IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA.
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Oleh:
Dinda Amalianda
NIM 4123131020
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Dinda Amalianda dilahirkan di Asmil Yonif 121/MK pada tanggal 29
Desember 1994. Ayah bernama Jalir dan Ibu bernama Juniarsih. Penulis
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK
Kartika I-41/MK dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD
Negeri 106843 Jaharun B dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis
melanjutkan sekolah di MTs Negeri 1 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Galang dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN Tertulis dan
lulus diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Dinda Amalianda (NIM 4123131020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa dilengkapi media,
serta untuk mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik siswa pada materi
larutan penyangga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMA/MA yang menggunakan kurikulum 2013, kelas XI, T.A 2015/2016. Sampel
dipilih secara acak (random sampling) dari 3 kelas XI MIA yang ada di SMA
Negeri 1 Galang terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIA 1 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI-MIA 2 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas eksperimen
dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan
instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
model Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan model Problem Based Learning tanpa
dilengkapi media. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t
pihak kanan. Hasil uji t diperoleh thitung = 5,673 dan ttabel = 1,672. Karena
thitung>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan implementasi model Problem Based
Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan model Problem Based Learning tanpa
dilengkapi media.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Macromedia Flas 8.0, Hasil belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Implementasi
Model Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash 8.0
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Larutan
Penyangga”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Dr. Mahmud,
M.Sc dan Bapak Agus Kembaren, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI MIA SMA Negeri 1 Galang
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua
penulis Ayahanda Jalir dan Ibunda Juniarsih, pemilik kasih tiada hujung yang
selalu menyelimuti kegelisahan penulis hingga menjadi sebuah ketenangan yang
begitu menenangkan, terus berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik
dan membesarkan penulis, setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh
apapun, memberikan nasihat, semangat dan motivasi yang luarbiasa, terima kasih
telah menjadi orang tua terbaik sepanjang masa sehingga penulis dapat
memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada adik
tersayang Ade Satria Wibowo untuk doa, semangat dan kasih sayang.
v
Serda Endri Kristanto. Pria hebat, motivator pribadi, sang pendamping
wisuda yang tanpa henti selalu memberi dukungan doa dan semangat. Nasihat,
saran dan kalimat penenang yang ia berikan adalah hal yang membuat penulis
dapat bangkit dan tidak takut lagi ketika berbagai masalah menghadang, teguran
keras penulis peroleh, hingga letih menghadapi semua ini dan merasa putus asa.
Membuat penulis tersadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari
sebelumnya. Thank you for being who you are and for being with me.
Untuk sahabat yang tak pernah meninggalkan penulis seorang diri, yang
selalu ada untuk penulis dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama
4 tahun bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Diah,
Ella, Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima
kasih juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Tak
lupa untuk teman baik penulis Sri Rusiati, Amd.Kom dan Abdul Ra’uf Ash
Shiddiqy terima kasih sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk
memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Dinda Amalianda
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
5
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Inovasi Pembelajaran sains
7
2.2.
Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.2.1.
Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.2.2.
Tujuan dan Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) 9
2.2.3.
Langkah-Langkah Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL)
2.2.4.
10
Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)
13
2.3.
Media Dalam Pendidikan
2.4.
Macromedia Flash 8.0
16
14
vii
2.5.
Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
17
2.6.
Proses Belajar dan Hasil Belajar
18
2.7.
Larutan Penyangga
19
2.7.1.
Komponen Larutan Penyangga
19
2.7.2.
Prinsip Kerja Sistem Penyangga
20
2.7.3.
Pembuatan Larutan Penyangga
22
2.7.4.
Penentuan pH Larutan Penyangga
22
2.7.5.
Sifat-Sifat larutan Penyangga
24
2.7.6.
Fungsi Larutan Penyangga
24
2.8.
Kerangka Berfikir
26
2.9.
Hipotesis
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
27
27
3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Rancangan Penelitian
27
28
3.5.
Prosedur Penelitian
3.6.
Instrumen Penelitian
30
31
3.7.
Teknik Pengumpulan Data
31
3.7.1.
Alat Pengumpulan data
31
3.7.1.1 Validitas Tes
31
3.7.1.2 Reliabilitas Tes
32
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran Tes
33
3.7.1.4 Daya Pembeda Soal
34
3.7.2.
Teknik Analisis Data
35
3.7.2.1 Uji Normalitas
35
viii
3.7.2.2 Uji Homogenitas
36
3.7.2.3 Uji Hipotesis
36
3.7.2.4 Peningkatan Hasil Belajar
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
38
4.1.1
Analisis Data Instrumen Penelitian
38
4.1.1.1 Validitas Tes
38
4.1.1.2 Reliabilitas Tes
39
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran
39
4.1.1.4 Daya Pembeda
39
4.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian
40
4.2.1
Hasil Belajar Siswa
40
4.2.2
Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
42
4.2.3
Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik
44
4.3
Analisis Data Penelitian
46
4.3.1
Uji Normalitas
46
4.3.2
Uji Homogenitas
47
4.3.3
Uji Hipotesis
48
4.4
Pembahasan
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
54
5.2
Saran
55
DAFTAR PUSTAKA
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian
29
Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
42
Gambar 4.2 Gain Hasil Belajar Siswa
43
Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa
45
Gambar 4.4 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Siswa
45
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah
12
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
28
Tabel 3.2 Harga D
34
Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
35
Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen
40
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
41
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
43
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa
44
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
46
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
48
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
49
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kurikulum 2013
59
Lampiran 2. Silabus
65
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
71
Lampiran 4. Masalah Yang Diberikan Dalam Proses Pembelajaran
111
Lampiran 5. Media Model Problem Based Learning Dilengkapi
Macromedia Flash 8.0
120
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Belum Di Validasi)
126
Lampiran 7. Soal Sebelum Validasi
135
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Belum Di Validasi)
145
Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sudah Di Validasi)
146
Lampiran 10. Soal Setelah Validasi
151
Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sudah Di Validasi)
157
Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes
158
Lampiran 13. Tabel Validasi Instrumen Penelitian
163
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas
164
Lampiran 15. Tabel Reliabilitas
166
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
167
Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran
169
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes
170
Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda
172
Lampiran 20. Tabel Kesimpulan
173
Lampiran 21. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
174
Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Pretest-Posttest
176
Lampiran 23. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan
Psikomotorik
179
Lampiran 24. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Afektif Dan Psikomotorik
Lampiran 25. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain
181
184
xii
Lampiran 26. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi Gain 186
Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas
188
Lampiran 28. Perhitungan Uji Homogenitas
199
Lampiran 29. Pengujian Hipotesis
202
Lampiran 30. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
205
Lampiran 31. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
209
Lampiran 32. Tabel Penilaian Afektif Siswa
210
Lampiran 33. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
211
Lampiran 34. Rekapitulasi Data
212
Lampiran 35. Tabel Nilai r-Product Moment
213
Lampiran 36. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
214
Lampiran 37. Tabel Nilai Distribusi F
215
Lampiran 38. Tabel Distribusi t
216
Lampiran 39. Dokumentasi Penelitian
217
Lampiran 40. Jadwal Kegiatan Penelitian
220
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Kualitas dan keberhasilan suatu negara terlihat dari pendidikan yang
dimiliki warganya. Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena
selalu menuntut adanya perbaikan yang terus menerus.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara observer dengan guru kimia
yang dilakukan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG tahun ajaran
2015/2016 pada proses pembelajaran kimia terdapat permasalahan yang dihadapi
oleh guru mata pelajaran kimia yaitu siswa yang memiliki minat belajar yang
rendah dan hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu, SMA Negeri 1 GALANG
merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013.
Namun, dalam setiap proses pembelajaran, esensi pendekatan ilmiah yang
terdiri dari 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar, dan
Mengkomunikasikan)
masih
belum
diterapkan.
Guru
masih
cenderung
menggunakan proses pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher centered approach). Hal ini menyebabkan masih belum tercapainya
efektivitas pembelajaran kimia di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG.
Sebagai bagian dari ilmu sains, kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit, jadi dalam menjelaskan materi kimia memerlukan pendekatan dan
metode pembelajaran yang tepat. Sehingga tidak menimbulkan salah konsep
untuk beberapa materi yang memang sulit dipahami.
Salah satu materi pelajaran kimia yang terdapat pada kurikulum SMA
kelas XI MIA yaitu Larutan Penyangga. Pada proses pembelajaran larutan
penyangga umumnya tidak selalu menarik bagi siswa, bahkan ada juga merasa
sulit untuk memahaminya. Ada beberapa alasannya yaitu, siswa cenderung belajar
kimia dengan cara menghafal, baik materi kimia yang bersifat matematis atau non
1
2
matematis. Sehingga siswa tidak dapat mengetahui konsep-konsep kunci yang
diperlukan untuk memahami suatu konsep kimia.
Untuk mengoptimalkan pengajaran Kimia “Larutan Penyangga” di SMA,
maka perlu dilakukan pengembangan pembelajaran berupa model Problem Based
Learning dilengkapi Macromedia Flash 8.0 sehingga penyampaian materi ajar
kimia “Larutan Penyangga” menjadi optimum sebagai langkah
dalam
meningkatkan kompetensi belajar siswa. Seiring perkembangan teknologi dan
informasi yang sangat pesat dewasa ini, banyak inovasi model pembelajaran dan
media yang sudah dipergunakan dalam pembelajaran kimia.
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mendapatkan hasil belajar
yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar.
Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang
diterapkan, media yang digunakan, dan lain-lain (Sardiman, 2011). Sehingga
dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, agar
dapat mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Serta pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran. Dimana
fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang diciptakan oleh guru
seperti media pembelajaran menggunakan macromedia flash. Oleh karena itu,
tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
Adapun beberapa model pembelajaran yang direkomendasikan oleh
Kurikulum 2013 untuk diterapkan pada pembelajaran yang berbasis pada
pendekatan ilmiah. Salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL).
Pelaksanaan model PBL terdiri dari lima langkah utama yaitu: orientasi siswa
pada masalah, pengorganisasian siswa untuk belajar, penyelidikan individu
maupun kelompok, pengembangan dan penyajian hasil, serta kegiatan analisis dan
evaluasi (Wasonowati, dkk., 2014).
3
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: Pratiwi,Yussi, dkk.,
2014 dengan judul : “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran
2013/2014” dimana 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks;
dan 90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket.
Wasonowati, R.R.T, dkk., 2014 dengan judul “Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014” dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 78%.
