Kinerja Usaha Terkini Rencana Kegiatan Analisis Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

7. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan Bagian.

E. Kinerja Usaha Terkini

Setiap instansi mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja. Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah menyelengarakan program pendidikan dan pengajaran terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa seminar-seminar kepada masyarakat, memotivasi masyarakat agar dapat hidup lebih layak dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya. Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang benar-benar memiliki kualitas yang baik. Data mahasiswa yang terdaftar selama tahun ajaran 2009 adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Data Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Tahun Ajaran 20092010 Jenis Kelamin Departemen Jurusan Jumlah S1 Reguler D3 Reguler S1 Ekstensi Ep Akt Mnj Keu Akt Kes Ep Akt Mnj Lk Pr 64 67 122 202 137 121 53 84 37 92 6 86 3 6 30 52 25 56 477 766 Jumlah 131 324 258 137 129 92 9 82 81 1.243 Sumber : Fakultas Ekonomi USU

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain : a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genapganjil. b. Perkuliahan semester genapganjil. c. Ujian mid semesterujian semester genapganjil. d. Wisuda mahasiswa. Universitas Sumatera Utara

BAB III TOPIK PENELITIAN

A. Analisis Anggaran Biaya Operasional

1. Pengertian Anggaran

Ada beberapa istilah yang digunakan dalam menyatakan anggaran perusahaan, yaitu business budget, profit planning and control, comprehensive budgeting, business budget and control. Para Ahli mengemukakan pendapat yang berbeda mengenai pengertian penganggaran itu sendiri walaupun demikian perbedaan istilah-istilah tersebut tidaklah merubah pengertian dari anggaran, hal ini dapat dilihat dari defenisi yang diberikan oleh para ahli: menurut Carter dan Usry 2007 : 13 definisi anggaran adalah sebagai berikut : “Anggaran adalah pernyataan terkuantifikasi dan tertulis dari rencana manajemen”. Haruman 2007 : 3 memberikan definisi anggaran : “Penganggaran budgeting menunjukan suatu tahap persiapan yang diperlukan sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan informasi yang perlu, pembagian tugas perencanaan, penyusunan rencananya sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil rencana itu”. Sedangkan menurut Darsono 2008 : 1 : “Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran yang dimulai dengan pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara mnyeluruh, merevisi, dan mengajukan kepada pimpinan puncak untuk disetujui dan dilaksanakan”. Dalam beberapa terakhir ini, sejumlah besar perhatian telah diberikan kepada implikasi perilaku dari penyediaan data yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengendalian bagi manajemen. Anggaran memainkan peranan penting dan Universitas Sumatera Utara mempengaruhi perilaku individu – individu dan kelompok di setiap tingkatan proses manajemen termasuk diantarannya : 1. Menetapkan cita – cita 2. Menginformasikan kepada individu – individu mengenai apa yang harus mereka berikan untuk pencapaian cita – cita tersebut. 3. Memotivasi kinerja yang diinginkan 4. Evaluasi kinerja 5. Memberikan saran kapan tindakan korektif sebaiknya diambil Kelompok manajemen yang tidak mau menerima asumsi – asumsi yang digunakan dalam anggaran dapat berkinerja buruk bagi suatu instansi. Berikut ini adalah elemen – elemen yang disarankan sebagai alat untuk memotivasi karyawan untuk membidik cita – cita yang ditetapkan dalam anggaran : 1. Sistem kompensasi yang membangun dan memelihara hubungan yang jelas antara hasil dan penghargaan 2. Sistem untuk penilaian kinerja yang dipahami oleh karyawan dalam hubungannya dengan efektivitas dan hasil penting individual, tugas dan tanggung jawab, tingkat dan cakupan pengaruh dalam pengambilan keputusan serta waktu yang diberikan untuk menilai hasil tersebut 3. Suatu sistem komunikasi yang memungkinkan karyawan bertanya kepada atasan berdasarkan kepercayaan dan kejujuran 4. Suatu sistem promosi yang menciptakan dan mempertahankan kepercayaan karyawan pada validitas dan penilaiannya Universitas Sumatera Utara 5. Suatu sistem pendukung karyawan , seperti pelatihan, bimbingan dan perencanaan karir 6. Suatu sisem yang mempertimbangkan tidak hanya untuk tujuan perusahaan tetapi juga keahlian dan kemampuan karyawan 7. Suatu sistem yang tidak setengah – setengah, tetapi harus berusaha meraih standar yang realitas dan dapat dicapai, menekankan pada perbaikan dan menyediakan lingkungan dimana konsep keunggulan excellence dapat tumbuh Universitas Sumatera Utara

