Densitas Kuat Tekan Susut Bakar

3. Tahapan pertengahan sintering : pori-pori dan ukuran butiran mulai membesar. 4. Tahapan akhir sintering : pada tahapan ini batas butir bergerak dan terjadi pembesaran ukuran butiran dan sekaligus terjadi penyusutan. 2.4 Pengujian Sampel 2.4.1 Porositas Porositas dinyatakan dalam yang menghubungkan antar volume pori terbuka terhadap volume benda keseluruhan. Pengujian porositas dilakukan dengan cara: sampel yang telah dibakar, ditimbang massanya k m kemudian direndam dalam air selama 2 hari dan ditimbang massa basahnya b m . Untuk menentukan porositas dapat dihitung menggunakan rumus : Porositas = 100 1 x x V m m air b k b ρ − ..............................2.1 Dengan: k m = Massa kering benda uji gram b m = Massa basah benda uji, setelah direndam dalam air selama 2x24 jam gram b V = Volum benda uji cm 3 air ρ = Massa jenis air     3 cm gr

2.4.2 Densitas

Tujuan pengujian densitas pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kerapatan atau kepadatan dari suatu bahan. Densitas didefenisikan sebagai perbandingan massa benda uji dengan volumenya. 21 Universitas Sumatera Utara Pengujian densitas dilakukan dengan cara menimbang massa dan volume sampel yang telah dibakar. Densitas sampel dapat dihitung menggunakan persamaan berikut: Densitas ρ = b k V m ...............................................2.2 Dengan: k m = Massa kering benda uji gr b V = Volume benda uji gr 3 A P f c =

2.4.3 Kuat Tekan

Pengujian kuat tekan dilakukan dengan cara menyalakan alat UTM Universal Testing Machine, kemudian memposisikan jarum skala gaya pada skala 0. Sampel keramik diletakkan pada dasar alat UTM. Setelah itu dinyalakan tombol penekan. Ketika sampel sudah menunjukkan keadaan retak tampak pada penglihatan mata maka tombol penekan UTM dimatikan. Persamaan kuat tekan : ...............................................2.3 dengan: f c = Tekanan Pa P = Beban maksimum N A = Luas bidang permukaan m 2 22 Universitas Sumatera Utara

2.4.4 Susut Bakar

Susut Bakar adalah perubahan dimensi atau volume bahan yang telah dibakar. Salah satu parameter yang menunjukkan terjadinya proses sintering adalah penyusutan akibat adanya perubahan mikrostruktur butir atau batas butir. Sebelum dan sesudah dibakar, diameter sampel diukur dengan jangka sorong. Persamaan yang dipakai untuk menentukan besarnya susut bakar adalah: Susut Bakar = 1 d d d − x 100 ...................................2.4 dengan: d = Diameter sampel uji sebelum dibakar mm d 1 = Diameter sampel uji sesudah dibakar mm 23 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah: 1. Ball Mill berfungsi untuk menghancurkan atau menggiling bahan yang masih kasar agar halus dan mudah diayak 2. Neraca Analitik berfungsi untuk mengukur berat bahan dan sampel 3. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter dan tinggi sampel 4. Ayakan 200 mesh berfungsi untuk mengayakmenyaring butiran bahan 5. Mixer berfungsi untuk mencampur bahan-bahan agar merata homogen 6. Cetakan berbentuk silinder dengan ukuran diameter 5 cm dan tinggi 2,5 cm 7. Tungku berfungsi untuk membakar sampel 8. Alat penekan cetakan press hydrolic berfungsi untuk mencetak sampel 9. UTM Universal Tensile Machine berfungsi untuk pengujian kuat tekan sampel

3.1.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang dipakai dalam penelitian ini antara lain 1. Limbah padat pulp dregs dari PT.Toba Pulp Lestari Porsea 2. Kaolin 3. Abu sekam padi 4. Air secukupnya 24 Universitas Sumatera Utara