Fadliana, H.N, dkk., 2013 dengan judul “Studi Komparasi Penggunaan Metode
Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks
(Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dimana perbandingan rata-rata nilai 27,87 > 18,2 dan motivasi siswa meningkat
dengan rata-rata nilai 30,316 > 19,059. Trihatmo, Aji, dkk., 2012 dengan judul
“Penggunaan Model Problem Based Learning Pada Materi Larutan Penyangga
Dan Hidrolisis” dapat mencapai ketuntasan sebesar 93,8%. Nurhayati, Liyana,
dkk., 2013 dengan judul “Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada
Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (Pbl) Dengan Media Crossword” dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada aspek kognitif 51,64% meningkat menjadi 81,69% dan pada aspek afektif
67,29% meningkat menjadi 77,20%.
Oleh karena itu, secara teoritis masalah minat belajar siswa dapat di atasi
dengan model pembelajaran yang tepat, aktif, efektif bahkan menyenangkan.
Salah satunya dengan cara menggunakan model Problem Based Learning (PBL),
karena model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada sebuah permasalahan yang
mengantar mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui
sebelumnya. PBL memfokuskan pada perubahan agar membuat siswa berpikir
secara kritis. PBL tidak hanya proses pemecahan masalah, tetapi juga sebuah
4
pendagogik yang berdasarkan konstruktivisme dengan masalah-masalah nyata
yang didesain belajar dengan lingkungan sekitarnya dimana ada proses penemuan
(inkuairi), belajar mandiri, pemrosesan informasi, diskusi, kolaborasi antar
kelompok untuk pemecahan masalah sehingga memperbaiki anggapan bahwa
pelajaran kimia itu sulit.
Berdasarkan permasalahan
yang dihadapi,
maka penulis
tertarik
mengadakan suatu penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI MODEL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH
8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:
1. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Rendahnya hasil belajar kimia siswa.
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka
pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Larutan Penyangga di Kelas XI MIA
SMA Negeri 1 GALANG Tahun Ajaran 2015/2016 pada semester genap.
2. Objek penelitian adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG Tahun
Ajaran 2015/2016 pada semester genap.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL)
yang dilengkapi Macromedia flash 8.0.
4. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, penilaian hasil belajar
yang dicapai dalam kurikulum 2013 melalui tiga kategori ranah yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Problem Based Learning (PBL) dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media pada
pokok bahasan larutan penyangga?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan apakah hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL)
dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa
yang tidak menggunakan media pada pokok bahasan larutan penyangga.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, yaitu meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan pemahaman
siswa terhadap konsep larutan penyangga.
2. Bagi guru dan calon guru, dapat digunakan sebagai informasi bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan
model pembelajaran problem based learning yang dilengkapi oleh media pada
pokok bahasan larutan penyangga.
3. Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran
kimia di SMA Negeri 1 GALANG.
4. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensinya
sebagai calon guru.
6
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang di dasarkan pada
prinsip bahwa masalah (problem) yang digunakan siswa SMA Negeri 1
GALANG sebagai titik awal untuk mendapatkan dan mengintegrasikan ilmu
(knowledge) baru dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan larutan
penyangga.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa SMA Negeri 1 GALANG
sebagai hasil belajar yang meliputi bidang afektif, kognitif, dan psikomotor.
3. Macromedia
flash
8.0
adalah
software
yang
mengagumkan
dalam
menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi dan suara.
4. Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH-nya,
larutan yang tidak mengalami perubahan pH apabila ditambahkan asam, basa,
atau diencerkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based
Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi daripada hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa
media. Pada kelas Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 80%
sedangkan pada kelas kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu
68%.
2. Pencapaian afektif pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan pertama
yaitu 42,78, pada pertemuan kedua yaitu 73,89, dan pada pertemuan ketiga
yaitu 94,72 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas eksperimen yaitu
70,46. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data pertemuan pertama yaitu
34,44, pada pertemuan kedua yaitu 62,50, dan pada pertemuan ketiga yaitu
88,33 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas kontrol yaitu 61,76.
Sehingga pencapaian afektif dari kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa
kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol.
3. Pencapaian psikomotorik pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan
pertama yaitu 44,72, pada pertemuan kedua yaitu 69,44, dan pada pertemuan
ketiga yaitu 90,83 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik siswa kelas
eksperimen yaitu 68,33. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data
pertemuan pertama yaitu 37,78, pada pertemuan kedua yaitu 60,83, dan pada
pertemuan ketiga yaitu 85,56 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik
siswa kelas kontrol yaitu 61,39. Sehingga pencapaian psikomotorik dari kedua
kelas tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan
yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
54
55
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 sebagai model dan
media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil
belajar kimia siswa.
2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam
mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model dan media yang sama dengan
pokok bahasan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning,
Penerbit Prenada Media Grup, Jakarta.
Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Cahyana, U., Sukandar, D., Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI,
Penerbit Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
Fadliana, H.N., Nurhayati N.D., Redjeki, T., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan
Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 158-165
Ihsan, F., (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Justiana, S., dan Muchtaridi., (2009), Kimia 2, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H., (1990), Kimia Untuk Universitas,
Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud., (2003), Larutan Buffer, https://belajar.kemdikbud.go.id/file
storage/materi_pokok/MP_398/Flash/larutanbuffer.swf
Mahmuda, Hanni., (2010), Pembuatan dan Uji Kelayakan Media Pembelajaran
Kimia Berbasis Komputer (Macromedia Flash 8) pada Pokok Bahasan
Larutan Asam Basa, Skripsi, Unimed, Medan.
Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And
Con-ceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In
Diagnostic Pretest Scores, Article of Physics Education: 1-22
Nurhayati, L., Redjeki, T., Sri, K.M., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi
Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword,
Jurnal Pendidikan Kimia 2(4) : 151-158
56
57
Permendikbud., (2013), Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Pratiwi, Y ., Masykuri, M., Redjeki, T., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMS Negeri
5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3):
40-48
Purba, M., (2003), Kimia 2000 untuk SMU kelas 3 Jilid 3A, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit
Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sa’ud, U.S., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sains
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konapsi V,
Surabaya.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto., (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Trihatmo, Aji., Soeprodjo., dan Widodo, A.T., (2012), Penggunaan Model
Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis
Garam, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1) : 8-12
Wasonowati, R.R.T., Ariani, S.R.D., Redjeki, T., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA
58
SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia 3(3) :66-75
Watoni, A.H., (2014), KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Yrama Widya,
Bandung.
DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Oleh:
Dinda Amalianda
NIM 4123131020
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016
ii
RIWAYAT HIDUP
Dinda Amalianda dilahirkan di Asmil Yonif 121/MK pada tanggal 29
Desember 1994. Ayah bernama Jalir dan Ibu bernama Juniarsih. Penulis
merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk TK
Kartika I-41/MK dan lulus pada tahun 2000. Penulis melanjutkan sekolah di SD
Negeri 106843 Jaharun B dan lulus pada tahun 2006. Kemudian penulis
melanjutkan sekolah di MTs Negeri 1 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Galang dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012 penulis mengikuti ujian SNMPTN Tertulis dan
lulus diterima di Jurusan Kimia pada Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
iii
IMPLEMENTASI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)
DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH 8.0 UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
Dinda Amalianda (NIM 4123131020)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah peningkatan hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning
dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa dilengkapi media,
serta untuk mengetahui perkembangan afektif dan psikomotorik siswa pada materi
larutan penyangga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pretest-postest
control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMA/MA yang menggunakan kurikulum 2013, kelas XI, T.A 2015/2016. Sampel
dipilih secara acak (random sampling) dari 3 kelas XI MIA yang ada di SMA
Negeri 1 Galang terpilih 2 kelas yaitu kelas XI-MIA 1 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI-MIA 2 sebagai kelas eksperimen. Sampel penelitian kelas eksperimen
dan kelas kontrol masing-masing berjumlah 30 orang. Penelitian ini menggunakan
instrumen tes objektif sebanyak 20 soal yang telah di uji validitasnya, realibilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan
model Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 dan kelas
kontrol diberikan perlakuan dengan model Problem Based Learning tanpa
dilengkapi media. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan uji t
pihak kanan. Hasil uji t diperoleh thitung = 5,673 dan ttabel = 1,672. Karena
thitung>ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan implementasi model Problem Based
Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
belajar kimia siswa yang dibelajarkan model Problem Based Learning tanpa
dilengkapi media.
Kata Kunci: Problem Based Learning, Macromedia Flas 8.0, Hasil belajar
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillahhirabbil A’lamin Puji dan syukur
penulis ucapkan kepada Allat SWT atas segala berkat dan rahmat-Nya, maka
skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Implementasi
Model Problem Based Learning (PBL) Dilengkapi Macromedia Flash 8.0
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Larutan
Penyangga”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan di jurusan kimia FMIPA UNIMED.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.
Nurmalis, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi (PS) yang telah meluangkan
waktu ditengah kesibukkannya untuk memberikan bimbingan, arahan, dan
dorongan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Albinus Silalahi, M.S, Bapak Dr. Mahmud,
M.Sc dan Bapak Agus Kembaren, M.Si sebagai dosen penguji yang telah
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih
disampaikan kepada Ibu Dra. Ratu Evina Dibyantini, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik (PA) dan seluruh Bapak dan Ibu Dosen beserta Staf
pegawai jurusan kimia FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah,
Staf Tata Usaha, Guru Kimia dan siswa/i kelas XI MIA SMA Negeri 1 Galang
yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih kepada kedua Orang Tua
penulis Ayahanda Jalir dan Ibunda Juniarsih, pemilik kasih tiada hujung yang
selalu menyelimuti kegelisahan penulis hingga menjadi sebuah ketenangan yang
begitu menenangkan, terus berjuang dengan penuh pengorbanan dalam mendidik
dan membesarkan penulis, setiap doa dan tetes keringatnya tak dapat dibayar oleh
apapun, memberikan nasihat, semangat dan motivasi yang luarbiasa, terima kasih
telah menjadi orang tua terbaik sepanjang masa sehingga penulis dapat
memperoleh gelar Sarjana. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada adik
tersayang Ade Satria Wibowo untuk doa, semangat dan kasih sayang.
v
Serda Endri Kristanto. Pria hebat, motivator pribadi, sang pendamping
wisuda yang tanpa henti selalu memberi dukungan doa dan semangat. Nasihat,
saran dan kalimat penenang yang ia berikan adalah hal yang membuat penulis
dapat bangkit dan tidak takut lagi ketika berbagai masalah menghadang, teguran
keras penulis peroleh, hingga letih menghadapi semua ini dan merasa putus asa.
Membuat penulis tersadar untuk berusaha lebih baik dan bekerja keras dari
sebelumnya. Thank you for being who you are and for being with me.
Untuk sahabat yang tak pernah meninggalkan penulis seorang diri, yang
selalu ada untuk penulis dan saling memberikan dukungan satu sama lain selama
4 tahun bersama berjuang demi cita-cita terima kasih Anak Gedong (Dina, Diah,
Ella, Fanny, Ferina, Haryati, Laila, Mecyana, Sartika, Rahmi, Syakir). Terima
kasih juga untuk teman-teman seperjuangan Kimia Dik-B 2012 UNIMED. Tak
lupa untuk teman baik penulis Sri Rusiati, Amd.Kom dan Abdul Ra’uf Ash
Shiddiqy terima kasih sudah membantu penulis dalam proses pembuatan skripsi
ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan dapat menjadi sumber ide kreatif untuk
memperkaya ilmu dalam memajukan pendidikan di Negeri ini.
