahami kepentingan masing-masing Oleh karena itu para penerima barang di pusat

kelompok ini, tinjauan singkat mengenai prin- kota tidak banyak berperan dalam hal bagaima- sip-prinsip ekonomi dari transportasi perkotaan na persisnya barang-barang tersebut diantarkan sangatlah bermanfaat. ke pusat kota.

Berdasarkan prinsip memperbesar keuntungan, Terakhir, kepentingan warga kota pada umum- sangatlah jelas bahwa pendapatan perlu diper- nya berkisar antara ketersediaan infrastruktur

besar sedangkan biaya perlu ditekan seminim dan kualitas hidup merkea. Para pembelanja

mungkin. Dalam hal pengangkutan barang, dan warga, keduanya adalah bagian masyarakat aspek yang mempengaruhi pendapatan adalah: kota, memiliki kepentingan spesiik.

„ „ Jumlah pengiriman;

„ „ Volume barang.

Tujuan dan kepentingan dari berbagai kelom-

pok yang relevan dirangkum berikut ini. Dengan memperbanyak jumlah pengiriman Pengirim:

Mengharapkan jasa yang dapat dalam satu rute, volume barang juga akan me- diandalkan dan hemat biaya;

ningkat. Dalam suatu pengantaran, perencana Pengangkut: Memangkas biaya operasional

rute akan merencanakan rute sedemikian rupa sebesar mungkin;

sehingga seluruh barang dapat diantarkan Penerima:

Menginginkan pengantaran dengan sekali jalan, yang artinya pengemudi tepat waktu dan dapat diandal-

dapat melakukan pengantaran dalam satu hari kan, bahkan untuk volume kecil; penuh tanpa harus kembali ke depo. Mengharapkan lingkungan kota Ukuran kendaraan idealnya dipilih sesuai

yang bebas macet dan gang- dengan volume pengantaran yang dilakukan. guan lain, agar dapat menarik

Apabila rute satu shift kerja membutuhkan pelanggan;

volume yang lebih besar dari kapasitas ken- Pelanggan:

Memilih lokasi belanja yang daraan, maka kendaraan yang lebih besar mudah diakses, tersedia parkir

sebaiknya digunakan – apabila hal ini tidak

Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

memungkinkan – shift kerja dibagi menjadi Dari sisi biaya operasional, faktor yang berpe- dua atau lebih dengan perjalanan kembali ke

ngaruh pada kinerja adalah: depo diantaranya.

„ „ Ukuran/tonnase dari kendaraan yang Jumlah titik pengiriman dari tim pengantaran

digunakan;

„ „ Kilometer tempuh;

dapat bekerja dengan baik selama periode ter-

„ „ Waktu.

tentu (misal: satu jam) bergantung pada distri-

busi geograis dari tujuan barang. Situasi yang Sesuai kepentingannya sendiri, operator akan ideal adalah apabila semua pelayanan berada

memilih kendaraan dengan ukuran yang sesuai didalam lokasi yang relatif kecil. Hal ini dapat

dengan penugasan pengiriman. Tabel 4 menun- dicapai apabila operator menguasai pangsa

jukkan biaya operasional dan emisi GRK per pasar yang besar atau memiliki fokus wilayah

kapasitas angkut dalam meter kubik menurun yang kuat, dimana keduanya meningkatkan

dengan meningkatnya ukuran kendaraan. kepadatan pelayanan dan kinerja logistik yang

Apabila faktor muatan ( load factor) yang baik tinggi (lihat Bab 3.7.2).

dapat tercapai, para operator cenderung meng- Faktor penting tambahan yang menentukan

operasikan kendaraan terbesar yang memadai kinerja kendaraan angkutan adalah besarnya

apabila kondisi infrastruktur dan lalu-lintas tundaan kemacetan yang dialami di wilayah

memungkinkan, yang pada umumnya juga me- pengiriman.

rupakan solusi eisiensi ekologis. Para operator

Tabel 4: Jenis kendaraan: kapasitas, emisi dan biaya operasional (typical/average parameters, costs calculated at low cost country factor prices)

Jenis kendaraan

Truk Truk

besar gandeng Bobot total (kg)

24�000 40�000 Bobot muatan (kg)

17�500 30�400 Kapasitas muatan (m 3 )

CO 2 (karbon-dioksida) gram per m 3 dan km

0,25 0,17 Biaya operasional per ton muatan dan km

Biaya operasional per m 3 dan km

Tabel oleh Bernhard O. Herzog.

Tabel 5: Kepentingan operator logistik yang para umumnya juga berupaya keras untuk

selaras dengan pembangunan sosial-ekonomi mengurangi kilometer tempuh dan waktu total

pengantaran.

Kepentingan Efek pada parameter- Optimisasi

Tabel 5 merangkum hasil-hasil: Optimisasi ope-

parameter

operator logistik sosial-ekonomi

rasional logistik secara profersional dari masing-

Menggunakan jenis „ „ Mengurangi pengguna-

masing penyedia jasa logistik pada umumnya

kendaraan yang

an ruang jalan

juga memperbaiki kondisi kota yang bermasa-

sesuai

lah akibat pembebanan lalu-lintas angkutan ba-

Mengurangi jarak „ „ Mengurangi emisi GRK

ranga sebagaimana dipaparkan dalam Bab 2.2.

tempuh

dan kebisingan

Jadi, pada hakikatnya tidak perlu terjadi konlik

„ „ Mengurangi kemacetan

antara kepentingan masyarakat kota dan ope-

Meminimisasi waktu „ „ Mengurangi pengguna-

rator. Dengan mendukung pola pengembangan

an ruang jalan Mengurangi kemacetan

yang sesuai dengan keperluan industri logistik

dan perubahan yang dilakukan mandiri oleh

Tabel by Bernhard O. Herzog

Module 1g: Angkutan Barang Perkotaan di Kota-kota Negara Berkembang

perusahaan, daripada menggunakan intervensi regulasi, dan juga menghemat biaya administra- tif yang terkait dengan penegakan regulasi.

Namun demikian, pernyataan ini didasari asumsi bahwa pemasok pasar ritel di kota telah melakukan operasional logisitik yang profesi- onal, menggunakan beberapa pusat distribusi yang lokasinya sesuai, armada yang memadai, dan perencanaan rute yang profesional, dlsb.

Sebagai kontras, banyak wilayah metropolitan kota dengan kondisi logistik yang tidak lebih dari perpanjangan operasi logistik jarak jauh, menggunakan kendaraan yang dikhususkan untuk jarak jauh. Apabila diinginkan suatu situasi dimana para operator beralih pada ope- rasi logistik dengan pemindahan/penyortiran barang dan juga konsolidasi muatan, mereka juga akan menghitung biaya pemindahan dalam biaya operasional dan mungkin saja sistem tersebut lebih mahal. Bagian berikut ini menjelaskan mengapa hal ini dapat terjadi.

Tabel 6: Cross-docking dalam perspektif mikroekonomi 1: Dengan asumsi bahwa pengusaha angkutan truk akan beralih

4.1.4 Dilema ayam dan telur

menggunakan sistem cross-docking atas inisiatif sendiri

Operasional konsolidasi muatan menimbulkan biaya tambahan dan komplikasi akibat prosedur Contoh:

pemindahan muatan. Apabila hanya satu ope- Biaya untuk pengiriman 12 ton dengan truk ke 19 titik pengantaran rator saja yang memutuskan untuk melakukan

operasional cross-docking, operator ini akan

Waktu

membayar biaya tambahan berupa pemindahan/ km penyortiran barang tanpa dapat meraih manfaat

Tanpa cross-docking

(jam)

Pengantaran dengan truk besar

9,6 a)

145,0 a)

dari berkurangnya kemacetan lalu-lintas, seba-

Biaya satuan (USD per unit)

30,0 b)

0,3 c)

gaimana ditunjukkan dalam Tabel 6.

