10 Marketing Budget dalam Kondisi Pesimis

3.2.2.3 Job performance Standart Ragam Standart Kuantitatif

a. Administrasi (Kasir) Jenis Standart

Deskriptif

1. Kesalahan Kerja Tidak ada kesalahan dalam menghitung uang yang harus dibayarkan dan tidak ada kesalahan dalam memberikan uang kembalian.

Tidak ada kesalahan dalam menuliskan pemesanan lapangan,baik nama pemesan,jam pemakaian dan berapa lama penggunaan lapangan serta jumlah

“ All is Well “ “ All is Well “

b. Pemeliharaan (Maintenance) Jenis Standart

Deskriptif

1. Ketepatan Kerja Perlatan futsal dalam kondisi prima dan lengkap ketikan akan digunakan

c. Keamanan Jenis Standart

Deskriptif

1. Keamanan lingkungan Keadaan area allsport futsal dalam keadaan aman

dan kondusif

d. Kebersihan Jenis Standart

Deskriptif

1. Kebersihan lingkungan Keadaan area allsport futsal baik lapangan,toilet

dalam keadaan bersih

Ragam Standart Kualitatif

a. Administrasi (Kasir) Jenis Standart

Deskriptif

1. Kesesuaian Job description pada Job description dibuat untuk setiap karyawan setiap karyawan

dengan detail dan memenuhi format standar. Pengawasan dan mengarahkan tugas karyawan sesuai dengan deskripsi jabatan. Memeriksa laporan terkait kinerja dari masing masing karyawan.

“ All is Well “ “ All is Well “

Deskriptif

2. Kesesuaian Job description pada Job description dibuat untuk setiap karyawan setiap karyawan

dengan detail dan memenuhi format standar. Segala macam keadaan peralatan di Allsport futsal terjaga dan dirawat dengan baik

c. Keamanan Jenis Standart

Deskriptif

3. Kesesuaian Job description pada Job description dibuat untuk setiap karyawan setiap karyawan

dengan detail dan memenuhi format standar. Pengawasan dan mengarahkan tugas karyawan sesuai dengan deskripsi jabatan. Keamanan dan kenyamanan di area Allsport futsal terjaga dengan baik

d. Kebersihan

Jenis Standart

Deskripsi

1.Kesuaian pemakaian bahan baku Dilakukan sesuai dengan tahapan- dengan hasil produksi.

tahapan produksi yang telah dibuat

3.2.3 Sistem Kompensasi:

Sistem kompensasi yang digunakan di All sport adalah : o Gaji Pokok

“ All is Well “

Gaji pokok yang diberikan All sport kepada semua karyawan sesuai dengan jabatan dan ketentuan yang berlaku. Pembayaran karyawan dilakukan setiap akhir bulan.

o Besarnya gaji yang diberikan kepada karyawan perusahaan bergantung pada jabatan karyawan tersebut karena setiap jabatan memiliki karakteristik yang

berbeda. Oleh sebab itu diperlukan sistem kompensasi agar karyawan menerima gaji dengan jumlah yang adil. Compensable factor dan bobot yang ditentukan oleh perusahaan ini adalah sebagai berikut : o Responsibility : 100 %

o Experience : 80 % o Job Complexity : 60 % o Working Condition : 40 % o Education : 20 %

 Nilai – nilai diatas didapat dari asumsi dimana perkiraan nilai yang dibutuhkan untuk karyawan sekarang ini.Nilai maksimal untuk nilai jabatan adalah 1500

dan tingkat kepentingan sampai 5 tingkatan. Berikut ini kompensable faktor untuk tiap-tiap jabatan:

operasi Responsibility

kebersihan maintanance

“ All is Well “

 Tabel bobot untuk persentase tingkat kepentingan :

Job complexity

“ All is Well “

 Bobot tingkat kepentingan menurut tingkatan :

 Nilai dari masing masing jabatan :

operasi responsibility

kebersihan maintanance

“ All is Well “

 Gaji pokok tiap jabatan:

NO Jabatan

Nominal

1. Manajer Operasional Rp4.455.000

2. Kasir

Rp3.080.000

3. Petugas Kebersihan Rp.1.733.050

4. Petugas Maintanance Rp1.733.050

5. Penjaga Keamanan (satpam) Rp1.733.050

NO jabatan

1. Gaji manajer

Rp5.455.000 operasional

Rp4.455.000

2. Gaji kasir

3. Gaji petugas kebersihan Rp.1.733.050

Rp2.233.050 maintanance

petugas Rp1.733.050

“ All is Well “

5. Gaji penjaga keamanan Rp1.733.050

Rp2.233.050 (satpam)

500.000

 Tunjangan :

 Tunjangan Hari Raya yang diberikan kepada karyawan sebesar satu bulan gaji.

 Tunjangan uang makan sebesar Rp 15.000,00 setiap hari kerja sudah termasuk dalam gaji pokok .

 Intensif:

All sport sementara tidak memberikan fasilitas kerja.

3.2.4 SISTEM PENILAIAN

Sistem penilaian kinerja SDM di All-Sport dilakukan langsung oleh pemilik (owner) All Sport dengan metode force choise method . Dengan metode ini penilaian terhadap setiap karyawan menggunakan skala untuk setiap aspek yang dinilai. Terdapat lima skala untuk penilaian, yaitu:

1 = Sangat buruk

5 = Baik sekali Kemudian skala akan dikalikan dengan bobot dari setiap aspek dan dijumlahkan untuk mendapatkan nilai total dari kinerja karyawan tersebut. Berikut ini SPK untuk setiap bagian

“ All is Well “

“ All is Well “

Berikut contoh dari perhitungan penilaian kinerja SDM di All-Sport :

Dari hasil perhitungan penilaian kinerja diatas dapat dilihat bahwa nilai dari kinerja petugas kebersihan adalah 3,15 dari skala 5. Maka dapat disimpulkan bahwa kinerja petugas kebersihan termasuk dalam normal yaitu tidak baik dan tidak buruk. Sistem penilaian kinerja karyawan akan dilakukan secara berkala

“ All is Well “ “ All is Well “

3.2.5 BUDGET SDM

Perencanaan biaya penggajian untuk SDM di All-Sport diproyeksikan

selama 5 tahun ke depan mulai tahun 2016 – 2020. Diasumsikan untuk kenaikan gaji adalah sebesar 10 % per tahunnya. Asumsi kenaikan tersebut mengikuti kenaikan Inflasi. Berikut perhitungan biaya gaji untuk SDM diinformasikan pada tabel berikut ini :

Tabel 3.3

Perhitungan Biaya Penggajian SDM Tahun 2016 Jabatan

Jumlah

Gaji Pokok

Total Gaji

Pegawai

Pokok

Rp4.455.000 Kasir

Manajer operasional

1 Rp4.455.000

Rp6.160.000 Petugas kebersihan

2 Rp3.080.000

Rp5.199.150 Petugas maintenance

3 Rp.1.733.050

Rp3.466.100 Penjaga keamanan

2 Rp1.733.050

Rp3.466.100 (satpam)

2 Rp1.733.050

Total Gaji Selama Sebulan Rp22.746.350 Total Gaji Selama Tahun 2017

Rp272.956.200

Dari tabel perhitungan biaya penggajian SDM tahun 2017, All-Sport harus mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp272.956.200.

“ All is Well “

Tabel 3.4

Perhitungan Biaya Penggajian SDM Tahun 2018 Jabatan

Jumlah

Gaji Pokok

Total Gaji

Pegawai

Pokok

Rp4.900.500 Kasir

Manajer operasional

1 Rp4.900.500

Rp6.776.000 Petugas kebersihan

2 Rp3.388.000

Rp5.719.065 Petugas maintenance

3 Rp.1.906.355

Rp3.812.710 Penjaga keamanan

2 Rp.1.906.355

Rp3.812.710 (satpam)

2 Rp.1.906.355

Total Gaji Selama Sebulan Rp25.020.985 Total Gaji Selama Tahun 2018

Rp300.251.820

Dari tabel perhitungan biaya penggajian SDM tahun 2018, All-Sport harus mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp300.251.820.

Tabel 3.5

Perhitungan Biaya Penggajian SDM Tahun 2019 Jabatan

Jumlah

Gaji Pokok

Total Gaji

Pegawai

Pokok

Rp5.390.550 Kasir

Manajer operasional

1 Rp5.390.550

Rp7.453.600 Petugas kebersihan

2 Rp3.726.800

Rp8.387.962 Petugas maintenance

“ All is Well “

Penjaga keamanan

Rp4.193.981 (satpam)

2 Rp.2.096.990

Total Gaji Selama Sebulan Rp29.620.074 Total Gaji Selama Tahun 2019

Rp355.440.888

Dari tabel perhitungan biaya penggajian SDM tahun 2019, All-Sport harus mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp355.440.888.

Tabel 3.6

Perhitungan Biaya Penggajian SDM Tahun 2020 Jabatan

Jumlah

Gaji Pokok

Total Gaji

Pegawai

Pokok

Rp5.929.605 Kasir

Manajer operasional

1 Rp5.929.605

Rp8.198.960 Petugas kebersihan

2 Rp4.099.480

Rp9.226.756 Petugas maintenance

4 Rp.2.306.689

Rp.4.613.378 Penjaga

2 Rp.2.306.689

Rp.4.613.378 (satpam)

keamanan

2 Rp.2.306.689

Total Gaji Selama Sebulan Rp32.582.077 Total Gaji Selama Tahun 2020

Rp390.984.924

Dari tabel perhitungan biaya penggajian SDM tahun 2020, All-Sport harus mengeluarkan biaya gaji sebesar Rp390.984.924.

“ All is Well “

Dapat dilihat bahwa dari tahun ke tahun biaya gaji karyawan selalu meningkat sebesar 10% dari gaji tahun sebelumnya, ini merupakan asumsi dasar yang telah dibuat oleh All-Sport. Selain itu ada penambahan jumlah karyawan untuk bagian kebersihan di tiap tahunya.

“ All is Well “

BAB IV ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

4.1 Lokasi

4.1.1 Analisis Lokasi

Pemilihan lokasi yang stategis sangat diperlukan untuk mendukung usaha persewaan lapangan futsal All-Sport. Dimana pemilihan lokasi tersebut telah mempertimbangkan beberapa faktor seperti lokasi yang mudah diakses, potensi usaha, fasilitas yang ada. Oleh karena itu, pihak All-Sport harus memilih lokasi di

2 lokasi, yaitu Jalan Larangan II No. 11 Bulak – Surabaya yang daerahnya mudah di akses, dekat dengan pantai kenjeran, dan dekat tempat makan, atau Jalan Kenjeran No. 134. Lokasi yang dipilih tersebut dapat dikategorikan mempunyai akses jalan yang sangat lebar, sehingga bukan merupakan kendala untuk soal

akses.

Karateristik penentuan lokasi All-Sport antara lain:

 Pasar Pangsa pasar di sekitar lokasi merupakan kriteria yang harus

dipertimbangkan bagi going concern All-Sport dikemudian hari. Jalan Larangan II No.11 Bulak memiliki pasar yang cukup luas dikarenakan dekat dengan keramaian.

 Ketersediaan Lahan Ketersediaan lahan menjadi hal yang penting, bilamana masih

menjadi sengketa ataupun masalah lain yang menghambat

“ All is Well “ “ All is Well “

 Fasilitas Akses jalan ke Jalan Larangan II No. 11 Bulak juga dirasa sangat

lebar dan tidak rumit, sehingga menjadi salah satu alasan untuk memilih lokasi. Selain itu juga harus mempertimbangkan jaringan listrik dan air yang dirasa menjadi sumberdaya penting dari bisnis.

Tabel 4.1 Penilaian Alternatif Lokasi

Kriteria

Bobot

Jalan Larangan Jalan Kenjeran

II No. 11 Bulak

Nilai

Total

Nilai Total

“ All is Well “

Lokasi dalam Peta:

Jalan Larangan II No. 11 Jalan Kenjeran No. 134

“ All is Well “

Foto Lokasi dan akses

Jalan Larangan II No. 11

“ All is Well “

Jalan Kenjeran No. 134

“ All is Well “

4.1.2 Penentuan Layout

“ All is Well “

Tabel 4.2

Modal Investasi Awal

“ All is Well “

“ All is Well “

4.2 Perencanaan Supply Chain Management

Dalam menyediakan Lapangan Futsal All-Sport ini, harus berinteraksi dengan banyak pihak, yaitu kontraktor bangunan, kontraktor untuk kontruksi bangunan dan pihak-pihak lain untuk menyediakan fasilitas yang dapat melengkapi lapangan dan menambah kenyamanan dari pelanggan. Rencananya kami juga akan bekerjasama dengan beberapa kontraktor lain yang kompeten di bidangnya. Setelah kontruksi bangunan dan kontruksi lapangan selesai, lapangan siap untuk di gunakan dan di sewakan ke konsumen.

