Analisis Pembiayaan
3.2.2. Analisis Pembiayaan
Analisis pembiayaan daerah dilakukan dengan terlebih dahulu mencari besarnya defisit riil anggaran, sekaligus mencari penutup defisit riil anggaran tersebut.
A. Analisis Sumber Penutup Defisit Riil
Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran masa lalu tentang kebijakan anggaran untuk menutup defisit riil anggaran. Langkah awal dalam melakukan analisis ini dilakukan dengan mencari nilai defisit riil anggaran, yaitu mencari nilai realisasi pendapatan, setelah dikurangi realisasi Belanja Daerah dan Pengeluaran Pembiayaan. Selanjutnya, dilihat apakah ada Penerimaan Pembiayaan yang digunakan untuk menutup defisit riil anggaran, sehingga diperoleh Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran. Perkembangan defisit rill anggaran, dijelaskan pada Tabel 3.21.
Tabel 3.21
Defisit Riil Anggaran Kota Bandung (Dalam Milyar Rupiah)
5.098,07 5.685,21 5.735,00 Daerah Dikurangi Realisasi:
1 Realisasi Pendapatan
2 Belanja Daerah
5.201,94 5.830,41 5.541,72 3 Pengeluaran
316,81 123,62 Pembiayaan Daerah
Defisit Riil
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung 2013-2017 (Audited) Berdasarkan Tabel 3.21 ini selama kurun waktu 2013-2017, APBD Kota
Bandung mengalami surplus artinya realisasi pendapatan daerah melebihi realisasi belanja daerah pada tahun 2013, 2014 dan 2017. Namun demikian, tahun 2015 dan 2016 mengalami defisit, yang artinya realisasi pendapatan daerah kurang dari realisasi belanja daerah.
Selanjutnya untuk mendapatkan surplus atau defisit riil harus diperhitungkan realisasi pengeluaran pembiayaan daerah berupa pembentukan dana cadangan, penyertaan modal Pemerintah Daerah, pembayaran pokok hutang, pemberian pinjaman daerah, pembayaran kegiatan lanjutan tahun lalu, dan pengembalian kelebihan penerimaan tahun lalu.Sehingga diperoleh data bahwa pada tahun 2013, 2014 dan 2017 terjadi surplus riil masing-masing sebesar Rp.277,71 Milyar; Rp.502,95; dan Rp.70,66 Milyar, sedangkan pada tahun 2015 dan 2016 terjadi defisit riilmasing-masing sebesar Rp.218,87 dan Rp.462,01.
Tabel 3.22
Komposisi Penutup Defisit Riil Anggaran Kota Bandung
(Dalam Milyar Rupiah)
Proporsi Dari Total Defisit Riil No
1 Sisa Lebih Perhitungan
1.213,01 994,14 532,13 Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya
2 Pencairan Dana Cadangan
Proporsi Dari Total Defisit Riil No
0,00 0,00 0,00 Daerah Yang Dipisahkan
3 Hasil Penjualan Kekayaan
4 Penerimaan Pinjaman Daerah
0,00 0,00 0,00 5 Penerimaan Kembali
0,00 0,00 0,00 Pemberian Pinjaman Daerah 6 Penerimaan Piutang Daerah
0,00 0,00 0,00 7 Sisa Lebih Pembiayaan
0,00 0,00 0,00 anggaran tahun berkenaan
Total Realisasi Penerimaan
1.213,01 994,14 532,13 Pembiayaan Daerah
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung 2013-2017 (Audited)
Dengan memperhatikan data defisit riil anggaran dan komposisi penutup defisit riil anggaran selama tahun 2013 sampai dengan 2017, maka dapat diterjemahkan bahwa Pemerintah Kota Bandung mempunyai Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan yang cukup besar sebagai akumulasi dari surplus/defisit riil anggaran ditambah penerimaan pembiayaan yang relatif besar sebagai komposisi penutup defisit riil anggaran. Surplus riil Pemerintah Kota Bandung dimaksud dapat dilihat pada Tabel 3.23.