Biaya total (USD)

331,50 d)

Waktu

Dengan cross-docking

(jam)

km

Biaya bongkar muat cross-docking (USD)

145,00 a)

Pengantaran Truk kecil 1

3,1 a)

63,0 a)

Pengantaran Truk kecil 2

4,8 a)

59,0 a)

Pengantaran Truk kecil 3

Biaya satuan (USD per unit)

17,0 b)

0,12 c)

Total biaya pengiriman (USD)

198,80 e)

Biaya total (USD)

Materi Grais oleh Bernhard O. Herzog

a) assumed values

d) (9,6 × 30) + (145 × 0,3) = 331,50

b) assumed ixed costs per service hour

e) (10,6 × 17) + (155 × 0,12) = 198,80

c) assumed variable costs per km

Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

Kesimpulan : Berubah dari pengangkutan lang-

Kesimpulan : Perubahan dari pengangkutan

sung (tanpa konsolidasi) dalam situasi kemacetan

langsung dalam situasi macet menuju konsolidasi menuju sistem dengan konsolidasi dan penyortiran dengan lalu-lintas lancar: Ya! namun tetap macet: Tidaklah menarik.

Meskipun desakan eksternal dibutuhkan untuk

Namun, apabila cross-docking menjadi wajib

merubah operator angkutan barang swasta,

bagi semua operator, maka biaya tambahan

manfaat yang dihasilkan menguntungkan

yang timbul dapat ditutupi dengan manfaat

semua pihak, termasuk masyarakat umum, dari lalu-lintas yang lebih lancar, berakibat pada pengguna lalu-lintas lainnya dan operator itu penghematan waktu dan bahan bakar (lihat

sendiri.

Tabel 7).

Tabel 7: Cross-docking dalam perspektif mikroekonomi 2: Dengan asumsi bahwa cross-docking diwajibkan untuk seluruh operator dan kemacetan akan berkurang

Contoh: Biaya untuk pengiriman 12 ton dengan truk ke 19 titik pengantaran

km Pengantaran dengan truk besar

Tanpa cross-docking

Waktu (jam)

145,0 a) Biaya satuan (USD per unit)

Biaya total (USD) 331,50 d)

Dengan peraturan yang mewajibkan cross-docking yang mengakibatkan berkurangnya kemacetan sebesar 30%, dan

km penghematan waktu tempuh sebesar 17%

Waktu (jam)

Biaya bongkar muat cross-docking (USD) 145,00 a) (Angka dari (Angka akibat wajib (Angka dari

Tabel 6) Pengantaran Truk kecil 1

Tabel 6)

cross-docking)

63,0 a) Pengantaran Truk kecil 2

3,1 a)

59,0 a) Pengantaran Truk kecil 3

4,8 a)

33,0 a) Jumlah

2,7 a)

155,0 Biaya satuan (USD per unit)

0,12 c) Total biaya pengiriman (USD)

17,00 b)

168,47 e)

Biaya total (USD) 308,86

Materi Grais oleh Bernhard O. Herzog a) assumed values

d) (9,6 × 30) + (145 × 0,3) = 331,50

b) assumed ixed costs per service hour

e) (8.798 × 17) + (155 × 0,12) = 168,47

c) assumed variable costs per km

Module 1g: Angkutan Barang Perkotaan di Kota-kota Negara Berkembang

4.2 Dialog pemerintah-swasta: syarat

„ „ Memfasilitasi/menjembatani hubungan

untuk aksi bersama

antara komunitas bisnis lokal dengan institu- 4.2.1 Melibatkan pemangku kepentingan

si pemerintah. Hal ini mirip dengan forum-forum kebijakan

Suksesnya suatu kebijakan yang bertujuan antara pihak pemerintah dan swasta yang ter- memperbaiki transportasi angkutan barang ter- jadi di Inggris dan juga di negara-negara lain. gantung pada besarnya dukungan yang didapat Ide dari forum ini adalah membentuk lingkar dari para pemangku kepentingan dan masyara- kebijakan yang beranggotakan orang-orang kat umum. Hal ini berlaku bagi kebijakan yang yang peduli dan memiliki wawasan yang sesuai, mendasar seperti pembatasan/larangan akses mewakili kepentingan para kelompok, untuk hingga kebijakan yang sifatnya lanjut dan muta- membahas isu-isu dalam agena rapat secara khir seperti pusat konsolidasi.

berkala.

