Latar Belakang Sistem Pakar Untuk Menentukan Derajat Asma Dan Terapinya.

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Asma adalah penyakit keturunan yang tidak menular. Asma mempengaruhi lebih dari 5 penduduk dunia, dan beberapa indikator menunjukkan bahwa prevalensinya terus menerus meningkat, khususnya diantara anak-anak. Meskipun penelitian untuk menditeksi dan mencegah asma terus berkembang akhir-akhir ini, asma tetap menjadi penyebab mordibitas yang signifikan yang merugikan secara ekonomis. Di Amerika Serikat tercatat sekitar 2 juta penderita asma yang mengunjungi Unit Gawat Darurat setiap tahunnya, dan sekitar 500.000 penderita asma yang harus menjalani rawat inap, dan sebagai peringkat ketiga penyebab rawat inap. Deritana, 2007. Di satu sisi, dunia kedokteran dan farmasi telah mencapai kemajuan yang sangat signifikan dalam pemahaman mengenai asma sebagai penyakit. Namun ironisnya, dari sisi lain, meski berjuta-juta dollar telah dikeluarkan untuk berbagai studi dan riset mengenai asma, nyatanya jumlah penderita baru asma di seluruh dunia terus meningkat dari tahun ke tahun, tanpa bisa diketahui secara jelas apa penyebabnya. Hadibroto et al, 2006. Prevalensi asma pada anak di Indonesia cukup tinggi, terutama di kota-kota besar, hingga mencapai hampir 17. Menurut laporan ahli internasional pada peringatan Hari Asma Sedunia 4 Mei 2004 yang lalu, yang bertema Burden of Asthma, prevalensi asma di dunia akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Di tahun 2005 diperkirakan penderita asma di seluruh dunia mencapai 400 juta orang, dengan pertambahan 180.000 setiap tahunnya. Asma adalah salah satu penyakit kronis dengan jumlah penderita terbanyak pada saat ini. Hadibroto et al, 2006. Universitas Sumatera Utara Ketidak tahuan masyarakat akan pentingnya mengontrol asma mereka menyebabkan semakin tingginya tingkat keparahan penyakit asma yang dideritanya. Padahal, jika penderita bisa mengetahui penyakit asma mereka secara dini, maka penderita dapat mengendalikannya secara tepat, dan penyakit asma yang diderita akan semakin membaik dan terkontrol. Karena melihat hal tersebut, penulis mendapatkan ide untuk membuat sistem pakar yang dapat menentukan derajat asma yang diderita secara mandiri serta terapi yang bisa dilakukan oleh penderita penyakit asma, agar dapat mengontrol asma yang dideritanya secara mandiri, karena asma adalah suatu penyakit yang bisa dikendalikan.

1.2 Rumusan Masalah