Medan,
Juni 2016
Penulis,
Dinda Amalianda
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Daftar Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vi
Daftar Tabel
ix
Daftar Gambar
x
Daftar Lampiran
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1
1.2.
Identifikasi Masalah
4
1.3.
Batasan Masalah
4
1.4.
Rumusan Masalah
5
1.5.
Tujuan Penelitian
5
1.6.
Manfaat Penelitian
5
1.7.
Defenisi Operasional
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Inovasi Pembelajaran sains
7
2.2.
Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.2.1.
Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
9
2.2.2.
Tujuan dan Karakteristik Model Problem Based Learning (PBL) 9
2.2.3.
Langkah-Langkah Penerapan Model Problem Based Learning
(PBL)
2.2.4.
10
Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning (PBL)
13
2.3.
Media Dalam Pendidikan
2.4.
Macromedia Flash 8.0
16
14
vii
2.5.
Pembelajaran Pada Kurikulum 2013
17
2.6.
Proses Belajar dan Hasil Belajar
18
2.7.
Larutan Penyangga
19
2.7.1.
Komponen Larutan Penyangga
19
2.7.2.
Prinsip Kerja Sistem Penyangga
20
2.7.3.
Pembuatan Larutan Penyangga
22
2.7.4.
Penentuan pH Larutan Penyangga
22
2.7.5.
Sifat-Sifat larutan Penyangga
24
2.7.6.
Fungsi Larutan Penyangga
24
2.8.
Kerangka Berfikir
26
2.9.
Hipotesis
26
BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
3.2.
Populasi dan Sampel
27
27
3.3.
Variabel Penelitian
3.4.
Rancangan Penelitian
27
28
3.5.
Prosedur Penelitian
3.6.
Instrumen Penelitian
30
31
3.7.
Teknik Pengumpulan Data
31
3.7.1.
Alat Pengumpulan data
31
3.7.1.1 Validitas Tes
31
3.7.1.2 Reliabilitas Tes
32
3.7.1.3 Tingkat Kesukaran Tes
33
3.7.1.4 Daya Pembeda Soal
34
3.7.2.
Teknik Analisis Data
35
3.7.2.1 Uji Normalitas
35
viii
3.7.2.2 Uji Homogenitas
36
3.7.2.3 Uji Hipotesis
36
3.7.2.4 Peningkatan Hasil Belajar
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
38
4.1.1
Analisis Data Instrumen Penelitian
38
4.1.1.1 Validitas Tes
38
4.1.1.2 Reliabilitas Tes
39
4.1.1.3 Tingkat Kesukaran
39
4.1.1.4 Daya Pembeda
39
4.2
Deskripsi Data Hasil Penelitian
40
4.2.1
Hasil Belajar Siswa
40
4.2.2
Peningkatan Hasil Belajar Siswa (Gain)
42
4.2.3
Penilaian Aspek Afektif Dan Aspek Psikomotorik
44
4.3
Analisis Data Penelitian
46
4.3.1
Uji Normalitas
46
4.3.2
Uji Homogenitas
47
4.3.3
Uji Hipotesis
48
4.4
Pembahasan
49
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
54
5.2
Saran
55
DAFTAR PUSTAKA
56
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1 Diagram Alir Rencana Penelitian
29
Gambar 4.1 Rata-Rata Hasil Belajar Siswa
42
Gambar 4.2 Gain Hasil Belajar Siswa
43
Gambar 4.3 Rata-Rata Nilai Afektif Siswa
45
Gambar 4.4 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Siswa
45
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaks Pengajaran Berdasarkan Masalah
12
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian
28
Tabel 3.2 Harga D
34
Tabel 3.3 Tabel Penolong Untuk Uji Normalitas
35
Tabel 4.1 Rekapitulasi Analisis Instrumen
40
Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa
41
Tabel 4.3 Hasil Perolehan Gain Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol
43
Tabel 4.4 Nilai Rata-Rata Afektif Dan Psikomotorik Siswa
44
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas
46
Tabel 4.6 Hasil Uji Homogenitas
48
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis
49
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Kurikulum 2013
59
Lampiran 2. Silabus
65
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
71
Lampiran 4. Masalah Yang Diberikan Dalam Proses Pembelajaran
111
Lampiran 5. Media Model Problem Based Learning Dilengkapi
Macromedia Flash 8.0
120
Lampiran 6. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Belum Di Validasi)
126
Lampiran 7. Soal Sebelum Validasi
135
Lampiran 8. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Belum Di Validasi)
145
Lampiran 9. Kisi-Kisi Instrumen Tes (Sudah Di Validasi)
146
Lampiran 10. Soal Setelah Validasi
151
Lampiran 11. Kunci Jawaban Instrumen Tes (Sudah Di Validasi)
157
Lampiran 12. Perhitungan Uji Validitas Tes
158
Lampiran 13. Tabel Validasi Instrumen Penelitian
163
Lampiran 14. Perhitungan Uji Reliabilitas
164
Lampiran 15. Tabel Reliabilitas
166
Lampiran 16. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
167
Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran
169
Lampiran 18. Perhitungan Daya Pembeda Butir Tes
170
Lampiran 19. Tabel Daya Pembeda
172
Lampiran 20. Tabel Kesimpulan
173
Lampiran 21. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Pretest-Posttest
174
Lampiran 22. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Pretest-Posttest
176
Lampiran 23. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Afektif Dan
Psikomotorik
179
Lampiran 24. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi
Nilai Afektif Dan Psikomotorik
Lampiran 25. Tabel Varian Dan Standar Deviasi Gain
181
184
xii
Lampiran 26. Perhitungan Rata-Rata, Varians, Dan Standar Deviasi Gain 186
Lampiran 27. Perhitungan Uji Normalitas
188
Lampiran 28. Perhitungan Uji Homogenitas
199
Lampiran 29. Pengujian Hipotesis
202
Lampiran 30. Data Peningkatan Hasil Belajar (Gain)
205
Lampiran 31. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
209
Lampiran 32. Tabel Penilaian Afektif Siswa
210
Lampiran 33. Tabel Penilaian Psikomotorik Siswa
211
Lampiran 34. Rekapitulasi Data
212
Lampiran 35. Tabel Nilai r-Product Moment
213
Lampiran 36. Tabel Distribusi Chi Kuadrat (X2)
214
Lampiran 37. Tabel Nilai Distribusi F
215
Lampiran 38. Tabel Distribusi t
216
Lampiran 39. Dokumentasi Penelitian
217
Lampiran 40. Jadwal Kegiatan Penelitian
220
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Kualitas dan keberhasilan suatu negara terlihat dari pendidikan yang
dimiliki warganya. Pendidikan merupakan sesuatu yang bersifat dinamis karena
selalu menuntut adanya perbaikan yang terus menerus.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara observer dengan guru kimia
yang dilakukan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG tahun ajaran
2015/2016 pada proses pembelajaran kimia terdapat permasalahan yang dihadapi
oleh guru mata pelajaran kimia yaitu siswa yang memiliki minat belajar yang
rendah dan hasil belajar siswa yang rendah. Selain itu, SMA Negeri 1 GALANG
merupakan sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013.
Namun, dalam setiap proses pembelajaran, esensi pendekatan ilmiah yang
terdiri dari 5M (Mengamati, Menanya, Mengumpulkan informasi, Menalar, dan
Mengkomunikasikan)
masih
belum
diterapkan.
Guru
masih
cenderung
menggunakan proses pembelajaran dengan pendekatan yang berpusat pada guru
(teacher centered approach). Hal ini menyebabkan masih belum tercapainya
efektivitas pembelajaran kimia di kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG.
Sebagai bagian dari ilmu sains, kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang
dianggap sulit, jadi dalam menjelaskan materi kimia memerlukan pendekatan dan
metode pembelajaran yang tepat. Sehingga tidak menimbulkan salah konsep
untuk beberapa materi yang memang sulit dipahami.
Salah satu materi pelajaran kimia yang terdapat pada kurikulum SMA
kelas XI MIA yaitu Larutan Penyangga. Pada proses pembelajaran larutan
penyangga umumnya tidak selalu menarik bagi siswa, bahkan ada juga merasa
sulit untuk memahaminya. Ada beberapa alasannya yaitu, siswa cenderung belajar
kimia dengan cara menghafal, baik materi kimia yang bersifat matematis atau non
1
2
matematis. Sehingga siswa tidak dapat mengetahui konsep-konsep kunci yang
diperlukan untuk memahami suatu konsep kimia.
Untuk mengoptimalkan pengajaran Kimia “Larutan Penyangga” di SMA,
maka perlu dilakukan pengembangan pembelajaran berupa model Problem Based
Learning dilengkapi Macromedia Flash 8.0 sehingga penyampaian materi ajar
kimia “Larutan Penyangga” menjadi optimum sebagai langkah
dalam
meningkatkan kompetensi belajar siswa. Seiring perkembangan teknologi dan
informasi yang sangat pesat dewasa ini, banyak inovasi model pembelajaran dan
media yang sudah dipergunakan dalam pembelajaran kimia.
Pembelajaran yang baik dan efektif adalah yang mampu memberikan
kemudahan belajar kepada siswa secara adil dan merata, sehingga mereka dapat
mengembangkan potensinya secara optimal. Untuk mendapatkan hasil belajar
yang optimal, banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar.
Sebagai contoh bagaimana cara mengorganisasikan materi, metode yang
diterapkan, media yang digunakan, dan lain-lain (Sardiman, 2011). Sehingga
dibutuhkan kreatifitas guru dalam memilih metode dan model pembelajaran, agar
dapat mempermudah siswa dalam menerima pesan sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Serta pemilihan media yang tepat dalam pembelajaran. Dimana
fungsi media disini adalah sebagai alat bantu mengajar yang diciptakan oleh guru
seperti media pembelajaran menggunakan macromedia flash. Oleh karena itu,
tantangan bagi seorang guru untuk dapat menciptakan proses pembelajaran yang
menyenangkan dan mampu meningkatkan keaktifan siswa selama proses
pembelajaran.
Adapun beberapa model pembelajaran yang direkomendasikan oleh
Kurikulum 2013 untuk diterapkan pada pembelajaran yang berbasis pada
pendekatan ilmiah. Salah satunya adalah model Problem Based Learning (PBL).
Pelaksanaan model PBL terdiri dari lima langkah utama yaitu: orientasi siswa
pada masalah, pengorganisasian siswa untuk belajar, penyelidikan individu
maupun kelompok, pengembangan dan penyajian hasil, serta kegiatan analisis dan
evaluasi (Wasonowati, dkk., 2014).
3
Model pembelajaran ini telah diteliti oleh beberapa peneliti terdahulu dan
terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa, antara lain: Pratiwi,Yussi, dkk.,
2014 dengan judul : “Pelaksanaan Model Pembelajaran Problem Based Learning
(PBL) pada Materi Redoks Kelas X SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran
2013/2014” dimana 81,25% peserta didik mencapai KKM materi reaksi redoks;
dan 90,63% peserta didik memiliki sikap sangat baik melalui penilaian angket.
Wasonowati, R.R.T, dkk., 2014 dengan judul “Penerapan Model Problem Based
Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014” dapat meningkatkan hasil belajar siswa menjadi 78%.
Fadliana, H.N, dkk., 2013 dengan judul “Studi Komparasi Penggunaan Metode
Pbl (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan Lks
(Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar
Siswa Materi Asam, Basa Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten
Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013” dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dimana perbandingan rata-rata nilai 27,87 > 18,2 dan motivasi siswa meningkat
dengan rata-rata nilai 30,316 > 19,059. Trihatmo, Aji, dkk., 2012 dengan judul
“Penggunaan Model Problem Based Learning Pada Materi Larutan Penyangga
Dan Hidrolisis” dapat mencapai ketuntasan sebesar 93,8%. Nurhayati, Liyana,
dkk., 2013 dengan judul “Peningkatan Kreativitas Dan Prestasi Belajar Pada
Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model Pembelajaran Problem Based
Learning (Pbl) Dengan Media Crossword” dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada aspek kognitif 51,64% meningkat menjadi 81,69% dan pada aspek afektif
67,29% meningkat menjadi 77,20%.
Oleh karena itu, secara teoritis masalah minat belajar siswa dapat di atasi
dengan model pembelajaran yang tepat, aktif, efektif bahkan menyenangkan.
Salah satunya dengan cara menggunakan model Problem Based Learning (PBL),
karena model pembelajaran ini siswa dihadapkan pada sebuah permasalahan yang
mengantar mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui
sebelumnya. PBL memfokuskan pada perubahan agar membuat siswa berpikir
secara kritis. PBL tidak hanya proses pemecahan masalah, tetapi juga sebuah
4
pendagogik yang berdasarkan konstruktivisme dengan masalah-masalah nyata
yang didesain belajar dengan lingkungan sekitarnya dimana ada proses penemuan
(inkuairi), belajar mandiri, pemrosesan informasi, diskusi, kolaborasi antar
kelompok untuk pemecahan masalah sehingga memperbaiki anggapan bahwa
pelajaran kimia itu sulit.
Berdasarkan permasalahan
yang dihadapi,
maka penulis
tertarik
mengadakan suatu penelitian yang berjudul “IMPLEMENTASI MODEL
PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DILENGKAPI MACROMEDIA FLASH
8.0 UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMA PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka yang
menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini antara lain:
1. Keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Rendahnya hasil belajar kimia siswa.
3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
1.3. Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka
pembatasan masalah dititikberatkan pada:
1. Pokok bahasan yang diajarkan adalah Larutan Penyangga di Kelas XI MIA
SMA Negeri 1 GALANG Tahun Ajaran 2015/2016 pada semester genap.
2. Objek penelitian adalah siswa kelas XI MIA SMA Negeri 1 GALANG Tahun
Ajaran 2015/2016 pada semester genap.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL)
yang dilengkapi Macromedia flash 8.0.
4. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum 2013, penilaian hasil belajar
yang dicapai dalam kurikulum 2013 melalui tiga kategori ranah yaitu kognitif,
afektif, dan psikomotor.
5
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah: “Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan
model Problem Based Learning (PBL) dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih
tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang tidak menggunakan media pada
pokok bahasan larutan penyangga?”.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menunjukkan apakah hasil
belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning (PBL)
dilengkapi Macromedia flash 8.0 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa
yang tidak menggunakan media pada pokok bahasan larutan penyangga.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, yaitu meningkatkan hasil belajar kimia siswa dan pemahaman
siswa terhadap konsep larutan penyangga.
2. Bagi guru dan calon guru, dapat digunakan sebagai informasi bagi guru dan
calon guru untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa dengan menerapkan
model pembelajaran problem based learning yang dilengkapi oleh media pada
pokok bahasan larutan penyangga.
3. Bagi Sekolah, dapat memberikan sumbangan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa di sekolah sehingga dapat memperbaiki kualitas pembelajaran
kimia di SMA Negeri 1 GALANG.
4. Bagi Peneliti, menambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensinya
sebagai calon guru.
6
1.7. Defenisi Operasional
1. Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang di dasarkan pada
prinsip bahwa masalah (problem) yang digunakan siswa SMA Negeri 1
GALANG sebagai titik awal untuk mendapatkan dan mengintegrasikan ilmu
(knowledge) baru dalam memecahkan masalah pada pokok bahasan larutan
penyangga.
2. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku siswa SMA Negeri 1 GALANG
sebagai hasil belajar yang meliputi bidang afektif, kognitif, dan psikomotor.
3. Macromedia
flash
8.0
adalah
software
yang
mengagumkan
dalam
menampilkan multimedia, gabungan antara grafis, animasi dan suara.
4. Larutan penyangga adalah suatu larutan yang dapat mempertahankan pH-nya,
larutan yang tidak mengalami perubahan pH apabila ditambahkan asam, basa,
atau diencerkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis,
peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based
Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 lebih tinggi daripada hasil belajar
kimia siswa yang dibelajarkan dengan model Problem Based Learning tanpa
media. Pada kelas Eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar 80%
sedangkan pada kelas kontrol peningkatan yang terjadi lebih rendah yaitu
68%.
2. Pencapaian afektif pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan pertama
yaitu 42,78, pada pertemuan kedua yaitu 73,89, dan pada pertemuan ketiga
yaitu 94,72 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas eksperimen yaitu
70,46. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data pertemuan pertama yaitu
34,44, pada pertemuan kedua yaitu 62,50, dan pada pertemuan ketiga yaitu
88,33 maka diperoleh rata-rata nilai afektif siswa kelas kontrol yaitu 61,76.
Sehingga pencapaian afektif dari kedua kelas tersebut menunjukkan bahwa
kelas eksperimen mengalami peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan
kelas kontrol.
3. Pencapaian psikomotorik pada kelas eksperimen diperoleh data pertemuan
pertama yaitu 44,72, pada pertemuan kedua yaitu 69,44, dan pada pertemuan
ketiga yaitu 90,83 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik siswa kelas
eksperimen yaitu 68,33. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh data
pertemuan pertama yaitu 37,78, pada pertemuan kedua yaitu 60,83, dan pada
pertemuan ketiga yaitu 85,56 maka diperoleh rata-rata nilai psikomotorik
siswa kelas kontrol yaitu 61,39. Sehingga pencapaian psikomotorik dari kedua
kelas tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami peningkatan
yang lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol.
54
55
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut:
1. Dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan hasil belajar siswa,
diharapkan kepada guru bidang studi kimia dapat menggunakan model
Problem Based Learning dilengkapi macromedia flash 8.0 sebagai model dan
media alternatif, karena model dan media ini dapat memaksimalkan hasil
belajar kimia siswa.
2. Perlunya para guru dan calon guru memanfaatkan kemajuan teknologi untuk
melihat perkembangan yang terjadi guna meningkatkan hasil belajar dalam
mendesain pembelajaran.
3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut
disarankan melakukan penelitian dengan model dan media yang sama dengan
pokok bahasan yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Amir, M.T., (2009), Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning,
Penerbit Prenada Media Grup, Jakarta.
Arsyad, A., (2000), Media Pengajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Arsyad, A., (2007), Media Pembelajaran, Penerbit PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Cahyana, U., Sukandar, D., Rahmat., (2007), Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XI,
Penerbit Piranti Darma Kalokatama, Jakarta.
Fadliana, H.N., Nurhayati N.D., Redjeki, T., (2013), Studi Komparasi
Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan
Macromedia Flash dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi
Belajar Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa Dan
Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran
2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia 2(3): 158-165
Ihsan, F., (2011), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani., (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada,
Medan.
Justiana, S., dan Muchtaridi., (2009), Kimia 2, Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Keenan, C.W., Kleinfelter, D.C., Wood, J.H., (1990), Kimia Untuk Universitas,
Erlangga, Jakarta.
Kemendikbud., (2003), Larutan Buffer, https://belajar.kemdikbud.go.id/file
storage/materi_pokok/MP_398/Flash/larutanbuffer.swf
Mahmuda, Hanni., (2010), Pembuatan dan Uji Kelayakan Media Pembelajaran
Kimia Berbasis Komputer (Macromedia Flash 8) pada Pokok Bahasan
Larutan Asam Basa, Skripsi, Unimed, Medan.
Meltzer, D.E., (2002), The Relationship Between Mathematics Preparation And
Con-ceptual Learning Gains In Physics: A Possible “Hidden Variable” In
Diagnostic Pretest Scores, Article of Physics Education: 1-22
Nurhayati, L., Redjeki, T., Sri, K.M., (2013), Peningkatan Kreativitas dan Prestasi
Belajar Pada Materi Minyak Bumi Melalui Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan Media Crossword,
Jurnal Pendidikan Kimia 2(4) : 151-158
56
57
Permendikbud., (2013), Jurnal Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar
Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
Pratiwi, Y ., Masykuri, M., Redjeki, T., (2014), Pelaksanaan Model Pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Redoks Kelas X SMS Negeri
5 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia 3(3):
40-48
Purba, M., (2003), Kimia 2000 untuk SMU kelas 3 Jilid 3A, Penerbit Erlangga,
Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Penerbit
Prenada Media Group, Jakarta.
Sardiman, A.M., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit PT
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sa’ud, U.S., (2009), Inovasi Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013,
Penerbit AR-RUZZ MEDIA, Yogyakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik: Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, Penerbit
FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan.
Situmorang, M., (2004), Inovasi Model-Model Pembelajaran Bidang Sains
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa, Prosiding Konapsi V,
Surabaya.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata
Pelajaran Kimia, Penerbit FMIPA UNIMED, Medan.
Sudjana, N., (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Trianto., (2013), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Trihatmo, Aji., Soeprodjo., dan Widodo, A.T., (2012), Penggunaan Model
Problem Based Learning pada Materi Larutan Penyangga dan Hidrolisis
Garam, Jurnal Pendidikan Kimia 1(1) : 8-12
Wasonowati, R.R.T., Ariani, S.R.D., Redjeki, T., (2014), Penerapan Model
Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum
Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA
58
SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan
Kimia 3(3) :66-75
Watoni, A.H., (2014), KIMIA untuk SMA/MA Kelas XI, Penerbit Yrama Widya,
Bandung.