Pembahasan Hasil Penelitian

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis Pearson Product Moment, didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan

kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru SMP Sub Rayon 04 Semarang dengan koefisien korelasi

antara

variabel

sebesar r x 1 y = 0,497 dengan p=0,000 < 0,05. Dengan nilai yang menuju ke arah positif tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kepemimpinan transformasional kepala sekolah SMP Sub Rayon 04 Semarang maka semakin tinggi pula kinerja guru. Sebaliknya, jika kepemimpinan transformasional kepala sekolah rendah maka kinerja yang dihasilkan guru akan semakin rendah.

Korelasi yang signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru dalam penelitian ini dikarenakan adanya kepemimpinan transformasional yang tinggi dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah. Dalam hal ini berarti kepala sekolah mampu Korelasi yang signifikan dan positif antara kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan kinerja guru dalam penelitian ini dikarenakan adanya kepemimpinan transformasional yang tinggi dilakukan oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan di sekolah. Dalam hal ini berarti kepala sekolah mampu

guru serta memberikan pengaruh positif kepada guru sehingga dapat meningkatkan kinerja mereka dalam proses pendidikan. Timpe (2002) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan kepala sekolah adalah variabel yang penting dalam rangka mempengaruhi kinerja bawahan. Karena para kepala sekolah melalui kepemimpinan tranformasional mereka memberikan pengaruh yang positif pada para guru, maka para guru mendapatkan stimulasi yang positif pula sehingga mereka dapat berperan aktif dan meningkatkan kinerja mereka dalam proses pendidikan yang ada di sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bass (1985) yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional yang digambarkan sebagai kepemimpinan yang dapat membangkitkan atau memotivasi bawahan sehingga dapat berkembang dan mencapai kinerja yang lebih tinggi melebihi apa yang diperkirakan sebelumnya.

segenap

Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh dan Loekmono dan Harjanti (2013) yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Meskipun berbeda lokasi dan subjek penelitian, tetapi hasil dari kedua penelitian ini menemukan hasil yang sama. Yang menjadi dasar kesamaan hasil penelitian ini karena menggunakan Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh dan Loekmono dan Harjanti (2013) yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru. Meskipun berbeda lokasi dan subjek penelitian, tetapi hasil dari kedua penelitian ini menemukan hasil yang sama. Yang menjadi dasar kesamaan hasil penelitian ini karena menggunakan

Inspirational Motivation, Intellectual Stimulation, dan Individualized Consideration serta menggunakan kinerja guru sebagai variabel terikat (Y). Pengukuran kepemimpinan transformasional kepala sekolah dengan menggunakan MLQ ini merupakan alat ukur yang banyak digunakan dalam penelitian yang berkenaan dengan kepemimpinan transformasional.

Akan tetapi di lain pihak, hasil penelitian ini berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Saripudin (2009) terhadap 77 orang guru Madrasah Aliyah se- Kabupaten Kuningan yang menyatakan bahwa kepemimpinan transformasional tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan kinerja guru. Penelitian ini memperoleh nilai r= -0,771 dan p= 0,293 yang berarti bahwa kepemimpinan transformasional tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan negatif terhadap kinerja guru.

Meskipun dalam penelitian ini sama-sama menggunakan

instrumen untuk mengukur variabel kepemimpinan transformasional kepala sekolah, akan tetapi penelitian Saripudin ini tidak menunjukkan hasil yang signifikan. Hal ini dikarenakan kepala sekolah tidak memberikan

MLQ sebagai MLQ sebagai

dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah. Pengaruh negatif ini disebabkan oleh faktor inspirational motivation dan intellectual stimulation yang dilakukan kepala sekolah mendapatkan skor yang masuk dalam kategori rendah. Padahal dalam kepemimpinan transformasional, dua faktor tersebut sangatlah penting karena kepala sekolah menginspirasi pengikutnya dan membuat para guru untuk berpikir secara kreatif (Bass & Riggio, 2006) sehingga dapat menimbulkan reaksi timbal balik yang positif.

guru

tidak

Efikasi diri pada guru dapat berpengaruh pada kualitas kinerja guru sehingga dapat berpengaruh pula pada motivasi untuk mempengaruhi pembelajaran siswa (Bandura dalam Ware & Kitsantas, 2007), dengan begitu tujuan pendidikan akan dapat tercapai dengan lancar dan mudah. Dari hasil analisis korelasi antara efikasi diri guru dengan kinerja guru SMP Sub Rayon

04 ditemukan adanya hubungan yang signifikan dengan menuju ke arah yang positif. Koefisien korelasi yang dihasilkan dalam penelitian ini adalah r x 2 y = 0,395 dengan p=0,000 > 0,05. Dengan nilai tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi efikasi diri guru SMP Sub Rayon

04 Semarang maka semakin tinggi pula kinerja guru.

Sebaliknya, jika efikasi diri guru rendah maka kinerja yang dihasilkan guru akan semakin rendah pula.

Efikasi diri juga diyakini menjadi kunci untuk pekerjaan yang sukses. Selain itu, efikasi diri juga dapat mempengaruhi pola berpikir dan perilaku guru dalam membuat keputusan yang berkenaan dengan pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, guru yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan lebih siap dalam menghadapi rintangan yang ada dalam pekerjaan mereka yaitu sebagai pendidik. Sebaliknya, guru yang memiliki efikasi diri yang rendah akan menghadapi kesulitan dalam pekerjaan sehingga rentan terhadap stress yang timbul bekerja dan kurang puas pada pekerjaan mereka sehingga dapat berpengaruh pada kinerja guru.

Hasil temuan dalam penelitian ini bahwa efikasi diri guru memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja guru dan sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Arsyad (2012) terhadap 103 orang guru SMK se-kota Banjarmasin menunjukkan bahwa efikasi diri memiliki hubungan yang signifikan dengan kinerja guru dengan nilai sebesar r xy =0,372 dengan p=0,000 < 0,01.

Meskipun menggunakan instrumen yang berbeda dalam penelitian, tetapi penelitian yang dilakukan Arsyad memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu Meskipun menggunakan instrumen yang berbeda dalam penelitian, tetapi penelitian yang dilakukan Arsyad memiliki kesamaan dengan penelitian ini yaitu

Namun hasil penelitian ini tentang adanya pengaruh signifikan antara efikasi diri guru dengan kinerja guru berbeda dengan yang penelitian yang dilakukan oleh Moalosi (2013) terhadap 1000 orang guru. Penelitian Moalosi menunjukkan bahwa kinerja guru tidak dipengaruhi oleh efikasi diri guru, sehingga tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hal ini dikarenakan para guru yang menjadi responden dalam penelitian Moalosi memiliki efikasi diri yang rendah, ditambah lagi dengan kualitas pendidikan di tempat penelitian, sehingga hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan antara efikasi diri guru dengan kinerja guru.

Dari hasil uji korelasi dalam penelitian ini antara kepemimpinan transformasional dan efikasi diri guru dengan kinerja guru secara bersama-sama ditemukan adanya hubungan yang signifikan dan positif dengan

koefisien korelasi sebesar R x 1.2 y = 0,540 serta p=0,000 < 0,05. Kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi guru bersama-sama berkorelasi signifikan dan dengan arah positif ini memiliki makna jika kepemimpinan transformasional kepala sekolah dan efikasi diri guru tinggi, maka hasil kinerja guru juga akan semakin tinggi pula.

Dokumen yang terkait

Perancangan Sistem Pengadaan BarangJasa Pada Dinas Bina Marga Pengairan ESDM Kabupaten Kudus

0 0 19

THE READING ABILITY OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP N 5 KUDUS IN ACADEMIC YEAR 20132014 TAUGHT BY USING PQ4R STRATEGY

0 0 17

MODERATING ( Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Jepara ) Petunjuk

0 0 48

Pengujian kinerja AC Mobil (Percobaan statis) Memanfaatkan HFC-134a refrigeran Dengan Variasi Beban Pendingin

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG NORMA AGAMA ISLAM MELALUI LAYANAN ORIENTASI DENGAN MEDIA MIND MAP SISWA KELAS VII-H SMP 2 BAE KUDUS TAHUN AJARAN 20132014 SKRIPSI

0 0 28

JADWAL PENELITIAN PEMBERIAN LAYANAN ORIENTASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG NORMA AGAMA ISLAM MELALUI LAYANAN ORIENTASI DENGAN MEDIA MIND MAP SISWA KELAS VII-H SMP 2 BAE KUDUS

0 0 111

STUDI KASUS MENGATASI KECEMASAN BERKOMUNIKASI MELALUI KONSELING BEHAVIORAL PADA SISWA KELAS VII-B SMP 1 MEJOBO KUDUS TAHUN PELAJARAN 20122013

0 0 19

THE READING COMPREHENSION OF THE EIGHTH GRADE STUDENTS OF SMP N 1 PUCAKWANGI PATI IN THE ACADEMIC YEAR 2013 2014 TAUGHT BY USING LRD (LISTEN READ DISCUSS)

0 2 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SD N 3 Tanjungrejo Kecamatan Wirosari Kabupaten Grobogan

0 0 78

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw Berbantu Power Point dan Star Point Card untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA bagi Siswa Kelas 5 SD Negeri Mangunsari 06 Kecamatan Sidomukti Kota Salati

0 0 103