Tabel 3.23
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan
(Dalam Milyar Rupiah)
5.685,21 5.735,00 Daerah Dikurangi Realisasi: 2 Belanja Daerah
1 Realisasi Pendapatan
5.830,41 5.541,72 3 Pengeluaran Pembiayaan
A Defisit Riil
Ditutup oleh Realisasi Penerimaan Pembiayaan Sisa Lebih Perhitungan
994,14 532,13 Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran Sebelumnya Pencairan Dana Cadangan
0,00 0,00 Hasil Penjualan Kekayaan
0,00 0,00 Daerah Yang Dipisahkan Penerimaan Pinjaman
0,00 0,00 Daerah Penerimaan Kembali
0,00 0,00 Pemberian Pinjaman Daerah Penerimaan Piutang
B Total Realisasi
994,14 532,13 Penerimaan Pembiayaan
Sisa Lebih Pembiayaan
532,13 602,79 Anggaran Tahun Berkenan
Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung 2013-2017 (Audited)
Berdasarkan Tabel 3.23, didapat informasi Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan Pemerintah Kota Bandung selama tahun 2013- 2017, berturut-turut sebesar Rp.710,17 Milyar Tahun 2013; Rp.1.213,11 Milyar Tahun 2014; Rp.994,14 Milyar Tahun 2015; Rp.532,13 Milyar Tahun 2016; serta Rp.602,79 Milyar Tahun 2017. Kondisi demikian menggambarkan kemampuan keuangan Pemerintah Kota Bandung cukup kuat untuk membiayai belanja langsung dan belanja tidak langsung.
B. Analisis Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Analisis SiLPA diperlukan untuk melihat dari mana sumber perolehan SiLPA, dan seberapa besar kontribusi yang diberikan. Tabel 3.24 memberikan gambaran perolehan SiLPA selama tahun 2013 hingga 2017.
Tabel 3.24
Realisasi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Kota Bandung
(Dalam Milyar Rupiah)
% dari Rp % dari
SiLPA SiLPA Jumlah SiLPA
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan PAD 2. Pelampauan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan Dana Perimbangan 3. Pelampauan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Penerimaan Lain- lain Pendapatan Daerah Yang Sah 4. Sisa Penghematan
100 533,98 100 598,47 100 Belanja atau Akibat Lainnya 5. Kewajiban Kepada
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan 6. Kegiatan Lanjutan
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung 2013-2017 (Audited)
Perolehan SiLPA selama tahun 2013 hingga 2017 diperoleh dari sisa penghematan belanja atau akibat lainnya.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 mendefinisikan SiLPA sebagai selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran, sehingga keberadaan SiLPA (sisa lebih pembiayaan Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 mendefinisikan SiLPA sebagai selisih lebih realisasi penerimaan dan pengeluaran anggaran selama satu periode anggaran, sehingga keberadaan SiLPA (sisa lebih pembiayaan
SiLPA yang terdapat pada APBD Kota Bandung sebagian besar berasal dari tertundanya belanja langsung program dan Kegiatan. Hasil evaluasi terhadap SiLPA tersebut diharapkan untuk rencana kedepan jumlah SiLPA Kota Bandung dapat diperkecil.
C. Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) Analisis Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan bertujuan untuk memperoleh gambaran secara riil sisa lebih pembiayaan anggaran yang dapat digunakan dalam penghitungan kapasitas pendanaan pembangunan daerah.
Tabel 3.25
Sisa Lebih (Riil) Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenan Kota Bandung Tahun 2013-2018 (Dalam Milyar Rupiah)
No
Uraian
Proporsi Dari Total Defisit Riil
533,98 598,47 Daerah Dikurangi 2 Kewajiban Kepada
1 Saldo Kas Neraca
0 0 0 0 0 Pihak Ketiga Sampai Dengan Akhir Tahun Belum Terselesaikan 3 Kegiatan Lanjutan
0 0 0 0 0 Sisa Lebih (Riil)
533,98 598,47 Pembiayaan Anggaran Sumber: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bandung 2013-2017 (Audited)
Analisis Proyeksi Pembiayaan Daerah dilakukan untuk memperoleh gambaran sisa lebih riil perhitungan anggaran. Hasil analisis dapat digunakan untuk menghitung kapasitas penerimaan pembiayaan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan.