Kadar air kopra dengan bahan bakar minyak tanah

sama pada masing – masing tray. Hal ini dikarenakan distribusi suhu yang hampir merata dari tiap tray pada alat pengering selama proses pengeringan berlangsung.

4.3.2. Kadar air kopra dengan bahan bakar minyak tanah

a Kadar air kopra pada tray 1 - Nilai total kadar air setelah kopra dikeringkan wf [ ] 100 × − = Wkk Wko Wkk wf [ ] 100 95 , 9 , 95 , × − = = 5,26 Jadi nilai kadar air kopra kering wf pada tray 1 adalah 5,26 . b Kadar air kopra pada tray 2 - Nilai total kadar air setelah kopra dikeringkan wf [ ] 100 × − = Wkk Wko Wkk wf [ ] 100 95 , 9 , 95 , × − = = 5,26 Jadi nilai kadar air kopra kering wf pada tray 2 adalah 5,26 . c Kadar air kopra pada tray 3 - Nilai total kadar air setelah kopra dikeringkan wf [ ] 100 × − = Wkk Wko Wkk wf [ ] 100 95 , 9 , 95 , × − = wf = 5,26 Jadi nilai kadar air kopra kering wf pada tray 3 adalah 5,26 . Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Kadar air kopra kering menggunakan bahan bakar minyak tanah Waktu jam Tray 1 2 3 4 5 6 7 8 1 51,87 48,86 44,79 39,19 33,82 26,83 16,67 5,26 2 52,13 49,15 45,12 39,60 33,82 27,42 16,67 5,26 3 52,13 49,15 45,12 39,60 33,82 27,42 16,67 5,26 Dari data tabel di atas, dapat dilihat grafik pada gambar 5.5 berikut. Gambar 5.5. Grafik kadar air kopra kering tiap tray bahan bakar minyak tanah Dari gambar grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kadar air kopra kering untuk bahan bakar kayu bakar tiap jam mengalami penurunan kadar air yang hampir sama pada masing – masing tray. Hal ini dikarenakan distribusi suhu yang hampir merata dari tiap tray pada alat pengering selama proses pengeringan berlangsung. 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 1 2 3 4 5 6 7 8 Waktu pengeringan jam Tray 1 Tray 2 Tray 3 Kadar air Waktu jam Universitas Sumatera Utara Gambar 5.6. Grafik kadar air kopra kering tiap tray minyak tanah vs kayu bakar Dari gambar grafik di atas, dapat disimpulkan bahwa kadar air kopra kering untuk bahan bakar kayu bakar dan minyak tanah tiap jam mengalami penurunan dengan laju yang hampir sama pada masing – masing tray. Hanya saja untuk bahan bakar minyak tanah, penurunan kadar air tiap jam lebih cepat dari bahan bakar kayu bakar. Hal ini dikarenakan nilai kalor minyak tanah lebih besar dari yang dimiliki kayu bakar. Namun, dari segi ekonomi, penggunaan kayu bakar untuk saat ini lebih menguntungkan karena selain harganya jauh lebih murah, ketersediaannya di pedesaan juga cukup banyak.

5.3. Perhitungan Total Energi yang Dibutuhkan untuk Mengeringkan Kopra Per Siklus

Laju aliran energi kalor di dalam ruang pengering terbagi atas perpindahan panas konveksi dengan fluida kerja adalah uap temperatur tinggi dan laju perpindahan konduksi melalui lapisan dinding dan karet isolasi. Temperatur yang digunakan adalah temperatur rata-rata yang diperoleh selama pengujian. 0,0 10,0 20,0 30,0 40,0 50,0 60,0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Tray 1 minyak tanah Tray 2 minyak tanah Tray 3 Minyak Tanah Tray 1 kayu bakar Tray 2 kayu bakar Tray 3 kayu bakar Kadar air kopra kering tiap tray minyak tanah vs kayu bakar Waktu jam K ad ar ai r Kadar air kopra kering tiap tray minyak tanah vs kayu bakar Waktu jam K ad ar ai r Waktu pengeringan jam Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 57 72

Kajian Erosi Tanah pada Hutan Rakyat, Lahan Agroforestri, dan Lahan Pertanian Semusim di Desa Bingkawan Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang

11 89 85

Kontribusi Pemanfaatan Hasil Hutan Rakyat terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus : Desa Salabulan, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara)

7 94 61

Manfaat Ekonomi Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat Di Sekitar Taman Nasional Batang Gadis (Studi Kasus: Desa Hutarimbaru dan Desa Tolang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailing Natal)

4 85 92

Identifikasi Dan Inventarisasi Pengelolaan Hutan Rakyat Di Kecamatan Biru-Biru

12 89 67

Evaluasi Pengelolaan Hutan Rakyat di Desa Matiti, Kecamatan Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 32 72

PENGELOLAAN HUTAN RAKYAT OLEH KELOMPOK PEMILIK HUTAN RAKYAT DI DESA BANDAR DALAM KECAMATAN SIDOMULYO KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

0 7 76

Dinamika kelompok tani hutan dalam pengelolaan hutan rakyat: kasus pada kelompok tani hutan di Desa Jugalajaya, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor

3 14 70

Pengelolaan Hutan Rakyat dan Dinamika Kelompok Tani Hutan (Kasus pada Kelompok Tani Hutan di Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis)

1 5 158

RESPONDENPETANI HUTAN RAKYAT ANALISIS FINANSIAL PERBANDINGAN USAHA HUTAN RAKYAT MONOKULTUR DENGAN USAHA HUTAN RAKYAT CAMPURAN (Studi Kasus di Desa Jaharun, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang) PENGENALAN TEMPAT

0 0 27