PERLENGKAPAN :

- BOLA

LAPANGAN

- JARING

FUTSAL

- GAWANG

- PAPAN SKOR

FASILITAS TAMBAHAN:

- LAPANGAN INDOOR & OUTDOOR

MANAJER KONSUMEN OPERASIONAL

- CAFE

- VIEW PANTAI

Kenyamanan konsumen adalah prioritas utama, untuk itu keadaaan atau kondisi lapangan serta perlengkapan harus selalu di perhatikan seperti pemeriksaan lapangan dan perlengkapan secara rutin dan penggantian jika diperlukan. Tidak hanya lapangan futsal saja yang menjadi keunggulan lapangan futsal all sport tetapi juga adanya fasilitas yang lengkap dan nyaman bagi

“ All is Well “ “ All is Well “

4.3 Rencana Kapasitas Operasional/Produksi

Lapangan futsal All-sport akan di buka setiap hari, yaitu dari hari senin hingga hari minggu. Jam operasional Lapangan futsal adalah pukul 8 pagi sampai dengan pukul 10 malam. Dan jumlah lapangan yang akan dibangun adalah 6 buah lapangan futsal.

Kapasitas maksimum = 14 jam

Jumlah lapangan

= 6 buah lapangan

Kapasitas maksimum penggunaan lapangan futsal per harinya adalah 14 x

6 = 84 jam

4.4 Teknologi

All-Sport menggunakan teknologi sebagai salah satu fasilitas penunjang dalam menyewakan lapangan futsal yaitu papan skor elektronik. Untuk menggunakan teknologi dalam melakukan pemasaran, All-Sport masih belum ada

“ All is Well “ “ All is Well “

4.5 Peralatan

Tabel 4.3

Daftar Peralatan Lapangan (untuk 6 lapangan)

No Jenis barang Quantity

1 Gawang 12 pcs 1.500.000 18.000.000

2 Papan Score 6 pcs 300.000 1.800.000

3 Lampu 36 pcs 900.000 32.400.000 Lapangan

“ All is Well “

5 Rumput 6 pcs 90.000.000 540.000.000 sintetis

6 Tiang 24 pcs 450.000 10.800.000 lighting

Total:

Tabel 4.4 Daftar Peralatan Kasir

No Jenis Barang Quantity

1 Meja Kasir

2 Kursi Kasir

“ All is Well “

Daftar Perlengkapan (untuk 6 lapangan)

No Jenis Quantity

Keterangan Barang

1 Buku 2 pcs 25.000 50.000 Pendaftaran

2 Alat Tulis 2 pak 20.000 40.000

3 Stempel 1 pcs 30.000 30.000

4 Lampu 10 pcs 20.000 200.000

5 Tissu kamar 84 roll 15.000/12 105.000 mandi

roll

“ All is Well “

6 Gayung 6 pcs 10.000 60.000 kamar

mandi

7 Alat pel 3 pcs 45.000 135.000

8 Sapu 3 pcs 25.000 75.000

9 Tempat 8 pcs 20.000 160.000 sampah

10 Bak 8 pcs 20.000 160.000

Total:

“ All is Well “

4.7 Sediaan

Tabel 4.6

Daftar Sediaan untuk Lapangan (untuk 6 lapangan)

No Jenis

Keterangan Barang

1 Bola Futsal

2 Rompi Futsal

“ All is Well “

4.8 Biaya Operasional

Tabel 4.7

Biaya Operasional per Bulan

No

Jenis Biaya

Harga

1. Biaya listrik

Rp 4.000.000

2. Biaya Air (PDAM)

Rp 110.000

3. Biaya Telepon

Rp 95.000

4. Biaya Kebersihan (Perawatan) Rp 450.000

TOTAL

Rp 4.655.000

4.9 Bugdet Operasional

Budget Operasional adalah pembiayaan yang biasa dikeluarkan oleh Marspic tiap bulannya. Dimana pembiayaan ini berkaitan dengan kegiatan operasional Marspic tiap harinya. Pada dasarnya biaya operasional akan terus meningkat setiap tahunnya, tergantung pada tingkat inflasi suatu negara

1. OPTIMIS: Pada saat tingkat inflasi rendah sehingga biaya bahan baku , listrik, air menjadi lebih terjangkau sehingga profit dapat meningkat.

2. NORMAL: Pada saat perekonomian Indonesia stabil sehingga biaya operasional yang dikeluarkan sama seperti biasanya sesuai dengan harga normal.

“ All is Well “

3. PESIMIS: Pada saat tingkat inflasi menjadi sangat tinggi yang menyebabkan harga bahan baku meningkat yang menyebabkan profit menurun karena inflasi yang terlalu tinggi. Berikut ini adalah tabel tabel proyeksi dari biaya operasinal selama 5 tahun ke depan dalam 3 kondisi :

“ All is Well “

Tabel 4.8

Perhitungan Biaya Operasional 1

Kondisi Normal

Rp 616.950.000 Rp. 709.090.000 Rp. 815.453.500 Rp. 937.771.525 Rp 1.078.437.254 Rp. 1.240.202.842

Perlengkapan

Rp. 1.015.000 Rp. 1.167.250 Rp. 1.342.338 Rp. 1.543.689 Rp. 1.775.242 Rp. 2.041.528

Perijinan

Rp. 3.700.000 Rp. 4.144.000 Rp. 4.641.280 Rp. 5.198.234 Rp. 5.822.022 Rp. 6.520.665

Sediaan

Rp. 3.000.000 Rp. 3.450.000 Rp. 3.967.500 Rp. 4.562.625 Rp. 5.247.019 Rp. 6.034.072

Total

Rp. 624.665.000 Rp. 717.851.250 Rp. 825.404.618 Rp. 949.076.073 Rp. 1.091.281.537 Rp. 1.254.799.107

“ All is Well “

Kondisi Optimis

Peralatan

Rp 606.700.000 Rp. 697.705.500 Rp. 802.360.750 Rp. 922.714.863 Rp. 1.061.122.092 Rp. 1.220.290.406

Perlengkapan

Rp. 940.000 Rp. 1.081.000 Rp. 1.243.150 Rp. 1.429.263 Rp. 1.644.066 Rp. 1.890.676

Perijinan

Rp. 3.700.000 Rp. 4.070.000 Rp. 4.477.000 Rp. 4.924.700 Rp. 5.417.170 Rp. 5.958.887

Sediaan

Rp. 2.600.000 Rp. 2.990.000 Rp. 3.438.500 Rp. 3.954.275 Rp. 4.457.416 Rp. 5.229.528

Total

Rp. 613.940.000 Rp. 702.856.500 Rp. 811.519.400 Rp. 933.023.101 Rp. 1.072.640.798 Rp. 1.233.369.497

“ All is Well “

Kondisi Pesimis

Peralatan

Rp 620.300.000 Rp. 713.345.000 Rp. 820.346.750 Rp. 943.398.763 Rp. 1.084.908.577 Rp. 1.247.644.864