2. Jenis – Jenis Anggaran Ada beberapa klasifikasi mengenai anggaran, yang antara lain :

1. Berdasarkan Ruang Lingkup

a. Anggaran Komprehensif, yaitu anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang menyeluruh yang menyangkut seluruh aktivitas perusahaan b. Anggaran Parsial, anggaran perusahaan yang disusun dengan ruang lingkup yang terbatas yang hanya mencakup sebagian dari kegiatan perusahaan.

2. Berdasarkan Fleksibilitasnya

a. Anggara Fixed fixed budget , yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, serta tidak diadakan revisis secara periodik. b. Anggaran Kontinyu Continues Budget , yaitu anggaran yang disusun untuk periode waktu tertentu dimana volumenya sudah tertentu dan berdasarkan volume tersebut direncanakan revenue, cost, dan expenses, tetapi diadakan revisi secara periodik dan ditambahkan anggaran untuk satu triwulan pada periode anggarn berikutnya. Universitas Sumatera Utara

3. Berdasarkan Jnagka Waktu

a. Anggaran Jangka Pendek, yaitu anggaran operasional yang menunjukkan rencana operasi atau kegiatan untuk satu periode akuntansi biasanya satu tahun yang akan datang. Anggaran ini terdiri dari anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran pemakaian bahan langsung, anggaran pembelian bahan baku, anggaran upah langsung, anggaran biaya overhead, anggaran persediaan bahan baku dan barang jadi, anggaran biaya penjualan dan promosi, anggaran biaya administrasi, anggaran harga pokok barang yang dijual, anggaran pendapatan dan penngeluaran lain – lain, anggaran tambahan modal, anggaran piutang, dan daftar neraca yang diproyeksikan. b. Anggaran Jangka Panjang, yaitu anggaran yang menunjukkan rencana investasi dalam tahun anggaran dengan waktu lebih dari satu tahun. Universitas Sumatera Utara

3. Keunggulan dan Kelemahan Anggaran

Berdasarkan dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan beberapa keunggulan yang dapat diperoleh bila perusahaan menerapkan penyusunan anggaran yang baik, antara lain : 1. Hasil yang diharapkan dari suatu rencana tertentu diproyeksikan sebelum rencana tersebut dilaksanakan. Bagi manajemen hasil proyeksi ini menciptakan peluang untuk memilih rencana yang paling menguntungkan untuk dilaksanakan. 2. Dalam menyusun anggaran, diperlukan analisis yang sangat teliti terhadap setiap tindakan yang akan dilakukan. Analisis ini sangat bermanfaat bagi manajemen sekalipun ada pilihan untuk tidak melanjutkan keputusan tersebut. 3. Anggaran merupakan penelitian untuk kerja sehingga dapat dijadikan patokan untuk menilai baik buruknya suatu hasil yang diperoleh. 4. Anggaran memerlukan adanya dukungan organisasi yang baik sehingga setiap manajer mengetahui kekuasaan, kewenangan dan kewajibannya. Anggaran sekaligus berfungsi sebagai alat pengendalian pola kerja karyawan dalam melakuakan suatu kegiatan. 5. Mengingat setiap manajer atau penyelia dilibatkan dalam penyususnan anggaran, maka memungkinkan terciptanya perasaan ikut berperan serta sense of participation Universitas Sumatera Utara Disamping beberapa keunggulan tersebut diatas, terdapat pula beberapa kelemahan dari anggaran, antara lain : 1. Karena anggaran disusun berdasarkan estimasi permintaan efektif, kapasitas produksi dan lain – lain maka terlaksananya dengan baik kegiatan – kegiatan tergantung pada ketepatan estimasi tersebut. 2. Anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila dilaksanakan secara sungguh – sungguh. 3. Anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu manajer dalam melaksanakan tugas – tugasnya, bukan menggantikannya. 4. Kondisis yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan sebelumnya, sebab itu anggaran perlu memiliki sifat yang luwes. Universitas Sumatera Utara

4. Definisi Biaya dan Klasifikasi Biaya a. Definisi Biaya

Dalam peggolongan perusahaan, besar maupun perusahaan kecil, perusahaan jasa maupun perusahaan dagang setiap harinya. Selalu berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan. Ada berbagai defenisi mengenai biaya yaitu: Baridwan 2004 : 30 memberikan defenisi biaya sebagai berikut: “Biaya adalah Aliran keluar, pemakaian lain aktiva atau timbulnya utang kombinasi keduanya selama satu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa, atau dari pelaksanaan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha”. Menurut Machfoedz 2000:36 defenisi biaya adalah sebagai berikut: “Biaya adalah jumlah yang diukur dalam bentuk keuangan dari kas yang dikeluarkan atau kekayaan yang dipindahkan, saham yang dikeluarkan atau hutang yang dibentuk dalam hubungannya dengan barang atau jasa yang diperoleh”.

b. Klasifikasi Biaya Klasifikasi biaya sangat penting guna membuat ikhtisar yang berarti atas data

biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hubungan antara biaya dengan berikut ini :

1. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Produk

a. Biaya Manufaktur, disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik. Biasanya didefinisikan sebagai jumlah dari tiga elemen biaya : biaya bahan baku langsung semua bahan baku yang membentuk bagian Universitas Sumatera Utara integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk , biaya tenaga kerja langsung tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu , dan biaya overhead pabrik terdiri atas semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu . b. Biaya Komersial, terdiri atas dua klasifikasi besar yaitu biaya pemasaran termasuk beban promosi, beban penjualan, dan pengiriman dan biaya administratif termasuk beban yang terjadi dalam mengarahkan dan mengendalikan organisasi .

2. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi

a. Biaya Variabel, menunjukkan jumlah perunit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas yang relevan. Contoh biaya variabel : - perlengkapan - bahan baku - royalti - upah lembur - biaya komunikasi - penanganan bahan baku Universitas Sumatera Utara b. Biaya Tetap, bersifat konstan secara total dan rentang yang relevan. Contoh biaya tetap : - depresiasi - pajak properti - gaji supervisor - asuransi - gaji eksekutif - sewa c. Biaya Semi Variabel, biaya yang memiliki elemen biaya tetap dan biaya variabel. Contoh biaya semivariabel : - inspeksi - jasa departemen biaya - jasa departemen penggajian - air dan limbah - asuransi kompensasi - asuransi kecelakaan dan kesehatan - pajak penghasilan

3. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Departemen Produksi Segmen Lain

a. Departemen Produksi, operasi manual dan operasi mesin, seperti : pembentukkan dan perakitan dilakukan secara langsung pada produk. Universitas Sumatera Utara b. Departemen Jasa, pada umumnya dibeberapa organisasi adalah departemen pemeliharaan, panggajian, akuntansi biaya, dan pemrosesan data.

4. Biaya Dalam Hubungannya Dengan Periode Akuntansi

a. Pengeluaran Modal capital expenditure ditujukan untuk memberikan manfaat di masa depan dan dilaporkan sebagai aktiva. b. Pengeluaran Pendapatan revenue expenditure memberikan manfaat untuk periode sekarang dan dilaporkan sebagai beban.

5. Biaya Dalam Hubungannnya Dengan Suatu Keputusan

Biaya differensial, seringkali disebut biaya marginal yang merupakan salah satu nama dari biaya yang relevan untuk suatu pilihan diantara banyak alternatif.

c. Biaya Operasional

Yang dimaksud dengan biaya operasional adalah semua biaya yang dikeluarkan yang pada hakekatnya dianggap habis dalam masa satu tahun tutup buku. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan di dalam perusahaan secara sekaligus tidaklah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam perusahaan tersebut harus dilaksanakan, ditinjau dari urutan anggaran yang disusun tersebut. Menurut Anton 2000:277 “Anggaran biaya operasional adalah anggaran yang menggerakkan kegiatan usaha Universitas Sumatera Utara sejak barang-barang dan jasa-jasa telah siap menjadi barang jadi dan seterusnya disalurkan kepasaran bebas”. Didalam penyusunan anggaran biaya operasional, biasanya mencakup anggaran berikut ini: 1. Anggaran biaya tetap Anggaran biaya tetap atau konstan adalah anggaran biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan. Ini berarti jika terjadi peningkatan atau penurunan aktivitas perusahaan, maka biaya tetap tidak mengalami perubahan. Yang termasuk kedalam biaya tetap adalah depresiasi penyusutan, pajak, asuransi, biaya kredit dan sebagainya. Prosedur penyusunan anggaran biaya tetap dapat dilakukan dengan menganalisis biaya tetap masa yang lalu kemudian biaya ini diteliti dan dibuat sebagai bahan pertimbangan di masa yang akan datang. Ada dua ciri utama biaya tetap Munandar, 2001:227, yaitu: a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap ada dalam jumlah yang tetap. b. Bila perusahaan meningkatkan atau menurunkan aktivitasnya, biaya ini tetap dalam jumlah yang tetap. 2. Anggaran biaya variabel Anggaran biaya variabel adalah anggaran biaya yang jumlahnya berubah- ubah secara propesional dengan berubahnya volume produksi. Ini berarti bila tejadi peningkatan aktivitas perusahaan, maka jumlah biaya variabel akan Universitas Sumatera Utara meningkat pula. Begitu juga sebaliknya, jika aktivitas berkurang maka biaya variabel juga akan menurun. Yang termasuk kedalam biaya variabel misalnya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung dan lain-lain. Anggaran biaya variabel dapat disusun dengan berpedoman pada biaya variabel tahun sebelumnya dengan memperhatikan adanya penambahan maupun penurunan aktivitas perusahaan pada tahun-tahun yang akan datang. Ada dua ciri utama bidang biaya variabel Munandar, 2001: 227, yaitu : a. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas maka jumlah biaya ini tidak ada. b. Bila perusahaan meningkatkan aktivitas maka jumlah biaya ini akan mengalami peningkatkan sedangkan bila perusahaan menurunkan aktivitasnya maka biaya ini akan mengalami penurunan pula. 3. Anggaran semi variabel Anggaran biaya semi variabel merupakan anggaran biaya-biaya yang sebagian mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perubahan aktivitas perusahaan dan sebagian lagi mempunyai sifat tetap yang besar kecilnya dipengaruhi oleh perusahaan aktivitas perusahaan. Yang termasuk dalam biaya semi variabel antara lain biaya pemeliharaan gedung, biaya pemeliharaan mesin dan alat-alat, upah gaji, insentif dan lain-lain. Anggaran biaya semi variabel dapat ditentukan dengan menganalisa biaya pada tahun-tahun yang sudah lewat dan membuat pertimbangan terhadap biaya-biaya yang mungkin berubah akibat adanya peningkatan dan penurunan Universitas Sumatera Utara aktivitas perusahaan di masa yang akan datang. Adapun ciri-ciri biaya semi variabel Munandar, 2001:232, yaitu: 1. Bila perusahaan tidak melakukan aktivitas sama sekali biaya ini tetap ada dalam jumlah tertentu yaitu sebesar unsur biaya tetap yang terkandung di dalamnya. 2. Bila perusahaan meningkatkan aktivitasnya maka jumlah biaya ini makin meningkat karena unsur biaya variabel yang terkandung didalamnya tidak berubah dan sebaliknya, jika aktivitas perusahaan menurun maka jumlah biaya menurun karena unsur biaya variabel menurun sedangkan unsur biaya tetap tidak berubah. Universitas Sumatera Utara

5. Prinsip Penyusunan Anggaran

Prinsip – prinsip dasar yang harus dipenuhi dan ditaati agar suatu anggaran dapat disusun dan silaksanakan adalah sebagai berikut ;

1. Management Involvement

Keterlibatan manajemen dalam penyusuanan rencana mempunyai makna bahwa manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk mencapai segala sesuatu yang direncanakan.

2. Organizational Adaptation

Suatu rencana keuangan harus disusun berdasarkan struktur organisasi dimana ada ketegasan garis wewenang dan tanggung jawab. Seorang manajer tidak dapat menindahkan tanggung jawab atas sesuatu pekerjaan walaupun dia dapat melimpahkan sebagian wewenangnya kepada bawahannya.

3. Responsibility Accounting

Agar rencana keuangan dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus didukung adanya suatu sistem responsibility accounting yang polanya disesuaikan dengan pertanggungjawaban organisatoris.

4. Goal Orientation

Penetapan tujuan yang realistis akan menjamin kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Jadi konsep management by objective dapat diterapkan. Universitas Sumatera Utara

5. Full Communication

Suatu perencanaan dan pengendalian dapat berjalan secara efektif apanila natara tingkatan manajemen mempunyai pemahaman yang sama tentang tanggung jawab dan sasaran yang harus dicapai.

6. Realistic Expectation

Dalam perencanaan, manajemen harus menghindari konservatisme dan optimisme yang berlebihan yang menjadikan sasaran tidak dapat tercapai. Jadi manajemen harus menetapkan sasaran yang realistis artinya memungkinkan dapat dicapai.

7. Timeliness

Laporan – laporan berupa informasi mengenai realisasi rencana harus diterima oleh manajer yang berkompeten tepat pada waktunya agar informasi tersebut efektif dan berguna bagi manajemen.

8. Flexible Application

Perencanaan tidak boleh kaku tetapi harus terdapat celah untuk perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

9. Reward and Punishment

Mnajemen harus melakukan penilaian kinerja manajer berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan. Jdai manajer yang kinerjanya dibawah atau melebihi standar harus dapat diketahui sehingga pemberian suatu reward ataupun punishment oleh manajemen menjadi transparan. Universitas Sumatera Utara