Oleh karena itu, proses-proses dialog dan kon- Proses konsultasi antara pemerintah dan swasta sultasi publik perlu diselenggarakan dan difor- dapat ditingkatkan melalui forum internet. malisasi agar dialog intensif antar pihak yang Situs internet juga dapat dikembangkan untuk berkepentingan dapat terjadi. Untuk proses mendiseminasikan informasi sehingga dapat dialog antar pemerintah dan swasta, Gambar memperkuat proses dialog publik.

49 memberikan petunjuk penyelenggaraan:

Kotak 18: Kemitraan angkutan barang Eropa

1 Identifikasi masalah dan perumusan agenda

2 2 Membahas dengan seluruh pemangku kepentingan European Civitas Initiative mempromosikan

3 Menyepakati suatu solusi dialog dan dukungan implementasi berbagai proyek transportasi seputar masalah eisiensi Mengkomunikasikan ke masyarakat luas dan

energi, transportasi yang bersih, ramah ling- 4 memberi penjelasan kungan dan berkelanjutan di beberapa kota

5 Mengimplementasikan kebijakan

di Eropa� Berdasarkan pengalaman di La Rochelle, lang-

6 Pemantauan dan peninjauan ulang bila perlu kah utama adalah mengembangkan rencana

strategis untuk logistik kota� Hal ini termasuk pedeinisian dan pemetaan zona-zona logis-

Gambar 49

tik� Lebih dari itu hal ini akan diikuti dengan

Enam langkah menuju dialog terbentuknya Forum Angkutan Barang untuk antara pemerintah dan swasta. kota Preston dan South Ribble, untuk berbagi

pengalaman (best practice) dan elaborasi dari

Grais oleh Stefan Belka, 2010

Freight Quality Partnership (Kemitraan Angkut- an Barang Berkualitas tinggi) untuk Preston�

Di Amerika Serikat, konsep Asosiasi Mana- (Sumber: Civitas, 2009) jemen Transportasi adalah instrumen yang

formal untuk mewadahi dialog pemerintah dan swasta mengenai masalah transportasi.

4.2.2 Peningkatan kapasitas Asosiasi ini melakukan hal-hal berikut: „ „ Merupakan kemitraan pemerintah-swasta

Dialog yang efektif kadang-kadang sulit untuk yang membahas isu-isu transportasi lokal;

dicapai, apalagi ketika industri transportasi „ lokal sangat terfragmentasi dengan banyak „

Beroperasi dengan struktur organisasi dan dibiayai melalui iuran keanggotaan dan

pengusaha mandiri. Dalam hal ini, asosiasi sumber-sumber lain yang sah;

transportasi angkutan jalan, atau asosiasi profesi „ lainnya dapat berperan sebagai mediator. „ Memberikan kerangka kelembagaan untuk

program kebijakan manajemen kebutuhan Pelatihan dan peningkatan kapasitas adalah transportasi dan pelayanan lainnya;

kegiatan yang baik:

Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

„ „ Sesuatu yang pada umumnya diminati oleh

4.3 Mempromosikan praktek pengadaan

para operator,

yang baik

„ „ Asosisasi umumnya dapat memfasilitasi dan 4.3.1 Kendaraan rendah emisi: institusi

menyelenggarakan, „ kota sebagai penggagas „ Badan/institusi pemerintah kota dan tingkat

pusat yang ditugaskan untuk mengoptimal- Penggunaan kendaraan rendah emisi untuk kan sektor angkutan barang dapat meng-

angkutan barang mengurangi emisi Gas gunakan kesempatan pelatihan untuk me-

Rumah Kaca (GRK) dan meningkatkan kua-

nyampaikan kebijakan-kebijakan kunci, dan litas udara lokal. Teknologi yang ramah ling- „ „ Dapat meningkatkan keselamatan jalan

kungan sudah tersedia, namun pada umum- di wilayah kota, mengingat kecelakaan

nya lebih mahal dari teknologi konvensional.