Perlengkapan

Rp. 1.060.000 Rp. 1.219.000 Rp. 1.401.850 Rp. 1.612.128 Rp. 1.853.947 Rp. 2.132.039

Perijinan

Rp. 3.700.000 Rp. 4.255.000 Rp. 4.893.250 Rp. 5.627.238 Rp. 6.471.324 Rp. 7.442.023

Sediaan

Rp. 3.400.000 Rp. 3.910.000 Rp. 4.496.500 Rp. 5.170.975 Rp. 5.946.621 Rp. 6.838.614

Total

Rp. 628.460.000 Rp. 722.729.000 Rp. 831.138.350 Rp. 955.809.104 Rp. 1.099.180.469 Rp. 1.264.057.540

“ All is Well “

Tabel 4.9

Perhitungan Biaya Operasional 2

Kondisi Normal

Biaya listrik

Rp. 4.000.000

Rp. 4.600.000 Rp. 5.290.000

Rp. 6.083.500 Rp. 6.996.025 Rp. 8.045.429

Biaya Air (PDAM) Rp. 110.000

Rp. 126.500 Rp. 145.475

Rp. 167.296 Rp. 192.390 Rp. 221.248

Biaya Telepon

Rp. 95.000

Rp. 109.250 Rp. 119.025

Rp. 136.878 Rp. 157.409 Rp. 181.020

Biaya

Rp. 450.000

Rp. 517.500 Rp. 595.125

Rp. 684.393 Rp. 787.052 Rp. 905.189

Pemeliharaan Alat

Total

Rp. 4.655.000

Rp. 5.347.500 Rp. 6.149.625 Rp. 7.074.067 Rp. 8.132.876 Rp. 9.352.886

“ All is Well “

Kondisi Optimis

Biaya listrik

Rp 3.675.000

Rp. 4.226.250 Rp. 4.860.187

Rp. 5.589.215 Rp. 6.427.597 Rp. 7.391.737

Biaya Air (PDAM) Rp 100.000

Rp. 115.000 Rp. 132.250

Rp. 152.087 Rp. 174.900 Rp. 201.135

Biaya Telepon

Rp 80.000

Rp. 92.000 Rp. 105.000

Rp. 121.670 Rp. 139.920 Rp. 160.908

Biaya Kebersihan

Rp 425.000

Rp. 488.750 Rp. 562.062

Rp. 646.371 Rp. 743.326 Rp. 854.824

Rp 4.922.000 Rp. 5.659.499

Rp. 6.509.343 Rp. 7.485.743 Rp. 8.608.604

Kondisi Pesimis

Biaya listrik

Rp 4.200.000

Rp. 4.830.000 Rp. 5.554.500

Rp. 6.387.675 Rp. 7.345.826 Rp. 8.447.700

Biaya Air (PDAM) Rp 130.000

Rp. 149.500 Rp. 171.925

Rp. 197.713 Rp. 227.370 Rp. 261.475

“ All is Well “

Biaya Telepon

Rp 110.000

Rp. 126.500 Rp. 145.475

Rp. 167.296 Rp. 192.390 Rp. 221.248

Biaya Kebersihan

Rp 470.000

Rp. 540.500 Rp. 621.575

Rp. 714.811 Rp. 822.032 Rp. 945.336

Rp. 5,646,500 Rp. 6,493,475 Rp. 7,467,495 Rp. 8,587,618 Rp. 9,875,759

“ All is Well “

4.10 Transportasi/Kendaraan Operasional

AllSport tidak menyediakan transportasi ataupun kendaraan operasional bagi para pegawainya karena AllSport merasa dalam pekerjaan para karyawan tidak memerlukannya.

4.11 Material

All-Sport tidak memiliki material karena bergerak dalam bidang jasa.

4.12 Supplier

AllSport akan menggunakan jasa supplier selama beberapa Tahun kedepan, karena pemasok ini sangat berperan penting bagi AllSport yaitu toko BRAVO karena toko tersebut menyediakan peralatan futsal yang lengkap dan harga yang murah dibanding dengan toko alat-alat futsal lainnya

4.13 BIAYA PERIJINAN

Perijinan untuk mendirikan All sport membutuhkan proses perijinan yang cukup lama. Surat perijinan badan usaha yang dimiliki oleh All sport antara lain NPWP, SIUP.

 BIAYA NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada tiap wajib pajak sebagai sarana administratif yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau

“ All is Well “ “ All is Well “

Dokumen yang diperlukan:

1. Salinan KTP direktur atau pengurus

2. Salinan Kartu Keluarga (KK) direktur atau pengurus

3. Salinan akta pendirian badan usaha yang sudah dilegalisasi oleh pengadilan

4. Surat keterangan domisili dari kelurahan atau kecamatan

5. salinan PBB atau surat kontrak rumah.

o BIAYA SIUP SIUP adalah Ijin Usaha yang dikeluarkan Instansi Pemerintah melalui Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kota/Wilayah sesuai domisili perusahaan. SIUP digunakan untuk menjalankan kegiatan usaha dibidang Perdagangan Barang/Jasa di Indonesia. Biaya yang dikeluarkan All Sport untuk mengurus SIUP sebesar Rp.1.700.000.

Lampiran Permohonan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan):

“ All is Well “

1. KTP Penanggung Jawab / Direktur

2. NPWP

3. Persetujuan dari Atasan bagi Pegawai Negeri

4. Domisili Perusahaan

5. Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman dan HM

6. Bukti Kepemiliki Tempat Usaha

7. Surat Penunjukkan Kepala Cabang (bagi Perusahaan Cabang)

8. Pas Foto (3 x 4) sebanyak 2 lembar

4.14 Dampak Lingkungan

4.14.1 Keselamatan konsumen

Lapangan Futsal AllSport termasuk dalam kategori berkualitas tinggi dan mengutamakan keamanan dan kenyamanan bermain konsumen, hal ini disebabkan alas lapangan futsal menggunakan jenis interlock , yaitu jenis yang telah digunakan dalam berbagai turnamen internasional. Alas jenis interlock sendiri terbuat dari bahan plastik yang kuat dan lentur, yang meski digunakan terus-menerus tidak gampang rusak. Selain itu, material ini memiliki tingkat kestabilan yang baik dan tahan lama,

“ All is Well “ “ All is Well “

4.14.2 Keselamatan Kerja

Dalam keselamatan kerja, berbagai hal dapat dilakukan seperti penyediaan ruang kerja yang bersih, mempunyai cahaya yang cukup, suhu dan sirkulasi udara yang cukup untuk kesegaran bekerja, lantai yang tidak licin, mesin dan peralatan yang aman dari bahaya. Selain itu, pemberlakuan standar operasional juga berfungsi menciptakan lingkungan kerja yang aman dan efektif

“ All is Well “

BAB V ASPEK KEUANGAN

5.1 Tabel Asumsi

Digunakan untuk

Aspek Pasar

mengetahui

(menyusul)

1. Potensi Pasar banyaknya peminat (Badan Pusat

ataupun calon

Statistik Kota

konsumen.

Tuban)

Digunakan untuk mengetahui seberapa besar cakupan pasar yang Halaman

2. Pangsa Pasar dimiliki.

Aspek Pasar

Menggunakan

(menyusul)

competitor sebagai acuan pembanding

ASPEK

dan perhitungan. Untuk mengetahui

Aspek Pasar

Pertumbuhan penduduk pada

(Badan Pusat

Penduduk

kota Tuban, yang

Statistik Kota

berefek pada

Tuban)

banyaknya target konsumen. Untuk mengetahui praduga kondisi All-Sport kedepan

Aspek Pasar mempertimbangkan

3 kondisi selama 5 tahun.

Marketing

Menyusun budget

sendiri yang

Aspek Pasar

“ All is Well “ “ All is Well “

ASPEK SDM

Sistem

pokok berdasarkan Halaman

Aspek SDM

factors. Peralatan lapangan Halaman

Biaya

merupakan kisaran Aspek Teknis

7. Peralatan

harga yang didapat dan

lapangan

dari harga pasar

Aspek Teknis

8. Perlengkapan

menggunakan nilai dan

Besarnya biaya

Halaman

Biaya Listrik,

TEKNOLOGI

utilitas

Aspek Teknis

9. Air, dan

proyeksi3 kondisi

Teknologi

Biaya perijinan

Halaman

Biaya

didapat dari kisaran Aspek Teknis

Perijinan

harga historical

dan

yang beredar.

Teknologi

Penyusutan diasumsikan

metode straight line.

KEUANGAN

Penyusutan diasumsikan

metode straight line.

“ All is Well “

5.2 Rincian Sumber Dana Investasi

Dana atau modal invetasi yang dibutuhkan untuk membentuk usaha ini sangatlah besar. Mulai dari investasi berupa tanah, bangunan, konstruksi lapangan, peralatan, perlengkapan, dan lain-lain. Sumber dana investasi All-Sport didapat dari Michael Tonny Limono dari modal awal yang diinvestasikan adalah sebagai berikut :

Tabel 5.2

Tabel Modal Awal Investasi Allsport Futsal

NO. NAMA

NILAI

KETERANGAN KEPEMILIKAN

INVESTASI (Rp)

1. Michael Tonny Limono

Tabel 5.2 berisi rincian jumlah modal investasi yang akan di investasikan pada All-Sport yang berasal dari Michael Tonny Limono dimana jumlah modal atau investasi awal All-sport sebesar Rp.4.000.000.000.

5.3 Rincian Penggunaan Biaya Investasi

5.3.1 Biaya Perijinan

Perijinan untuk mendirikan All sport membutuhkan proses perijinan yang cukup lama. Surat perijinan badan usaha yang dimiliki oleh All sport antara lain NPWP, SIUP.

“ All is Well “

 BIAYA NPWP

Biaya yang dikeluarkan All Sport untuk mengurus npwp sebesar Rp.2.000.000 SX Dokumen yang diperlukan:

1. Salinan KTP direktur atau pengurus

2. Salinan Kartu Keluarga (KK) direktur atau pengurus

3. Salinan akta pendirian badan usaha yang sudah dilegalisasi oleh pengadilan

4. Surat keterangan domisili dari kelurahan atau kecamatan

5. salinan PBB atau surat kontrak rumah.

o BIAYA SIUP Biaya yang dikeluarkan All Sport untuk mengurus SIUP sebesar Rp.1.700.000.

Lampiran Permohonan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan):

1. KTP Penanggung Jawab / Direktur

2. NPWP

3. Persetujuan dari Atasan bagi Pegawai Negeri

4. Domisili Perusahaan

5. Akte Pendirian yang disahkan Menteri Kehakiman dan HM

6. Bukti Kepemiliki Tempat Usaha

7. Surat Penunjukkan Kepala Cabang (bagi Perusahaan Cabang)

8. Pas Foto ( 3 x 4 ) sebanyak 2 lembar

“ All is Well “

5.3.2 Rincian Biaya Pembelian Peralatan Lapangan Futsal

Tabel 5.3

Tabel Biaya Pembelian Peralatan Lapangan Futsal

No

Jenis barang

Quantity

Harga Beli

Total (Rp.)

2 Papan Score

3 Lampu Lapangan

4 Bangku Pemain

5 Rumput sintetis

6 Tiang lighting

Sumber: aspek Teknis Tabel 5.3 berisi semua pembelian peralatan lapangan futsal untuk menunjang

operasional AllSport dan menghabiskan dana sebesar Rp. 813.250.000

“ All is Well “

5.3.3 Rincian Biaya Biaya Pembelian Peralatan Kasir

Tabel 5.4 Biaya Pembelian Peralatan Kasir

no Jenis barang Quantity

Harga Beli

1 Meja Kasir

2 Kursi kasir

Sumber : Aspek Teknis Tabel 5.4 menunjukkan rincihan biaya pembelian peralatan kasir untuk

menunjang operasional Allsport dan menghabiskan dana sebesar Rp350.000.

“ All is Well “

5.3.4 Rincian Biaya Pembelian Peralatan Kebersihan

Tabel 5.5 Biaya Pembelian Peralatan Kebersihan

No Jenis barang Quantity

Harga Beli

1 Alat pel

4 Bak Plastik

Sumber : Aspek Teknis Tabel 5.5 menunjukkan rincihan biaya pembelian peralatan kebersihan untuk

menunjang operasional H-spot dan menghabiskan dana sebesarRp 490.000.

“ All is Well “

5.3.5 Rincian Biaya Pembelian Perlengkapan futsal

Tabel 5.6 Biaya Pembelian Perlengkapan futsal

No Jenis Barang Quantity

Jumlah

Total (Rp.)

(pcs) (Rp.)

1 Bola futsal

2 Rompi Futsal

Sumber : Aspek Teknis Tabel 5.6 berisi biaya pembelian perlengkapan yang digunakan dalam

operasional sehari-hari perusahaan dan habis digunakan dalam waktu kurang dari satu tahun. Menghabiskan biaya sebesar Rp.2.500.000

“ All is Well “

5.3.6 Rincian Biaya Pembelian Perlengkapan kasir

Tabel 5.7 Biaya Pembelian Perlengkapan kasir

No Jenis Barang

Quantity

Jumlah

Total (Rp.)

(Rp.)