B. Analisis Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Pada dasarnya, yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kegiatan anggaran ada ditangan pimpinan tertinggi fakultas. Dalam hal ini, fakultas ekonomi USU membuat anggaran dibawah Pembantu Dekan II PD II dan tim anggaran ini terdiri dari program studi, departemen, dan bagian dilingkungan fakultas ekonomi USU. Namun demikian tugas menyiapkan dan menyusun anggaran serta kegiatan-kegiatan penganggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi fakultas, melainkan dapat didelegasikan kepada bagian lain fakultas. Adapun siapa atau siapa yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran tersebut sangat tergantung pada struktur organisasi dari masing-masing instansi. Pada Fakultas Ekonomi USU bagian yang mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada bagian administrasi, ini terdapat bagi instansi kecil seperti halnya pada Fakultas Ekonomi USU. Pada Fakultas Ekonomi penyusunan ini dilakukan oleh kasubag Keuangan. Hal ini disebabkan karena Fakultas Ekonomi merupakan instansi nirlaba, kegiatan-kegiatan fakultas tidak telalu kompleks, sederhana, dengan ruang lingkup yang terbatas, sehingga tugas penyusunan anggaran dapat diserahkan kepada salah satu bagian saja tidak perlu banyak melibatkan secara aktif seluruh bagian-bagian yang ada di dalam perusahaan. Agar penyusunan anggaran dapat berjalan dengan baik dan lancar maka perlu ditetapkan suatu pedoman penyusunan anggaran. Pedoman penyusunan anggaran ini harus dibuat terperinci dan jelas, agar setiap bagian dapat mengikuti pedoman Universitas Sumatera Utara tersebut sesuai dengan kebutuhan setiap bagian. Dengan demikian, tersedia waktu yang cukup untuk membuat pertimbangan dan penilaian atau hal-hal yang dianggap perlu. Pedoman penyusunan anggaran instansi itu harus mencerminkan materi apa yang akan dicapai baik untuk jangka panjang maupun jangka pendek. Perencanaan dasar dari perusahaan terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus, strategis instansi serta uraian dasar pemikiran fakultas. Anggaran yang disusun oleh bagian administrasi merupakan rancangan anggaran draft budget. Rancangan anggaran inilah yang diserahkan kepada pimpinan teringgi fakultas untuk disahkan serta ditetapkan sebagai anggaran yang defenitif. Sebelum disahkan oleh pimpinan teringgi yaitu rektorat, masih dimungkinkan untuk diadakan perubahan-perubahan terhadap rancangan tersebut, dan dimungkinkan untuk diadakan pembahasan antara pimpinan tertinggi instansi dengan pihak yang diserahi tugas menyusun rancangan anggaran tersebut. Setelah disahkan oleh pimpinan tetinggi fakultas, maka rancangan anggaran tersebut telah menjadi anggaran yang defenitif, yang akan dijadikan sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja dan sebagai alat pengawasan kerja. Berikut adalah rencana penggunaan daftar usulan kegiatan dana masyarakat DUK-DM program D3 Fakultas Ekonomi USU tahun anggaran 2009. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.1 Rencana Penggunaan Daftar Usulan Kegiatan Dana Masyarakat DUK-DM Program D3 Fakultas Ekonomi USU Tahun Anggaran 2009 Dalam Rupiah NO JENIS PENGELUARAN MAK JUMLAH 1 Belanja Honorarium - Belanja Uang Honor Tetap - Belanja Uang Honor Tidak Tetap - Belanja Lembur - Belanja Vakasi 512111 512112 512211 512311 263.000.000 125.688.000 - 624.342.800 2 Belanja Barang - Belanja Keperluan Perkantoran - Balanja Pengiriman Surat Dinas Pos Pusat - Belanja Barang Operasional Lainnya - Belanja Bahan - Belanja Langganan Daya dan Jasa - Belanja Jasa Konsultan - Belanja Sewa - Belanja Jasa Profesi - Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung Bangunan - Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan Mesin - Belanja Perjalanan Biasa Dalam Negeri - Belanja Perjalanan Luar Biasa Luar Negeri 521111 521114 521119 521211 522111 522113 522114 522115 523111 523121 524111 524121 80.000.000 10.000.000 35.000.000 5.000.000 - - 72.500.000 50.000.000 119.183.316 25.000.000 97.500.000 - 3 Belanja Modal - Belanja Modal Peralatan Mesin - Belanja Modal Gedung Bangunan - Belanja Modal Jaringan - Belanja Pemeliharaan Gedung Bangunan yang di Kapitalisasi - Belanja Pemeliharaan Peralatan Mesin yang di Kapitalisasi 66.000.000 - - - - Sumber : Fakultas Ekonomi USU Universitas Sumatera Utara

C. Pengendalian Biaya Operasional