KAJIAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA BATU KAPUR DAN PEMANDIAN AIR PANAS TINGGI RAJA KECAMATAN SILAU KAHAEAN KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

POTENSI OBJEK WISATA BATU KAPUR DAN PEMANDIAN AIR PANAS DESA TINGGI RAJA KECAMATAN SILAU KAHEAN

KABUPATEN SIMALUNGUN

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperolah Gelar

Sarjana Pendidikan Oleh :

ANDI EKO PRATAMA. S NIM. 309131003

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016


(2)

(3)

(4)

vi ABSTRAK

Andi Eko Pratama, NIM 309131003. Kajian Pengembangan Objek Wisata Batu Kapur dan Pemandian Air Panas Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahaean Kabupaten Simalungun. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui (1). Bagaimana sarana di lokasi objek wisata Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten simalungun. (2). Bagaimana prasarana di lokasi objek wisata Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten simalungun. (3). Bagaimana peran Masyarakat dalam pengembangan di lokasi objek wisata Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten simalungun.

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Silau Kahean tahun 2015. Populasi dalam penelitian ini Objek wisata batu kapur dan pemandian air panas Tinggi Raja dan sampel penelitian ini adalah Kelesuruhan Populasi atau seluruh objek wisata Batu Kapur Tinggi Raja. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumenter dan observasi. Tehnik analisis data yang digunakan adalah tehnik analisis deskriptif.

Hasil penelitian menunujukkan (1)sarana di Objek Wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai dari (a)Rumah makan di objek wisata ini kurang memadai karena warung-warung yang ada di objek wisata ini hanya menjual makanan ringan seperti mie rebus dan softdrink, jadi pengunjung kebanyakan membawa bakal makanan dari rumah. (b)WC di Objek wisata ini kurang memadai dan kurang terawat, jumlah kamar mandi di objek wisata ini adalah 3 unit kamar mandi untuk pria dan 3 unit untuk wanita. WC yang terdapat di objek wisata ini belum masih belum permanen. (c)Tempat parkir di Objek wisata ini semua nya dikelolah oleh masyarakat setempat dan berjumlah sekitar 4 unit. (d)Pondok pengunjung yang disediakan di objek wisata ini terbuat dari kayu beratapkan seng atau rumbia. Rata-rata lokasi pondok pengunjung juga sebagai tempat berjualan. (e)Tempat ibadah di objek wisata ini sudah memadai memiliki 1 unit mesjid dan 1unit gereja. (f)Tempat sampah yang ada di objek wisata ini kurang di perhatikan dengan baik masih banyak sampah yang berserakan di sekitar objek wisata ini. (2) prasarana di objek wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai yaitu: (a)Jalan menuju lokasi objek wisata Tinggi Raja berjarak ± 1 km dari Desa Tinggi Raja. jaringan jalan menuju objek wisata ini telah sebagian besarnya sudah beraspal namun jalan dari Desa Tinggi Raja ke lokasi wisata belum diaspal masih jalan berpasir dan berbatu. (b)Transportasi di objek wisata ini belum memadai, belum adanya bus yang langsung menuju objek wisata. (c)Jaringan Litrik di Sekitar objek wisata ini sudah memadai itu dapat dilihat semua rumah di sekitar objek wisata ini sudah memakai listrik dari PLN. (d)Ketersediaan air bersih di lokasi objek wisata ini sudah ada dengan memakai sumur bor atau air langsung dari sungai. (3)Kurangnya peran masyarakat dalam Pengembangan Objek wisata Tinggi Raja dan peran pemrintah dalam mempromosikan juga mengembangkan Objek Wisata Tinggi Raja.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan judul “Kajian Pengembangan Objek Wisata Batu Kapur Tinggi dan Pemandian air

Panas Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun”. Adapun tujuan skripsi ini dibuat adalah sebagai kelengkapan tugas dalam memenuhi salah satu persyaratan gna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Sebagaimana biasa di dalam peneulisan skripsi, penulis banyak mengalami rintangan karena keterbatasan pengetahuan serta literatur yang menunjang topik ini, namun berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta stafnya.

 Bapak Drs. Ali Nurman, M.Si selaku ketua jurusan yang telah banyak membimbing selama mengikuti studi di Jurusan Pendidikan Geografi.

 Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi

 Bapak Dr. Sugiharto, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak waktu dan pemikiran dalam menyelesaikan penyusunan dan penulisan skripsi ini

 Bapak Drs. N.M. Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yag telah membimbing selama perkuliahan.

 Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan kepada penulis beserta Bapak siagian.

 Camat Silau Kahean Kecamatan Tanjung Balai dan staff yang telah memberikan izin penelitian kepada penulis.


(6)

iv

 Teristimewa kepada Ayahanda B. Samosir dan Ibunda D. Simanungkalit, S.Pd yang telah memberikan banyak doa, pengorbanan, motivasi serta dukungan sehigga penulis dapat menjalani pendidikan untuk meraih gelar Sarjana Pendidikan.

 Buat adik-adik tersayang Debby Desniwati Samosir dan Agus Setiadi Samosir yang selalu memberi motivasi dan dukungan.

 Buat Keluarga Samosir dan Simanungkalit. Termakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

 Buat teman-teman B. Reguler 2009 yang telah memberi semangat dan motivasi, buat Sahabat Sahabat ku(Ruben Pardede S.Pd, Yopi Napiri Elieser Sitorus S.Pd, Dianson Sinaga, S.pd dan Charles Simanjuntak, S.Pd, Vera Oktavia Sinaga, S.pd, Alm. Novita Sari, S.Pd, abangda Lamhot,S.Pd, Friani Sijabat, S.Pd).

 Terimakasih buat adinda Yogi Marulitua Ambarita, S.Pd, Joni Ginting, Romi Purba, dan Sheila yang telah memberi semangat dan membantu penyelesaian skripsi ini.

 Terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari skripsi ini belum sempurna, untuk itu penulis masih mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak khususnya mahasiswa pendidikan geografi, FIS UNIMED.Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi semua pembaca.

Medan, Januari 2016 Penulis

Andi Eko Pratama Samosir NIM. 309131003


(7)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN v

ABSTRAK vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL ix

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR LAMPIRAN xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Identifikasi Masalah 4

C. Pembatasan Masalah 5

D. Perumusan Masalah 5

E. Tujuan Penelitian 6

F. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis 8

B. Penelitian Yang Relevan 26

C. Kerangka Berpikir 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian 31

B. Populasi dan Sampel 31

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional 31

D. Teknik Pengumpulan Data 32


(8)

viii BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

A. Keadaan Fisik 34

B. Keadaan Non Fisik 37

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 45 1. Keadaan Objek Wisata Tinggi Raja ... 45

a. Sarana ... 46

b. Prasarana... 50

2. Peran Masyarakat ... 51

B. Pembahasan 53 a. Sarana ... 55

b. Prasarana... 58

c. Peran Pemerintah dan Masyarakat Dalam Peningkatan Wisata Tinggi Raja ... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan 64

B. Saran 65 DAFTAR PUSTAKA 66 LAMPIRAN 68


(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1. Luas Daerah Menurut Desa/Kelurahan 35 2. Luas Daerah Menurut Jenis Penggunaan Lahan 36 3. Banyaknya Sekolah SD, SMP, SMA Negeri dan Swasta 37

4. Banyaknya Sarana Kesehatan 38

5. Banyaknya Sarana Ibadah 39

6. Kompisisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin 40 7. Banyaknya Penduduk Dirinci Menurut Kelompok Umur dan Jenis


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Skema kerangka berpikir 30

2. Peta Kabupaten Simalungun 43

3. Peta Silau Kahean 44

4. Salah Satu Warung Dilokasi Wisata... 46

5. Toilet di Lokasi Wisata Yang Kurang Memadai ... 47

6.` Tempat Parkir Yang Dikelola Masyarakat Lokal ... 48

7. Pondok Tempat Istirahat Pengunjung Dilokasi Wisata ... 48

8. Sampah Bekas Pengunjung Dilokasi Wisata ... 49

9. Kondisi Jalan Menuju Tempat Objek Wisata ... 50

10. Jembatan yang Dibuat Masyarakat Untuk Pengunjung Berfoto ... 52

11. Jalan Yang Dibuat Oleh Masyarakat ... 52

12. Hutan Disekitar Lokasi Objek Wisata ... 54


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Pertanyaan kepada pengunjung dan masyarakat Sekitar Objek Wisata Batu Kapur dan Pemandian Air Panas