1 Buku Pendaftaran

2 Alat Tulis

Sumber: aspek teknis Tabel 5.7 menunjukan perlengkapan kasir yang dibeli untuk kegiatan

operasional sehari-hari perusahaan dan merupakan barang yang habis kurang dari satu tahun. Biaya yang dikeluarkan pembelian perlengkapan kasir sebesar Rp. 120.000

“ All is Well “

5.3.7 Rincian Biaya Perlengkapan Kebersihan

Tabel 5.8 Biaya Perlengkapan Kebersihan

No Jenis Barang Quantity

120.000 k.mandi

8 pcs

2 Tissu k.mandi

3 Gayung Kamar

Sumber : Aspek Teknis Tabel 5.8 menunjukkan rincihan biaya pembelian perlengkapan kebersihan

untuk menunjang operasional Allsport dan menghabiskan dana sebesar Rp 220.000

“ All is Well “

5.3.8 Rincian Biaya Operasional

Tabel 5.9 Perhitungan Biaya Operasional 1

Kondisi Normal

Rp 616.950.000 Rp.815.453.500 Rp.937.771.525 Rp1.078.437.254 Rp.1.240.202.842

Perlengkapan

Rp. 1.015.000 Rp. 1.167.250

Rp. 1.342.338 Rp. 1.543.689 Rp. 1.775.242

Rp. 2.041.528

Perijinan

Rp. 3.700.000 Rp. 4.144.000

Rp. 4.641.280 Rp. 5.198.234 Rp. 5.822.022

Rp. 6.520.665

Total

Rp. Rp. 624.665.000

Kondisi Optimis

Peralatan

Rp 606.700.000 Rp.697.705.500 Rp.802.360.750 Rp.922.714.863 Rp.1.061.122.092 Rp.1.220.290.406

“ All is Well “

Perlengkapan

Rp. 940.000 Rp. 1.081.000 Rp. 1.243.150

Rp. 1.429.263 Rp. 1.644.066

Rp. 1.890.676

Perijinan

Rp. 3.700.000 Rp. 4.070.000 Rp. 4.477.000 Rp. 4.924.700 Rp. 5.417.170 Rp. 5.958.887

Total

Rp. Rp. 613.940.000

Kondisi Pesimis

Peralatan

Rp 620.300.000 Rp.713.345.000 Rp.820.346.750 Rp.943.398.763 Rp.1.084.908.577 Rp.1.247.644.864

Perlengkapan

Rp. 1.060.000 Rp. 1.219.000

Rp. 3.700.000 Rp. 4.255.000 Rp. 4.893.250

Rp. 5.627.238 Rp.6.471.324

Rp. 7.442.023

Total

Rp. Rp. 628.460.000

1.264.057.540 Sumber : Aspek Teknis

“ All is Well “

Tabel 5.10 Perhitungan Biaya Operasional 2

Kondisi Normal

Rp.8.045.429 Biaya Air (PDAM) Rp. 110.000

Biaya listrik

Rp. 4.000.000 Rp. 4.600.000

Biaya Telepon

Biaya Pemeliharaan

Peralatan Total

Rp. 4.655.000 Rp. 5.347.500

Rp. 6.149.625 Rp. 7.074.067 Rp. 8.132.876 Rp. 9.352.886

“ All is Well “

Kondisi Optimis

Biaya listrik

Rp.7.391.737 Biaya Air (PDAM) Rp 100.000

Biaya Telepon

Biaya Kebersihan

(Perawatan) Total

Rp 4.280.000 Rp 4.922.000

Rp. 5.659.499 Rp. 6.509.343 Rp. 7.485.743 Rp. 8.608.604

Kondisi Pesimis

Biaya listrik

Rp.8.447.700 Biaya Air (PDAM) Rp 130.000

Biaya Telepon

Biaya Kebersihan

“ All is Well “

Rp.

Total

Rp. 5,646,500 Rp. 6,493,475 Rp. 7,467,495 Rp. 8,587,618 Rp. 9,875,759

Sumber: Aspek Teknis

“ All is Well “

5.4 Beban Penyusutan

5.4.1 Rincian Beban Penyusutan Peralatan Lapangan Futsal

Tabel 5.11 Beban Penyusutan Peralatan Lapangan Futsal

No Jenisbarang

Penyusutan per Tahun

Rp Rp 2,500,000

2 Papan Score

5 pcs

Rp300,000

10 tahun Rp 1,500,000 Rp 150,000

Rp Rp 2,700,000

10 tahun Rp 3,000,000 Rp 300,000

5 Rumputsintetis

5 pcs Rp150,000,000

6 Tiang lighting

15 pcs

Rp450,000

10 tahun Rp 6,750,000 Rp 675,000

TOTAL

Rp 43,825,000

Sumber : aspek teknis Tabel 5.10 Beban Penyusutan Peralatan Lapangan Futsalmenunjukkan

rincian beban penyusutan peralatan lapangan futsal. Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 10tahun tanpa nilai sisa, sedangkan untuk rumput sintetis memiliki masa manfaat 20 tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan

“ All is Well “ “ All is Well “

5.4.2 Rincian Beban Penyusutan Peralatan Kasir

Tabel 5.12 Beban Penyusutan Peralatan Kasir

No Jenisbarang Quantity HargaBeli

Penyusutan per Tahun

1 Meja Kasir

2 Kursi kasir

Sumber : aspek teknis Tabel 5.11 Beban Penyusutan Peralatan Kasirmenunjukkan rincian beban

penyusutan peralatan kasir.Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 10tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masing – masing alat memiliki nilai depresiasi yang berbeda – beda per tahunnya. Total beban penyusutan peralatan kasir adalah sebesar Rp 35,000 per tahunnya.

“ All is Well “

5.4.3 Rincian Beban Penyusutan Peralatan Kebersihan dan Kamar Mandi

Tabel 5.13

Beban Penyusutan Peralatan Kebersihan dan Kamar Mandi No Jenisbarang Quanti HargaBeli

Penyusutan per Tahun

Sumber : aspek teknis Tabel 5.12 Beban Penyusutan Peralatan Kebersihan dan Kamar

Mandimenunjukkan rincian beban penyusutan peralatan kebersihan dan kamar mandi.Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 5tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masing – masing alat memiliki nilai depresiasi yang berbeda – beda per tahunnya. Total beban penyusutan peralatan kebersihan dan kamar mandi adalah sebesar Rp 98,000 per tahunnya.

