ANALISIS IMPLEMENTASI KEPEDULIAN LINGKUNGAN MELALUI KEGIATAN OSIM MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA DI MAN LIMA PULUH T.A 2015/2016.

(1)

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPEDULIAN LINGKUNGAN

MELALUI KEGIATAN OSIM MENUJU SEKOLAH ADIWIYATA DI

MAN LIMA PULUH T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ENGLI RATNA PURI

NIM. 3123331017

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Engli Ratna Puri. Nim. 3123331017. Analisis Implementasi Kepedulian

Lingkungan Melalui Kegiatan OSIM Menuju Sekolah Adiwiyata Di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016, Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED. 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015-2016 (2) Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016.

Penelitian ini dilaksanakan di MAN Lima Puluh yang berlokasi di jalan Printis Kemerdekaan No.76 Kec.Lima Puluh, Kab.Batu Bara. Populasi pada penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI dengan jumlah siswa 454 orang. Penentuan sampel diambil 10 % dari jumlah siswa pada setiap kelas dengan teknik proposional random sampling sehingga diperoleh jumlah sampel sebesar 45 orang siswa. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan aldalah teknik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh meliputi 4 kegiatan yaitu Jum’at Bersih, Pramuka, UKS (Usaha Kegiatan Siswa), dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang pada dasarnya semua kegiatan tersebut merupakan kebijakan langsung dari sekolah seperti kebijakan yang berupa visi dan misi yang berisi adanya kepedulian lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan pengelolaan sarana dan prasarana. (2)Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh adalah pada kegiatan Jumat bersih dan PHBS meliputi kegiatan rutin seperti kegiatan piket, pembiasaan membuang sampah, pemanfaatan wastapel, pemanfaatan toilet, dan hemat energi. Pada kegiatan Pramuka meliputi kegiatan spontan, keteladanan ,Kegiatan UKS (Usaha Kegiatan Siswa) meliputi kegiatan lingkungan berbasis partisipasif dan pengkondisian dan hasil angket menunjukkan bahwa siswa/i di MAN Lima Puluh memiliki kepedulian yang tinggi dalam implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM di MAN Lima Puluh, dengan hasil nilai tertinggi adalah 57 dan terdapat 2 orang menjadi 4,4% , dan untuk rentang nilai 48-60 terdapat 38 sisawa dengan hasil 84,4 % dengan kategori baik, dan nilai terendah adalah 36 terdapat 5 orang siswa dengan hasil 11,1 % terletak pada rentang nilai 34 - 47 dengan kategori cukup. Artinya lebih banyak siswa yang memiliki kepedulian lingkungan di MAN Lima Puluh.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Implementasi Kepedulian Lingkungan Melalui Kegiatan OSIM Menuju Sekolah Adiwiyata Di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Didalam penulisan skripsi ini tidak luput dari berbagai kelemahan, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat teratasi, sehubungan dengan itu pada kesempatan penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial . 3. Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si. selaku sekretaris Jurusan Pendidikan

Geografi.

5. Ibu Dra. Rosni, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi .

6. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si selaku Desen Pembimbing Akademik.

7. Bapak Dr. Sugiharto, M.Si, Ibu Ani Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc, Bapak Drs. Mbina Pinem, M.Si, dan Ibu Tumiar Sidauruk, M.Si selaku Dosen Penguji. 8. Bapak/Ibu dosen khususnya di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah

membekali penulis dengan segudang ilmu di bangku perkuliahan. 9. Bapak Siagian selaku Tata Usaha Jurusan Pendidikan Geografi.


(7)

10.Bapak Drs. Marzuki Saragih (Kepala MAN Lima Puluh), Bapak Muhammad, S.Ag, (PKS I), Ibu Nazriyyah Nur, S.Pd (Ibu Koordinator OSIM), beserta guru-guru, staf tata usaha dan pegawai di MAN Lima Puluh.