Desa Tinggi Raja... ... 68 2. Pertanyaan kepada pengelola objek wisata Batu Kapur

Dan Pemandian Air Panas Desa tinggi raja... ... 69 3. Lampiran Foto……...……….... ………70


(12)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan sebagai salah satu sektor andalan dalam peningkatan devisa Negara. Pembangunan pariwisata pun mulai digalakkan. Potensi-potensi wisata yang ada mulai diperhatikan untuk pembangunan dan pengembangan. Pembangunan ini dimaksudkan selain untuk menambah aset pendapatan Negara untuk mendayagunakan sumber daya ada.

Negara Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki beranekaragam suku dan adat istiadat yang berbeda, serta memiliki banyak sumber daya alam yang berupa keindahan pemandangan alam seperti pegunungan yang sejuk, laut yang biru, air terjun, pemandian air panas dan banyak lagi pesona alam lainnya. Sektor pariwisata ini diharapkan dapat menjadi penghasil devisa nomor satu di Indonesia. Sesuai dengan pengembangan pariwisata, terlebihnya pariwisata di Indonesia merupakan jalan keluar dari berbagai masalah perekonomian yang ada di negara ini. Dipandang dengan hal yang terjadi maka dapat diatasi dengan adanya industi pariwisata karena industri ini dapat menciptakan lapangan kerja baru yang tentunya akan dapat memberikan peluang ekonomi yang tinggi. Pariwisata di Indonesia umumnya bertujuan untuk : a) mengembangkan dan mendayagunakan sumber dan potensi kepariwisataan nasional agar menjadi kegiatan ekonomi yang dapat diandalkan; b) meningkatkan


(13)

2

devisa Negara; c) memperluas dan memeratakan kesempatan berusaha serta lapangan kerja; d) meningkatkan laju pembangunan daerah; e) memperkenalkan dan mengembangkan nilai-nilai bangasa dan keindahan alam. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan dan peningkatan kepariwisataan sehingga perlu ditata, dipelihara, dan dipromosikan untuk meningkatkan minat wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata.

Dalam pengembangan suatu objek wisata, ada hal yang harus diketahui yaitu faktor pendukung pengembangannya seperti pembangunan terhadap sarana pariwisata, selain itu ada juga prasarana pariwisata. Semua usaha itu perlu ditingkatkan agar objek wisata dapat berkembang. Walaupun suatu objek wisata mempunyai potensi alam yang sangat baik, tetapi jika tidak didukung dengan pembangunan sarana dan prasarana yang baik, maka objek wisata tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Sehingga dengan adanya pelayanan yang baik kepada wisatawan dan terpenuhinya segala fasilitas pariwisata akan membuat para wisatawan semakin berminat untuk berkunjung dan merasa nyaman dan mendapat kenangan yang membuat wisatawan tertarik untuk berkunjung kembali.

Provinsi Sumatera Utara memiliki banyak potensi wisata yang meliputi pegunungan, sungai, pantai, hutan serta kekayaan jenis hewan dan tumbuhan yang menjadi ciri khas Provinsi sumatera Utara. Jika objek wisata yang ada di Sumatera Utara tersebut dapat dikembangkan, dikelola dan dipromosikan akan dapat menarik minat wisatawan berkunjung baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata tersebut dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi daerah terutama terhadap pendapatan daerah. Sumatera Utara termasuk sepuluh provinsi yang ditunjuk sebagai daerah wisata nasional, hal ini disebabkan


(14)

3

Sumatera Utara memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi berupa sumber daya alam yang berlimpah, baik di daratan maupun perairan. Semua potensi tersebut mempunyai peranan penting bagi pengembangan kepariwisataan khususnya wisata alam.

Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Utara yang merupakan suatu wilayah yang memilki potensi wisata yang potensial dan dapat menunjang nilai wisata di provinsi Sumatera Utara. Salah satunya Kecamatan di kabupaten Simalungun yang memiliki potensi objek wisata adalah Kecamatan Silau Kahean yang berlokasi di desa Tinggi Raja. Di kecamatan ini terdapat lokasi potensi objek wisata pemandangan alam yang cukup dikenal masyarakat lokal maupun luar seperti daerah yang ada di desa Tinggi Raja yaitu wisata Batu kapur dan pemandian air panas.