“ All is Well “

5.4.4 Rincian Beban Penyusutan Perlengkapan Futsal

Tabel 5.14

Beban Penyusutan Perlengkapan Futsal

No JenisBarang Quantity Harga Beli

Penyusutan per Tahun

1 Bola futsal

10 pcs

Rp150,000

5 tahun Rp1,500,000 Rp 300,000

2 Rompi

5 tahun Rp1,000,000 Rp 200,000 Futsal

Sumber : aspek teknis Tabel 5.13 Beban Penyusutan Perlengkapan Futsalmenunjukkan rincian

beban penyusutan perlengkapan futsal.Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 5tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa total beban penyusutan perlengkapan futsal adalah sebesar Rp500,000 per tahunnya.

5.4.5 RincianBeban Penyusutan Perlengkapan Kasir

Tabel 5.14

Beban Penyusutan Perlengkapan Kasir N JenisBaran Quanti Harga Beli

Biaya o

Penyusutan per Tahun

“ All is Well “

Sumber : aspek teknis Tabel 5.14 Beban Penyusutan Perlengkapan Kasirmenunjukkan rincian

beban penyusutan perlengkapan kasir.Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 5tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masing – masing alat memiliki nilai depresiasi yang berbeda – beda per tahunnya. Total beban penyusutan perlengkapan kasir adalah sebesar Rp24,000 per tahunnya.

5.4.6 RincianBeban Penyusutan Perlengkapan Kebersihan dan Kamar Mandi

Tabel 5.15

Beban Penyusutan Perlengkapan Kebersihan dan Kamar Mandi No JenisBarang Quantity Harga Beli

Penyusutan per Tahun

1 Lampu mandi

8 pcs

Rp15,000

5 tahun Rp120,000 Rp 24,000

2 Tissu mandi

Rp60,000 Rp 12,000

roll

3 Gayung mandi 4 pcs

Rp10,000

5 tahun

Rp40,000 Rp 8,000

TOTAL

Rp 44,000

“ All is Well “

Sumber : aspek teknis

Tabel 5.15 Beban Penyusutan Perlengkapan Kebersihan dan Kamar Mandimenunjukkan rincian beban penyusutan perlengkapan kebersihan dan kamar mandi.Dimana dalam penyusutannya diasumsikan menggunakan metode straight line dan untuk masing – masing peralatan memiliki masa manfaat 5tahun tanpa nilai sisa. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa masing – masing alat memiliki nilai depresiasi yang berbeda – beda per tahunnya. Total beban penyusutan perlengkapan kebersihan dan kamar mandi adalah sebesar Rp 44,000 per tahunnya.

5.4.7 Rincian Beban Penyusutan Gedung

Tabel 5.16 Beban Penyusutan Gedung

No Jenis Barang

Masa

Total

Biaya Penyusutan per

Manfaat

Tahun

1 Gedung Lapangan

Rp 21,500,000 Futsal

Sumber : aspek teknis

Tabel 5.16 Beban Penyusutan Gedung menunjukkan rincian beban penyusutan gedung.Diasumsikan bahwa harga perolehan gedung sebesar Rp 430,000,000.Dimana dalam penyusutannyamenggunakan metode straight line dan memiliki masa manfaat 20tahun tanpa nilai sisa. Sehingga dari perhitungan di atas dapat di simpulkan bahwa total beban penyusutan gedung adalah sebesar Rp21,500,000 per tahunnya.

“ All is Well “

5.5. Proyeksi Laporan Keuangan

5.5.1. Proyeksi Laporan Keuangan Normal

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

5.5.2. Proyeksi Laporan Keuangan Optimis

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

5.5.3. Proyeksi Laporan Keuangan Pesimis

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

5.6. CVP Analysis

“ All is Well “

“ All is Well “

“ All is Well “

5.7. Financial Ratio Analysis

Tabel 5.17 Financial Ratio Analysis Kondisi Normal

“ All is Well “

Tabel 5.18 Financial Ratio Analysis Kondisi Optimis

“ All is Well “

Tabel 5.19 Financial Ratio Analysis Kondisi Pesimis

“ All is Well “

5.8. Investment Analysis

5.8.1. Identifikasi Cost of Capital

Tabel 5.20 Daftar Harga Saham

Tanggal SERVICE Return Service

IHSG

Return IHSG

Feb 2, 2015

560

2314

-0.024200519 Dec 1, 2014

Jan 1, 2015

595

0.0625

2258

-0.054915855 Nov 3, 2014

555

-0.067226891

2134

-0.052014995 Oct 1, 2014

490

-0.117117117

2023

0.102323282 Sep 1, 2014

530

0.081632653

2230

-0.006726457 Aug 1, 2014

415

-0.216981132

2215

0.013544018 Jul 1, 2014

433

0.043373494

2245

-0.053006682 Jun 2, 2014

437

0.009237875

2126

0.112417686 May 1, 2014

422

-0.034324943

2365

-0.084566596 Apr 1, 2014

438

0.037914692

2165

0.055889145 Mar 3, 2014

461

0.052511416

2286

0.258967629 Feb 3, 2014

492.97

0.069349241

2878

0.037873523 Jan 1, 2014

476.11

-0.034200864

2987

-0.140609307 Dec 2, 2013

479.08

0.006238054

2567

-0.03934554 Nov 1, 2013

495.94

0.035192452

2466

490.98

-0.01000121

2987

0.211273317

178

5.8.2. Summary Output

Tabel 5.21 Regression Statistics

Tabel 5.22 Uji Anova

5.8.3. Perhitungan CAPM

Tabel 5.23 Perhitungan CAPM

5.9 Payback Period Analysis

Tabel 5.24 Payback Period Analysis

5.10. NPV Analysis

Tabel 5.25 NPV Analysis

5.11. IRR Analysis

Tabel 5.26 IRR Analysis

181

5.12. Analisis Ekonomi

1. Pertumbuhan Ekonomi Mempengaruhi Peningkatan Daya Beli Masyarakat

Daya beli masyarakat yang cukup kuat dinilai menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi pada 2014 dan 2015. Hal itu didasarkan pada besarnya kelompok masyarakat dengan tingkat penghasilan menengah ke atas.

“Indonesia tidak sepenuhnya mengalami penurunan mengingat tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi . Ekonomi negara kita masih cukup baik,” kata analis dari Trust Securities, Reza Priambada, menanggapi melesetnya pertumbuhan ekonomi pada 2013 lalu seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik.

Reza mengatakan selain konsumsi masyarakat, peningkatan secara bertahap belanja pemerintah dan perbaikan kinerja ekspor impor bisa membantu pertumbuhan ekonomi.

Kebijakan pemerintah yang seolah-olah membiarkan kurs melemah, paparnya, tidak sepenuhnya benar karena terbukti bisa menekan laju impor seiring dengan berkurangnya permintaan atas barang-barang impor.