adalah penyebab utama kemacetan pada jam Oleh karena itu, jarang ditemui operator yang puncak.

dengan inisiatifnya sendiri menggunakan ken- Kebijakan-kebijakan ini dapat disampaikan ke

daraan rendah emisi. Hal ini akan membuat para operator melalui pelatihan dan lokakarya

mereka sulit bersaing.

yang diselenggarakan bersama antara dinas/ke- Dengan demikian, hal ini merupakan keputus- menterian transportasi dan asosiasi operator.

an yang perlu diambil oleh pihak otoritas trans- Kelompok yang menjadi target utama tentunya portasi atau regulator lalu-lintas kota untuk adalah pemilik kendaraan dan pihak manaje-

membatasi kendaraan beremisi tinggi atau men, namun pegawai dari perusahaan truk juga melarang mereka masuk ke wilayah kota. Pene- dapat dilibatkan.

rapan teknologi rendah emisi dapat distimulasi dengan memberikan potongan pajak kendara-

Beberapa topik yang cocok untuk dijadikan an/jalan, atau bentuk subisidisasi lainnya, atau materi pelatihan untuk operator/karyawan mengenakan denda untuk kendaraan tua yang adalah: „ „ Biaya operasional kendaraan dan konsekuen- beremisi tinggi. Implementasi dari kebijakan ini

si dari perencanaan operasional; tidak terlalu sulit dan dapat dilakukan dengan „ „ Perencanaan rute dan organisasi;

efektif apabila direncanakan dengan seksama. „ „ Pengangkutan muatan khusus;

Apabila kebijakan mengarah pada pengguna- „ „ Cara mengurangi luktuasi pengemudi;

an kendaraan dengan bahan bakar alternatif „ „ Kebiasaan berkendara dengan selamat: ma-

seperti kendaraan hibrid atau Bahan Bakar najemen pengemudi dan insentif-insentif;

Gas (BBG), implementasi kebijakan lebih sulit. „ „ Cara mengikat muatan yang baik;

Seringkali tantangan utama adalah lingkaran „ „ Pemeriksaan kendaraan sebelum memulai

setan yang dimulai oleh kurangnya fasilitas kerja;

pengisian bahan bakar alternatif, membuat „ „ Kinerja pengemudi: Pengetahuan dasar

kendaraan berbahan bakar alternatif jarang mengenai undang-undang dan peraturan

diminati, dan kemudian menyurutkan investasi transportasi, orientasi geograis, kemahiran

untuk stasiun pengisian.

berkendara dan parkir, berkendara yang Di kota-kota besar, selain jasa pengantaran hemat bahan bakar (eco driving), kesela-

paket/parcel, kepolisian dan jasa lainnya, pe- matan, perilaku yang berorientasi pelanggan, merintah kota atau pemerintah metropolitan perawatan kendaraan dasar, dlsb. adalah institusi yang mengoperasikan armada

Tujuan dari pelatihan semacam ini meningkat- skala besar yang menetap di dalam kota. Arti- kan pengetahuan operator, namun juga untuk

nya kendaraan-kendaraan ini kembali ke pang- memperkuat rasa kebersamaan antar operator,

kalan di akhir jam operasi dan dapat mengisi membuka jalan menuju kerjasama yang lebih

bahan bakar setelah itu. Hanya dengan jumlah erat lagi.

armada yang besar investasi untuk infrastruktur bahan bakar alternatif dapat dilakukan secara ekonomis, sehingga perlu digagas oleh peme- rintah kota. Proyek sebesar ini merupakan tero- bosan bagi operator lain, yang akan ikut beralih

Module 1g: Angkutan Barang Perkotaan di Kota-kota Negara Berkembang

4.4 Menggagas pusat konsolidasi

perkotaan

4.4.1 Bagaiman membuat langkah pertama

Manfaat mikro-dan makroekonomi dari ber- macam bentuk konsolidasi muatan telah disam- paikan secara rinci. Bagian dari bab ini akan membahas bagaimana cara mewujudkannya.

Sebagaimana telah dibahas pada Bab 2.3, banyak bentuk konsolidasi muatan yang telah berkembang secara organik tanpa intervensi dari pemerintah, seperti pasar grosir dan pusat/ gudang logistik swasta yang dioperasikan oleh jaringan waralaba.

Gambar 50

Dalam jangka panjang, sektor transportasi dan

Mobil Ford bertenaga BBG beroperasi sebagai

logistik yang profesional dengan integrasi yang

kendaraan angkutan untuk perusahaan

tinggi merupakan elemen penting dalam mem-

farmasi/apotek di Koblenz, Jerman.

promosikan konsolidasi muatan. Sementara itu, dibangunnya inisiatif swasta di bidang logistik dan kerjasama yang baik akan dapat memper-

ke bahan bakar alternatif apabila infrastruktur baiki kondisi angkutan barang sata ini. Inisiatif tersedia.

ini didukung oleh:

a.) penyediaan ruangan/lahan yang dibutuh-

Untuk informasi lebih lanjut mengenai topik ini,

lihat modul-modul GIZ Sourcebook:

kan pada lokasi yang sesuai,

™ b.) penyediaan akses lalu-lintas dan infrastruk- „ 4a: Bahan Bakar yang Lebih Bersih dan

Teknologi Kendaraan

tur yang berkualitas tinggi, dan

™ c.) penyediaan insentif lain, seperti pemberian „

4d: Kendaraan Berbahan Bakar Gas

preferensi kepada pengguna pusat logistik yang baik dalam proses tender konsesi.

4.3.2 Fungsi pemerintah sebagai teladan Agar dapat melibatkan operator independen Lembaga-lembaga pemerintahan di kota met-

dalam konsolidasi muatan, atau operator yang ropolitan dapat memberi contoh bagaimana

lebih besar yang belum memulai konsolidasi prosedur pengadaan dan kebijakan berkontrak

muatan secara mandiri, sangat dianjurkan agar menuju kondisi yang lebih baik bagi seluruh

pemerintah kota yang memulai inisiatif, dan kota. Contoh dari fungsi pemerintah sebagai

akan lebih baik apabila bekerjasama dengan teladan adalah:

asosiasi profesional operator transportasi dan „ „ Hanya berbisnis/berkontrak dengan opera-

komunitas bisnis ritel. Inisiatif seperti ini ber- tor angkutan yang melakukan operasi yang

sifat jangka panjang dan melibatkan banyak ramah lingkungan;

faktor, antara lain:

„ „ Mengatur rantai pasok sehingga mayoritas „ „ Menciptakan kepedulian masyarakat; pengiriman dapat memuat truk penuh.

„ „ Melibatkan semua pemangku kepentingan Pemerintah kota yang memberi teladan dalam

yang relevan;

hal pengadaan dan manajemen rantai pasok „ „ Mengalokasikan dana/anggaran atau mengu- yang baik akan meningkatkan kredibilitasnya,

payakan pembiayaan untuk implementasi; dan meningkatkan kepedulian masyarakat.

„ „ Mengembangkan konsep operasional yang Diharapkan praktek ini juga akan diikuti oleh

profesional.

komunitas bisnis di kota tersebut. Dalam konteks Eropa, inisiatif, pembentuk- an dan pembinaan pusat-pusat logistik tidak dilakukan oleh pemerintah tingkat kota.

Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang

Dukungan terbesar berasal dari pemerintah 4.4.2 Kerangka kelembagaan kawasan pusat dari Uni Eropa. Selain itu, pengalaman

logistik

Eropa juga menunjukkan bahwa pembentukan Perlu disadari bahwa terdapat berbagai macam suatu badan pengawas/pengelola, yang bertang- bentuk pusat/gudang konsolidasi logistik. Salah gung-jawab atas operasional logistik kota ke

satu bentuk dari konsep kelembagaan akan di- pihak pemerintah lokal dan juga masyarakat

sampaikan berikut ini.

umum. Pada langkah pertama, pemerintah kota me-

Di Jerman, ” Deutsche GVZ-Gesellschaft” (DGG), nyiapkan lahan (termasuk pembebasan lahan) suatu badan di kota Bremen, adalah pihak yang untuk konstruksi pusat logistik. Suatu konsorsi- mengambil peranan tersebut. Beberapa pusat lo- um investor swasta membeli konsesi operasional gistik di Jerman (lihat Gambar 51) tidak hanya

melalui lelang terbuka dan transparan, lalu me- didukung, namun juga dimonitor dan dibahas

rencanakan, membangun dan mengoperasikan oleh DGG. Badan ini juga berperan sebagai

pusat tersebut.

lembaga penelitian dan pengembangan (lit- Suatu badan kerjasama dibentuk untuk mewa- bang) untuk memastikan agar semua pelajaran

dahi para pemangku kepentingan yang terkait

yang dipetik dari pengoperasian disebarluaskan dengan pusat logistik ini, dimana konsorsium pada semua anggota dan juga pihak-pihak yang diatas menjadi anggota utama. tertarik mempelajari.

Para operator pengiriman/kurir di wilayah kota bergabung sebagai anggota dari badan tersebut dan menyewa ruang sesuai kebutuhan mereka.

Lihat: http://www�gvz-org�eu

Konsorsium operasional menyediakan pela-

Kiel

yanan-pelayanan sebagai berikut:

Lübeck

Rostock

„ „ Keamanaan dan pengendalian akses;

„ „ Pengelolaan dan perawatan fasilitas;

Europark Coevorden

„ „ Pengoperasian terminal/dermaga kedatang-

Berlin-West Berlin-Ost

an/penerimaan barang dan mendistribusikan

Rheine Osnabrück

Wolfsburg

barang ke terminal pengiriman;

Emscher Herne /

Salzgitter

Berlin-Süd

„ „ Pengoperasian alat-alat berat untuk meng-

Göttingen

Magdeburg

Frankfurt/O.

angkut barang di dalam fasilitas, mengurus

dokumen barang, dlsb. Pelayanan tambahan lain yang dapat disedia-

Koblenz

Südwestsachsen

kan berdasarkan kebutuhan, antara lain: „ „ Pergudangan;

Trier

„ „ Fasilitas parkir yang aman;

Nürnberg

Stuttgart- Kornwestheim

Regensburg

Perawatan kendaraan, bengkel, stasiun peng-

Ulm

Ingolstadt

isian bahan bakar;

Weil/Rhein

Augsburg

„ „ Akomodasi pengemudi, restoran, dlsb.

(Österreich) Graz

Di Eropa, kebanyakan dari pusat logistik

GVZ Standort

DGGMitglied DGG-Gesellschafter

publik ini dikelola dengan bentuk kerjasama

Garbe Logistic AG

pemerintah-swasta.

Goldbeck Ost GmbH Stand: Juni 2010

Gambar 51 Lokasi-lokasi kawasan logistik di Jerman.

Grais oleh Deutsche GVZ-Gesellschaft (GVZ), 2010

Module 1g: Angkutan Barang Perkotaan di Kota-kota Negara Berkembang

untuk mendukung pembangunan pusat/sub-

Kotak 19: Kemitraan Pemerintah-

pusat pelayanan logistisk dari sudut pandang

Swasta (KPS) atau Public-private

komunitas bisnis adalah:

partnership (PPP)

„ „ Truk besar jarak jauh berhenti di pusat kon-

solidasi dan tidak di jalan-jalan kecil:

KPS adalah bentuk pelayanan oleh pemerintah

atau badan usaha swasta yang didanai dan

Manfaat: Penghematan biaya transporta-

dioperasikan melalui kemitraan antara peme-

si jarak jauh;

rintah dengan satu atau beberapa perusahaan

„ „ Pengiriman kedalam pusat kota bisa bergulir

swasta� Skema ini seringkali seringkali dikenal

secara reguler, terencana dan eisien:

sebagai PPP atau P3�

Manfaat: Penghematan biaya pengiriman;

KPS dilakukan melalui kontrak antara pihak

„ „ Peluang untuk mengatur ruang penyim-

pemerintah dan pihak swasta, dimana pihak

panan/gudang di luar kawasan niaga yang

swasta menyediakan pelayanan publik atau

murah, namun dengan akses cepat ke ka-

proyek dan menanggung resiko-resiko inansi-

wasan niaga yang dilayani oleh perusahaan

al, teknis dan operasional dalam pelaksanaan

logistik yang menyewa ruang di pusat kon-

proyek� Dalam beberapa bentuk KPS, biaya

solidasi:

dari penggunaan pelayanan dibebankan se- penuhnya kepada pengguna jasa, dan tidak

Manfaat: Peluang penghematan biaya

untuk ruang gudang;

disubsidi oleh pembayar pajak�

„ „ Meyakinkan operator transportasi/

Informasi lebih lanjut mengenai KPS dapat

pengangkut.

dilihat di modul-modul GIZ Sourcebook

berikut ini:

Operator swasta yang sudah menguasai pangsa

™ pasar yang besar mungkin akan membentuk „ 1c: Partisipasi Sektor Swasta dalam

zona-zona pengantaran mikro sendiri. Peme- ™ „ 3c: Regulasi dan Perencanaan Bus

Pengadaan Infrastruktur Transportasi

rintah kota dapat membantu proses ini dengan

Keduanya tersedia di: http://www�sutp�org

menyewakan ruang bongkar-muat dan/atau memberi potongan perizinan untuk kendaraan yang hanya melayani zona mikro.

4.5 Mempromosikan konsep distrik

Argumen yang menguntungkan dari sudut

logistik dan wilayah pengantaran

pandang operator adalah:

„ „ Penjadwalan penugasan kendaraan yang stabil, Konsep ini, sebagaimana dipaparkan pada Bab

mikro

volume angkutan yang dapat terencana;

3.7.3, memerlukan perencanaan jangka pan- „ „ Kemitraan jangka panjang dengan pelang- jang karena kompleksitasnya. Namun, setelah

gan (penerima barang); terbentuknya pusat konsolidasi muatan yang

„ „ Bisnis yang baik dalam masa konsesi; melibatkan semua operator, hanya membutuh-

„ „ Penegakan melalui peraturan.

kan sedikit langkah kecil untuk implementasi Pada akhirnya, semua berpulang pada tindakan konsep ini. Untuk mendukung konsep ini, tiga

nyata dari pihak pemerintah lokal untuk me- pendekatan perlu dilakukan:

mulai momentum perubahan dan juga untuk

„ „ Meyakinkan Komunitas bisnis lokal;

mengawal perubahan ini agar terus bergulir.

Opsi pertama adalah melakukan pendekatan ke Perizinan akses yang ketat dan selektif:

komunitas bisnis lokal untuk mengelola sistem Sebagai contoh: hanya operator yang menyewa/

mereka sendiri agar pengantaran barang dapat menguasai ruang pergudangan yang memadai lebih hemat biaya dan lebih dapat diandalkan. di pusat logistik yang dapat memperoleh izin Pemerintah kota dapat mendukung inisiatif ini

akses.

dengan menempatkan ruang parkir truk dan

juga ruang bongkar muat di lokasi yang strate- Tender terbuka untuk konsesi wilayah pela- gis dan juga perkerasan permukaan yang berku- yanan tertentu:

alitas tinggi antara parkir kendaraan dan pintu Sebagai contoh: hanya pemegang konsesi yang masuk toko. Pembangunan zona khusus pejalan diperbolehkan mengantarkan barang dibawah kaki adalah opsi yang baik. Argumen utama

100 kg.

Transportasi Berkelanjutan: Panduan Bagi Pembuat Kebijakan di Kota-kota Berkembang