Lokasi wisata batu kapur dan pemandian air panas tinggi raja memiliki potensi wisata yang cukup menarik wisatawan, hal ini dapat dilihat dari potensi-potensi yang dimiliki beraneka ragam. Beberapa potensi-potensi objek wisata tersebut yaitu tampilan alam yang masih alsi dengan lingkungan sejuk dan disekitarnya masih terdapat pepohonan hijau(hutan) disamping itu juga terdapat pemandian air panas dan air terjun.

Pengunjung yang datang ke objek wisata ini terdiri dari berbagai kalangan baik anak-anak, remaja bahkan keluarga, pengembangan yang dilakukan pada potensi wisata batu kapur dan pemandian air panas tinggi raja ini belum dioptimalkan, tetapi sudah banyak pengunjung yang datang ke lokasi wisata ini. Objek wisata batu kapur dan pemandian air panas tinggi raja ini memilki


(15)

4

gambaran kondisi fisik yang potensial seperti pemandangan alam yang menarik, sumber air panas dan tanah kapur yang putih disekitar objek wisata.

Dibalik potensi yang dimiliki wisata ini faktor pendukung terdapat juga faktor penghambat dalam pengembangannya misalnya aksesibilitas menuju objek wisata batu kapur dan pemandian air panas ini atau transportasi yang kurang mendukung dengan lokasi yang cukup jauh serta masih kurangnya upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengembangkan potensi yang ada di objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja.

Potensi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas ini dirasa perlu khususnya dalam rangka pengembangan objek wisata ini, yaitu bagaimana keadaan objek wisata batu kapur dan pemandian air panas serta apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam pengembangan potensi wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

B. Identifikasi Masalah

Dalam melihat potensi suatu objek wisata, maka hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana keadaan objek wisata tersebut sehingga mendukung suatu objek wisata untuk dapat berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Banyak faktor yang mempengaruhi berkembangnya pariwisata yakni dari aspek pendukung yang juga merupakan bagian potensi wisata tersebut yang meliputi potensi fisik, keadaan geografis (letak, luas, topografi, iklim dan vegetasi) dan potensi non fisik yang meliputi sarana pokok (hotel, penginapan, dan jenis akomodasi lainnya, restoran, warung, promosi, pemandu dan sebagainya) sarana penunjang ( fasilitas berbelanja atau souvenir fasilitas hiburan


(16)

5

dan lainnya) prasarana kepariwisataan (jaringan jalan, tenaga listrik, rumah sakit, penyedian air bersih, telekomunikasi, dan transportasi). Faktor tersebut ada kalanya tidak seluruhnya tersedia di suatu daerah tertentu sehingga merupakan faktor penghambat dan pengembangan pariwisata. Bagi mereka yang pergi ketempat lain atau ke suatu tujuan objek wisata sudah tentu disebapkan karena sapta pesona objek wisatanya (aman, tertib, bersih, indah, sejuk, ramah tamah, kenangan) yang dapat menarik perhatian wisatawan. Untuk itu perlu dikemukakan bahwa penelitian ini akan membahas peran serta penduduk dalam pengembangan potensi objek wisata dilihat dari sarana, prasarana dan sapta pesonanya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas maka peneliti membatasi masalah pada : sarana rumah makan atau warung, WC umum, tempat parkir, pondokan pengunjung, tempat sampah, sarana transportasi tempat duduk dan promosi) melihat kondisi prasarana objek wisata (jaringan jalan, jaringan listrik, pelayanan kesehatan) sapta pesona yang mendorong pengunjung untuk mengunjungi potensi wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean kabupaten Simalungun.

D. Perumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana sarana di lokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air

panas di Desa Tnggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.


(17)

6

2. Bagaimana prasarana di lokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tnggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

3. Bagaimana peran masyarakat lokal dalam pengembangan di lokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sarana dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui prasarana dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean kabupaten Simalungun.

3. Untuk mengetahui peran masyarakat lokal dalam pengembangan dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Bagi penulis yaitu menambah dan memperluas pengetahuan tentang kepariwisataan khususnya Objek Wisata Batu Kapur dan Pemandian Air Panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.


(18)

7

2. Bagi peneliti lain adalah sebagai referensi yang melakukan penelitian di bidang pariwisata dilokasi yang sama.

3. Bagi pemerintah yaitu sebagai masukan untuk mengembangkan objek wisata di daerah ini.


(19)

64 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan.

Sesuai dengan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. sarana di Objek Wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai dari (a)Rumah makan di objek wisata ini kurang memadai karena warung-warung yang ada di objek wisata ini hanya menjual makanan ringan seperti mie rebus dan softdrink, jadi pengunjung kebanyakan membawa bakal makanan dari rumah. (b)WC di Objek wisata ini kurang memadai dan kurang terawat, jumlah kamar mandi di objek wisata ini adalah 3 unit kamar mandi untuk pria dan 3 unit untuk wanita. WC yang terdapat di objek wisata ini belum masih belum permanen. (c)Tempat parkir di Objek wisata ini semua nya dikelolah oleh masyarakat setempat dan berjumlah sekitar 4 unit. (d)Pondok pengunjung yang disediakan di objek wisata ini terbuat dari kayu beratapkan seng atau rumbia. Rata-rata lokasi pondok pengunjung juga sebagai tempat berjualan. (e)Tempat ibadah di objek wisata ini sudah memadai memiliki 1 unit mesjid dan 1unit gereja. (f)Tempat sampah yang ada di objek wisata ini kurang di perhatikan dengan baik masih banyak sampah yang berserakan di sekitar objek wisata ini.

2. Prasarana di Objek Wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai yaitu: (a)Jalan menuju lokasi objek wisata Tinggi Raja berjarak ± 1 km dari Desa Tinggi Raja. jaringan jalan menuju objek wisata ini telah sebagian besarnya


(20)

65

sudah beraspal namun jalan dari Desa Tinggi Raja ke lokasi wisata belum diaspal masih jalan berpasir dan berbatu. (b)Transportasi di objek wisata ini belum memadai, belum adanya bus yang langsung menuju objek wisata. (c)Jaringan Litrik di Sekitar objek wisata ini sudah memadai itu dapat dilihat semua rumah di sekitar objek wisata ini sudah memakai listrik dari PLN. (d)Ketersediaan air bersih di lokasi objek wisata ini sudah ada dengan memakai sumur bor atau air langsung dari sungai.

3. Peran masyarakat dalam pengembangan sarana dan prasarana di objek wisata Pemandian air Panas Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean masih belum sepenuhnya mendukung dilihat dari kondisi sarana dan prasarana yang masih kurang memadai.

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diambil saran sebagai berikut : 1. Objek Wisata Tinggi Raja memerlukan penataan, sentuhan dan pembangunan

berbagai fasilitas. Seperti saranta transportasi, sarana komunikasi, pondok penginapan dan jaringan jalan yang belum dikembangkan. Sehingga objek wisata ini bisa berkembang dan pengunjung yang datang dapat meningkat. 2. Peranan masyarakat dan pemerintah ditingkatkan dalam pengembangan objek

wisata Tinggi Raja ini. Dalam segi pembangungan fasilitas sarana dan prasarana, juga dalam memperkenalkan atau promosikan objek wisata Tinggi Raja.


(21)

66

DAFTAR PUSTAKA

Bra, Baskoro.2010. Wisata Kota Jalan Jaksa Sebuah Kajian Sosiologi Pariwisata. Koekoesan. Jakarta

Chairani. 2006. “Analisis Pengembangan Pesona Wisata di Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahaan”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

D, Argo. 2008. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pedesaan oleh Pelaku wisata di Kabupaten Boyolali, Surakarta, Skripsi FISIP UNS.

Depdikbud, 1988. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya. Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya.

Marpaung Happy. DRS, SH, MH. 2000. Pengetahun Kepriwisataan. Bandung: Alfabeta.

Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya.

Marpaung Happy. DRS, SH, MH. 2000. Pengetahun Kepriwisataan. Bandung: Alfabeta.

Nurmala, S. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Simonang – monang di Desa Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahaan.

Nurchamsiah. 2011. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Pitana, I Gde, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Pendit Nyoman. S. 1967. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. Syafie, Inu, Kencana Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.Cv. Mandar Maju.

Bandung.

Soekadijo, R. G, 1997. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai System Linkage. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Suwantoro, Gamal, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. ANDY. Yogyakarta

Sediati, S. 2011. Potensi Objek Wisata di Kabupaten Dairi. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.


(22)

67

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrsi. Bandung : Alfabeta. Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Mandar Maju. Suantoro Gamal. SH. 2002. Dasar-dasar Pariwisata. Yokyakarta: Andi. Yoeti, Oka A, 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa Bandung. Yoeti, Oka A, 1996. Pemasaran Pariwisata. Angkasa Bandung

Yoeti, Oka A, 1997. Perencanaaan Dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

http://bpnmpi-artikelbatukapurtinggiraja.blogspot.com/2009/10/peran masyarakat dalam pengembangan.html/ di akses tanggal 1 juli 2014/ 14.45

http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-strategi-pengembangan.html/ di akses tanggal1 juli 2014/ 14.45

http://www.scribd.com/doc/18627639/an-Pariwisata-Trenggalek-Paper/ di akses tanggal 1 juli 2014/ 14.45(http://www.marno.leature.ub.ac.ai/.../Analisis Potensi - Wisata - Alam-Bahari).


(1)

2. Bagaimana prasarana di lokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tnggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

3. Bagaimana peran masyarakat lokal dalam pengembangan di lokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui sarana dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

2. Untuk mengetahui prasarana dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean kabupaten Simalungun.

3. Untuk mengetahui peran masyarakat lokal dalam pengembangan dilokasi objek wisata batu kapur dan pemandian air panas di Desa Tinggi Raja kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.

F. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Bagi penulis yaitu menambah dan memperluas pengetahuan tentang kepariwisataan khususnya Objek Wisata Batu Kapur dan Pemandian Air Panas di Desa Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean Kabupaten Simalungun.


(2)

7

2. Bagi peneliti lain adalah sebagai referensi yang melakukan penelitian di bidang pariwisata dilokasi yang sama.

3. Bagi pemerintah yaitu sebagai masukan untuk mengembangkan objek wisata di daerah ini.


(3)

64

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan.

Sesuai dengan pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. sarana di Objek Wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai dari (a)Rumah makan di objek wisata ini kurang memadai karena warung-warung yang ada di objek wisata ini hanya menjual makanan ringan seperti mie rebus dan softdrink, jadi pengunjung kebanyakan membawa bakal makanan dari rumah. (b)WC di Objek wisata ini kurang memadai dan kurang terawat, jumlah kamar mandi di objek wisata ini adalah 3 unit kamar mandi untuk pria dan 3 unit untuk wanita. WC yang terdapat di objek wisata ini belum masih belum permanen. (c)Tempat parkir di Objek wisata ini semua nya dikelolah oleh masyarakat setempat dan berjumlah sekitar 4 unit. (d)Pondok pengunjung yang disediakan di objek wisata ini terbuat dari kayu beratapkan seng atau rumbia. Rata-rata lokasi pondok pengunjung juga sebagai tempat berjualan. (e)Tempat ibadah di objek wisata ini sudah memadai memiliki 1 unit mesjid dan 1unit gereja. (f)Tempat sampah yang ada di objek wisata ini kurang di perhatikan dengan baik masih banyak sampah yang berserakan di sekitar objek wisata ini.

2. Prasarana di Objek Wisata Tinggi Raja ini. Masih kurang memadai yaitu: (a)Jalan menuju lokasi objek wisata Tinggi Raja berjarak ± 1 km dari Desa Tinggi Raja. jaringan jalan menuju objek wisata ini telah sebagian besarnya


(4)

65

sudah beraspal namun jalan dari Desa Tinggi Raja ke lokasi wisata belum diaspal masih jalan berpasir dan berbatu. (b)Transportasi di objek wisata ini belum memadai, belum adanya bus yang langsung menuju objek wisata. (c)Jaringan Litrik di Sekitar objek wisata ini sudah memadai itu dapat dilihat semua rumah di sekitar objek wisata ini sudah memakai listrik dari PLN. (d)Ketersediaan air bersih di lokasi objek wisata ini sudah ada dengan memakai sumur bor atau air langsung dari sungai.

3. Peran masyarakat dalam pengembangan sarana dan prasarana di objek wisata Pemandian air Panas Tinggi Raja Kecamatan Silau Kahean masih belum sepenuhnya mendukung dilihat dari kondisi sarana dan prasarana yang masih kurang memadai.

B. Saran.

Berdasarkan kesimpulan diatas maka dapat diambil saran sebagai berikut : 1. Objek Wisata Tinggi Raja memerlukan penataan, sentuhan dan pembangunan

berbagai fasilitas. Seperti saranta transportasi, sarana komunikasi, pondok penginapan dan jaringan jalan yang belum dikembangkan. Sehingga objek wisata ini bisa berkembang dan pengunjung yang datang dapat meningkat. 2. Peranan masyarakat dan pemerintah ditingkatkan dalam pengembangan objek

wisata Tinggi Raja ini. Dalam segi pembangungan fasilitas sarana dan prasarana, juga dalam memperkenalkan atau promosikan objek wisata Tinggi Raja.


(5)

66

DAFTAR PUSTAKA

Bra, Baskoro.2010. Wisata Kota Jalan Jaksa Sebuah Kajian Sosiologi Pariwisata. Koekoesan. Jakarta

Chairani. 2006. “Analisis Pengembangan Pesona Wisata di Desa Air Teluk Hessa Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahaan”. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.

D, Argo. 2008. Strategi Pengembangan Objek Wisata Pedesaan oleh Pelaku wisata di Kabupaten Boyolali, Surakarta, Skripsi FISIP UNS.

Depdikbud, 1988. Kamus Besar Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya. Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya.

Marpaung Happy. DRS, SH, MH. 2000. Pengetahun Kepriwisataan. Bandung: Alfabeta.

Madjid Mukhtar. Drs. 2003. Geografi Pariwiswata Indonesia. Bartong Jaya.

Marpaung Happy. DRS, SH, MH. 2000. Pengetahun Kepriwisataan. Bandung: Alfabeta.

Nurmala, S. 2010. Potensi Objek Wisata Air Terjun Simonang – monang di Desa Padang Pulau Kecamatan Bandar Pulau Kabupaten Asahaan.

Nurchamsiah. 2011. Pengembangan Objek Wisata Air Terjun Mengaya Kecamatan Bintang Kabupaten Aceh Tengah. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED. Pitana, I Gde, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: ANDI

Pendit Nyoman. S. 1967. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta. Syafie, Inu, Kencana Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata.Cv. Mandar Maju.

Bandung.

Soekadijo, R. G, 1997. Anatomi Pariwisata : Memahami Pariwisata Sebagai System Linkage. Gramedia pustaka utama. Jakarta.

Suwantoro, Gamal, 1997. Dasar-dasar Pariwisata. ANDY. Yogyakarta

Sediati, S. 2011. Potensi Objek Wisata di Kabupaten Dairi. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial UNIMED.


(6)

67

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrsi. Bandung : Alfabeta. Syafie, 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Mandar Maju. Suantoro Gamal. SH. 2002. Dasar-dasar Pariwisata. Yokyakarta: Andi. Yoeti, Oka A, 1990. Pengantar Ilmu Pariwisata. Angkasa Bandung. Yoeti, Oka A, 1996. Pemasaran Pariwisata. Angkasa Bandung

Yoeti, Oka A, 1997. Perencanaaan Dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.

http://bpnmpi-artikelbatukapurtinggiraja.blogspot.com/2009/10/peran masyarakat dalam pengembangan.html/ di akses tanggal 1 juli 2014/ 14.45

http://madebayu.blogspot.com/2012/02/pengertian-strategi-pengembangan.html/ di akses tanggal1 juli 2014/ 14.45

http://www.scribd.com/doc/18627639/an-Pariwisata-Trenggalek-Paper/ di akses tanggal 1 juli 2014/ 14.45(http://www.marno.leature.ub.ac.ai/.../Analisis Potensi - Wisata - Alam-Bahari).