11.Teristimewa kepada Ayahanda (Amiruddin Tanjung) dan Ibunda tersayang (Supriati) yang telah memberikan doa, semangat, motivasi, dan nasihat setiap saat serta membantu dalam menyelesaikan skripsi ini juga materi sehingga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan. 12.Adik-adik kakak tersayang Nur Kholis Habib dan Nurul Khoiriyyah HaiRani

yang selalu memberi do’a, dukungan, semangat dan motivasi, serta yang

selalu dihati dan selalu istimewa Egiyando .

13.Sahabat-sahabat tersayang geng BERBOT, Elva Sefta Riana, Ayu

Nurmadinah, dan Osda Turnip yang selalu memberikan do’a, semangat,

dukungan, motivasi, dan sumbangan pemikiran.

14.Terima Kasih juga untuk seluruh siswa/i MAN Lima Puluh yang telah bekerja sama dalam proses penyelesaian skripsi ini.

15.Seluruh keluarga besar kelas A Ekstensi 2012 yang selalu bersama-sama dalam suka cita dikampus.

16.Sahabat tercinta khususnya di Cihuy’s Family, yang dimulai dari, kakak Julia Windiarni, A.Md , Helda Anggraini, S.Pd, Wahyunindani, S.Pdi, Ira Wati, S.Pd, Ade Susanti, Almi Pratiwi Tarigan, dan adik bungsu kita Tri Rahayu. 17.Teman-teman PPLT SMA Dharma Patra Pangkalan Berandan yang tidak bisa

di sebutkan satu persatu.


(8)

18.Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya stambuk 2012.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih belum sempurna, untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.

Medan, Juni 2016

Engli Ratna Puri NIM. 3123331017


(9)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING...i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

B. Populasi dan Sampel ... 34

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional... 34

D. Teknik Pengumpulan Data ... 36

E. Teknik Analisis Data ... 39

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 41


(10)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Hasil Penelitian ... 51

B. Pembahasan ... 76

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 79

A. Kesimpulan ... 79

B. Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81

LAMPIRAN ... 84


(11)

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Nilai Beserta Deskripsi Nilai Karakter Dalam Pendidikan...13

2. Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas ...19

3. Jumlah Populasi Dan Sampel ...34

4. Layout Angket... 38

5. Jumlah Sarana Dan Prasarana Di Man Lima Puluh...45

6. Jumlah Guru Dan Tugas Mengajar Di MAN Lima Puluh...47

7. Jumlah Siswa Dan Jurusannya Di Man Lima Puluh...48

8. Pengelompokkan Bentuk Kegiatan OSIM ...75


(12)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema Kerangka Berpikir ... 32

2. Denah Lokasi Man Lima Puluh ... 42

3. MAN Lima Puluh ... 43

4. Lab IPA Dan Ruang OSIM ... 46

5. Struktur Organisasi MAN Lima Puluh ... 50

6. Visi Dan Misi Man Lima Puluh ... 52

7. Tempat Sampah Organik Dan Anorganik ... 55

8. Bak Menyiram Bunga Dan Wastapel... 56

9. Toilet ... 57

10.Alat Kebersihan ... 59

11.Taman Depan Kelas, Taman Belakang ... 59

12.Slogan Kebersihan...60

13.Kegiatan Siswa Menyiram Tanaman ... 63

14.Slogan Kepedulian Melalui Program Osim ... 64

15.Kegiatan Piket Siswa ... 66

16.Tumpukan Sampah ... 68

17.Slogan Perintah Matikan Air... 70

18.Halaman Sekolah ... 72

19.Siswa Menyiram Tanaman... 74


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

NO URAIAN Hal

1. Lembar Observasi Kepedulian Lingkungan ... 84

2. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara ... 85

3. Daftar Pertanyaan Wawancara Kepala Sekolah ... 85

4. Daftar Pertanyaan Wawancara Guru Koordinator OSIM ... 86

5. Angket Penelitian ... 87

6. Hasil Observasi...90

7. Lampiran Foto ... 94

8. Daftar Hasil Angket Siswa ... 96


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Isu tentang lingkungan hidup merupakan salah satu perhatian utama dunia internasional saat ini. Hal ini dipicu oleh perilaku manusia yang kurang peduli pada lingkungannya yang menyebabkan kondisi lingkungan alam semakin hari semakin memprihatinkan. Mengingat pentingnya lingkungan hidup bagi kehidupan manusia, pemerintah baik pusat maupun daerah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang menyangkut pengelolaan lingkungan hidup. Selain itu, peran serta masyarakat dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sangat dibutuhkan karena masyarakatlah yang secara langsung berhadapan dengan masalah lingkungan. Pendidikan karakter adalah upaya mengembangkan karakter (virtues) mencakup kebiasaan dan semangat yang baik, sehingga siswa menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan dewasa. Menurut Ryan dalam Ridwan (2011). Karakter berkaitan langsung dengan tingkah laku manusia. Pendidikan karakter sesungguhnya telah tercermin dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 3 yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab”.


(15)

2

Berdasarkan hal tersebut, menegaskan bahwa salah satu tujuan dari pendidikan karakter ini adalah pembentukan moral anak, pada pembentukan tersebut maka akan tumbuh rasa tanggung jawab pada diri anak, sehingga adanya penanaman nilai-nilai dan perilaku (karakter) kepada warga sekolah yang meliputi pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai, baik terhadap Tuhan YME maupun terhadap diri sendiri dan orang lain.

Komitmen tersebut hendaknya ditanamkan pada peserta didik. Jika pengetahuan dan kepedulian lingkungan dapat ditanamkan pada peserta didik, diharapkan ketika mereka dewasa akan menjadi bekal sikap dan perilaku dalam dirinya terhadap lingkungan akan berdampak positif. Terlebih lagi dengan isu-isu pemanasan global yang merupakan akibat dari kerusakan lingkungan pada zaman sekarang. Generasi mudalah yang memegang peran besar sebagai promotor perilaku peduli lingkungan hidup. Di sinilah peran sekolah yang merupakan tempat berlangsungnya pendidikan yang fungsinya membentuk karakter dan salah satunya dalam pembentukan perilaku peduli lingkungan.

Pada saat ini perlu adanya Pendidikan lingkungan hidup (PLH) yang sangat penting diterapkan kepada siswa maupun masyarakat dimana secara formal diartikan sebagai upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.


(16)

3

Perilaku peduli lingkungan merupakan hal yang harus ditanamkan secara terus menerus melalui pembiasaan. Aspek-aspek peduli lingkungan yang dikembangkan di sekolah meliputi pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah, penyediaan tempat pembuangan sampah, melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik, penyediaan peralatan kebersihan, serta pembuatan program cinta bersih lingkungan .

Tujuan diadakannya program adiwiyata adalah mewujudkan warga sekolah, khususnya peserta didik yang peduli dan berbudaya lingkungan, sekaligus mendukung pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk pembangunan berkelanjutan. Program Adiwiyata tingkat sekolah merupakan tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.

MAN Lima Puluh adalah salah satu sekolah yang memiliki jumlah guru sebanyak 41 orang, pegawai TU sebanyak 6 orang, siswa sebanyak 639 orang, anggota OSIM sebanyak 40 orang, satpam satu orang, dan cleaning service sebanyak satu orang. MAN Lima Puluh juga pernah mendapatkan penghargaan

Green House atau sekolah hijau serta penghargaan adiwiyata pada tahun 2012.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan diketahui bahwa MAN Lima Puluh merupakan salah satu sekolah menengah keatas yang sedang berupaya merintis serta mengembangkan karakter sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan


(17)

4

sebagai wujud implementasi kepedulian lingkungan dari pendidikan karakter, melalui kebijakan sekolah yang meliputi visi dan misi sekolah, kegiatan lingkungan berpartisipasif, pengelolahan dan penyedian sarana prasarana pendukung, dan pengembangan diri merupakan program yang ada disekolah yang menyangkut terkait kegiatan OSIM kegiatan tersebut meliputi yaitu kegiatan

Jum’at bersih, Pramuka, UKS (Usaha Kegiatan Siswa), dan PHBS (Prilaku Hidup

Bersih dan sehat), dengan demikian dapat peneliti lihat bahwa adanya program pendukung dari kegiatan OSIM itu sendiri terkait kepedulian lingkungan untuk menuju sekolah adiwiyata. Hal ini dapat diketahui dari visi MAN Lima Puluh yang memuat unsur peduli dan berbudaya lingkungan. Adapun bunyi visi tersebut

yaitu “Unggul dalam Prestasi, Tangguh dalam Kompetisi, Santun dalam Pekerti, Peduli Lingkungan”. Lebih dari itu, Kepala Sekolah MAN Lima Puluh mengemukakan bahwa pencetusan visi sangat diharapkan menjadi sarana bagi warga sekolah, terutama siswa untuk mengenal dan lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan hingga pada akhirnya tidak hanya menjadi suatu kebiasaan, melainkan kebutuhan.

Terlihat dari kondisi MAN Lima Puluh kondisi yang terkesan panas ini cukup tergantikan dengan kesan sejuk dan hijau dari tamanisasi lingkungan sekolah. Tamanisasi lingkungan sekolah menunjuk pada keberadaan taman-taman kelas di teras-teras kelas, halaman, dan lingkungan sekitar sekolah. Di taman-taman tersebut, ada berbagai jenis tanaman yang ditanam, baik secara langsung di media tanah tanpa pot maupun dengan pot. Kesan sejuk dan hijau dari tamanisasi


(18)

5

lingkungan sekolah juga berpadu secara harmonis dengan keberadaan slogan dan atau poster-poster peduli lingkungan.

Dalam upaya pelaksanaannya agar mampu menjadi sebuah budaya dan karakter yang memiliki keterkaitan dengan keseimbangan dan kelestarian lingkungan di masa depan. Meski demikian, peneliti masih menjumpai warga sekolah, khususnya siswa yang masih belum menyadari pentingnya kepedulian lingkungan kemudian adanya perbedaan sikap siswa antara siswa lama dan siswa baru, serta kurang adanya penanaman sikap peduli lingkungan sejak dini. Hal ini terlihat masih ada siswa yang masih membuang sampah secara sembarangan, serta tidak melaksanakan tugas piket dan sebagainya. Terkadang masih ditemukannya sampah didalam laci meja di ruangan kelas. Padahal tong sampah yang disediakan pihak sekolah untuk masing-masing kelas telah tersedia. Hal ini menunjukkan kurangnya peran guru dalam menerapkan kepedulian lingkungan siswa .

Oleh sebab itu, setiap organisasi kepesertadidikan yang ada di sekolah sangat potensial untuk membina perilaku peserta didik. Salah satu organisasi kepesertadidikan yang ada di sekolah MAN Lima puluh adalah Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM). OSIM merupakan satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah/madrasah. Keberadaan OSIM di lingkungan sekolah diharapkan dapat membangun karakter siswa melalui berbagai materi pembinaannya. Adapun dijelaskan dalam pasal 3 ayat 2 poin (e) Permendiknas No.39/2008, bahwa materi pembinaan kesiswaan, yaitu “Demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan, dan toleransi sosial


(19)

6

dalam konteks masyarakat plural”. Melalui OSIM, sekolah dapat menggerakkan

peserta didik untuk terjun secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kepedulian lingkungan seperti melalui program Jum’at Bersih, Pramuka, UKS (Usaha Kegiatan Siswa), dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat).

Kondisi sebagaimana diuraikan di atas, menarik perhatian peneliti untuk melakukan pengkajian dan penelitian mengenai implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah, (1) isu-isu pemanasan global yang merupakan akibat dari kerusakan lingkungan (2) pendidikan karakter untuk meningkatkan kesadaran terhadap kepedulian lingkungan (3) pentingnya suatu organisasi untuk meningkatkan prilaku perbedaan sikap antar siswa (4) kurangnya implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh.

C.Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016.


(20)

7

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah yang telah diberikan, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016? 2. Bagaimanakah implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM

menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan dasar untuk mencapai sasaran penelitian. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016?

2. Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh T.A 2015/2016?

F. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukkan dan gambaran bagi kepala sekolah dalam implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata melalui kegiatan OSIM di MAN Lima Puluh.

2. Bagi siswa MAN Lima Puluh untuk tetap menjaga dan melestarikan lingkungan sekolahnya agar mendapatkan program penghargaan Adiwiyata.


(21)

8

3. Sebagai bahan masukan (referensi) maupun perbandingan bagi penulis lainnya yang akan mengadakan penelitian yang kaitannya dengan implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata melalui kegiatan OSIM.

4. Sebagai bahan referensi bagi pembelajaran pendidikan geografi di MAN Lima Puluh kelas XI semester genap.

5. Sebagai tugas akhir untuk syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan geografi.


(22)

79

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di Bab V Hasil dan Pembahasan, peneliti menyimpulkan beberapa hal berikut.

1. Bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh meliputi 4 kegiatan yaitu Jum’at Bersih, Pramuka, UKS (Usaha Kegiatan Siswa), dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang pada dasarnya semua kegiatan tersebut merupakan kebijakan langsung dari sekolah seperti kebijakan yang berupa visi dan misi yang berisi adanya kepedulian lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan pengelolaan sarana dan prasarana.

2. Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh adalah pada kegiatan Jumat bersih dan PHBS meliputi kegiatan rutin yang berisikan kegiatan piket, pembiasaan membuang sampah, pemanfaatan wastapel, pemanfaatan toilet, dan hemat energi. Pada kegiatan Pramuka meliputi kegiatan spontan, keteladanan, Kegiatan UKS (Usaha Kegiatan Siswa) meliputi kegiatan lingkungan berbasis partisipasif dan pengkondisian dan hasil angket menunjukkan bahwa siswa/i di MAN Lima Puluh memiliki kepedulian yang tinggi dalam implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM di MAN Lima Puluh dengan nilai tertinggi adalah 57 dan terdapat 2 orang menjadi 4,4% , dan untuk rentang nilai 48-60 terdapat 38 siswa dengan hasil 84,4 % dengan kategori baik, dan


(23)

80

nilai terendah adalah 36 terdapat 5 orang siswa dengan hasil 11,1 % terletak pada rentang nilai 34 - 47 dengan kategori cukup. Artinya lebih banyak siswa yang memiliki kepedulian lingkungan di MAN Lima Puluh.

B. Saran

1. Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata perlu ditingkatkan lagi agar lebih efektif pelaksanaannya.

2. Perlu adanya kembali teguran dari bapak/ibu terkait sikap peserta didik dalam implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata ini.

3. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan tindakan-tindakan peduli lingkungan dengan senantiasa mengikuti dan melaksanakan program-program pendukung implementasi kepedulian lingkungan yang ada di sekolah dengan penuh tanggung jawab dan semaksimal mungkin agar menjadi kebiasaan, kebutuhan, dan karakter dalam diri masing-masing.

4. Meningkatkan budaya saling mengingatkan antarsiswa dalam kegiatan peduli lingkungan.

5. Sebaiknya meningkatkan perhatian terhadap kepedulian lingkungan dan paradigma bahwa lingkungan juga merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian serta menjadi tempat pembelajaran bagi siswa sekalipun ada kesibukan guru dalam mengajar di kelas.


(24)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidinsyah & Dasim B. “Internalisasi Nilai Peduli Lingkungan Melalui

Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di SD Negeri Antasan Besar

7 Banjarmasin)”, Integritas Vol. 1 No. 1, Desember 2012, Hal.1-10,

(Online), (http://repository.upi.edu/3700/, diakses 24 Februari 2016 Pukul 10.19 WIB)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Elsa, Femillia, 4. “Penerapan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Metode Inkuiri Terhadap Sikap Dan Perilaku Siswa Pada Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Di Smp Negeri 6 Banda Aceh”, Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal. 1-76, (Online),.(http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/biotik/article/view/232, diakses 24 Februari 2016 pukul 10.06 WIB).

Hariyanto. 2011. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Huda, Syamsul, “Peranan Kaderisasi Calon Pengurus Organisasi Siswa Intra

Sekolah (Osis) Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berorganisasi

Siswa Di Smp Negeri 1 Malang”, (Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan,

Vol.2,No.1(2013),(Online),(Http://Jurnal.Online.Um.Ac.Id/Article/Do/Detai l-Article/1/45/1498, Diakses 26 Februari 2016 Pukul 21.46 WIB)

Isa, Muhammad, 2016“ Organisasi Intra Sekolah (OSIS)”, (Online), (Https://Www.Academia.Edu/4770030/Organisasi_Siswa_Intra_Sekolah_O sis_,diakses 26 Februari 2016 Pukul 22.24 WIB)

J.Moleong, Lexy 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kemendiknas . 2011. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa,

Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta:

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

______. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.


(25)

82

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya

Lingkungan.E-Book. Diakses dari http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/

pada tanggal 16 Februari 2016, jam 14.30 WIB.

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Pontianak: Ar-Ruzz Media.

Landriany Ellen, “Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan

Pendidikan Lingkungan Hidup Di SMA Kota Malang”,(Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari2014;82- 88 ISSN:2337-7623;EISSN:2337-761582),(Online),

(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/viewFile/1739/1834, diakses 13 Maret 2016 Pukul 22.04 WIB)

M. Halomoan “Kajian Terhadap Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Bangsa Di Satuan Pendidikan”, (Online), (http://sumut.kemenag.go.id/, diakses 26 Februari 2016 Pukul 22.30 WIB)

Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Nadjmuddin Ramly. 2005. Membangun Lingkungan Hidup yang Harmonis &

Berperadaban. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Nanik Hidayati, “Perilaku Warga Sekolah Dalam Program Adiwiyata di SMK

Negeri 2 Semarang”, (Artikel Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan2013,ISBN978-602-17001-1-2,(Online),( https://core.ac.uk/download/files/379/18605628.pdf, diakses 14 Maret 2016 Pukul 09.45 WIB)

Permendiknas No.39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan

Prabang Setyono, Etika, Moral dan Bunuh Diri Lingkungan dalam Perspektif

Ekologi (Solusi Berbasis Enviromental Insight Quotient), (Surakarta: UNS

Press dan LPP UNS, 2011), hlm. 8-10.

Prayetno. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rahmah, Yanti Dwi, “Implementasi Program Sekolah Adiwiyata(Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya)” , (Jurnal Administrasi Publik

(JAP),Vol.2,No.4,2014,Hal.753-757),(Online),

(http://administrasipublik.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jap/article/down


(26)

83

Sani, Ridwan Abdullah. 2011. Pendidikan Karakter Di pesantren. Bandung: Citapustaka.

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual,

Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri.

Jakarta: Bumi Aksara.

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan : Edisi 10. Jakarta : Djambatan

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syahrum dan Salim. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.

UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yudistira, cecep 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Alam Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang. Semarang:


(1)

3. Sebagai bahan masukan (referensi) maupun perbandingan bagi penulis lainnya yang akan mengadakan penelitian yang kaitannya dengan implementasi nilai peduli lingkungan menuju sekolah adiwiyata melalui kegiatan OSIM.

4. Sebagai bahan referensi bagi pembelajaran pendidikan geografi di MAN Lima Puluh kelas XI semester genap.

5. Sebagai tugas akhir untuk syarat mendapatkan gelar sarjana pendidikan geografi.


(2)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang telah dipaparkan di Bab V Hasil dan Pembahasan, peneliti menyimpulkan beberapa hal berikut.

1. Bentuk kegiatan OSIM dalam implementasi kepedulian lingkungan menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh meliputi 4 kegiatan yaitu Jum’at Bersih, Pramuka, UKS (Usaha Kegiatan Siswa), dan PHBS (Prilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang pada dasarnya semua kegiatan tersebut merupakan kebijakan langsung dari sekolah seperti kebijakan yang berupa visi dan misi yang berisi adanya kepedulian lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipasif, dan pengelolaan sarana dan prasarana.

2. Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata di MAN Lima Puluh adalah pada kegiatan Jumat bersih dan PHBS meliputi kegiatan rutin yang berisikan kegiatan piket, pembiasaan membuang sampah, pemanfaatan wastapel, pemanfaatan toilet, dan hemat energi. Pada kegiatan Pramuka meliputi kegiatan spontan, keteladanan, Kegiatan UKS (Usaha Kegiatan Siswa) meliputi kegiatan lingkungan berbasis partisipasif dan pengkondisian dan hasil angket menunjukkan bahwa siswa/i di MAN Lima Puluh memiliki kepedulian yang tinggi dalam implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM di MAN Lima Puluh dengan nilai tertinggi adalah 57 dan terdapat 2 orang menjadi 4,4% , dan untuk rentang nilai 48-60 terdapat 38 siswa dengan hasil 84,4 % dengan kategori baik, dan


(3)

nilai terendah adalah 36 terdapat 5 orang siswa dengan hasil 11,1 % terletak pada rentang nilai 34 - 47 dengan kategori cukup. Artinya lebih banyak siswa yang memiliki kepedulian lingkungan di MAN Lima Puluh.

B. Saran

1. Implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata perlu ditingkatkan lagi agar lebih efektif pelaksanaannya.

2. Perlu adanya kembali teguran dari bapak/ibu terkait sikap peserta didik dalam implementasi kepedulian lingkungan melalui kegiatan OSIM menuju sekolah adiwiyata ini.

3. Berusaha mempertahankan dan meningkatkan tindakan-tindakan peduli lingkungan dengan senantiasa mengikuti dan melaksanakan program-program pendukung implementasi kepedulian lingkungan yang ada di sekolah dengan penuh tanggung jawab dan semaksimal mungkin agar menjadi kebiasaan, kebutuhan, dan karakter dalam diri masing-masing.

4. Meningkatkan budaya saling mengingatkan antarsiswa dalam kegiatan peduli lingkungan.

5. Sebaiknya meningkatkan perhatian terhadap kepedulian lingkungan dan paradigma bahwa lingkungan juga merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian serta menjadi tempat pembelajaran bagi siswa sekalipun


(4)

81

DAFTAR PUSTAKA

Abidinsyah & Dasim B. “Internalisasi Nilai Peduli Lingkungan Melalui

Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal (Studi Di SD Negeri Antasan Besar

7 Banjarmasin)”, Integritas Vol. 1 No. 1, Desember 2012, Hal.1-10,

(Online), (http://repository.upi.edu/3700/, diakses 24 Februari 2016 Pukul 10.19 WIB)

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Elsa, Femillia, 4. “Penerapan Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan Melalui Metode Inkuiri Terhadap Sikap Dan Perilaku Siswa Pada Materi Pencemaran Dan Kerusakan Lingkungan Di Smp Negeri 6 Banda Aceh”, Jurnal Biotik, ISSN: 2337-9812, Vol. 2, No. 1, Ed. April 2014, Hal. 1-76, (Online),.(http://jurnal.arraniry.ac.id/index.php/biotik/article/view/232, diakses 24 Februari 2016 pukul 10.06 WIB).

Hariyanto. 2011. Konsep Dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.

Huda, Syamsul, “Peranan Kaderisasi Calon Pengurus Organisasi Siswa Intra

Sekolah (Osis) Dalam Upaya Mengembangkan Kemampuan Berorganisasi

Siswa Di Smp Negeri 1 Malang”, (Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan,

Vol.2,No.1(2013),(Online),(Http://Jurnal.Online.Um.Ac.Id/Article/Do/Detai l-Article/1/45/1498, Diakses 26 Februari 2016 Pukul 21.46 WIB)

Isa, Muhammad, 2016“ Organisasi Intra Sekolah (OSIS)”, (Online), (Https://Www.Academia.Edu/4770030/Organisasi_Siswa_Intra_Sekolah_O sis_,diakses 26 Februari 2016 Pukul 22.24 WIB)

J.Moleong, Lexy 2013. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Kemendiknas . 2011. Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Bahan Pelatihan Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. ______. (2011). Panduan Pelaksanaan Pendidikan Karakter. Jakarta: Badan

Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan.


(5)

82

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2011. Panduan Adiwiyata Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan.E-Book. Diakses dari http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/ pada tanggal 16 Februari 2016, jam 14.30 WIB.

Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Pontianak: Ar-Ruzz Media.

Landriany Ellen, “Implementasi Kebijakan Adiwiyata Dalam Upaya Mewujudkan

Pendidikan Lingkungan Hidup Di SMA Kota Malang”,(Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Volume 2, Nomor 1, Januari2014;82- 88 ISSN:2337-7623;EISSN:2337-761582),(Online),

(http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jmkpp/article/viewFile/1739/1834, diakses 13 Maret 2016 Pukul 22.04 WIB)

M. Halomoan “Kajian Terhadap Pengembangan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter

Bangsa Di Satuan Pendidikan”, (Online), (http://sumut.kemenag.go.id/, diakses 26 Februari 2016 Pukul 22.30 WIB)

Mulyasa. 2008. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian Guru Dan Kepala Sekolah. Jakarta : Bumi Aksara.

Nadjmuddin Ramly. 2005. Membangun Lingkungan Hidup yang Harmonis & Berperadaban. Jakarta: Grafindo Khazanah Ilmu.

Nanik Hidayati, “Perilaku Warga Sekolah Dalam Program Adiwiyata di SMK

Negeri 2 Semarang”, (Artikel Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013, Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan2013,ISBN978-602-17001-1-2,(Online),( https://core.ac.uk/download/files/379/18605628.pdf, diakses 14 Maret 2016 Pukul 09.45 WIB)

Permendiknas No.39 Tahun 2008 Tentang Pembinaan Kesiswaan

Prabang Setyono, Etika, Moral dan Bunuh Diri Lingkungan dalam Perspektif Ekologi (Solusi Berbasis Enviromental Insight Quotient), (Surakarta: UNS Press dan LPP UNS, 2011), hlm. 8-10.

Prayetno. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembangunan Bangsa. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rahmah, Yanti Dwi, “Implementasi Program Sekolah Adiwiyata(Studi pada SDN Manukan Kulon III/540 Kota Surabaya)” , (Jurnal Administrasi Publik (JAP),Vol.2,No.4,2014,Hal.753-757),(Online),


(6)

83

Sani, Ridwan Abdullah. 2011. Pendidikan Karakter Di pesantren. Bandung: Citapustaka.

Sjarkawi. 2006. Pembentukan Kepribadian Anak Peran Moral Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta: Bumi Aksara.

Soemarwoto, Otto. 2004. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan : Edisi 10. Jakarta : Djambatan

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syahrum dan Salim. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Citapustaka Media.

UU No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yudistira, cecep 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Peduli Lingkungan di Sekolah Alam Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi. Semarang. Semarang: fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam.