PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) Dahliana (4122220002).

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAM CABAI
RAWIT (Capsicum frutescens L.)

Oleh:
Dahliana
NIM 4122220002
Prgram Studi Biologi

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

i

ii


RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Silo Bonto, pada tanggal 05 Januari 1994. Ayahanda
bernama Amansyah dan Ibunda bernama Fatimah. Penulis merupakan anak
keempat dari empat bersaudara. Pada tahun 2000 Penulis memulai pendidikan di
SD Negeri 013863 Silo Bont, Kecamatan Air Joman dan lulus pada tahun 2006.
Pada tahun 2006 penulis melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Air Joman
dan lulus pada tahun 2009. Kemudian pada tahun 2009, penulis melanjutkan
pendidikan di SMA Negeri 1 Air Joman dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012 penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi
melalui jalur Undangan. Tahun ketiga di masa pendidikan penulis mengikuti
program PKL (Praktek Kerja Lapangan) di Balai Laboratorium Kesehatan Medan
sebagai aplikasi kerja yang dihasilkan selama perkuliahan.

iii

PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN
DAN HASIL TANAMAN CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.)
Dahliana (4122220002)

ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian
pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum
frutescens L.) dan untuk mengetahui dosis pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.) yang
dilaksanakan di Dusun 1 Desa Silo Bonto Kecamatan Silau Laut dan dlaksanakan
pada bulan Januari – Maret 2016. Metode yang digunakan adalah metode
eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial dengan 4
perlakuan dan 24 sampel, dengan memberikan perlakuan pupuk organik cair 34
dengan perlakuan yaitu P0 = 0 ml dilarutkan dalam 2,5 L air, P1 = 75 ml
dilarutkan dalam 2,5 L air, P2 = 100 ml dilarutkan dalam 2,5 L air, dan P3 = 125
ml dilarutkan dala 2,5 L air. Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan Analisis Varian (ANAVA). Yij =
Kemudian
dilanjutkan dengan uji coba BNT (Beda Nyata Terkecil). Dari hasil uji statistik
dengan pemberian pupuk organik cair 34 berpengaruh sangat nyata terhadap
tinggi tanaman, jumlah daun (Helai), jumlah cabang, jumlah buah, dan berat buah
cabai rawit ( Capsicum frutescens L.). Dosis optimal pupuk organik cair yaitu 125
ml dilarutkan dalam 2,5 L air dengan tinggi tanaman 76,5 cm, jumlah helai daun
45,66, jumlah cabang 13,66, jumlah buah 10,66, dan berat buah 38,33 gr.

Kata Kunci :Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

iv

GRANT OF ORGANIC LIQUID FERTILIZER ON THE GROWTH AND
RESULTS OF PLANT CAYENNE PEPPER (Capsicum frutescens L.)
Dahliana (4122220002)
ABSTRACT
The purpose of this research was to determine the effect of organic manure
on growth and yields of cayenne (Capsicum frutescens L.) and to determine the
dose of liquid organic fertilizer on growth and yields of cayenne (Capsicum
frutescens L.) conducted in Hamlet 1 Village Silo Subdistrict Glare Bonto Sea and
dlaksanakan in January-March 2016. the method used is an experimental method
with Randomized design (RBD) non factorial with 4 treatments and 24 samples,
by providing a liquid organic fertilizer treatment 34 with a treatment that is P0 = 0
ml dissolved in 2.5 L of water, P1 = 75 ml dissolved in 2.5 L of water, P2 = 100
ml dissolved in 2.5 L of water, and P3 = 125 ml diluted dala 2.5 L of water. Data
analysis techniques in this study using variant analysis (ANOVA). Yij = μ + i +
j + εij Then proceed with the trial LSD (Least Significant Difference). From the

statistical test result with a liquid organic fertilizer 34 very significant effect on
plant height, leaf number (Overlay), number of branches, number of fruits, and
fruit weight cayenne (Capsicum frutescens L.). The optimal dose of liquid organic
fertilizer that is 125 ml dissolved in 2.5 L of water with 76.5 cm plant height,
number of leaves 45.66, the number of branches 13.66, 10.66 fruit number and
fruit weight of 38.33 grams.
Keywords: Delivery of Liquid Organic Fertilizer on Growth and Yield Planting
cayenne (Capsicum frutescens L.)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. Karena atas segala
rahmat–Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun judul
skripsi ini adalah “Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)”.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Drs. Nusyirwan, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Ibu Dra.
Erlintan Sinaga, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik, Ibu Dra. Meida

Nugrahalia, M.Sc , Bapak Dr. Yusuf Nasution, M.Si, Ibu Dr. Fauziyah Harahap,
M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran dan masukan
dalam menyelesaikan skripsi ini. Kepada Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd selaku
Ketua Jurusan dan Ibu Dr. Melva Silitonga, M.Si selaku Ketua Program Studi
Biologi serta Ibu Dra. Meida Nugrahalia, M.Sc selaku Kepala Laboratorium
Biologi FMIPA Unimed.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada
Ayahanda Amansyah dan Ibunda Fatimah yang selalu memberikan dukungan,
perhatian, kasih sayang dan dana. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
abang dan kakak penulis Syahrizal, Rahmatsyah, Irwansyah, Eva Susanti
Panjaitan, dan Asma, serta berterimakasih juga kepada sahabat-sahabat penulis
yaitu Muhammad Ridwan, Muhammad Asril, Nurhasanah, Hayati Solecha
Harahap, Devi Fitrianingsih, Heka Citra br Tarigan, Rahma Nuraliyah, Pricilla
Ayu Elvira, dan Endang yang selalu menemani penulis pada saat penelitian,
mendengarkan keluh kesah, serta memberi semangat kepada penulis.
Penulis juga berterimakasih kepada Jalur Bidikmisi yang telah membiayai
perkuliahan penulis selama di Universitas Negeri Medan, dan berterimakasih juga
kepada kepala Desa Silo Bonto yang telah mengizinkan untuk melakukan
penelitian cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di Desa tersebut.


vi

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini. Penulis berharap skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak,
terkhusus

bagi

pengembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

untuk


keseimbangan lingkungan hidup.

Medan, 08 Agustus 2016

Dahliana
4122220002

vii

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

i
ii
iii
iv
v
vi
viii
ix
x
1
3

3
3
3
3
4

2.1. Morfologi Tanaman Cabai
2.1.1. Bagian-bagian Tanaman Cabai
2.2.Varietas Cabai
2.2.1. Kandungan Zat Kimia Pada Jenis-jenis Cabai
2.3. Manfaat Cabai Rawit
2.4. Syarat Tumbuh Tanaman Cabai Rawit
2.5. Budidaya Cabai Dalam Polybag
2.6. Strategi Bertanam Cabai Rawit
2.7. Pupuk Organik Cair
2.7.1. Manfaat Pupuk Organik Cair 34
2.8. Hipotesis Penelitian

4
5

6
7
8
8
9
10
14
16
17

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel
3.3. Rancangan dan Variabel Penelitian
3.4. Instrumen Penelitian
3.4.1. Parameter Penilitian
3.4.2. Bagan Penelitian
3.4.3. Alat dan Bahan
3.4.4. Prosedur Penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan Data

3.6. Teknik Analisis Data

18
18
18
18
19
19
20
21
21
22
23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Tinggi Tanaman Cabai Rawit

25
25
25

viii

4.1.2. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Rawit
4.1.3. Jumlah Cabang Tanaman Cabai Rawit
4.1.4. Jumlah Buah Tanaman Cabai Rawit
4.1.5. Berat Buah Tanaman Cabai Rawit
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil
Tanam Cabai Rawit
4.2.2. Hubungan antara Pupuk Organik Cair Terhadap Tinggi Tanaman,
Jumlah Helai Daun, Jumlah Cabang, Jumlah Buah, Diameter Buah
dan Berat Buah Tanaman Cabai Rawit

27
28
30
32
34
34

35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

37
37
37

DAFTAR PUSTAKA

38

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Morfologi Tanaman Cabai Rawit
Gambar 2.2. Pupuk Organik Cair 34
Gambar 4.1. Rata – rata Tinggi Tanaman Cabai Rawit Pengukuran
Terakhir
Gambar 4.2. Rata – rata Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Rawit
Pengukuran Terakhir
Gambar 4.3. Rata – rata Jumlah Cabang Tanaman Cabai Rawit
Pengukuran Terakhir
Gambar 4.4. Rata – rata Jumlah Buah Tanaman Cabai Rawit Panen
Terakhir
Gambar 4.5. Rata – rata Berat Buah Tanaman Cabai Rawit Panen
Terakhir

4
16
26
28
30
32
34

x

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Kandungan Zat Kimia (mg/100g)
Tabel 2.2. Komposisi yang Terdapat pada Pupuk Organik 34
Tabel 3.1. Model Tabel Pengamatan Tanaman Cabai
Tabel 3.2.Tabel Sidik Ragam Non Faktorial
Tabel 4.1. Analisis Variansi
Tabel 4.2. Rata – rata Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran Terakhir
Tabel 4.3. Analisis Variansi
Tabel 4.4. Rata – rata Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran
Terakhir
Tabel 4.5. Analisis Variansi
Tabel 4.6. Rata – rata Jumlah Cabang Tanaman Cabai Panen Terakhir
Tabel 4.7. Analisis Variansi
Tabel 4.8. Rata – rata Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen Terakhir
Tabel 4.9. Analisis Variansi
Tabel 4.10. Rata – rata Berat Buah Tanaman Cabai Panen Terakhir

8
16
23
23
25
25
27
27
29
29
30
31
32
33

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 1 MSPT (cm)
40
Lampiran 2. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 2 MSPT (cm)
40
Lampiran 3. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 3 MSPT (cm)
40
Lampiran 4. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 4 MSPT (cm)
41
Lampiran 5. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 5 MSPT (cm)
41
Lampiran 6. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 6 MSPT (cm)
42
Lampiran 7. Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran 7 MSPT (cm)
42
Lampiran 8. Analisis Data Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran
7 MSPT (cm)
42
Lampiran 9. Analisis Variansi
46
Lampiran 10. Uji BNT terhadap Tinggi Tanaman Cabai Pengukuran
7 MSPT (cm)
46
Lampiran 11. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 1 MSPT 47
Lampiran 12. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 2 MSPT
47
Lampiran 13. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 3 MSPT
47
Lampiran 14. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 4 MSPT
48
Lampiran 15. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 5 MSPT 48
Lampiran 16. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 6 MSPT
48
Lampiran 17. Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai Pengukuran 7 MSPT
49
Lampiran 18. Analisis Data Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai
Pengukuran 7 MSPT
49
Lampiran 19. Analisis Variansi
53
Lampiran 20. Uji BNT terhadap Jumlah Helai Daun Tanaman Cabai
Pengukuran 7 MSPT
53
Lampiran 21. Jumlah Cabang Tanaman Cabai Pengukuran 7 MSPT
54
Lampiran 22. Analisis Data Jumlah Cabang Tanaman Cabai
Pengukuran 7 MSPT
54
Lampiran 23. Analisis Variansi
58
Lampiran 24. Uji BNT terhadap Jumlah Cabang Tanaman Cabai
Pengukuran 7 MSPT
58
Lampiran 25. Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen I
59
Lampiran 26. Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen II
59
Lampiran 27. Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen I II
59
Lampiran 28. Analisis Data Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen III
60
Lampiran 29. Analisis Variansi
63
Lampiran 30. Uji BNT Terhadap Jumlah Buah Tanaman Cabai Panen III 64
Lampiran 31. Data Berat Buah Tanaman Cabai (gr) Panen I
64
Lampiran 32. Data Berat Buah Tanaman Cabai (gr) Panen II
65
Lampiran 33. Data Berat Buah Tanaman Cabai (gr) Panen III
65
Lampiran 34. Analisis Data Berat Buah Tanaman Cabai Panen III
65
Lampiran 35. Analisis Variansi
69
Lampiran 36. Uji BNT terhadap Berat Buah Tanaman Cabai Panen III
69

xii

Lampiran 37. Nilai – Nilai t Untuk Uji BNT (LSD)
Lampiran 38. Nilai – Nilai F
Lampiran 39. Dokumentasi Penelitian

70
71
73

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Cabai rawit (Capsicum frutescens,L.) merupakan salah satu tanaman
hortikultura dari famili Solanaceae yang memiliki nilai ekonomi tinggi (Cahyono,
2003). Cabai rawit digunakan sebagai bumbu masakan dan bahan. Menurut
Rukmana (2002), secara umum buah cabai rawit mengandung zat gizi antara lain
lemak, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, B2, C dan
senyawa alkaloid seperti capsicin oleoresin, flavanoid dan minyak esensial.
Kandungan tersebut banyak dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak, ramuan
obat tradisional, industri pangan dan pakan unggas.
Cabai termasuk salah satu tanaman sayuran penting dalam kehidupan
sehari-hari bagi masyarakat di Indonesia. Selain sebagai penyedap rasa masakan,
juga sebagai sumber vitamin (vitamin A, B1, dan C), protein, karbohidrat, lemak,
kalsium, fosfor dan besi, serta mengandung senyawa koloid, capsaicin, flavonoid,
dan minyak esensial, cabai berfungsi juga sebagai pembersih paru-paru,
pengobatan bronchitis, masuk angin, sinusitis, influenza, reumatik dan asma
(Setiadi, 2001).
Produksi cabai di Indonesia masih rendah dengan rata-rata nasional hanya
mencapai 5,5 ton/ha, sedangkan potensi produksinya dapat mencapai 20 ton/ha.
Berdasarkan hal itu, maka usaha peningkatan produksi cabai dapat dilakukan
dengan cara perbaikan teknik budidaya yang meliputi pemupukan dengan pupuk
organik dan penggunaan varietas cabai yang digunakan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2009 produksi cabai Sumatera
Barat tercatat 41.522 ton dengan luas panen 6.861 hektar dengan produksi ratarata 6,05 ton per hektar dan tahun 2010 mengalami peningkatan mencapai 46.222
ton dengan luas panen 7.051 hektar dengan produksi rata-rata 6,56 ton per hektar,
begitu juga pada tahun 2011 adanya peningkatan produksi cabe 58.981 hektar
dengan luas panen 8.083 hektar dengan produksi rata-rata 7,30 ton per hektar.

2

Produksi ini masih jauh di bawah potensi hasil cabai yaitu di atas 10 ton per
hektar (Rukmana, 2008).
Berdasarkan tingkat produksinya tahun 2013 di Indonesia tanaman cabai
rawit dengan luas panen 125,122 Ha, produksi 713,502 Ton, dan produktivitasnya
5,70 Ton/Ha. Sedangkan data tahun 2014 dengan luas Panen 134,882 Ha,
produksi 800,473 Ton, produktivitas 5,93 Ton/Ha (Badan Pusat Statistik dan
direktorat Jenderal Holtikultura).
Menurut Wibawa (1998), pertumbuhan tanaman yang baik dapat tercapai
apabila unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan
berada dalam bentuk yang tersedia, seimbang dan konsentrasi yang optimum serta
didukung oleh faktor lingkungannya. Hal ini sesuai dengan pendapat Dartius
(1990) yang menyatakan bahwa ketersediaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan
tanaman yang berada dalam keadaan cukup, maka hasil metabolisme akan
membentuk protein, enzim, hormon dan karbohidrat sehingga pembesaran,
perpanjangan dan pembelahan sel akan berlangsung cepat.
Pupuk organik dapat menyediakan bahan organik tanah yang sangat
bermanfaat dalam mengembalikan kesuburan fisika, kimia dan biologi tanah,
karena berguna sebagai pengikat partikel-partikel tanah melalui proses agregasi
tanah. Di samping itu, bahan organik mampu menyerap dan menahan air yang
pada akhirnya berpengaruh terhadap akumulasi zat-zat makanan dan hasil
metabolisme yang tersimpan dalam buah dan biji.
Penggunaan pupuk organik yang lebih efektif dan efisien adalah dalam
bentuk pupuk cair. Pupuk cair lebih mudah terserap oleh tanaman karena unsurunsur di dalamnya sudah terurai. Tanaman tidak hanya menyerap hara melalui
akar tapi juga bisa melalui daun-daun tanaman. Penggunaan pupuk cair lebih
mudah pekerjaan dan penggunaannya, dalam sekali pemberian pupuk organik cair
melakukan tiga macam proses sekaligus, yaitu : memupuk tanaman, menyiram
tanaman dan mengobati tanaman (Pratama, 2008).
Berdasarkan urain latar belakang diatas, maka

penulis tertarik untuk

melakukan penelitin tentang “Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Tanam Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)”.

3

1.2. Ruang Lingkup Masalah
Ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah Pemberian pupuk
organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum
frutescens L.)

1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah dibatasi pada tinggi tanaman
cabai (cm), jumlah daun (helai), jumlah cabang tanaman, jumlah buah, dan berat
buah cabai (gr).

1.4. Rumusan Masalah
Adapun perumusan masalah untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan
dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.)?
2. Pada dosis berapakah pupuk organik cair berpengaruh terhadap pertumbuhan
dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.)?

1.5. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair terhadap
pertumbuhan dan hasil tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.).
2. Untuk mengetahui dosis pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil
tanam cabai rawit (Capsicum frutescens L.).

1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi petani khususnya dalam
penggunaan pupuk oganik cair terhadap pertumbuhan cabai rawit (Capsicum
frutescens L.).
2. Sebagai bahan masukan bagi mahasiswa lain untuk melakukan penelitian
lanjutan.

37

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan
dan hasil tanam cabai rawit.
1. Pemberian pupuk organik cair 34 berpengaruh sangat nyata terhadap
tinggi tanaman, jumlah helai daun, jumlah cabang, jumlah buah, dan
berat buah tanaman cabai rawit ( Capsicum frutescens L).
2. Dosis optimal didapat pada pupuk organik cair 34 dengan perlakuan
pupuk 125 ml dilarutkan dalam 2,5 L air berpengaruh sangat nyata
terhadap tinggi tanaman, jumlah helai daun, jumlah cabang, jumlah
buah, dan berat buah tanaman cabai (Capsicum frutescens L.).
5.2. Saran
1. Sebaiknya menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 125 ml
dilarutkan dalam 2,5 L air untuk penanaman maksimal 24 batang
tanaman cabai rawit, karena dapat memberikan pengaruh nyata terhadap
pertumbuhan dan produksi cabai, dan untuk penanaman dengan jumlah
yang lebih banyak dapat mengikuti dosis yang tertera pada brosur pupuk
organik cair 34 tersebut.
2. Sebaiknya untuk menghasilkan produksi buah lebih maksimal maka
perlu dilakukan pemangkasan cabang-cabang yang tidak perlu agar
kandungan unsur hara dapat langsung menuju ke buah. Dan penyiraman
sebaiknya dilakukan pagi dan sore hari.

38

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2015. Pupuk Organik Cair.
http;//www.google.com/search?q=olx=komposisi+organik+cair+34+daera
h+medan&biw=957&bih. Diakses tanggal 10 November 2015.
Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Hortikultura. 2014. Luas Panen dan
Produksi dan Produktivitas Florikultura di Indonesia 2013-2014:
www.bps.go.id. Diakses Pada Tanggal 10 November 2015.
Cahyono,B. 2003. Cabai Rawit. Yogyakarta.
Dartius. 1990. Fisiologi Tumbuhan 2. Fakultas Pertanian Sumatera Utara. Medan.
Harjadi,S.S.
1993.
Pengantar
Agronomi.
N.M.Y.Nyakpa.A.M.Lubis.S.G. Jakarta.

Gramedia

Pustaka

Hidayat,E.B. 1994. Sonchus L.In:Siernonsma,J.S.and Pileuk, K.(ed): Plants
Resources of South East Asia. Bogor Indonesia.
Khotimah,N. 2007. Budidaya Tanaman Pangan. CV Karya Mandiri Nusantara.
Jakarta.
Lingga,P. 1998. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Pitojo,S. 2003. Benih Cabai. Yogyakarta.
Pratama,P. 2014. Budidaya Lombok. Indopublika. Yogyakarta.
Pratama,Y.S. 2008. Pembuatan Pupuk Organik dan Anorganik Cair Dari Limbah
Sayur. Jakarta.
Prihmantoro,H. 1996. Memupuk Tanaman Buah. Penebar Swadaya. Jakarta.
Rostini,N. 2012. Sembilan Strategi Bertanam Cabai Bebas Hama dan Penyakit.
Agromedia Pustaka. Jakarta.
Rukmana, R.H. 2002. Usaha Tani Cabai Rawit. Yogyakarta.
Santika,A. 2004. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Setiadi. 2001. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soegito dan Adie. 1993. Bertanam Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.

39

Supriati, Y dan Siregar, F.D. 2012. Bertanam Tomat dalam Pot dan Polibag.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Sutarpradya. 1994. Pupuk dan Pemupukan. Pustaka Buana. Bandung.
Sutejo dan Kartasaspoetro. 1988. Pengaruh Iklim Tanah. Bumi Aksara. Bandung.
Tjahjadi, N. 1991. Bertanam Cabai. Kanisius. Yogyakarta.
Warisno,K.D. 2010. Peluang Usaha dan Budidaya Cabai. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
Wibawa,G. 1998. Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Suryandra Utama. Semarang.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Respons Ketahanan Lima Varietas Cabai merah (Capsicum Annum l.) Terhadap Berbagai Konsentrasi Garam NaCl Melalui Uji Perkecambahan

5 96 40

Penghambatan Layu Fusarium Pada Benih Cabai Merah (Capsicum annuum L.) Yang Dienkapsulasi Alginat-Kitosan Dan Tapioka Dengan Bakteri Kitinolitik

2 54 54

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Respon Pertumbuhan Beberapa Varietas Cabai Merah (Capsicum annum L.) Terhadap Beberapa Aplikasi Pupuk Dengan Sistem Hidroponik Vertikultur

3 45 96

Pengaruh Jenis Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Produk Cabai Merah (Capsicum Annuum L.) Segar Kemasan Selama Penyimpanan Dingin

0 43 144

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

17 140 134

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Perbandingan Pemberian Variasi Konsentrasi Pupuk dari Limbah Cair Tahu Terhadap Pertumbuhan Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)

0 0 9