“Kami tidak terlalu pesimistis terhadap kebijakan pemerintah tersebut, dan

diharapkan pemerintah dapat memanfaatkan pelemahan rupiah tersebut untuk menggenjot kinerja ekspor dan memanfaatkan pemulihan ekonomi,” kata Reza.

Apalagi, perekonomian global mulai menunjukkan pemulihan sehingga

permintaan mulai meningkat secara bertahap. “Kami berharap kondisi ekonomi makro membaik ke depan menembus pelambatan global dan menepis anggapan akan rendahnya pertumbuhan ekonomi, ” jelas Reza. Ia optimistis perekonomian Indonesia ke depan mampu berada di kisaran 6,0 –6,2 persen.

Sebelumnya, BPS mencatat perekonomian Indonesia secara kumulatif tumbuh 5,78 persen pada 2013 atau meleset dari target yang dipatok dalam APBN Perubahan

persen. Kepala BPS, Suryamin, di Jakarta, mengatakan pertumbuhan terjadi pada semua sektor ekonomi, dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pengangkutan dan komunikasi, yakni 10,19 persen.

Sektor lain yang meningkat adalah sektor keuangan, realestat, dan jasa keuangan yang tumbuh 7,56 persen, sektor konstruksi tumbuh 6,57 persen, serta perdagangan,

persen. Suryamin menjelaskan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) triwulan IV- 2013 dibandingkan triwulan III-2013 turun 1,42 persen, namun bila dibandingkan dengan triwulan IV-2012, tumbuh 5,72 persen.

Menurut kelompok pengeluaran, perekonomian Indonesia didukung oleh komponen ekspor yang tumbuh 5,3 persen, konsumsi rumah tangga tumbuh 5,28

“Ekspor membaik karena pengaruh kebijakan pemerintah yang efektif dan

pelemahan nilai tukar, sedangkan pembentukan modal tetap bruto menurun karena ada penurunan impor barang modal seperti mesin, yang dibutuhkan untuk

produksi. Ini memengaruhi investasi,” kata Suryamin.

Struktur PDB tahun 2013 masih didominasi oleh pengeluaran konsumsi rumah tangga yang tumbuh 55,82 persen, pembentukan modal tetap bruto 31,66 persen, ekspor 23,74 persen, impor 25,74 persen, dan konsumsi pemerintah 9,12 persen.

Suryamin menjelaskan besaran PDB Indonesia tahun 2013 atas dasar harga berlaku mencapai 9.084 triliun rupiah, sedangkan atas dasar harga konstan (tahun 2000) mencapai 2.770,3 triliun rupiah. Sementara PDB per kapita atas dasar harga berlaku pada tahun 2013 mencapai 36,5 juta rupiah atau senilai 3.499,9 dollar AS, meningkat 8,88 persen dibandingkan PDB per kapita pada tahun 2012.

Struktur perekonomian secara spasial pada 2013 masih didukung Jawa yang memberikan kontribusi 57,99 persen terhadap PDB serta Sumatra yang memberikan sumbangan 23,81 persen terhadap PDB.

2. Peningkatan gaya hidup sehat di Indonesia

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk

Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan Puskesmas keliling 6.132 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat di semua kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun sistem rujukan pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal.

Ketersediaan mutu, keamanan obat, dan perbekalan kesehatan masih belum optimal serta belum dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Dalam hal tenaga kesehatan, Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam menanggulangi masalah kesehatan. Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi masih jauh dari target Indonesia Sehat 2010 dan variasinya antar daerah masih tajam. Dengan

Paradigma berkembang sebagai hasil pemikiran dalam kesadaran manusia terhadap informasi-informasi yang diperoleh baik dari pengalaman ataupun dari penelitian. Memasuki era reformasi untuk Indonesia baru telah terjadi perubahan pola pikir dan konsep dasar strategis pembangunan kesehatan dalam bentuk paradigma sehat. Sebelumnya pembangunan kesehatan cenderung menggunakan paradigma sakit dengan menekankan upaya-upaya pengobatan (kuratif) terhadap masyarakat Indonesia.

Perubahan paradigma kesehatan dan pengalaman kita dalam menangani masalah kesehatan di waktu yang lalu, membuat kita melihat kembali prioritas dan penekanan program dalam upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama dan mempertahankan kesinambungan pembangunan. Indonesia yang menjadi sumber daya manusia sehat dan produktif harus berpikir dan agak berbeda dengan apa yang kita lakukan sekarang. Pembangunan penduduk yang sehat tidak bisa dilakukan melalui pengobatan yang sedikit saja. Perubahan paradigma perlu dilakukan adalah paradigma atau konsep yang semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa pengobatan dan meringankan beban penyakit diubah ke arah upaya peningkatan kesehatan dari sebagian besar masyarakat yang belum jatuh sakit agar bisa lebih berkontribusi dalam pembangunan.

Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat dititik beratkan pada :

1. Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin.

2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.

3. Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran lingkungan serta perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk (melalui perubahan perilaku).

4. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan medis.

Paradigma sehat merupakan strategi pembangunan kesehatan untuk semua sehat di tahun 2010, dimana mengarah kepada mempertahankan kondisi sehat dan tidak sakit dan produktif yang dikenal dengan upaya promotif dan preventif ketimbang upaya kuratif yang hanya menekankan pada upaya penanganan orang-orang sakit.

187

188

Dokumen yang terkait

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL AGRIBISNIS PERBENIHAN KENTANG (Solanum tuberosum, L) Di KABUPATEN LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

27 309 21

STUDI ANALISA PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG KULIAH STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI JAWA TIMUR

24 197 1

STUDI KANDUNGAN BORAKS DALAM BAKSO DAGING SAPI DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN BANGIL – PASURUAN

15 183 17

STUDI PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA EMPIRIS PADA PASIEN RAWAT INAP PATAH TULANG TERTUTUP (Closed Fracture) (Penelitian di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

11 138 24

STUDI PENGGUNAAN SPIRONOLAKTON PADA PASIEN SIROSIS DENGAN ASITES (Penelitian Di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang)

13 140 24

STUDI PENGGUNAAN ACE-INHIBITOR PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) (Penelitian dilakukan di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan)

15 136 28

STUDI PENGGUNAAN ANTITOKSOPLASMOSIS PADA PASIEN HIV/AIDS DENGAN TOKSOPLASMOSIS SEREBRAL (Penelitian dilakukan di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang)

13 158 25

PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DALAM SITUASI PERTEMUAN ANTAR BUDAYA STUDI DI RUANG TUNGGU TERMINAL PENUMPANG KAPAL LAUT PELABUHAN TANJUNG PERAK SURABAYA

97 602 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

DISKRIMINATOR KELAYAKAN KREDIT MODAL KERJA BAGI UKM PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. CABANG LUMAJANG

5 61 16